ABSTRAK Penelitian yang berjudul tentang tindak tutur asertif dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi membahas tentang (1) tindak tutur asertif “menyatakan” dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi, (2) tindak tutur asertif “menyarankan” dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi, (3) tindak tutur asertif “mengeluh” dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi, (4) tindak tutur asertif “membual” dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi, dan (5) tindak tutur asertif “mengklaim” dalam novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif-kualitatif. Data penelitian ini bersumber dari tuturan-tuturan yang terdapat pada percakapan antartokoh, sedangkan sumber data adalah novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik telaah dokumen, teknik observasi, dan teknik pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tindak tutur asertif “menyatakan” ditandai dengan penggunaan kalimat, di antaranya seperti “Saya seorang perempuan Arab Saudi berumur 30-an dan berasal dari keluarga baik-baik”, “Lebih dari sepertiga pembaca laki-laki mencari kecantikan”, dan “Sesungguhnya perkara halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian”; (2)tindak tutur asertif “menyarankan” ditandai dengan penggunaan kata, seperti jika, mungkin, alangkah, carilah, mohonlah, ambillah, mengusulkan, buanglah, mulailah, angkatlah, ingatlah, dan cobalah. Selanjutnya,dapat pula ditandai dengan kalimat, seperti “Apa tidak lebih baik jika kita menunggu dua minggu lagi?” dan “Kenapa kamu tidak mencoba teh hijau saja”; (3)tindak tutur asertif “mengeluh” ditandai dengan penggunaan klausa, seperti “aku sudah lelah mencari cinta”. Selanjutnya, dapat pula ditandai dengan kalimat, seperti“Apa tidak ada hal lain selain sabar?”dan “Mengapa mereka memperbolehkanku membuka penutup wajah ketika aku pergi ke luar Saudi di mana mata-mata asing dapat memandangku?”; (4)tindak tutur asertif “membual” ditandai dengan penggunaan kalimat, seperti “Barangkali itu ada di tempat lain, tapi bukan di dalam masyarakat Arab Saudi yang islami” dan“Melihat buku amalku, dengan pengecualian satu atau dua kesalahan, tampaknya aku akan berada di surga.”; (5) tindak tutur asertif “mengklaim” ditandai dengan penggunaan kata, seperti tentu dan berbentuk frasa, seperti “terlihat jauh lebih baik”. Selanjutnya, tindak tutur asertif “mengklaim” dapat pula ditandai dengan penggunaan klausa, seperti “dia pasti bisa” dan penanda lain berbentuk kalimat, seperti“Setiap masyarakat tentu memiliki karakteristik sendiri-sendiri.”, dan“Tapi yang dicari para pemuda adalah perempuan kaya dan gadis yang masih perawan”. Kata kunci: tindak tutur, asertif, novelABSTRACT The research entitled acts of assertive speech in the novel Perempuan Terpasung by Hani Naqshabandi discusses about (1) assertive acts of "declaring" in the novel Perempuan Terpasung by Hani Naqshabandi, (2) assertive acts of "suggesting" in the novel Perempuan Terpasung by Hani Naqshabandi, (3) assertive acts of "complaining" in the novel Perempuan Terpasung by Hani Naqshabandi, (4) assertive acts of "bragging" in the novel Perempuan Terpasung works Hani Naqshabandi, and (5) assertive assertive acts "claim" in the novel Perempuan Terpasung works Hani Naqshabandi. The approach used in this research is qualitative approach in the form of descriptive-qualitative. The data of this research comes from the speeches contained in the conversation between antartokoh, while the data source is the novel Perempuan Terpasung Hani Naqshabandi work. Data collection is done by document review techniques, observation techniques, and recording techniques.The results of the study showed that (1) assertive speech acts "declared" marked by the use of sentences, such as "I am a Saudi woman in my 30s and come from a good family", "Over a third of male readers looking for beauty" , and "Actually the most lawless thing God hates is divorce"; (2) assertive acts of "suggesting" are marked by the use of words, as if, perhaps, how, seek, beg, take, propose, throw, start, lift, remember , and try it. Furthermore, it can also be marked with sentences, such as "Is not it better if we wait another two weeks?" And "Why do not you just try green tea"; (3) the assertiveness act of "complaining" is marked by the use of clauses, such as "I'm tired of looking for love". Furthermore, it can also be marked with sentences, such as "Is there nothing other than patient?" And "Why do they allow me to open the face cover when I go outside Saudi where foreign spies can look at me?";(4) assertive acts of "bragging" are marked by the use of sentences, such as "Perhaps it is elsewhere, but not in Islamic Saudi Arabian society" and "Looking at my book of amals, with the exception of one or two errors, in heaven."; (5) assertive act of "claiming" is characterized by the use of words, such as necessarily and phrase-shaped, as "looks much better". Furthermore, assertive asserting claims can be marked by the use of clauses, such as "he can" and other markers in the form of a sentence, such as "Every society must have its own characteristics," and "But what the youths look for are the rich women and girls who still a virgin".Keywords: speech acting, assertive, novel