cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Rancang bangun rumah wisata berbasis bonggol jagung di Desa Pamekaran, Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat Eggi Septianto; Irfan Sabarilah Hasim
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4380

Abstract

[Bahasa]: Bonggol jagung merupakan sumber daya alam sisa hasil pertanian yang berjumlah banyak dan dianggap sebagai sampah serta tidak memiliki nilai. Program utama pengabdian masyarakat ini memiliki tema pemanfaatan bonggol jagung yang diolah menjadi sebuah bahan baku lain sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tujuan utama kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan pembangunan desain rumah bonggol jagung kepada masyarakat lokal sehingga mereka dapat membangun dan menduplikasi bangunan secara mandiri. Metode pengabdian yang digunakan adalah melalui pendekatan partisipasif dimana masyarakat berperan aktif dalam setiap tahap kegiatan seperti proses diskusi dan pelatihan, melakukan koordinasi dengan pihak lain, dan persiapan pelaksanaan pembangunan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat membuat material menggunakan bahan bonggol jagung yang diaplikasikan pada sebuah bangunan secara mandiri berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh selama proses diskusi, pelatihan dan pendampingan. Dengan kegiatan ini masyarakat telah memperoleh kemampuan baru dalam pengolahan material bonggol jagung menjadi material bangunan serta kemampuan dalam mengaplikasikannya dalam sebuah desain bangunan. Diharapkan kemampuan ini dapat disebarkan pada kelompok masyarakat lain sehingga akan menjadi salah satu alternatif pendapatan bagi masyarakat selain dari hasil pertanian jagung. Kata Kunci: bonggol jagung, desain bangunan, rumah wisata [English]: Corn cobs are natural resources from agricultural residues which are in large quantities and have been considered waste and have no value. The main theme of this community service program is the use of corn cobs for other economically valued raw materials. The purpose of this program is to provide training and assistance in the design and implementation of corncob houses to the local community so that they can construct the house independently. The method applied was a participatory approach where the community plays an active role in each stage of activities, such as the discussion and training process, coordination with other parties, and preparation for the construction. The result showed that the participants can make materials using corn cobs applied to a building independently based on their understanding and knowledge gained during the discussion, training, and mentoring process. This program supports the participants gain new skills in processing corncob into building material and how to apply it in a building design. It is hoped that this ability can be spread to other community groups to become an alternative income for the community apart from corn farming. Keywords: building design, corncob, tourist house
Program pendampingan pada keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa Kissa Bahari; Dyah Widodo
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4481

Abstract

[Bahasa]: Keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menghadapi beban yang berat, baik secara secara mental, finansial, maupun sosial. Dampaknya, mereka tidak optimal dalam merawat dan memberikan pengobatan terhadap ODGJ. Oleh karena itu dukungan dari masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan terhadap keluarga mereka sangat penting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pada keluarga yang memiliki ODGJ di wilayah Puskesmas Gribik Kota Malang. Kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan metode Family Mental Health Nursing melalui beberapa langkah kegiatan yang meliputi pengkajian kesehatan jiwa keluarga, perancanaan, implementasi, dan evaluasi tindakan pada keluarga yang merawat ODGJ di rumah. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama satu bulan menunjukkan hasil bahwa keluarga telah memahami tentang gangguan jiwa dan memiliki ketrampilan dalam merawat dan membantu pengobatan ODGJ di rumah. Selain itu keluarga merasa mendapat perhatian dan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka. Rekomendasi kegiatan ini adalah bahwa keluarga yang memiliki ODGJ perlu dukungan yang berkelanjutan dari masyarakat dan petugas kesehatan di Puskesmas, sehingga mereka dapat berintegrasi kembali dalam kehidupan bermasyarakat. Kata Kunci: gangguan jiwa, keluarga, merawat, program pendampingan [English]: Families caring for People with Mental Disorders (PMDs) face a heavy burden, including mental, financial, and social. As a result, they are not optimally taking care of and treating for PMDs. Therefore, the need for support from the community and health workers for the families is critical. This community service program aimed to help families who have PMDs in Gribik Public Health Center, ??Malang City. This program applied the Family Mental Health Nursing method through several steps, namely assessing family mental health, planning, implementing, and evaluating the program provided to the families. The results of this one-month program showed that the families understood mental disorders and were able to take care of and assist the treatment of PMDs at home. It is recommended that the families with PMDs need continuous supports from the community and healthcare providers of the public health center to participate in social life. Keywords: mental disorders, family, caring, assistance program
Pendampingan pemanfaatan aplikasi Electronic Supply Chain Management bagi kelompok UMKM Kartini Mandiri di Kabupaten Jepara Fatchur Rohman; Nur Aeni Widiastuti; Ahmad Saefudin; Santi Andriyani
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4530

Abstract

[Bahasa]: Di era teknologi informasi yang terus berkembang, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu memanfaatkan aplikasi digital untuk membantu pemasaran dan pendistribusian produk bisnisnya. Masalah utama yang masih dihadapi pelaku UMKM adalah adanya penerapan model single agen sehingga pelaku usaha sangat bergantung kepada satu agen atau reseller dalam mendapatkan bahan baku produk. Proses pemasaran produk juga masih mengandalkan metode “dari mulut ke mulut” dan penyebaran google form. Pengabdian kepada masyarakat yang bermitra dengan Paguyuban UMKM Kartini Mandiri Jepara ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada mitra dalam proses produksi dan pemasaran produk melalui pendampingan pemanfaatan aplikasi Electronic Supply Chain Management (E-SCM). Pengabdian ini juga membekali pengetahuan dan keterampilan mitra dalam proses pemasaran komoditas dan pengelolaan keuangan. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Participation Action Research (PAR) melalui studi pendahuluan, sosialiasi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa aplikasi E-SCM mampu mengatasi masalah utama mitra di bidang bahan baku, pemasaran, dan manajemen. Program pengabdian ini membantu angota Paguyuban UMKM Kartini Mandiri Jepara dalam mendapatkan informasi secara langsung dari pihak pertama sebagai pemasok bahan baku tanpa perantara. Aplikasi E-SCM juga membantu proses sinkronisasi pelbagai platform marketplace populer seperti Facebook, Shopee, dan Tokopedia. Kata Kunci: Electronic Supply Chain Management, Jepara, pemasaran daring, UMKM [English]: In the information-technology era, the use of digital applications to help Small and Medium Enterprises (UMKM) in marketing and distributing their business products is necessary. A primary problem faced by UMKM is the implementation of a single agent model in which they rely on one agent or reseller in obtaining raw materials. This community service program in partnership with the association of UMKM Kartini Mandiri of Jepara aims to support the partners in the production process and product marketing through training in using Electronic Supply Chain Management (E-SCM) application in their business. It also equips the partners with knowledge and skills in the process of commodity marketing and financial management. The method used in this program was Participation Action Research (PAR) through preliminary studies, socialization, training, and mentorship. The results reveal that the E-SCM application can overcome the partners’ problems to attain the raw materials, marketing, and management. This program helps the Members of the Kartini Mandiri Association to get information directly from the first party as a supplier of raw materials without intermediaries. The E-SCM application also helps in synchronizing various popular marketplace platforms such as Facebook, Shopee, and Tokopedia. Keywords: Electronic Supply Chain Management, Jepara, online marketing, Micro Small Medium Enterprise
Penguatan peran orang tua dalam pemenuhan gizi dan kesehatan mental anak sekolah selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 Lailatul Muniroh; Ika Yuniar Cahyanti; Septa Indra Puspikawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4712

Abstract

[Bahasa]: Pandemi COVID-19 memaksa pelaksanaan pembelajaran anak sekolah dilakukan secara daring (online). Hal ini berdampak pada munculnya permasalahan seperti kejenuhan siswa, gangguan mood siswa, psikosomatis yang diawali dari rasa cemas/gelisah, stres hingga depresi, kurang gerak pada siswa, dan kecenderungan makan berlebihan. Dibutuhkan peran orang tua untuk membantu siswa mengatasi permasalah tersebut. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada orang tua siswa mengenai pemenuhan gizi seimbang dan kesehatan mental pada anak sekolah selama pembelajaran daring. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Focuss Group Discussion (FGD) untuk menggali permasalahan siswa dan edukasi penguatan peran orang tua dalam pemenuhan gizi dan kesehatan mental anak. Hasil FGD digunakan sebagai dasar penyusunan dua modul yaitu modul tips pemenuhan gizi seimbang dan modul pemenuhan kesehatan mental anak. Kegiatan edukasi diawali dengan pemberian pretest dan diakhiri dengan pemberian posttest kepada orang tua siswa. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan orang tua siswa mengenai gizi seimbang dan kesehatan mental anak sebesar 54,5%. Orang tua siswa antusias dan terlibat aktif dalam diskusi selama edukasi berlangsung. Kegiatan edukasi ini ditindaklanjuti dengan pembentukan group Whatsapp sebagai upaya untuk mengontrol agar kegiatan terus berkesinambungan. Kata Kunci: COVID-19, gizi seimbang, kesehatan mental, peran orang tua [English]: COVID-19 pandemic made students do online learning, which resulted in the emergence of problems, such as students’ boredom, mood disorders, psychosomatic starting from anxiety, stress to depression, lack of movement, and the tendency of overeating. It takes the role of parents to help students overcome these problems. The purpose of this community service program was to provide education to parents regarding the fulfillment of balanced nutrition and mental health in school children during online learning. The method used in this program was Focus Group Discussions (FGD) to explore student problems and strengthen the role of parents in fulfilling children's nutrition and mental health. The results of the FGD were used for compiling two modules, namely the tips for fulfilling balanced nutrition and children's mental health. The education program was carried out by administering a pre-test and a post-test. This program showed an increase in the knowledge of parents by 54.5%. During the educational session, the parents were enthusiastic and actively involved in discussions. Then it was followed up with a Whatsapp group as an effort to keep the program sustainable. Keywords: COVID-19, balanced nutrition, mental health, the role of parents
Penyuluhan teknik manajemen stres thought stopping dan hipnotis lima jari bagi perempuan Suku Dayak Ma’anyan Lanawati Lanawati; Margareta Martini; Theresia Ivana
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4728

Abstract

[Bahasa]: Perempuan suku Dayak Ma’anyan terikat pada peraturan adat dalam perilaku sosialnya. Banyak aturan adat yang mengatur kehidupan perempuan pada suku tersebut. Contohnya seperti itampadi pada ibu postpartum dan adat Ipilah pada perempuan yang hamil di luar nikah. Aturan adat yang berlaku ini berpotensi menjadi sumber stressor pada kelompok perempuan tersebut. Oleh sebab itu, penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada perempuan suku Dayak Ma’anyan terkait stres dan proses adaptasi serta manajemen stres dengan teknik thought stopping dan hipnotis lima jari. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah untuk meningkatkan pengetahuan peserta terkait stres dan proses adaptasi, sementara untuk teknik manajemen stres menggunakan metode demonstrasi. Keberhasilan penyuluhan dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan kemampuan peserta dalam meredemonstrasikan teknik thought stopping dan hipnotis lima jari. Pre-test dan post-test diberikan untuk mengetahui perubahan pengetahuan peserta dan observasi digunakan untuk mengetahui demonstrasi. Hasil penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada kategori cukup sebesar 18,75% dan peningkatan pengetahuan pada kategori baik sebesar 6,25%. Ditemukan pula fakta bahwa 12,5% peserta justru mengalami penurunan pengetahuan. Peserta juga belum mampu secara mandiri menerapkan teknik manajemen stres yang diajarkan. Akan tetapi, secara menyeluruh peserta penyuluhan mampu memahami dan mempraktikan teknik manajemen stres yang diajarkan. Untuk mengoptimalkan kebermanfaatan penyuluhan kesehatan, kedua teknik manajemen stres perlu diberikan dalam bentuk audio atau audio visual. Kata Kunci: hipnotis lima jari, teknik manajemen stres, thought stopping, Suku Dayak Ma’anyan [English]: Ma'anyan Dayak women are bound by customary rules in their social behavior. There were a number of customary rules that regulate the lives of women in the tribe, for example, Itampadi for postpartum mothers and Ipilah for women who get pregnant before marriage. This customary rule has the potential to be a source of stress for this group of women. Therefore, this health education aims to provide understanding to Ma'anyan Dayak women related to stress and the adaptation process as well as stress management with thought-stopping techniques and five-finger hypnosis. The method used in this program was lecturing to increase participants’ knowledge about stress and the adaptation process, while a demonstration was utilized for stress management. The effectiveness of the counseling is measured through the participants’ knowledge and ability to re-demonstrate the thought-stopping techniques and five-finger hypnosis. A pre-test and post-test were administered to examine the increase in the participants’ knowledge and observations were designed to evaluate the demonstrations. The results showed an increase in the participants’ knowledge in the sufficient category by 18.75% and an increase in knowledge in the good category by 6.25%. It was also found that 12.5% ??of the participants experienced a decrease in knowledge. The participants have not been able to independently apply the stress management techniques. However, overall, the participants were able to understand and practice the stress management techniques. To optimize the benefits of health education, stress management techniques need to be provided in audio or audio-visual forms. Keywords: five finger hypnosis, stress management techniques, thought stopping, Ma'anyan Dayak Tribe  
Home visit dan support group sebagai upaya pengendalian stroke pada lanjut usia Rita Hadi Widyastuti; Nurullya Rachma; Elis Hartati; Nur Setiawati Dewi; Fitria Handayani; Megah Andriany; Dian Aulia Kurniawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4776

Abstract

[Bahasa]: Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa penyebab kematian kedua setelah serangan jantung adalah penyakit stroke. Stroke memiliki dampak terhadap aspek sosioekonomi akibat disabilitas yang diakibatkannya. Deteksi dini faktor risiko dan promosi hidup sehat sejak usia dini diperlukan untuk memperkecil kejadian faktor risiko dan stroke. Upaya penanggulangan ini dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat yaitu melalui kader dan keluarga melalui home visit dan support group. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan home visit dan support group guna meningkatkan pengetahuan lansia dengan stroke, lansia dengan faktor risiko stroke, keluarga lansia penderita stroke, kader dalam penatalaksanaan dan pecegahan stroke, serta stroke berulang pada lansia dengan faktor risiko. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pelatihan dengan metode ceramah dan praktik deteksi dini faktor risiko stroke serta  implementasi home visit dan support group. Hasil program ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada klien stroke sebesar 50%, lansia dengan faktor risiko stroke dan keluarga lansia penderita stroke sebesar 45%, dan kader dalam penatalaksanaan dan pecegahan stroke serta stroke berulang pada lansia dengan faktor risiko sebesar 40%. Dengan demikian home visit dan support group dapat menjadi alternatif intervensi dalam penatalaksanaan dan pecegahan stroke pada lansia dengan faktor risiko Kata Kunci: home visit, lansia, stroke, support group [English]: The data of Ministry of Health Republic of Indonesia shows that the second cause of death after heart attack is stroke. Stroke has an impact on the socioeconomic aspect due to the disability it causes. Early detection of risk factors and promotion of healthy living from an early age need to be done in order to minimize the incidence of risk factors and stroke. This prevention effort can be done by empowering the community through cadres and families by doing home visits and support groups. This community service program aims to conduct home visits and support groups for increasing the knowledge of stroke’s client, elderly with risk of stroke, families of stroke’s client and cadres in the management and prevention of stroke and recurrent stroke in the elderly with risk factors. The method employed in this program was a training with lecturing approach, early detection of stroke risk factor and implementation of home visits and support groups. The results showed the participants’ increasing knowledge of stroke client was 50%, elderly with risk of stroke and families of stroke’s clients was 45%, and cadres in the management and prevention of stroke and recurrent stroke in the elderly with risk factors was 40%. Therefore, home visits and support groups can be alternative interventions in the management and prevention of stroke and recurrent stroke in the elderly with risk factors. Keywords: home visit, elderly, stroke, support group
Inovasi bisnis era new normal melalui kampung virtual sepatu kreatif untuk meningkatkan daya saing produk UKM alas kaki di Kota Bandung Alhamuddin Alhamuddin; Rabiatul Adwiyah Rabiatul; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani Fahmi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4901

Abstract

[Bahasa]: Pandemi Covid-19 menyebabkan turunnya angka penjualan produk alas kaki sebesar 41%–75%. Tidak hanya menurun pada angka penjualan, beberapa mitra bahkan harus menutup usahanya karena rendahnya daya beli masyarakat. Berdasarkan masalah tersebut, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyusun sebuah rencana aksi bersama mitra dalam membangun inovasi bisnis yang berdaya saing melalui platform kampung virtual sepatu. Mitra dalam kegiatan ini adalah 11 pengrajin yang tergabung dalam Asosiasi Pengrajin dan Alas Kaki Indonesia (APAI). Pendekatan yang digunakan adalah Asset-Based Community Development (ABCD) sebagai strategi pemberdayaan masyarakat melalui potensi yang mereka miliki. Langkah-langkah pemberdayaan dimulai dari penyusunan rencana aksi, pelaksanaan berupa pelatihan dan pendampingan, evaluasi, dan refleksi. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan kesadaran mitra terhadap pentingnya digital marketing dalam pemasaran produk mereka. Mitra juga memiliki kesadaran bahwa proses pemasaran yang baik harus didukung konten dan komunikasi kreatif. Hal tersebut menjadi value yang akan meningkatkan daya saing produk mitra sehingga lebih dikenal masyarakat. Selain itu, program pengabdian ini dapat meningkatkan angka penjualan produk mitra. Program terkait selanjutnya perlu melakukan pemberdayaan secara berkesinambungan sehingga mitra atau masyarakat dampingan dapat merasakan dampak yang lebih signifikan. Kata Kunci: inovasi, kampung sepatu, produk kreatif, APAI [English]: The Covid-19 pandemic did not only cause a decrease in sales of footwear products by 41%-75% but also affected the continuity of the business; some partners even had to close their businesses due to the low number of purchases from customers. Based on these problems, this community service program aims to develop an action plan with partners in developing competitive business innovations through the virtual shoe village platform. This program involved 11 craftsmen who are members of the Indonesian Craftsmen and Footwear Association (APAI). The approach used was Asset-Based Community Development (ABCD) as a strategy for community empowerment through their potential. Empowerment steps start from the preparation of an action plan, implementation in the form of training and mentoring, evaluation, and reflection. The results show that there is an increase in partners’ awareness of the importance of digital marketing for their products. Also, participants are aware of that a good marketing process must be supported by content and creative communication. It is a value that will increase the competitiveness of products so that they are better known to the public. In addition, this program can increase sales of partners’ products. Further related programs need to carry out continuous empowerment so that partners or assisted communities can feel a more significant impact. Keywords: innovation, shoe village, creative product, APAI
Pengenalan pembelajaran bahasa Inggris dasar untuk anak-anak di masa pandemi Covid-19 Hery Rahmat; Wahyu Hidayat Fauzi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4937

Abstract

[Bahasa]: Saat ini Bahasa Inggris tidak menjadi pelajaran wajib di level sekolah dasar melainkan hanya sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan pada kenyataannya kebanyakan sekolah dasar di Kota Praya tidak memberikan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal. Faktor ekonomi dan latar belakang pendidikan kelurga yang tidak dapat mendukung pelajaran tambahan berupa kursus belajar Bahasa Inggris juga menjadi faktor penghambat rendahnya kemampuan Bahasa Inggris dasar siswa. Hal ini semakin memperkuat stereotype bahwa Bahasa Inggris itu sulit dipahami dan dipelajari. Pembatasan pembelajaran selama Pandemi COVID 19 semakin melemahkan minat siswa untuk mengenal dan belajar Bahasa Inggris dari awal. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian dengan metode Asset Based Communities Development (ABCD) ini ditujukan untuk memberikan pengenalan pembelajaran bahasa Inggris dasar untuk anak-anak selama masa pandemi. Kegiatan pengabdian berupa program pengenalan materi bahasa Inggris dasar dengan peserta 13 anak. Materi yang disampaikan berupa Introducing, Alphabet, Numbers, Days, Things in classroom, Family, Asking permission, dan Giving expressions. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman awal Bahasa Inggris dasar anak-anak. Pemahaman awal yang baik terhadap Bahasa Inggris dasar akan menunjang kemampuan anak-anak ketika berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: bahasa Inggris anak-anak, pandemi COVID 19, pengenalan pembelajaran [English]: Recently, English Subject is not an obligatory subject in primary school but only as one of local content subjects. Most of primary school in Praya doesn’t give English as local content subjects. The economic factor and family’s educational background which cannot give a supporting learning such as English course are also the burden factors of students’ low English proficiency. This condition strengthens the stereotype that English is difficult to learn. The learning restriction during the COVID 19 pandemic weakens the students’ motivation to learn English earlier. Therefore, this Asset Based Communities Development (ABCD) method-community service was aimed to give the introduction toward English for childen during the pandemic. The activity was followed by 13 children. Meanwhile, the materials are Introducing, alphabet, numbers, days, things in classroom, family, asking permission, and giving expressions. This community service result showed that the children’s knowledge of basic English improved. Afterward, this well basic English understanding will support the children’s ability to communicate the simple English in daily life. Keywords: English for children, COVID 19 pandemic, learning introduction
Strategi pemberdayaan perempuan melalui pengembangan usaha berbasis potensi lokal di Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Safrida; Nila Safrida
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.4948

Abstract

[Bahasa]: Kondisi kehidupan nelayan tradisional di Desa Pulau Kayu identik dengan ekonomi yang rentan dan berpendapatan rendah sehingga memerlukan upaya penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memetakan kendala yang dihadapi kelompok usaha perempuan dalam memanfaatkan potensi lokal di Desa Pulau Kayu serta upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Mitra utama pengabdian ini adalah 30 orang anggota Kelompok Usaha Perempuan “Sepakat” sebagai komunitas masyarakat pesisir.  Metode pengabdian yang digunakan berkonsep CBR (Community-Based Research). Hasil Program pengabdian ini berhasil memetakan kendala-kendala dalam pengembangan Kelompok Usaha Perempuan “Sepakat” di Desa Pulau Kayu mulai dari tidak stabilnya jumlah produksi, minimnya modal usaha, belum adanya kerjasama dan pendampingan dari pemerintah, kurangnya perhatian pemerintah dalam pemberdayaan perempuan yang berbasis potensi lokal, dan inovasi produk usaha yang terbatas. Program pengabdian mampu memecahkan kendala tersebut untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal berbasis perempuan melalui program bantuan modal usaha, peningkatan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan kelompok usaha perempuan dan pelaksanaan pelatihan pengolahan produk serta keuangan agar usaha kelompok perempuan “Sepakat” dapat berkembang lebih baik. Namun demikian program pengabdian kepada masyarakat ini memerlukan evaluasi dan monitoring pemerintah secara berkala agar hasil positif kegiatan ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan serta mampu menaikkan taraf hidup kelompok usaha perempuan “Sepakat” dan masyarakat di Desa Pulau Kayu. Kata Kunci: pemberdayaan perempuan, peningkatan ekonomi, kelompok usaha, masyarakat pesisir [English]: Traditional fishermen in Pulau Kayu Village experience vulnerable and low-income economic situations; therefore, initiatives to enhance the economy through women’s empowerment are required. This community service program aimed to identify and remove barriers preventing women's business groups from taking advantage of local resources in Pulau Kayu Village. The participants of this program were 30 members of the women's Business Group "Sepakat". The method used was CBR (Community-Based Research). The result shows that the program succeeds in identifying the challenges or impediments to the growth of women's business groups in Pulau Kayu Village, starting with the erratic production levels, the lack of business capital, the absence of government cooperation and support, the government's lack of focus on empowering women based on local potential, and the restricted innovation of business products. This community service program can solve these obstacles to optimize the utilization of women-based local potential by helping business capital, increasing government involvement in women's business group activities and conducting product processing and financial training so that the women's business group "Sepakat" can develop further. Regular evaluation and monitoring by the government are needed so that the positive results of this service program can have a sustainable impact and improve the standard of living of the "Sepakat" women's business group and the community in Pulau Kayu Village. Keywords: women's empowerment, economic  improvement, business groups, coastal society,
Diseminasi pengolahan mi dan stik labu kuning pada masyarakat Desa Pulau Semambu Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Merynda Indriyani Syafutri; Tri Wardani Widowati; Friska Syaiful; Nura Malahayati; Basuni Hamzah; Sugito; Agus Wijaya; Budi Santoso
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.4953

Abstract

[Bahasa]: Pulau Semambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu produk hortikultura yang ada di Desa Pulau Semambu adalah labu kuning (Cucurbita moschata). Pemanfaatan dan pengembangan labu kuning di desa ini masih terbatas. Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah labu kuning adalah dengan mengolah labu kuning menjadi produk makanan, seperti mi dan stik. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan mengenai teknologi pengolahan dan pengemasan mi dan stik labu kuning pada ibu-ibu PKK Desa Pulau Semambu. Tim pelaksana program ini terdiri dari unsur dosen, mahasiswa, dan alumni Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, serta Duta Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. Mitra program pengabdian ini adalah ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) perwakilan dari lima dusun yang ada di Desa Pulau Semambu. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi: 1) sosialisasi melalui penyuluhan dan pemberian materi tentang teknologi pengolahan dan Pengemasan produk mi dan stik dari labu kuning; 2) Pelatihan melalui demonstrasi dan praktek pembuatan mi dan stik dari labu kuning; dan 3) Uji sensoris (uji kesukaan/uji hedonik) terhadap mi dan stik labu kuning. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra kegiatan sangat antusias dan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pengabdian. Mitra kegiatan mengikuti semua kegiatan dengan baik mulai dari kegiatan sosialisasi, praktek, sampai pada kegiatan uji sensoris. Mitra kegiatan juga mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mengenai teknologi pengolahan dan pengemasan produk mi dan stik labu kuning. Produk mi dan stik labu kuning yang dihasilkan dapat diterima secara sensoris (kategori suka). Kata Kunci: Desa Pulau Semambu, diseminasi, labu kuning, mi, stik [English]: Semambu Island is one of the villages in the North Indralaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra Province. One of the horticultural products in Pulau Semambu Village is pumpkin (Cucurbita moschata). The use and development of pumpkins in this village were still limited. The solution that can be done to increase the added value of pumpkin is to process pumpkin into food products, such as noodles and sticks. This community service program aimed to socialize, inform, and practice pumpkin noodles and sticks' processing and packaging technology for Pulau Semambu Village people. This program was carried out by elements of lecturers, students, and alums of the Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, and the South Sumatra Provincial Agricultural Ambassador. The participants of this service program were the members of Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) and the representatives of five hamlets in Pulau Semambu Village. The methods used in this program include the following stages: 1) Socialization through counseling and providing material on processing technology and product packaging of noodles and sticks from pumpkin; 2) Training through demonstration and practice of making noodles and sticks from pumpkin; and 3) Sensory test (liking test/hedonic test) of pumpkin noodles and sticks. The results showed that the participants were enthusiastic and participated actively in the program. The participants of this program have followed all the steps well, from socialization, practice, and the activity of the sensory test. In addition, the people of Pulau Semambu Village got the knowledge, understanding, and skills about processing and packaging technology of pumpkin noodles and sticks. The pumpkin noodles and sticks were sensory-acceptable (like category). Keywords: Pulau Semambu Village, dissemination, pumpkin, noodles, sticks