cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jip@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Department of Pharmacy Building 2nd Floor, Faculty of Medicine and Health Sciences, 3rd Campus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Islamic Pharmacy
ISSN : 24605182     EISSN : 25276123     DOI : http://dx.doi.org/10.18860/jip
Core Subject : Health, Science,
Welcome to Journal of Islamic Pharmacy (e-ISSN : 2527-6123) formerly Jurnal Farmasains (p-ISSN : 2460-5182) Department of Pharmacy, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. The journal was established in 2015 and online publication was begun in 2016. Since 2016, the journal has been published in English and only receives manuscripts in English.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm." : 10 Documents clear
Uji Efektivitas Antifungi Formulasi Sabun Cair Pembersih Kewanitaan (Feminine Hygiene) Ekstrak Etanol Daun Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) terhadap Pertumbuhan Candida albicans Nanda Rezita; Yani Ambari; Iif Hanifa Nurrosyidah
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.13357

Abstract

Keputihan merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita, dalam mengatasi hal ini maka perlu menggunakan sabun pembersih kewanitaan (feminine hygiene). Candida albicans dapat dikatakan sebagai agen utama penyebab keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) terbaik, ditinjau dari segi kestabilan, kenyamanan, dan efektivitas antifungi terhadap Candida albicans, dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) sebesar 42,8%, 50% dan 57,1%. Pada penelitian ini serbuk daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% dan diperoleh ekstrak kental sebesar 86,2 gram. Ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) mempunyai aktivitas antifungi diduga dari senyawa metabolit sekunder yaitu golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) di uji stabilitas fisik menggunakan metode cycling test, hasil yang didapatkan secara organoleptis tidak stabil karena adanya perubahan bentuk dan bau pada siklus-1 sampai siklus-6, lalu uji pH, homogenitas, tinggi busa, iritasi, viskositas, dan kadar air sesuai dengan literatur, adapun beberapa yang tidak sesuai literatur yaitu uji  tinggi busa F1 siklus-1, F2 siklus-0, F3 siklus-2, siklus-4, dan siklus-5, serta uji viskositas F1 siklus-6, dan F2 siklus-6. Uji efektivitas terhadap fungi Candida albicans menggunakan metode difusi sumuran, hasil yang didapatkan yaitu F1 sebesar 5,24 mm, F2 sebesar  9,18 mm, dan  F3 sebesar 9,24 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa F1, F2, dan F3 kurang efektif dalam menghambat Candida albicans. Kata kunci : Keputihan, Candida albicans, feminine hygiene, ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels)
Pengaruh Label Halal MUI dan Braand Image terhadap Keputusan Pembelian Produk Suplemen Kesehatan oleh Masyarakat Muslim di Kota Malang Novia Maulina; Fathia Faza Rahmadanita; Nabila Asha Rahmita; Yuan Tamara
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.15630

Abstract

ABSTRACT  In Indonesia, there are various kinds of health supplement products that have obtained a distribution permit number by the Food and Drug Supervisory Agency of the Republic of Indonesia (Badan POM RI), both those that do not have halal certification and those that are already certified halal. Halal labels will become important information and become an attraction to the public, so that it will affect the decision to buy health supplement products. Besides to halal labels, brand image or brand image also plays an important role in product marketing to the public. So, in this study, the influence of the MUI halal label and brand image on the decision to buy health supplement products by the Muslim community, especially in the city of Malang, will be examined. The sampling technique in this study was using non-probability sampling with incidental sampling in the Muslim community of the city of Malang who entered the inclusion criteria. The results of this study found that the MUI halal logo, brand image, as well as the MUI halal logo and brand image had a significant positive influence on purchasing decisions for halal supplement products. Keywords: MUI halal label; brand image; health supplements; Malang city ABSTRAK  Indonesia terdapat berbagai macam produk suplemen kesehatan yang sudah mendapatkan nomor izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI), baik yang belum memiliki sertifikasi halal maupun yang sudah tersertifikasi halal. Label halal akan menjadi informasi penting dan menjadi daya tarik kepada para masyarakat, sehingga akan berpengaruh pada keputusan pembelian produk suplemen kesehatan. Selain label halal, brand image atau citra merek juga berperan penting dalam pemasaran produk kepada masyarakat. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh label halal MUI dan Brand Image terhadap keputusan pembelian produk suplemen kesehatan oleh masyarakat muslim terutama di Kota Malang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan nonprobability sampling dengan sampling incidental pada masyarakat muslim kota malang yang masuk kriteria inklusi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa logo halal MUI, brand image, serta logo halal MUI dan brand image memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk suplemen halal. Kata Kunci: label halal MUI; brand image; suplemen kesehatan; kota malang 
Formulasi Krim Pelembab Kombinasi Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Leny Leny; Indra Ginting; Rachel Anastasia R Hutabarat; Suprianto Suprianto; Benni Iskandar
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14093

Abstract

Aloe vera contains flavonol compounds, saponins such as kaempeferol, quercetin and merycetin as much as 257.7, 94.80 and 1283.50 mg/kg, respectively. Saponins contained in aloe vera gel are able to clean the dirt from skin. Vitamin E in aloe vera is also able to soften, moisturize and increase smoothness of the skin. Mangosteen peel waste contains higher xanthones  compared to the mangosteen fruit itself. In 100 grams of mangosteen peel, there are 107.76 mg of xanthones which are an extraordinary nutritions for the skin because they act as antioxidants and antiaging. This study aims to formulate a combination of aloe vera flesh extract and mangosteen peel extract into a cream dosage form and observe the effect in moisturizing the skin of volunteers within 3 months of treatment.The research was initiated by making extracts of aloe vera and mangosteen peel by using the maceration method. Then the extract was formulated into cream preparations with varies concentrations of each cream A (0%:20%), cream B (5%:15%), cream C (10%:10%), cream D (15%:5% ), cream E (20%:0%). The preparations were evaluated for their physical characteristics, namely homogeneity test, pH test, organoleptic test, dispersibility test, stability test, irritation test and its effectiveness in moisturizing volunteers skin using a moisture checker.The results showed that the combination extract of aloe vera flesh and mangosteen peel can be formulated in cream preparation that is homogeneous, does not change color, and remains stable in 12 weeks of storage with a pH between 6.0-6.6. The best cream formula in increasing moisture of skin are found in cream with a combination of 15% aloe vera flesh extract with 5% mangosteen peel extract by an uplifting until 92.5%.Lidah buaya atau aloe vera mengandung senyawa flavonol, saponin seperti kaempeferol, quercetin dan merycetin masing-masing sebanyak 257,7, 94,80 dan 1283,50 mg/kg. Kandungan saponin yang terdapat dalam gel lidah buaya dapat membersihkan kotoran dari kulit. Vitamin E pada aloe vera juga mampu melembutkan, melembabkan dan menambah kehalusan kulit. Limbah kulit manggis mengandung xanthone yang lebih tinggi daripada dalam daging buah manggis. Dalam 100 gram kulit manggis terdapat  xanthone sebesar 107,76 mg dan memiliki khasiat yang luar biasa untuk kulit karena berperan sebagai antioksidan dan antiaging. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kombinasi ekstrak daging lidah buaya dan ekstrak kulit buah manggis ke dalam bentuk sediaan krim dan mengamati efek kelembaban pada kulit sukarelawan selama 3 bulan perawatan.Penelitian diawali dengan membuat ekstrak lidah buaya dan kulit manggis yang diperoleh dengan menggunakan metode maserasi. Kemudian ekstrak diformulasikan menjadi sediaan krim dengan variasi konsentrasi masing-masing krim A (0%:20%), krim B (5%:15%), krim C (10%:10%), krim D (15%:5%), krim E (20%:0%). Sediaan dievaluasi untuk karakteristik fisiknya yaitu uji homogenitas, uji pH, uji organoleptis, uji daya sebar, uji stabilitas, uji iritasi dan uji kelembaban pada sukarelawan dengan menggunakan moisture checker.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daging lidah buaya dan kombinasi kulit buah manggis dapat di formulasikan dalam sediaan krim pelembab yang homogen, tidak berubah warna, dan tetap stabil dalam penyimpanan 12 minggu dengan pH 6,0-6,6. Formula krim terbaik yang memberikan efek peningkatan kadar air tertinggi adalah krim dengan kombinasi ekstrak daging lidah buaya 15% dengan ekstrak kulit manggis 5% dengan peningkatan hingga 92,5%.
Analisis Manajemen Penyimpanan Obat Rusak dan Obat Kedaluwarsa di Instalasi RSUD Mokopido Tolitoli Firdawati Amir Parumpu; Amelia Rumi; Mujtahidah Dg Matara
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.15771

Abstract

Sistem penyimpanan obat berperan penting dalam menjaga mutu dan kualitas suatu obat, karena sistem penyimpanan obat merupakan kegiatan yang melaksanakan pengamanan terhadap semua obat dan perbekalan kesehatan lainnya yang dapat diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik ataupun kimia, serta mutu suatu obat tetap terjamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen dari obat rusak dan obat kedaluwarsa serta mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya obat rusak dan kedaluwarsa dilihat dari proses penyimpanannya di Instalasi Rumah Sakit Mokopido Tolitoli. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif secara retrospektif digunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan lembar-lembar pengumpulan data berupa buku pencatatan obat rusak dan kedaluwarsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai obat rusak sebesar 3,77% dan obat kedaluwarsa sebesar 3,41%, yang artinya jumlah obat tersebut belum memenuhi standar indikator yang telah ditetapkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem penyimpanan obat di Rumah Sakit Mokopido Tolitoli sudah ada, tetapi masih belum berjalan optimal karena ada bagian tertentu yang belum dilaksanakan. Salah satu faktor penyebabnya, yaitu karena tempat penyimpanan obat yang masih kurang memadai. Kata kunci: Sistem penyimpanan obat, obat rusak, obat kedaluwarsa
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang Siti Maimunah; Fitri Eka Utami; Meilina Ratna Dianti; Fidia Rizkiyah Inayatillah
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14695

Abstract

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus di wujudkan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan. Salah satu pelayanan di puskesmas yaitu Pelayanan Kefarmasian. Saat ini, orientasi Pelayanan Kefarmasian berubah menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien maka Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan bermutu sehingga dapat menimbulkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif menggunakan metode non probability sampling. Sampel yang diperlukan sebanyak 100 sampel dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan metode pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk mengetahui kualitas Pelayanan Kefarmasian. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang sudah baik. Dibuktikan dengan 49% responden Sangat Puas, 37% responden Puas, 12% responden Tidak Puas dan 2% responden Sangat Tidak Puas dengan nilai IKM sebesar 82.062 dengan kategori Mutu Pelayanan B dan dapat diartikan pelayanan kefarmasin di Puskesmas Dinoyo Malang Baik
Tingkat Kesesuaian Pelayanan Farmasi Klinik di Apotek terhadap Permenkes RI No 73 Tahun 2016 di Kecamatan Dau Kabupaten Malang Ihromi Esa Putri Nurhastuti; Ach Syahrir; Dhani Wijaya
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14798

Abstract

ABSTRAKPermenkes RI No. 73 Tahun 2016 merupakan peraturan tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan farmasi klinik di apotek terhadap Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan farmasi klinik di apotek dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada responden. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah pelayanan farmasi di apotek di Kecamatan Dau Kabupaten Malang belum sesuai dengan Permenkes RI No.73 tahun 2016. Dengan kategori Pengkajian Resep (baik), Dispensing (baik), Konseling (baik), Pelayanan Informasi Obat (baik), Home Pharmacy Care (Cukup), Pemantauan Terapi Obat (cukup) dan Monitoring Efek Samping Obat (cukup).
Pengetahuan, Persepsi, dan Sikap Masyarakat Muslin di Kabupaten Magetan terhadap Obat Halal Nurista Safa Normasilla; Abdul Hakim; Hajar Sugihantoro
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14739

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sehingga masalah kehalalan suatu produk merupakan hal yang sangat penting di Indonesia. Adanya UU tentang Jaminan Produk Halal maka akan menjamin kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Akan tetapi, kenyataannya jumlah obat halal yang beredar dalam masyarakat masih sedikit sehingga mempengaruhi tingkat kesadaran konsumsi dan minat beli  masyarakat terhadap obat halal. Tingkat kesadaran masyarakat ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terhadap obat halal. Tingginya tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap obat halal. Kesadaran masyarakat muslim di Kabupaten Magetan terhadap obat halal khususnya vaksin masih tergolong rendah. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat muslim di Kabupaten Magetan tentang obat halal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap obat halal secara berturut-turut yaitu 61% berada kategori sedang, 69% berada pada kategori sangat baik, dan 72% beradap pada kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat halal di Kabupaten Magetan adalah sedang. Tingkat persepsi dan sikap masyarakat tentang obat halal di Kabupaten Magetan adalah sangat baik. Kata Kunci : obat, halal, pengetahuan, persepsi, sikap
Formulasi Gel Hand Sanitizer Ekstrak Buah Belimbing Wuluh dengan Variasi Karbopol 940 dan HPMC Ferdy Firmansyah; Hastri Kholifah; Lutfi Chabib
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.13839

Abstract

The hand hygiene is compulsory to keep maintain. It is one of the important things to prevent the diseases that caused by microorganisms infection or the other infectious diseases, especially during this COVID-19 pandemic. Most of the hand sanitizer (HS) products are used alcohol as an antibacterial. The right way to reduce the use of HS-containing alcohol is by replacing them with using the active substances derived from herbal plant extracts, one of it is the star fruit (BBW). Flavonoid is one of the component in BBW. Thus, the purpose of this study is to determine the effect of a good combination of Carbopol 940 base and HPMC on the physical properties of HS BBW gel preparations. The formulation of hand sanitizer gel was used a combination of Carbopol 940 and HPMC with the variation concentrations of 0.5%; 0.75%; 1% and 0.25%; 0.5%; 0.75%. Evaluation of the physical properties of the gel preparation was determined based on the observations of consistency, scent, colour, pH, homogeneity, dispersibility, and physical stability using the freeze and thaw method for 6 storage cycles at 4°C and 45°C. The results shown that the variations concentration of gelling agents affect pH and dispersion. The higher the concentration of the gelling agent, the lower pH value and dispersion. This can be seen in each formula in the first week with pH 6.31, 6.13, and 5.62, and spreadability of 6.2, 5.8, and 5.6. Tests on the fourth week in a row with pH of 5.53, 5.49, and 5.23 and a spread of 5.2, 5.0, and 4.5. Variations in the concentration of HPMC and Carbopol was not affected to the organoleptic, homogeneity, and also the stability.
Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Bawang Putih (Allium sativum) pada Masyarakat di Kelurahan Karang Agung Kalimantan Utara selama Pandemi Covid-19 Dina Puspa Melianti; Yen Yen Ari Indrawijaya; Ria Ramadhani Dwi Atmaja
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14819

Abstract

Seluruh dunia saat ini sedang mengalami wabah corona virus yang merupakan penyakit pandemik disebabkan virus corona jenis baru yang menimbulkan masalah gangguan pernafasan akut hingga kematian. Keadaan menyebabkan kecemasan pada masayarakat kelurahan Karang Agung, Kec. Tanjung Palas Utara, Kab. Bulungan Kalimantan Utara sehingga masyarakat enggan memeriksakan diri ke rumah sakit saat mulai mengalami gejala. Adanya informasi bahwa bawang putih (Allium sativum) dapat mencegah Covid-19 menyebabkan masyarakat memilih untuk menangani sendiri dengan mengkomsumsinya. Beberapa penelitian menyatakan bahwa bawang putih (Allium sativum) belum terbukti secara invitro dapat menyembuhkan Covid-19, tetapi bawang putih memiliki manfaat sebagai antibiotik alami. Didalam bawang putih (Allium sativum)  terdapat senyawa organosulfur (Allin Allicin) serta flavonoid (quercetin) memiliki efek sebagai imunomodulator. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan bawang putih selama pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan rumus Slovin dengan hasil sampel minimal dari 1.010 populasi  pada margin error 5% sebesar 287. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan Covid sebagian besar dalam kriteria cukup dengan persentase sebesar 66% dan tingkat pengetahuan bawang putih sebagian besar dalam kriteria cukup dengan persentase sebesar 71%. Sedangkan Tingkat perilaku penggunaan sebagian besar dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 53%.
Efektivitas Ondansetron sebagai Profilaksis Mual dan Muntah pada Pasien Kanker Payudara Stadium 3 Pasca Kemoterapi Agustina Fitri Ariyani; Anita Purnamayanti; Aguslina Kirtishanti
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.16697

Abstract

Chemotherapy is one of the therapies used to reduce the risk of cancer cells metastases. Based on the mechanism of the drug, chemotherapy is an anti-neoplastic - which is toxic to the cancer and the normal cells. The adverse effects of chemotherapy comprise of myelosuppression, as well as nausea and vomiting. Therefore, patients are given prophylaxis antiemetics to prevent and reduce chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV). The aim of the study was to analyze the effectiveness of ondansetron as prophylaxis of nausea and vomiting in breast cancer patients. The design of this study was cohort observational study conducted prospectively. Breast cancer patients aged 20-80 years old who had been administered with one of combination cytotoxic regiments for 6 cycles on the first chemotherapy serial were involved in this study. We excluded breast cancer patients who were refused to be included in this study. The drop out criteria was subject who passed away before completing the full cycles. There were 76.7% subject of the study who experienced nausea or vomiting during and post chemotherapy, despite of ondansetron taken 8 mg orally in the full 6 cycles of the therapies. The result of the Multivariate test was that effectiveness of ondansetron in preventing CINV was not affected by body mass index (BMI) and age grouping (p=0.501). It could be concluded that the effectiveness of ondansetron in preventing CINV was not affected by the BMI as well as patients’ age.

Page 1 of 1 | Total Record : 10