cover
Contact Name
Arif Widiyanto
Contact Email
-
Phone
+628132716766
Journal Mail Official
buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Keslingmas
ISSN : 0215742X     EISSN : 26558033     DOI : http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas
Core Subject : Health, Social,
Buletin Keslingmas mencakup bidang penelitian bidang sanitasi /penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan makanan, penyehatan tanah/ pengelolaan sampah, pengendalian vektor, penyehatan sarana fasilitas, Kesehatan dan Keselamat Kerja, Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025" : 10 Documents clear
Faktor Determinan Kapasitas Vital Paru Wanita Pekerja Konfeksi Baju Cahyono, Tri; Hari Rudijanto Indro Wardono; Yulianto; Dwi Candra Ningsih
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13396

Abstract

industri kecil sebagian besar rendah pengawasan, memiliki potensi risiko kerja terhadap kapasitas vital paru berasal dari karakteristik pekerja dan kualitas lingkungan. Survei pendahuluan pada konfeksi menemukan pekerja muda, pendidikan rendah, tanpa alat pelindung diri dan sanitasi lingkungan jelek. Tujuan penelitian mengetahui faktor determinan kapasitas paru wanita pekerja konfeksi baju. Jenis penelitian observasional, analitik. Variabel independent karakteristik pekerja dan kualitas udara, variabel dependen kapasitas vital paru. Populasi sampel 18 wanita pekerja konfeksi, metode pengumpulan data wawancara, observasi dan pengukuran. Analisis korelasi regresi sederhana dan ganda. Hasil rata-rata kapasitas vital paru 1.449,56 ml, umur 30,78 tahun (r = 0,346), pendidikan 72,2% SD (r = 0,217), IMT 24,41 (r = 0,044), riwayat penyakit Ispa 88,9% tidak pernah (r = -0,269), pemakaian masker 88,9% tidak pakai (r = -0,134), masa kerja (2,56 tahun (r = -0,221), lama kerja 10,50 jam (r = 0,018), riwayat pekerjaan 50% berdebu (r = -0,188), rata-rata suhu 33,170C (r = 0,378), rata-rata kelembapan 44,97% (r = -0,389), debu di dalam ruang 0,09 mg/m3 (r = -0,391), debu di rumah 0,03 mg/m3 (r = -0,436). Semua variabel independent analisis bivariat korelasi tidak signifikan. Analisis multivariat korelasi regresi ganda r = 0,875, p = 0,002, Y = (-671,14) + 27,29Xumur + 401,18Xpendidikan + (-198,30)Xmasa kerja + (-265,22)Xriwayat pekerjaan + 49,49Xsuhu. Simpulan determinan kapasitas paru; umur, pendidikan, masa kerja, riwayat pekerjaan dan suhu. Perlu pemasangan exhauster guna penyedot debu dan suhu udara keluar ruangan.
Kualitas Mikrobiologi Air dalam Keperluan Higiene Sanitasi di Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung Candra, Nayarana Eka; Utomo, Budi
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.12990

Abstract

Air untuk keperluan higiene sanitasi menjadi kebutuhan untuk menunjang pelayanan di rumah sakit. Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung Air untuk keperluan higiene sanitasi terdiri 2 sumber yang berasal dari PDAM dan sumur bor. Hasil pengujian total coliform dan E. coli pada sumur bor pada Oktober 2023 didapatkan hasil >200 CFU/100ml, hal ini menunjukan parameter mikrobiologis melebihi ambang batas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kualitas mikrobiologi air untuk keperluan higiene sanitasi di Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung. Data penelitian ini bersumber dari data primer dan dat sekunder yang akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sumber air di Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung berasal dari PDAM dan sumur bor. Pengolahan air bersih dilakukan di WTP dengan media karbon aktif dan zeolite. Kedua sumber air yang akan di distribusi ditampung pada reservoir air. Selanjutnya di distribusikan menggunakan pompa untuk memenuhi kebutuhan rawat inap dan rawat jalan. Kualitas air bersih pada kualitas mikrobiologis air bersih dimana total coliform dari sampel yang ada sepenuhnya melebihi 0 CFU/100ml. Berdasarkan penelitian ini air bersih di Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung persyaratan berupa kualitas mikrobiologis air bersih dimana total coliform sepenuhnya melebihi 0 CFU/100ml. Rumah Sakit "X" di Kabupaten Temanggung diharapkan melakukan evaluasi terkait kualitas mikrobiologis air bersih supaya dapat memenuhi persyaratan dan memisahkan reservoir air air bersih berdasarkan sumber air
Pengaruh Pengolahan Filtrasi Dan Koagulasi Menggunakan Serbuk Biji Kelor Terhadap Penurunan Kadar COD Air Limbah Laundry De Yarist, Fhilomena Grace; Santjoko, Herman; Rois, Ibnu
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.12354

Abstract

Biji kelor dengan kandungan senyawa bioaktif rhamonksioloksi benzil isotiosianat mampu mengadsorbsi mineral yang terkandung dalam air limbah suspense dan protein makromolekul yang polielektrolit bermuatan positif yang mampu menetralisir tegangan koloid antar partikel. Berdasarkan pengujian sampel limbah yang dilakukan di Vivie laundry pada januari 2024 diketahui kadar COD sebesar 661,12 mg/l, kadar tersebut tidak memenuhi standar baku mutu Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 tahun 2016 sebesar 150 mg/l. Maka diperlukan metode pengolahan filtrasi dengan pasir dan koagulasi menggunakan biokoagulan yaitu serbuk biji kelor. Penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan filtrasi dan koagulasi dengan bubuk biji kelor terhadap penurunan kandungan COD pada air limbah laundry. Jenis Penelitian ini adalah Quasi eksperimen, dengan desain penelitian “Pretest and posttest group design”. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah air limbah laundry sebanyak 10 liter. Sampel pada penelitian yaitu air limbah yang digunakan sebanyak 5 liter. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Kadar COD sebelum perlakuan sebesar 227,26 mg/l, setelah dilakukan pengolahan filtrasi dan koagulasi dengan serbuk biji kelor sebanyak 9 kali pengulangan, kadar COD mengalami penurunan rata-rata sebesar 152,88 mg/l dengan rasio penurunan sebanyak 32,73%. Berdasarkan pengujian satistik dapat disimpulkan bahwa perlakuan koagulasi dengan filtrasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kandungan COD pada air limbah laundry.
Perbedaan Bilangan Peroksida Minyak Goreng pada Penjual Gorengan di Tepi Jalan Raya Baturaden Tahun 2024 Amaliyah, Nurul; Lukmitarani, Ratih; Utami, Bunga Nuur Primayu
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13117

Abstract

Kabupaten Banyumas terkenal dengan olahan tempe yang menjadi ciri khas seperti mendoan dan menjadi makanan khas sehari-hari bagi masyarakat. Maraknya pedagang gorengan di sepanjang Jalan Raya Baturadden dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang beresiko mengalami gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak yang sudah mengalami ketengikan seperti stroke, jantung, darah tinggi. Tujuan penelitian menganalisis perbedaan bilangan peroksida minyak goreng pada Penjual Gorengan di Tepi Jalan Raya Baturraden Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode analitik dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penjual gorengan di tepi Jalan Raya Baturraden dengan objek penelitian minyak goreng. Sampel ditentukan menggunakan rumus fredererr yaitu (t-1) (r-1) ≥ 15 dimana t = 2 perlakuan (kadar bilangan peroksida sebelum dan sesudah digunakan untuk menggoreng) dan r adalah pengulangan sehingga dari rumus tersebut diperoleh r =16 dan n = 32 dengan satu sampel dibutuhkan minyak goreng sebanyak 100 ml sehingga total minyak goreng yang dibutuhkan 32 x 100 ml = 3200 ml. menggunakan uji statistic Paired T-Test karena data terdistribusi normal. Hasil penelitian karakteristik responden usia antara 35-55 tahun (67%), responden laki-laki (56%) dan responden memiliki tingkat pendidikan menengah atas (56%), bilangan peroksida pada minyak goreng yang belum digunakan tidak memenuhi syarat (>10 mek O2/kg) sebanyak 56%, semua bilangan peroksida pada minyak goreng setelah digunakan sebanyak 3 kali tidak memenuhi syarat (100%). Kesimpulan terdapat perbedaan bilangan peroksida sebelum dan sesudah digunakan 3 kali pemakaian dengan p value=0,000 dan korelasi 0,895. Saran sebaiknya tidak menggunakan minyak untuk menggoreng lebih dari 3 kali pemakaian.
Efektivitas Rendaman Biji Buah Bintaro (Cerbera Odollam Gaertn.) Terhadap Tikus Rumah (Rattus Tanezumi) Prihandini, Dian Eka; Saktiawan, Yusup; Cahyani, Septia Dwi
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rendaman biji buah bintaro (Cerbera odollam Gaertn.) sebagai alternatif rodentisida nabati terhadap tikus rumah (Rattus tanezumi). Rendaman dibuat dari biji matang sebanyak 450 gram yang direndam selama 24 jam, kemudian diuji dalam tiga konsentrasi: 25%, 50%, dan 75%. Setiap konsentrasi diuji pada enam ekor tikus dengan tiga kali pengulangan. Kandungan cerberin pada biji buah bintaro (Cerbera odollam) berperan sebagai senyawa kardiotoksik dan neurotoksik yang dapat menghambat kerja jantung serta merusak saraf pusat, sehingga berpengaruh terhadap timbulnya perubahan perilaku hingga kematian pada tikus ruamh (Rattuis Tanezumi). Efektivitas tertinggi ditunjukkan oleh konsentrasi 75%, namun tetap tergolong rendah (5,56%). Hal ini menunjukkan bahwa rendaman biji bintaro belum efektif sebagai rodentisida akut dalam waktu 8 jam. Bagi peneliti berikutnya disarankan untuk melakukan perendaman biji buah bintaro lebih dari 24 jam dengan menggunakan metode pengaplikasian umpan yang berulang serta durasi pengamatan perlakuan sebaiknya diperpanjang lebih dari 8 jam. 
SANITASI PASAR BALEDONO KABUPATEN PURWOREJO Purnomo, Bayu Chondro; Inayah, Aulia Salmaa
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13648

Abstract

Pasar merupakan tempat interaksi penjual dan pembeli yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit apabila kondisi sanitasinya tidak terjaga. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi sanitasi Pasar Baledono, Kabupaten Purworejo tahun 2023 dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah Pasar Baledono, dan data dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan standar dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sanitasi pasar secara keseluruhan memperoleh nilai 71% dengan predikat Pasar Sehat Dasar, namun penilaian internal hanya mencapai 55,9% sehingga dikategorikan tidak memenuhi syarat (<70%). Aspek yang belum sesuai standar meliputi konstruksi dinding dan pintu, saluran pembuangan air limbah, pengendalian vektor pembawa penyakit, serta sarana dan prasarana penunjang. Disimpulkan bahwa Pasar Baledono masih memerlukan perbaikan pada aspek sanitasi tertentu agar memenuhi kriteria pasar sehat, dengan saran berupa perbaikan ventilasi, penyediaan alat P3K dan APAR, peningkatan sarana sanitasi, serta penyuluhan kesehatan lingkungan untuk mewujudkan pasar yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat.
Pengaruh Insidens DBD dan Status Endemisitas Terhadap Frekuensi Fogging Firdaust, Mela; Widyanto, Arif; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13721

Abstract

Penyakit DBD merupakan penyakit arbovirosis yang masih menjadi masalah di tingkat global. Faktor risiko penyebab penyakit DBD antara lain; curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, terdapat vektor penular penyakit, ketersediaan potensial breeding, serta kepadatan penduduk. Kabupaten Banyumas merupakan wilayah endemis DBD, ini berarti bahwa terdapat kasus DBD setiap tahun dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut. Penelitian ini ingin menjelaskan kausalitas antara insidens DBD dan stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Jenis penelitian ini adalah penelitian observational dengan rancang bangun crossectional. Data yang digunakan adalah kasus DBD (2019-2021), status endemisitas wilayah dan frekuensi fogging di Kabupaten Banyumas. Data dianalisis dengan path analysis AMOS. Hasil menunjukkan bahwa Pengujian variabel Insiden DBD (X) terhadap stratifikasi endemisitas (Y1) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = - 0,079; p < 0.05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung insiden DBD terhadap stratifikasi endemisitas wilayah. Pengujian variabel stratifikasi endemisitas (Y1) terhadap frekuensi fogging (Y2) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = -2,184; p <0,05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas wilayah terhadap frekuensi fogging. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung incidens DBD terhadap stratifikasi endemisitas DBD serta terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Peningkatan Insidens DBD di suatu wilayah dapat berkontribusi pada penentuan status endemisitas wilayah tersebut. Jika sebuah wilayah dengan status endemis dimana terdapat kasus DBD terus menerus dalam kurun waktu 3 tahun maka intensitas pengendalian vektor di wilayah tersebut juga akan tinggi dengan demikian memungkinkan wilayah yang endemis akan dilakukan fogging lebih banyak dibanding dengan wilayah non endemis. 
Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sumpiuh I Kabupaten Banyumas Tahun 2025 Aini, Nur; Hasna, Daefa Sofi
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13732

Abstract

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang ditularkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kementrian Kesehatan mencatat estimasi total kasus mecapai 1.090.000 hingga awal Maret 2025  dan Indonesia menempati posisi kedua di dunia. Kasus tuberculosis masih tinggi di wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh I. Pada tahun 2024 tercatat 53 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik lingkungan fisik rumah penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh I Kabupaten Banyumas tahun 2025. Metode yang digunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan observasi pada rumah penderita TB paru sebanyak 14 rumah penderita TB yang tercatat berobat di Puskesmas Sumpiub I  pada bulan Agustus – Desember 2025. Hasil menunjukkan lingkungan fisik belum memenuhi syarat yaitu kondisi langit-langit (71,4%), kondisi dinding (28,6%), kondisi lantai (0%), kondisi ventilasi (35,7%). suhu (21%) , kelembaban (100%), pencahayaan (35,7%) dan kepadatan hunian (35,7%). Kesimpulan karakteristik lingkungan fisik rumah penderita TB Paru di Puskesmas Sumpiuh I belum memenuhi syarat. Variabel yang tinjau adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, langit-langit rumah, ventilasi, dan kepadatan hunian. Saran yang diberikan perbaikan lingkungan fisik rumah penderita TB paru  dengan menambahkan genteng kaca, ventilasi alam dan buatan, dan perilaku hidup bersih dan sehat seperti membuka jendela pada pagi hari, dan memisahkan kamar penderita.
Hubungan Hygiene Sanitasi dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Mie Telur (MILOR) di Warung Makan (WARMINDO) Kusumaningtyas, Febri Apwanti; Gunawan, Asep Tata; Khadijah, Siti Octavia
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13738

Abstract

Salmonella sp. merupakan bakteri patogen penyebab penyakit bawaan pangan yang dapat mencemari pangan siap saji, termasuk mie telur. Warung makan sederhana (WARMINDO) di Kecamatan Purwokerto Utara masih memiliki kelemahan dalam penerapan hygiene sanitasi, yang berpotensi meningkatkan risiko kontaminasi mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi dengan keberadaan Salmonella sp. pada mie telur (MILOR). Penelitian menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sebanyak 33 sampel mie telur dikumpulkan dari WARMINDO dan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi Salmonella sp.. Penilaian hygiene sanitasi dilakukan melalui observasi terhadap empat aspek: sanitasi pangan, personal hygiene, sanitasi alat, dan sanitasi tempat. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil diperoleh sebanyak 12 dari 33 sampel (36,4%) terdeteksi positif mengandung Salmonella sp.. Aspek sanitasi pangan tidak memenuhi syarat pada 60,6% WARMINDO (Sig.p =0,000), sanitasi alat pada 30,3% (Sig.p =0,001), dan sanitasi tempat pada 63,6% (Sig.p =0,000). Personal Hygiene tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (Sig.p=0,106). Peneliti menyimpulkan terdapat hubungan signifikan antara aspek hygiene sanitasi tertentu dengan keberadaan Salmonella sp.. Perlu peningkatan pengawasan dan edukasi terhadap pengelola WARMINDO untuk mencegah risiko kontaminasi pangan.
Metode Penurunan Kadar Besi, Mangan, Nitrit dan Amonia dalam Penyediaan Air Bersih Sugianto, Sugianto; Santjoko, Herman; Yamtana, Yamtana; Narto, Narto; Muryani, Sri
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13765

Abstract

Sumber mata air masih banyak dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat. Namun dalam pemanfaatan air tersebut masyarakat menghadapi beberapa masalah, seperti mengandung Fe (Besi), Mn (Mangan), NO2 (Nitrit) dan NH3 (Amonia), sehingga kondisi airnya keruh berwarna coklat kekuningan, berbau dan meninggalkan noda jika untuk mencuci. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model aerasi yang praktis dan teknologi tepat guna untuk masyarakat. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, dengan mendesain pengolahan air model sistem aerasi skala laboratorium. Obyek penelitian adalah air dari sumber mata air di Dusun Jamblangan, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perlakuan dalam penelitian ini adalah filtrasi aerator sistem tangga (Cascade Aerator) sebagai Model 1, Aerator air mancur (Spray Aerator) sebagai Model 2, Aerator Gelembung Udara (Bubble aerator) sebagai Model 3, dan Aerator air terjun (Waterfall aerator) sebagai Model 4. Proses oksidasi terhadap empat parameter air tersebut, dilakukan dengan filtrasi menggunakan media pasir sungai, pengulangan (replikasi) sebanyak 6 kali. Air contoh uji diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Yogyakarta. Hasil filtrasi oksidasi dari keempat model aerator, mempunyai potensi yang berbeda dalam menurunkan parameter air yang diteliti. Aerator Model 1 penurunan yang dominan terhadap parameter Mn sebesar 63,9%. Aerator Model 2 penurunan yang dominan terjadi pada parameter Fe sebanyak 59,0% dan Amonia sebesar 43,8%. Aerator Model 3 penurunan terjadi pada parameter Fe sebesar 36,5% dan Mn sebesar 30,7%. Aerator Model 4 terjadi penurunan cukup tinggi parameter Fe sebesar 57,4% dan Mn sebesar 64,5%. Hasil penelitian Aerator Model 1, Model 2, Model 3 dan Model 4 mampu menurunkan parameter Fe, Mn, Nitrit dan Ammonia dalam air dengan potensi penurunan yang bervariasi. Aerator yang efektif dan efisien mampu menurunkan kadar Fe dan Mn yang paling banyak adalah Aerator Model 4 (Waterfall / Multiple Tray Aerator).

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 44, No 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 43, No 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol 43, No 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol. 42 No. 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023 Vol 42, No 2 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.2 TAHUN 2023 Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023 Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022 Vol 41, No 3 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.3 TAHUN 2022 Vol 41, No 2 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.2 TAHUN 2022 Vol 41, No 1 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.1 TAHUN 2022 Vol 40, No 4 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.4 TAHUN 2021 Vol 40, No 3 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.3 TAHUN 2021 Vol 40, No 2 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.2 TAHUN 2021 Vol 40, No 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol 39, No 3 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.3 TAHUN 2020 Vol 39, No 2 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.2 TAHUN 2020 Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020 Vol 39, No 4 (2020): Edisi Spesial Seminar Internasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Keme Vol 38, No 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol. 38 No. 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol 38, No 3 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 3 TAHUN 2019 Vol 38, No 2 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 2 TAHUN 2019 Vol 38, No 1 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 1 TAHUN 2019 Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018 Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018 Vol 37, No 2 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 2 TAHUN 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017 Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017 Vol 35, No 4 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 4 Tahun 2016 Vol 35, No 2 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 2 Tahun 2016 Vol 35, No 1 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 1 Tahun 2016 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015 Vol 34, No 2 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 2 Tahun 2015 Vol 34, No 1 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 1 Tahun 2015 Vol 33, No 124 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 124 Tahun 2014 Vol 33, No 123 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 123 Tahun 2014 Vol 33, No 122 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 122 Tahun 2014 Vol 33, No 121 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 121 Tahun 2014 More Issue