cover
Contact Name
Asti Rahmaningrum
Contact Email
kawistara@ugm.ac.id
Phone
+62 895-3345-98070
Journal Mail Official
kawistara@ugm.ac.id
Editorial Address
Gedung Lengkung, Unit 1, Lantai 2, Sayap Timur Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Jalan Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta Telp. (0274-564239 extc. 207)
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kawistara : Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora
ISSN : 20885415     EISSN : 23555777     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2025)" : 9 Documents clear
Social Media for Wildlife Conservation Campaign in South Sumatra, Indonesia Ardhika, Ryan Difa; Santoso, Anang Dwi; Elfandari, Safitri
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.87795

Abstract

This study examines how the South Sumatra Natural Resources Conservation Agency and the Belantara Foundation utilise Instagram to deliver messages about wildlife conservation. A total of 470 Instagram posts published by these organisations throughout 2022 were analysed using quantitative content analysis. The findings show that the South Sumatra BKSDA tends to focus on posts related to field actions and the current status of wildlife, while the Belantara Foundation emphasises educational content and community engagement. The analysis reveals differences in how each institution frames conservation messages and visual strategies to communicate with the public. Rather than measuring impact, this study highlights the distinctive approaches used by government and non-government institutions in using social media to convey conservation issues. The findings contribute to understanding how message design and media framing can support public engagement in conservation communication.
Eskalasi Konflik Wahabi dengan Masyarakat Lokal di Mamben Daya, Lombok Timur Hamdi, Saipul; Awalia, Hafizah; Parama, I Dewa Made Satya; -, Sukarman; -, Palahuddin
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.89333

Abstract

Konflik antara anggota Wahabi dengan masyarakat lokal telah lama terjadi sejak kehadiran Wahabi 1990an di Lombok. Konflik antara keduanya muncul karena perbedaan penafsiran teks kitab suci terkait praktek ibadah dan posisi ritual yang bersumber dari non kitab suci, yang berdampak pada ketergangguan relasi sosial di antara mereka. Akibatnya, segragasi, konflik dan kekerasan sosial seringkali terjadi ketika keduanya memaksakan pemahaman dan penafsiran masing-masing untuk dipraktikkan oleh kelompok di luar mereka. Artikel ini membahas tentang konflik antara Wahabi dengan masyarakat lokal di Lombok Timur yang disertai aksi kekerasan berupa pembakaran masjid dan markas Wahabi. Secara spesifik penelitian ini betujuan untuk memahami awal mula konflik, eskalasi konflik dan aktor-aktor yang terlibat pada konflik tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan (April-Agustus 2023) dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, konflik berawal dari pembangunan masjid Wahabi di desa Mamben Daya yang kurang sosialisasi sehingga mengalami penolakan dan resistensi. Karena kedua kubu tidak menemukan kesepakatan terkait keberlanjutan izin pembangunan masjid As-Syafi’i, maka masyarakat desa Mamben Daya terutama dari unsur tokoh-tokoh agama melakukan aksi damai ke lokasi pembangunan masjid Wahabi dan kantor kepala desa. Aksi ini tidak menimbulkan kekerasan, namun di tengah negosiasi penghentian pembangunan masjid As-Syafi’i, konflik mengalami eskalasi pasca tersebar potongan video berisi ceramah oleh tokoh Wahabi yang menghina makam suci para wali di Lombok. Eskalasi konflik muncuat ketika aksi senyap dengan membakar bangunan masjid As-Syafi’i dan juga markaz As-Sunnah. Temuan lain adalah keterlibatan tokoh agama dan elit-elit sosial lainnya dalam pusaran konflik Wahabi di wilayah ini. Rekonsiliasi yang dimediasi oleh pemerintah daerah berhasil meredam konflik dengan cara membuat perjanjian damai dan membeli tanah masjid Wahabi yang dibakar.     
Faktor Penentu Regenerasi Petani di Daerah Istimewa Yogyakarta Wati, Ratih Ineke; Maulida, Yuhan Farah; Subejo, Subejo
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.95740

Abstract

Keberlanjutan sektor pertanian sangat tergantung pada keberhasilan dalam mempersiapkan regenerasi petani. Pada banyak negara berkembang termasuk Indonesia, secara umum sektor pertanian kurang populer karena generasi muda menilai sektor ini memiliki skala usaha sangat kecil, dijalankan secara konvensional, sulit memperoleh akses pembiayaan, lemah terhadap akses perlindungan, dan terbatas dalam layanan penyuluhan dan pendampingan. Namun demikian, usaha pertanian pada berbagai sub-sektor memiliki karakteristik yang berbeda yang nampaknya juga menjadi isu penting dalam proses regenerasi petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan faktor renerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengkajian fenomena regenerasi petani dilakukan di tiga komoditas yang berbeda, yaitu komoditas tanaman pangan, komoditas hortikultura, dan komoditas perkebunan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden merupakan petani muda di ketiga kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong tinggi dan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah umur petani muda, dukungan orang tua, dan dukungan pemuda tani lainnya. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah tingkat pendidikan, luas lahan, pendapatan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), inisiatif bertani, dukungan pemerintah, dukungan kepemimpinan lokal, kepastian pasar dan harga, dan permodalan. Saran yang dapat dilakukan untuk mendorong regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah (1) pelibatan pemuda tani dalam pengambilan keputusan baik di tingkat kelompok tani hingga ke program pemerintah ataupun stakeholders eksternal lainnya; (2) adanya pendampingan melalui perkumpulan pemuda sehingga terjadi pertukaran informasi, pengalaman, motivasi dari petani senior kepada petani muda; dan (3) Orang tua sebaiknya sudah mulai melibatkan petani muda sejak dini untuk mengenalkan dan memberi bekal terkait kegiatan usaha pertanian.
Muslim Philanthropic Organization, Ecofeminism and Its Contribution to Sustainable Development in Banten, Indonesia Alawiyyah, Azizah; Nur, Gian Nova Sudrajat; Zainuddin, Fuad
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.96474

Abstract

This study explores the role and activities of Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) in achieving Sustainable Development Goals (SDGs) in Banten Province through the lens of ecofeminism. This study highlights the importance of women's active participation in sustainable development, using qualitative methods with ethnomethodology and autobiographical approaches. Data were collected through program observations, interviews with LAZ Harfa managers, and autobiographical narratives from empowerment facilitators. The findings show that the dominant top-down approach in SDGs programs by the government often does not integrate the various goals effectively. In contrast, LAZ Harfa's approach, grounded in the principles of ecofeminism, actively involves women in environmental empowerment and management. This approach not only supports gender equality, but also contributes significantly to other sustainable development goals. Local women's knowledge and experience are key to the success of empowerment and sustainable development initiatives in the region.
Pandangan tentang Sustainable Fashion di Kalangan Pengguna Pakaian Bekas di Kota Jambi Wulantari, Raden Ayu; Sarwono, Billy K; Utari, Prahastiwi
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.98017

Abstract

Penggunaan pakaian bekas sering dikaitkan dengan ekonomi sirkular yang didasarkan pada mode berkelanjutan. Penggunaan pakaian bekas yang lebih banyak dapat membantu mengurangi limbah fesyen. Di negara-negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia, minat terhadap pakaian bekas impor semakin tinggi. Meskipun ada larangan dari pemerintah, perdagangan pakaian bekas impor masih populer di daerah perkotaan. Dalam tren ini, menarik untuk melihat apakah praktik penggunaan pakaian bekas berhubungan dengan dukungan terhadap fesyen berkelanjutan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dan preferensi pengguna pakaian bekas dan kaitannya dengan fesyen berkelanjutan. Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif di kota Jambi, salah satu daerah dengan jumlah pengguna pakaian bekas yang tinggi di Indonesia. Data untuk penelitian ini berasal dari wawancara mendalam dengan 10 pengguna pakaian bekas (penjual atau pembeli) di kota tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi adalah anak muda dan wanita dewasa (ibu rumah tangga). Pengguna pakaian bekas di Jambi berasal dari berbagai status sosial ekonomi, tidak lagi identik dengan masyarakat menengah ke bawah. Meskipun banyak anak muda dan kalangan menengah ke atas yang menjadi pengguna pakaian bekas, namun tidak ditemukan perilaku berkelanjutan yang mengarah pada kesadaran akan fesyen berkelanjutan. Terdapat fenomena transformasi tempat penjualan pakaian bekas dari yang awalnya sederhana (tenda-tenda non permanen) menjadi seperti butik dan toko-toko permanen. Sebagian besar pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi tidak memahami fesyen berkelanjutan. Motif utama penggunaan pakaian bekas di Jambi terutama karena alasan ekonomi (harga murah) dan kualitas (barang bermerek).
Farming as an Act Grattitude Norms and Practices of Sustainability among Muslim Farmers in Blora, Central Java Hasan, Ahmad Muwafi Nur; Bagir, Zainal Abidin; Akhda, Najmu Tsaqib
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.98312

Abstract

The body of literature on environmental studies suggest that sustainability in agricultural sector is not only a matter of technical agricultural management, but also the ideas, norms, or values that farmers hold, including those from religion. This cannot hold true more than the Indonesia context of religious society. Indonesia is an agricultural country where most of the population’s livelihood is agriculture, as demonstrated by the fact that 37.5% of the total land area is used for farming. Through an empirical study in Blora, Central Java, this article aims to examine and identify the norms, practices, and motivations of faith-based organic farming by Nahdlatul Ulama Agriculture Development Institute (LPPNU) Blora in promoting environmental and food sustainability. This study is based on a qualitative study using the theories of lived religion and religious creativity. Data was collected through semi-structured interviews with 13 individuals, including spiritual leaders, NU administrators, and NU organic farmers, and participant observation for three months. This article has two main findings. First, the religious norms and practices developed by LPPNU in organic farming in Blora express the principles of worship, stewardship of the earth, compassion for nature, self-reliance, and sustainability by making nutrient-rich organic matter fertilizer. Secondly, the primary motivations for farmers to switch to organic are personal health, soil health, and religiosity. Other motivations are influenced by institutional authority and religious reasons.
Motivasi Petani dalam Menanam Padi Varietas Baru: Peran Penyuluh Pertanian terhadap Keberlanjutan Budidaya Padi Rojolele Srinuk di Klaten, Jawa Tengah Widodo, Arwida Albarizki; Hariadi, Sunnaru Samsi; Santosa, Krishna Agung
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.100014

Abstract

Pada tahun 2013, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten di Jawa Tengah untuk membudidayakan padi varietas baru hasil perbaikan dari Rojolele indukan (lama) melalui proses radiasi benih. Sebagai inovasi varietas baru, padi Rojolele Srinuk dikenal sebagai produk unggulan karena teksturnya yang pulen, aromanya yang harum, dan masa tanamnya yang singkat. Padi Rojolele Srinuk dijual dengan harga lebih tinggi karena kualitasnya. Namun, usaha untuk memperkenalkan varietas tanaman baru selalu menjadi tantangan dan berpengaruh terhadap motivasi petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motivasi petani dan peran penyuluh pertanian terhadap keberlanjutan budidaya padi Rojolele Srinuk di Kabupaten Klaten. Total responden dalam penelitian ini sebanyak 203 responden dengan kriteria petani yang membudidayakan padi Rojolele Srinuk. Pemilihan sampel petani menggunakan metode multistage random sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan dianalisis menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi petani dan peran penyuluh pertanian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlanjutan budidaya padi Rojolele Srinuk dengan alfa 10%, memiliki besar pengaruh tertinggi, dan nilai probability mendekati 0,000. Petani yang memiliki motivasi terhadap padi Rojolele Srinuk memengaruhi perilaku petani sehingga petani melakukan budidaya padi Rojolele Srinuk. Penyuluh pertanian dalam budidaya padi Rojolele Srinuk berperan penting sebagai penghubung antara petani dengan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten.
Takjil War di Media Sosial: Ruang Simbolik Budaya Populer, Integrasi Sosial, dan Toleransi Beragama Khotimah, Siti Khusnul; Savitri, Intan Dewi; Darari, Nurul; Aqiqi, Sylvia Resa
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.102800

Abstract

Penelitian ini menganalisis fenomena Takjil War di media sosial sebagai representasi budaya populer serta perannya dalam memperkuat integrasi sosial dan toleransi beragama melalui perspektif interaksionisme simbolik. Kajian ini mengeksplorasi karakteristik budaya populer dalam Takjil War, termasuk tren, keseragaman bentuk, adaptabilitas, durabilitas, dan komodifikasi. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengamati interaksi digital pengguna media sosial—melalui komentar, unggahan, dan partisipasi lainnya—untuk memahami dinamika simbolik yang terbentuk dalam ruang digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Takjil War merupakan fenomena budaya populer yang memanfaatkan momentum Ramadan untuk membangun narasi kebersamaan. Keseragaman bentuknya tampak pada penggunaan tagar, visualisasi makanan, dan cerita solidaritas yang viral. Adaptabilitasnya tercermin dalam kemampuannya menyerap nilai-nilai lintas budaya, sementara durabilitasnya bersifat musiman tetapi memiliki potensi untuk terus berulang di tahun-tahun mendatang. Komodifikasi fenomena ini terlihat dari monetisasi interaksi digital yang meningkatkan visibilitas konten. Dalam perspektif interaksionisme simbolik (Blumer, 1969) dan kajian budaya (Hall, 1997; Storey, 2018), Takjil War tidak hanya merefleksikan budaya populer tetapi juga berfungsi sebagai ruang simbolik yang mendukung integrasi sosial. Fenomena ini menegaskan peran media sosial sebagai platform budaya yang memfasilitasi dialog lintas identitas dalam masyarakat multikultural.
Salafi Ideology and the Question of Women Empowerment among Kenyan Muslims Mwatamu, Fatuma Kassim; Akaranga, Stephen Ifedha; Abubakar, Hashim Abdulkadir
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.103861

Abstract

Muslim groups that promote strict religious norms like Salafis are often associated with male dominant culture. Such a patriarchal maybe put on a question in the context in the recent global trend that significantly altered the circumstances for Muslim women, leading to a gradual shift from dependence on husbands for financial sustenance. This article investigates the primary research question: In what ways has Salafi ideology impacted the social integration and empowerment of Muslim women in Kenya? To explore this, a purposive sampling approach was employed, selecting twenty former students from the Maahad Girls’ Training Institute for a focus group discussion regarding the influence of Salafi beliefs on their lives. The study utilized Islamic critical pedagogy theory to assess how Salafi ideologies have affected the educational accomplishments of Maahad graduates, which they have utilized for self-empowerment. Furthermore, pragmatism-agency theory was instrumental in examining the social integration and empowerment of Muslim women, as well as evaluating the compatibility of Salafi beliefs with the societal context in Kenya. The findings indicate that while Salafism is frequently perceived as limiting women’s public engagement and visibility, it has been locally adapted to foster women’s empowerment. The experiences of Salafi women reveal the obstacles they encounter in achieving social integration within Kenyan society. However, they demonstrate remarkable resilience, employing various strategies to enhance their economic situations and navigate their social environments. This paper underscores the opportunities presented by the Kenyan Constitution of 2010, which champions gender equality and women’s rights, and calls for collaboration between Muslim organizations and religious institutions to educate women about available governmental resources and incentives. Such partnerships could significantly empower Muslim women and aid their integration into Kenya’s socio-economic framework.

Page 1 of 1 | Total Record : 9