cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 376 Documents
PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS TARUNA AL-QUR’AN YOGYAKARTA dan Siti Wangidah, Desti Widiani
JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstractThe increasing number of children with autism in Indonesia is an issue that is a shared responsibility, not just a part of medical or mental health professionals. In terms of behavior, children with autism tend to hurt himself, not confident and aggressive. In line with these problems, character education also plays a role to steer them into independent human beings and useful within its capabilities in order not to become a burden on the contrary is a gift given by God Almighty. Character education in children with autism in Special School Youth Quran through five strategies: first, through the basic principles of service pendidikam children with special needs, both through habituation and familiarization good in school, through keteladan third, fourth through applicative character, and fifth through therapy Quran.Keywords: Character Education, Children Autism AbstrakMeningkatnya jumlah anak autis di Indonesia merupakan persoalan yang menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya bagian medis atau psikolog saja. Dari segi perilaku, anak-anak autis cenderung untuk melukai dirinya sendiri, tidak percaya diri dan bersikap agresif. Sejalan dengan permasalahan tersebut, pendidikan karakter turut memainkan peran untuk mengarahkan mereka menjadi manusia-manusia mandiri dan bermanfaat sesuai kemampuannya agar tidak menjadi beban sebaliknya merupakan anugerah yang diberikan Allah swt. Pendidikan karakter pada anak autis di Sekolah Khusus Taruna Al-Qur’an melalui lima strategi yaitu pertama, melalui prinsip dasar layanan pendidikam anak berkebutuhan khusus, kedua melalui pembiasaan dan pembudayaan yang baik di sekolah,  ketiga melalui keteladan, keempat melalui akhlak aplikatif, dan kelima melalui terapi al-Qur’an.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Anak Autis 
PERAYAAN IMLEK ETNIS TIONGHUA (Menakar Implikasi Psiko-sosiologis Perayaan Imlek Bagi Komunitas Muslim di Lasem Rembang) HASANAH, HASYIM
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract CHINESE NEW YEAR CELEBRATION OF ETHNIC TIONGHOA (Take the necessary psycho-sociological implications of Chinese new year Celebrations for the Muslim community in Lasem Rembang). Ethnic Tionghoa or better known as Chinese people till now it is the minorities in Indonesia. But the presence of ethnic Tionghwa in religious social relations in the community gives its own color, especially in generating new forms of culture which is more unique, more sacred and, have a value of local cultural reinforcement. One form of colored cultural communities is the existence of Chinese new year celebration, which is socially it  gave birth to a new form of humanitarian relationship pattern, it is a social solidarity for other communities. This study attempts to describe the psychological implications of Chinese new year celebration of ethnic Tionghwa for the Moslem community in Lasem Rembang. To get a thorough description, this study uses descriptive method with psycho-phenomenological approach. The results of this study mentions that the celebration of the Chinese new year ethnic tionghwa positively gave psycho-sociological implications for the Moslem community through the formation of a viable social values in the form of pro social and gave rise to a harmonious social solidarity. Besides, psychologically the existence of Chinese new year celebration is capable of creating psychological dynamics in the form of a tolerance attitude of, mutual trust, and respect between the Moslem community and ethnic Tionghwa in Lasem Rembang. Keyword: Chinese new year celebration, the psycho-sociological implications of Chinese new year celebration  AbstrakEtnis Tionghoa atau lebih dikenal sebagai orang Cina sampai sekarang ini merupakan kaum minoritas di Indonesia. Namun keberadaan etnis Tionghoa dalam relasi sosial keagamaan dimasyarakat memberikan warna tersendiri, khususnya dalam menghasilkan bentuk budaya baru yang lebih unik, sakral dan lebih memiliki nilai penguat kebudayaan setempat. Salah satu bentuk warna budaya masyarakat adalah adanya perayaan imlek, yang secara sosial justru melahirkan pola hubungan kemanusiaan yang baru berupa solidaritas sosial bagi komunitas lain. Kajian ini berupaya mendeskripsikan implikasi psikologis perayaan imlek etnis Tionghua bagi komunitas Muslim di Lasem Rembang. Untuk mendapatkan deskripsi yang menyeluruh maka kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan psiko-fenomenologis. Hasil kajian ini menyebutkan bahwa perayaan imlek etnis tionghua secara positif mampu memberikan implikasi psiko-sosiologis bagi komunitas muslim melalui pembentukan nilai-nilai sosial kemasyarakatan berupa perilaku prososial dan memunculkan solidaritas sosial yang harmonis. Selain itu secara psikologis keberadaan perayaan imlek mampu menciptakan dinamika psikologis berupa sikap toleransi, saling percaya dan menghormati antara komunitas muslim dan etinis Tionghoa di Lasem Rembang. Keyword: Perayaan Imlek, Impliksi Psiko-sosiologis Imlek.
IMPLEMENTASI PRINSIP ISLAM DALAM AKTIVITAS EKONOMI: ALTERNATIF MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN HIDUP Suhadi, Mursal dan
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IMPLEMENTING ISLAMIC PRINCIPLE IN ECONO- MIC ACTIVITIES: ALTERNATIV TO REALIZE THE LIFE BALANCE. This paper aims to explain the principles of Islam in economic activity contained in the al-Quran and Hadith. The principle of  balance occupy a decisive role in human life to reach al-Falah. The balance is the Sunnah of  Allah, balanced life is one of  the essence of  Islam, so Muslims were referred to as the people of the middle (Ummatan wasthan). Islamic Economics aims to create a balanced life, which includes, among others, the physical with the mental balance, the material with the spiritual, the individual with the social, the present with the future, and the world to the hereafter. This is because, physical balance with mental, spiritual or the material will create a holistic for the welfare of man. Economic development are too concerned with material aspects and ignore the spiritual aspect only will bear false happiness, even quite disastrous.keyword: Islam, Economic, Balanced.Tulisan  ini  bertujuan  untuk  menjelaskan  tentang  prinsip  Islam dalam aktivitas ekonomi yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis. Prinsip keseimbangan menduduki peran yang sangat menentukan dalam kehidupan manusia untuk mencapai al-Falah. Keseimbangan merupakan sunnah Allah, kehidupan yang seimbang merupakan salah satu esensi ajaran Islam, sehingga umat Islam pun disebut sebagai umat pertengahan (Ummatan wasthan). Ekonomi Islam bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, yang mencakup antara lain keseimbangan fisik dengan mental, material dengan spiritual, individu dengan sosial, masa kini dengan masa depan, serta dunia dengan akhirat. Hal ini karena, keseimbangan fisik dengan mental, atau material dengan spiritual akan menciptakan kesejahteraraan  holistik  bagi  manusia.  Pembangunan  ekonomi yang terlalu mementingkan aspek material dan mengabaikan aspek spiritual hanya akan melahirkan kebahagiaan semu, bahkan justru menimbulkan petaka.keywords: Islam, Ekonomi, Keseimbangan
PERKEMBANGAN ONTOLOGI DALAM FILSAFAT ISLAM Mufid, Fathul
JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

THE ONTOLOGY DEVELOPMENTS IN ISLAMIC PHILOSOPHY. The primary basis in the study of ontology is what it is, where it exists and, what the truth is. The fundamental and profound of these issues, so that people are faced with different answers. The first question, “what is there”, gives different answers according to their beliefs. Monism, which is only one and that one was spirit and ideas, then gave the flow of spiritualism and idealism. But if that one is full of material, then gave materialism. Dualism, that is round two, for example, body and soul, it gives the existentialism flow. Pluralism, that is composed of  many elements, there is something that cannot be known, then gave the flow of agnosticism. The second problem, “where it exists”, the answer is that dwells in the world of  ideas, abstract, fixed and immutable. That is living in the world of  ideas that are concrete and individual, so that the truth is limited and changeable. The third issue, “what the truth is”, if  the truth is eternal and immortal, then it is God. However, if the truth is capricious, then the problem is how to change it and what determines the change.Keywords: Ontology, Philosophy, Existence, Essence, Metaphysics.Dasar  utama  dalam  kajian  ontologi  adalah  apa  yang  ada,  di mana yang ada dan, apa itu kebenaran. Sedemikian mendasar dan mendalamnya persoalan-persoalan ini, sehingga manusia dihadapkan pada  jawaban-jawaban  yang  berbeda.  Persoalan  pertama,  “apa yang ada”, memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinan mereka. Monisme, yang ada hanya satu dan yang satu itu serba spirit dan ide, maka melahirkan aliran spiritualisme dan idealisme. Tetapi jika yang satu itu serba materi, maka melahirkan materialisme.  Dualisme,  yang  ada  serba  dua,  misalnya  jiwa  dan raga, maka lahirlah aliran eksistensialisme. Pluralisme, yang ada terdiri atas banyak unsur, yang ada adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui, maka melahirkan aliran agnostisme. Persoalan kedua, “di mana yang ada”, jawabannya adalah yang bersemayam dalam dunia ide, bersifat abstrak, tetap, dan abadi. Yang ada bermukim di dunia ide yang bersifat kongkret dan individual, sehingga kebenarannya terbatas dan berubah-ubah. Persoalan ketiga, “apakah kebenaran itu”, jika yang dimaksud kebenara itu kekal dan abadi, maka itu adalah  Tuhan.  Akan  tetapi,  jika  kebenarannya  berubah-ubah, maka persoalannya adalah bagaimana perubahan itu dan apa yang menentukan perubahan itu.Kata Kunci: Ontologi, Filsafat, Ada, Hakikat, Metafisika.
PERAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONSTEKSTUAL DALAM MEMBANGKITKAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DAN KREATIFITAS BERFIKIR SISWA EKO, NUR WAHYU
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak THE ROLE IN CONTEXTUAL TEACHING MATHEMATIC IN RAISE TRANSFORMATIVE LEADERS AND STUDENT CREATIVITY THINKING. The aim of this writing article is to discuss about the role in mathematics teaching contextual in raising transformative leadership and creativity thinking students. This was done because some students are still regarded as mathematical knowledge thatonly focused on ability to think logically and the settlement was a single and be sure. They also viewed that mathematics is aboring, frightening, and most difficult than other subjects. Mathematics material is lack in able to apply in daily life. In fact, every levels of education, mathematics lessons is learned and become one of the indicator in taking levels of education students success. These problems arise because mathematics can only be considered as a tool and symbols, not as a basis for the thinking leadership who eventually can affect a persons perspective in solving problems of life. Through the action research class (PTK), by taking sample random in grade IXat MTs N IIKudus 32 students, in conclude that learning mathematics contextual really help teachers in tie between learning materials to the real world situation, and encourage the students more active to thinking creatively in solving various problems. Johnson (2006) which said that contextual learning system is a procedure education that could help the students in seeing the meaning in every teaching materials with how to be joined with their daily lives context. Keyword : Contextual Teaching, Raise Transformative,  Creativ Thingking. ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini adalah membahas tentang peran pembelajaran matematika konstekstual dalam membangkitkan kepemimpinan transformative dan kreatifitas berfikir siswa. Hal ini dilakukan karena beberapa siswa masih menganggap matematika sebagai ilmu yang hanya menekankan pada kemampuan berpikir logis saja dengan penyelesaian yang tunggal dan pasti. Mereka juga menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit dibandingkan mata pelajaran lainnya, membosankan, dan menakutkan. Materi dalam pelajaran matematika kurang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, disetiap jenjang pendidikan, matematika dipelajari dan menjadi salah satu indikator keberhasilan siswa dalam menempuh jenjang pendidikan. Masalah tersebut muncul karena matematika hanya dianggap sebagai alat dan simbol, bukan sebagai dasar dalam kepemimpinan berfikir yang nantinya bisa mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menyelesaikan berbagai problem kehidupan. Melalui proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan mengambil sampel secara random pada siswa kelas IX di MTs N II Kudus sebanyak 32 siswa, di simpulkan bahwa pembelajaran matematika kontekstual sangat membantu guru dalam mengkaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, dan mendorong siswa semakin aktif berfikir kreatif dalam menyelesaikan berbagai  masalahnya. Hal ini mendukung teori Johnson (2006) yang menyatakan bahwa sistem pembelajaran konstektual merupakan suatu prosedur pendidikan yang bisa membantu siswa dalam melihat makna pada setiap bahan pelajaran dengan cara menghubungkannya dengan konsteks kehidupan mereka sehari-hari.Keyword: Pembelajaran Konstekstual, Kepemimpinan Transformatif, Berfikir Kreatif  
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (Studi Komparasi di MTs Al-Muttaqin Plemahan Kediri) HUDA, MUALIMUL
JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract CONVENTIONAL AND MULTIMEDIA BASED LEARNING A (Comparation Study In In MTs. Al-Muttaqin Plemahan Kediri). The interaction during learning process is influenced by the circumstances, the effectiveness of learning media is the example. This research is to test the theory of two motivation factors that put forward by the Herzberg.  He  states that the motivation of the person in doing something influenced by two factors namely intrinsic factors and extrinsic factors. This theory is then made the basis development the theory of motivation to learn that the students learning achievement motivation is influenced by those two factors components. In addition in this research also focus testing the effectiveness of learning media that put forward by Edgar Dale known with Dale s Cone of Experience. This study use a quantitative research using mixed approach method. Data collection is done by questionnaires and documentation, interview and observation. The sampling is determined by the technique of random sampling. Analysis of statistical data with the t-test independent formula. the results of the analysis comparison with t-test, independent data shows that there is a significant difference between motivation and student learning achievements between the learning using multimedia computer and conventional methods so that it can be concluded that the motivation and achievement of student learning using multimedia computer is better than using conventional methods in Al-Muttaqin Plemahan Kediri Secondary Schools.Key Words:  Multimedia, Learning, Motivation, AchievementAbstrakInteraksi yang terjadi selama proses belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan belajarnya, di antaranyaadalahefektifitas media pembelajarannya. Penelitian ini adalah untuk menguji teori motivasi dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg.  Teori Herzberg  menyatakan bahwa motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Teori ini kemudian juga dijadikan landasan dalam pengembangan teori motivasi belajar, bahwa motivasi prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Selain itu dalam penelitian ini juga memfokuskan pengujian teori tantang efektifitas media pembelajaran yang dikemukakan oleh Edgar Dale yang dikenal dengan Dale’s Cone of Experience. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan mixed method. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokumentasi, wawancara dan observasi. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Analisis data statistik dengan rumus t-test independent. hasil analisis komparasi dengan t-test independen, data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi dan prestasi belajar siswa antara pembelajaran menggunakan multimedia komputer dan metode konvensional, sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi dan Prestasi belajar siswa dengan menggunakan multimedia komputer lebih baik dari pada dengan menggunakan metode konvensional di MTs. Al-Muttaqin Plemahan Kediri Kata Kunci:  Multimedia Pembelajaran, Motivasi, Prestasi Belajar 
MODEL BIMBINGAN AGAMA ANAK JALANAN DI JALUR PANTURA MUBASYAROH, MUBASYAROH
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract RELIGIOUS GUIDANCE MODEL OF STREET CHILDREN IN PANTURA, The phenomenon of street children in Indonesia is a complex social issue. In every year of their existence are constantly undergoing significant development. Their existence has raised a new round of social exploitation by making them human periphery. Street children is a reality that is continuous to be examined. Their existence was always present as a problem that no end of its roots. The reality was very complex so that demands careful handling, serious, focused and continuous. The result of this research shows that the model of religious guidance in the area of the former County of Pati use fusion model because it was implemented by TKSK (Sub-district Volunteers Welfare Labor) under the Social Service and integrated with educational activities and exercise, as well as by volunteering independently. The third model of the religious guidance of street children that is in Kudus, Pati and Rembang, the religious guidance model in Kudus implemented by volunteers independently that have a uniqueness and advantages. In addition to the hours of work done by following street children and carried out in the places where they make a living, the guidance which was held in Kudus took place in a relaxed atmosphere, and performed by the teens so that authors call it peer counseling. As for the impact of religious guidance against street children; increased understanding of their religion, but not so significantly affect behavior change and their religiosity. Keywords: Religious Guidance Model, Street Children, Religiosity  Abstrak Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek. Dalam setiap tahun keberadaan mereka senantiasa mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Keberadaan mereka telah memunculkan babak baru eksploitasi sosial dengan menjadikan mereka manusia pinggiran. Anak jalanan merupakan realitas yang tiada henti untuk dikaji.  Keberadaan mereka senantiasa hadir sebagai permasalahan yang tak ada ujung pangkalnya. Realitasnya sangat komplek sehingga menuntut penanganan yang cermat, serius, terfokus dan kontinu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model bimbingan agama di wilayah Eks Karesidenan Pati menggunakan model perpaduan karena dilaksanakan oleh , TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sukarelawan Kecamatan) di bawah Dinas Sosial dan terintegrasi dengan kegiatan pendidikan dan latihan, serta oleh relawan secara mandiri. Dari ketiga model bimbingan agama anak jalanan yang ada di Kudus, Pati dan Rembang, model bimbingan agama di Kudus yang dilaksanakan oleh relawan secara mandiri memiliki keunikan dan kelebihan. Di samping dilakukan dengan mengikuti jam kerja anak jalanan dan dilaksanakan di tempat-tempat mereka mencari nafkah, bimbingan yang dilaksanakan di Kudus berlangsung dalam suasana santai, dan dilakukan oleh para remaja sehingga penulis menyebutnya konseling sebaya. Adapun dampak bimbingan agama terhadap anak jalanan; meningkat pemahaman agama mereka, tetapi tidak begitu signifikan mempengaruhi perubahan perilaku dan  keberagamaannya. Kata Kunci: Model Bimbingan Agama, Anak Jalanan, keberagamaan
ANALISIS POTENSI PENERIMAAN KUALITAS ALUMNI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH STAIN KUDUS DITINJAU DARI PERSPEKTIF STAKEHOLDER Ningsih, Ekawati Rahayu
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 GRADUATES RECEPTION QUALITYANALYSIS OF THE POTENTIAL ECONOMIC STUDIES SYARI’AH IN STAIN KUDUS VIEWED FROM THE PERSPECTIVE STAKEHOLDER. The first aim of  this study was to determine the potential reception of  graduates quality in Shariah Economic Studiesof  STAINKudus in the world of  work. Second, to determine the motivations and needs of  stakeholders on the acceptance of  the quality of  graduates in Economics   Shariah STAIN Kudus.And third, to determine what factors which are supporting and inhibiting the absorption of graduates of the Department of Shariah Economics STAIN Kudus in working world. The theory that was developed as a basis for the analysis is the pyramid theory of  motivation and needs of  Abraham Maslow. By using qualitative research approach, the analysis and discussion of this study are:First, the potential acceptance of  Shariah Economy graduates in the working world, especially in the banking and financial institutions Shari’ah is still very large and potentially growing along with the rapid growth in the number of  banking and financial institutions Shari’ah in Indonesia. Second, motivation and needs of  stakeholders for the graduates reception of Shariah Economic STAIN Kudus is because it is the only college in the state of  religion around the Pantura area having Shariah Economic Studies Program and easily accessible. In addition, in order to establish a more synergistic relationship with the STAIN kudus then either the shari’a banking and financial institutions are willing to accept graduates of  Shariah Economic Studies Program as employees, of course, with the various criteria established in the job requirements.Keywords:Potential,  Quality  Admissions,  Graduates, Economic Shariah, Stakeholder.Tujuan penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui potensi penerimaan kualitas alumni Program Studi Ekonomi Syari’ah STAIN Kudus di dunia kerja. Kedua, untuk mengetahui motivasi dan kebutuhan stakeholder terhadap penerimaan kualitas alumni. Dan ketiga, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat penyerapan alumni Ekonomi Syari’ah Jurusan Syari’ah STAIN Kudus di dunia kerja. Teori yang dikembangkan sebagai dasar analisis adalah teori piramida motivasi dan kebutuhan dari Abraham Maslow. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini adalah:Pertama, potensi penerimaan lulusan Ekonomi Syari’ah di dunia kerja, terutama di lingkungan perbankan syari’ah dan lembaga keuangan syari’ah masih sangat besar dan potensial seiring dengan semakin berkembang pesatnya pertumbuhan jumlah perbankan syari’ah dan lembaga keuangan syari’ah di Indonesia. Kedua, motivasi dan kebutuhan stakeholder terhadap penerimaan alumni Ekonomi Syari’ah STAIN Kudus adalah karena STAIN Kudus merupakan satu-satunya perguruan tinggi agama negeri di sekitar wilayah Pantura yang memiliki Program Studi Ekonomi Syari’ah dan mudah diakses. Selain itu, untuk menjalin hubungan yang lebih bersifat sinergis dengan STAIN Kudus, maka baik perbankan syari’ah maupun lembaga keuangan syari’ah bersedia menerima alumni Program Studi Ekonomi Syari’ah sebagai karyawan, tentunya dengan berbagai kriteria yang telah ditetapkan dalam persyaratan kerja. Kata Kunci: Potensi, Penerimaan Kualitas, Alumni, Ekonomi Syari’ah, Stakeholder.
STUDI ISLAM PENDEKATAN HERMENEUTIK Farida, Elok Noor; Kusrini, Kusrini
JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISLAMIC STUDIES USING HERMENEUTICS APPRO- ACH. Al-Qur’an as the Islam’s holy book is a miracle that has been revealed to the Prophet Muhammad as a guide for muslim’s life. As a Muslim, we necessarily have to understand exactly what the message of  the Quran. Al-Qur’an is not only readable even it is a worship, but more than that, how to implement the contents of  the Qur’an in everyday life. In understanding asbab al-nuzul certainly should understand that there are verses in the Qur’an. In addition, it should also understand various methods to understand the Qur’an, one of them is the hermeneutic approach. Hermeneutics as a method of reading the text has been widely recognized in various fields of  traditional Islamic scholarship, especially in the tradition of  fiqh and tafsir al-Qur’an. Meanwhile, modern hermeneutics in Islamic thought can basically be called a great leap in the formulation of  the methodology of  Islamic thought in general and methods of  interpretation of  the Kor’an in particular.Therefore, the approach of  hermeneutics in Islamic studies also need to be studied to add to the treasures of  knowledge and can provide new insights on how to understand the text and interpretation of the text that will be studied.keywords: Islamic Studies, Hermeneutics.Kitab Suci Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam merupakan mukjizat yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman umat Islam sepanjang hayat. Sebagai Muslim yang mempedomani tentu harus memahami betul apa pesan-pesan dalam Al-Qur’an.  Al-Qur’an  tidak  hanya  dibaca  meskipun  bernilai ibadah, akan tetapi lebih dari itu, bagaimana mengimplementasikan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memahami tentu harus memahami asbabun nuzul ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di samping itu, juga harus memahami berbagai macam metode dalam memahami Al-Qur’an, di antaranya dengan pendekatan hermeneutik. Hermeneutika sebagai metode membaca teks telah dikenal luas dalam pelbagai bidang keilmuan Islam tradisional, terutama dalam tradisi fikih dan tafsir Al-Qur’an. Sementara itu, hermeneutika modern dalam pemikiran Islam pada dasarnya dapat disebut lompatan besar dalam perumusan metodologi pemikiran Islam pada umumnya dan metode penafsiran Al-Qur’an pada khususnya.Oleh karena itu, pendekatan hermeneutika dalam kajian Islam juga perlu dipelajari untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan pengetahuan baru terhadap bagaimana memahami  teks  serta  penafsiran  terhadap  teks  yang akan  diteliti.kata kunci: Studi Islam, Hermeneutik.
KORELASI ANTARA ISLAM DAN EKONOMI Abidin, Akmal Zainal
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CORELATION BETWEEN ISLAM AND ECONOMY. This paper aims to identifies about the correlation between economic and Islam. Islam is the perfect religion that governs all things in life, including the economy. This is evident with the concept of  well-being which is described in the al-Quran and Sunnah. Basically the goal of every human life is to prosper, although humans make sense of  well- being with a different perspective. Most understand economics assume that welfare is the welfare of  earthly material. But to make sense of well-being with the term al-Falah, is meaning holistic wellbeing and balance between material and spiritual dimensions. al-Quran and Sunnah have taught that the human being will be achieved if  living in balance between material and spiritual. This is because human life does not just stop in the life of this world, but there is still a second life that will be faced by humanity in the hereafter, and well-being will be achieved with the truth is that people can balance the needs of the world and the hereafter, and that is what is taught in Islamic economics.Keywords: Islam, Economy, Prosperity.Tulisan ini bertujuan untuk menjelasakn tentang korelasi antara ekonomi  dan  Islam.  Islam  adalah  agama  yang  sempurna  yang mengatur segala hal dalam kehidupan ini, termasuk juga ekonomi. Hal ini terbukti dengan konsep kesejahteraan yang dipaparkan dalam al-Quran dan Sunnah. Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan dengan perspektif  yang berbeda-beda. Sebagian besar paham ekonomi menganggap bahwa kesejahteraan adalah kesejahteraan material duniawi. Namun Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah  Falah  yang  berarti  kesejahteraan  holistik  dan  seimbang antara dimensi material dan spiritual. Al-Quran dan Sunnah telah mengajarkan bahwa kesejahteraan akan tercapai jika manusia menjalani hidup secara seimbang antara material dan spiritualnya. Ini karena kehidupan manusia tidak hanya berhenti di dalam kehidupan dunia saja, namun masih ada kehidupan kedua yang akan dihadapi manusia di akhirat kelak, dan kesejahteraan akan tercapai dengan sesunguhnya jika manusia dapat menyeimbangkan keperluan dunia dan akhirat, dan itulah yang diajarkan dalam ekonomi Islam.Kata Kunci: Islam, Ekonomi, Kesejahteraan.

Page 4 of 38 | Total Record : 376