cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Volume 17. No. 1. Oktober 2016" : 40 Documents clear
Teknik Dan Metode Penerjemahan Kata-Kata Bijak (Meigen No Kotoba) Dalam Komik Naruto Volume 41-60 Karya Masashi Kishimoto Putu Sarhita Cindra Pratama; Maria Gorethy Nie Nie; I Gede Oeinada
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.693 KB)

Abstract

The title of this thesis is “Translation Technique and Method of Wisdom Words (Meigen no Kotoba) in Manga Naruto Volume 41-60 by Masashi Kishimoto”. This study aims to analyze the translation technique and method that is used to translating wisdom words in manga Naruto. The theories used for analyzing are translation technique by Molina and Albir (2002) and translation method by Newmark (1998). The results of this research shows that from 63 data, there are eight technique applied, namely 32 data of literal translation, 10 data of established equivalent, 6 data of discursive creation, 5 data of amplification, 3 data of borrowing, 3 data of substitution, 3 data of reduction, 1 data of generalization. The translation method is source language oriented method.
Semiotic Study on Visual and Verbal Signs of Taylor Swift's Music Video"You Belong With Me' and Its Song Lyrics Ni Putu Diah Darmayanti; I Nengah Sudipa; Ni Made Ayu Widiastuti
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.961 KB)

Abstract

Tulisan ini berjudul “Semiotic Study on Visual and Verbal Signs of Taylor Swift’s Music Video” You Belong With Me ‘ and Its Song Lyrics” yang bertujuan untuk mengidentifikasi unsur–unsur tanda visual yang ditampilkan di dalam video musik dan menganalisis makna tanda verbal yang terkandung di dalam lirik lagu dari video musik. Sumber data diambil dari video dan lirik lagu “You Belong With Me oleh Taylor Swift. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan langkah- langkah nya diawali dengan mengunduh video melalui situs resmi kemudian di putar dan di tonton secara berulang ulang. Selanjutnya, memotong setiap adegan untuk menemukan unsur-unsur dari tanda visual yang ditampilkan di dalam video. Kedua, lirik lagu dari video di cari dari situs internet dan dibaca dengan seksama. Ketiga, lirik lagu diklasifikasikan berdasarkan atas jenis–jenis makna. Tulisan ini menggunakan dua teori utama yaitu teori komunikasi visual yang dikemukakan oleh Dyer (1993) untuk mengidentifikasi unsur- unsur dari tanda visual. Teori kedua adalah teori makna oleh Leech ( 1983) digunakan untuk menganalisis jenis –jenis makna dari tanda verbal. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa unsur-unsur tanda visual mencakup beberapa kategori seperti umur, jenis kelamin, rambut, badan, ukuran, pakaian, tampilan, ekspresi, kontak mata, sikap badan, sentuhan, pergerakan badan, alat peraga, tempat yang ditemukan dalam semua model terkecuali posisi komunikasi yang hanya ditemukan pada model utama. Terdapat tiga jenis makna yang terkandung dalam tanda verbal yaitu makna konseptual, konotatif dan afektif.
The Use Of Preposition “With” With Reference To The Corpus Of Contemporary American English I Wayan Budi Juni Ardana; I Gede Budiasa; I Nengah Sudipa
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.913 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk frasa, menganalisa hubungan makna dan menjelaskan fungsi dan makna dari preposisi “with”. Data yang dikumpulkan dari bank kata (corpus) yang bisa diakses melalui internet. Data dikategorikan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Quirk (1985), dan dianalisis secara deskriptif dengan metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bentuk suatu frasa bisa diawali oleh “with” dan diikuti oleh objek preposisi dan kata keterangan. Hubungan makna antara “with” dengan elemen lainnya menunjukkan kelakuan, sarana dan prasarana. Fungsi yang ditunjukan hanyalah fungsi “adjunct”, “disjunct” dan “postmodifier”. Sementara makna yang ditunjukan hanyalah makna dari “accompaniment”, “pervasive”, “manner”, “means and instrument”, “support and opposition” dan “having”
Negative Politeness Strategies Used By Characters In “Twilight” Movie Script Gede Andi Setiawan; Ketut Artawa; Ni Made Ayu Widiastuti
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.414 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui strategi-strategi Negative Politeness yang digunakan oleh Karakter dalam naskah filem Twilight dan untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi para Karakter di dalam naskah film Twilight. Pengumpulan data dilakukan dengan menonton film dan membaca script untuk mengetahui tentang konteks dan situasi dalam film Twilight yang merupakan data utama dari studi ini. Dianalisis dengan menggunakan metode kulitatif. Data yang dikumpulkan dan diselidiki berdasarkan strategi-strategi Negatif Politeness dari Brown dan Levinson (1978: 131-211). Kemudian dianalisis juga dengan teori yang dikemukakan oleh Holmes (1992) yang dikombinasikan dengan Brown dan Levinson (1987: 74-84) untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politness para karakter. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teori Brown dan Levinson, para karakter dalam filem ini menggunakan startegi 1 (Be Conventional Indirect), Strategi 2 (Question Hedge), Strategi 3 (Be Pessimistic), Strategi 4 (Minimize the imposition), Strategi 5 (Give Deference), Strategi 6 (Apologize). Dalam analisis ini, karakter dalam naskah film Twilight lebih sering menggunakan strategi terutama strategi 2 (Question Hedge) untuk berinteraksi dengan karakter lainnya dan tingkat kesopanan ini berlaku di seluruh percakapan sehingga menjadi prioritas pada naskah film Twilight. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politeness dalam naskah film ini adalah tingkat sosial, kekuasaan, usia dan jenis kelamin para karakter.
The Structural Shift In "Gajah Selalu Ingat" Yunia Dian Priscilia Iki; I Nyoman Aryawibawa; Ni Ketut Alit Ida Setianingsih
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.237 KB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “The Structure Shifts in “Gajah Selalu Ingat” fokus utama skripsi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa pergeseran terjemahan yang muncul pada novel tersebut. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dan metode dokumentasi. Sumber data dalam skripsi ini adalah novel yang berjudul Elephant Can Remember karya Agatha Christie yang diterjemahkan oleh Julanda Tantani dengan judul Gajah Selalu Ingat. Teori yang digunakan adalah teori dari Catford tentang A Linguistic Theory of Translation (1965). Sedangkan, teori-teori pendukung yang digunakan adalah teori dari Larson tentang Meaning Based Translation (1984), teori dari Nida tentang Languange Structure and Translation (1975), teori dari Quirk tentang Grammar of English (1976) dan teori dari Hasan Alwitentang Tata Bahasa Indonesia (2003). Hasil analisis menunjukan bahwa, adanya pergeseran struktur terjemahan dari bahasa sumber yaitu Bahasa Inggris ke bahasa tujuan yaitu Bahasa Indonesia. Struktur yang dipakai sebagai acuan pembanding diantaranya adalah subject (subyek), predicate (predikat), object (obyek), adverb (keterangan) dan compliment (keterangan pelengkap). Selain itu, dalam struktur kalimat Bahasa Inggris terdapat modifier yang berlaku sebagai kata sifat atau kata keterangan dan head yang berlaku sebagai kata utama dan biasanya adalah kata benda yang sering kali mengalami struktur kalimat yang terbalik dengan struktur kalimat pada Bahasa Indonesia. Secara singkat, baik dalam novel sumber maupun novel terjemahan tersebut memiliki arti yang sama walaupun strukturkalimatnya mengalami pergeseran.
English Passive Voice In Inferno And Its Translation In Neraka I Gusti Agung Khrisna Narayana; I Nyoman Sedeng; Frans I Made Brata
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.394 KB)

Abstract

Passive form lebih sering digunakan jika tindakan lebih penting dari identitas pelaku. Ada tiga penanda dari passive construction; be, -ed, by yang mana mereka punya arti dan sudut pandang yang lebih spesifik. Di Indonesia, proses pempasifan dapat dilakukan dengan cara (1) menambahkan kata kerja dengan awalan di-dan (2)dengan kata kerja tanpa awalan di-. Skripsi dengan judul English Passive Voice in Inferno and Its Translation in Neraka fokus dengan dua rumusan masalah, yaitu passive types are found in Inferno and types of translation shifts applied in translating sentence with passive form in Inferno into Indonesian in Neraka. Data dalam skripsi ini diambil dari novel berbahasa inggris dengan judul Inferno dengan menggarisbawahi kalimat yang diduga mengandung passive voice. Passive voice yang ditemukan di source text yang diklasifikan berdasarkan teori yang disusung oleh Eastwood (1994). Lalu disandingkan dengan terjemahannya dalam target text untuk menentukan jenis translation shift dan menggunakan teori Catford (1965) untuk menganalisis. Hasil dari analisis ini menunjukan jika affirmative passive voice form ditemukan paling banyak dalam Inferno dan passive form dengan gerund adalah yang terjarang yang ditemukan. Meskipun dalam istilah terjemahan, translation shift digunakan untuk menemukan translation equivalence. Semua jenis shift yang ditemukan dalam skripsi ini kecuali intra system shift yang mana merupakan bagian dari category shift.
Motivasi Tokoh Takako Otomichi Sebagai Seorang Polisi Wanita Unggulan Dalam Novel Kogoeru Kiba Karya Asa Nonami Gede Feri Kartiana; I Gede Oeinada; Silvia Damayanti
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.068 KB)

Abstract

This study is entitled " Motivation of Character Takako Otomichi, as a Superior Policewoman Featured in Kogoeru Kiba Novel written by Asa Nonami". This study aims to determine the psychological state and the motivation of Takako Otomichi as the main character in the novel to become a superior policewoman in the Tokyo Metropolitan Police Department. The theory used in this research is the Sigmund Freud's theory of psychoanalysis (in Suryabrata, 1988:145-1490 as well as Abraham Maslow’s theory of Motivation needs (in Sutrisno, 2009:122-124). The method used in analyzing the data is descriptive analysis method. As the results of the analysis, the psychology of Takako Otomichi which consisted of the id, ego and superego are in balance. The Id of Takako Otomichi contains her desire to become a superior policewoman, the ego controls the id while superego acts according to the existing norms.In this study, Takako Otomichi as the main character is motivated by five levels of needs: firstly (1) Physiological need makes Takako Otomichi works as a policewoman in order to earn a living so that she can meet her basic needs. Secondly (2) The need for security encourages her to join the police force, therefore Takako Otomichi can get various facilities such as health insurance and annuities. Thirdly (3) The need for social relationship encourages Takako Otomichi to marry the man of her choice. Fourthly (4) The need for recognition makes Takako Otomichi to be motivated to pursue the perpetrators, thus her success can be recognized by her colleagues. The fifth (5) The need for self-actualization encourages Takako Otomichi to work hard and diligently, so that she can be a reliable police detective who devotes her ability for public safety.
Mitos Permainan Kokkuri San, Ushi No Koku Mairi, Shinrei Shashin, dan Hangonko Dalam Komik Jigoku Sensei Nube Karya Makura Shou Dan Okano Takeshi Ni Wayan Suarji Indrawati; Ida Ayu Laksmita Sari; Silvia Damayanti
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.571 KB)

Abstract

The title of this research is “The Myth of Kokkuri san, Ushi no Koku Mairi, Shinrei Shashin and Hangonko Game in Comic entitled Jigoku Sensei Nube by Makura Shou and Okano Takeshi”. This research aims to analyze the form and the myth of Kokkuri san, ushi no koku mairi, shinrei shashin and hangonko game in a comic entitled Jigoku Sensei Nube by Makura Shou and Okano Takeshi. The theories that are used for analyzing are literary anthropology by Endraswara (2008) and semiotics by Danesi (2010). The results of this research are the games like Kokkuri san, ushi no koku mairi, shinrei shashin and hangonko were adapted from another countries and need equipment to play the games. From the myth, that four games have connection with supernatural creatures and have negative effects if someone play them.
Fungsi dan Peranan Tinggalan Arkeologi di Pura Yeh Gangga Desa Perean Kabupaten Tabanan Komang Ary Purwaningsih; A.A Gde Aryana; Coleta Palupi Titasari
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.33 KB)

Abstract

Title the study is Function and Roles of the archaeological heritage in Yeh Gangga Temple Tabanan Regency has the aim knowing the function of archaeological heritage and roles of archaeological heritage for the society Perean Village. Data in this study were obtained by using observation, interview, and literature techniques and then the data were analyzed using qualitative analysis, contextual analysis, and comparing analysis. As a result of the study, it was found that the function archaelogical heritage in Yeh Gangga Temple has a manifestation God to keep safety, prosperity, pacify, healty and fertility, while roles of the archaeological heritage in Yeh Gangga Temple in social aspect has media to unite society of Perean Village, in the cultural aspect field it would be one tengible evidence of mixing process between the culture of Java and Bali, and then pride for society Perean Village, in religious field the archaeological heritages functions as the media of maintaining a good relationship between the local community with the ancestors and Gods.
Illocutionary Acts In The Movie Divergent Della Maharani
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.893 KB)

Abstract

Komunikasi yang dilakukan orang banyak kadang dapat menimbulkan kesalahpahaman karena terkadang pembicara menyampaikannya bersamaan dengan tindak tutur. Ini terjadi karena salah satu pihak tidak dapat memahami sepenuhnya maksud dan tujuan pembicara dalam sebuah percakapan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi tipe tindak tutur yang terdapat pada film berjudul Divergent. Selain itu, penelitian ini juga mencoba untuk mendeskripsikan bagaimana konteks situasi mendukung tindak tutur di dalam film Divergent. Penelitian perpustakaan digunakan untuk mengumpulkan data dari film dan metode descriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa data. Teori- teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah klasifikasi tindak ilokusi dari Searle (1976) dan teori konteks situasi dari Halliday (1985). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat empat dari lima tipe tindak ilokusi yang terdapat di film Divergent: representatif, direktif, commisif dan ekspresif. Sedangkan deklaratif ilokusi tidak ditemukan di film Divergent. Teori konteks situasi dari Halliday (1985) menunjukkan bagaiman konteks situasi mendukung tindak tutur ilokusi yang terdapat pada film Divergent.

Page 1 of 4 | Total Record : 40


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue