cover
Contact Name
I G. Made Krisna Erawan
Contact Email
krisnaerawan@unud.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Animal Hospital, Faculty of Veterinary Medecine Building, Udayana University, 2nd Floor, Jalan Raya Sesetan, Gang Markisa No 6, Banjar Gaduh, Sesetan, Denpasar, Bali, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Veteriner
Published by Universitas Udayana
ISSN : 14118327     EISSN : 24775665     DOI : https://doi.org/10.19087/jveteriner
Core Subject : Health,
Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah diseminarkan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional, hendaknya disertai dengan catatan kaki
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 4 (2021)" : 17 Documents clear
Penambahan á-tocopherol sebagai Antioksidan pada Pengencer Tris Kuning Telur Spermatozoa Kucing pada Suhu 4°C Titis Prastiwi; Wahono Esthi Prasetyaningtyas; Ni Wayan Kurniani Karja
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.128 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.456

Abstract

Stres oksidatif memiliki efek merugikan pada kualitas semen selama pengolahan semen untuk inseminasi buatan. Antioksidan á-Tocopherol merupakan salah satu antioksidan yang termasuk ke dalam kelompok antioksigen. Antioksidan ini dapat mengurangi aksi radikal bebas dan menurunkan stress oksidatif pada sperma. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas penambahan á-tocopherol pada pengencer tris-kuning telur terhadap kualitas semen cair yang berasal dari kauda epididimis kucing. Kauda epipidimis kucing didapatkan dengan metode kebiri. Kauda epididimis kemudian dipisah dan dicacah untuk mendapatkan spermatozoa kucing. Semen dengan motilitas >70% diencerkan pada kelompok pengencer tris kuning telur (TKT), tris kuning telur dengan á-tocopherol 0,1% (TKT+T-0,1%), tris kuning telur dengan á-tocopherol 0,2% (TKT+T-0,2%), dan tris kuning telur dengan á-tocopherol 0,3% (TKT+T-0,3%). Semen cair disimpan selama 4 hari (H0-H4) pada suhu 4 °C, kemudian dilakukan evaluasi kualitasnya (motilitas, viabilitas, abnormalitas dan membran plasma utuh sperma) setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan kualitas semen cair tidak berbeda signifikan pada H0 (P>0,05), tetapi penambahan á-tocopherol secara umum meningkatkan kualitas semen pada H4 pascapreservasi. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok pengencer TKT+T-0,1% adalah perlakuan terbaik.
Pola Pertumbuhan Kerangka Ternak kerbau Jantan Fiqy Hilmawan; Henny Nuraini; Rudy Priyanto
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.212 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.568

Abstract

Ukuran tubuh pada ternak ditentukan oleh pertumbuhan tulang (kerangka) yang mencapai ukuran maksimum lebih awal dibandingkan komponen tubuh lainnya seperti otot dan lemak. Pertumbuhan tulang erat kaitannya dengan jumlah daging yang diperoleh karena tulang merupakan tempat melekatnya otot. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pertumbuhan kerangka ternak kerbau. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Ternak Kudus dan Kelompok Ternak kerbau Maeso Suro, Kabupaten Kudus Jawa Tengah pada bulan Februari 2015. Sebanyak 94 ekor kerbau jantan dengan kisaran umur I0 (< 2 tahun), I1 (2-3 tahun), I2 (3-3.5 tahun), dan I3 (3.5-4 tahun). digunakan pada penelitian ini. Bagian kerangka yang diukur pada penelitian ini meliputi 11 variabel yang terdiri atas bagian ruas tulang belakang, ruas tulang alat gerak depan dan ruas tulang alat gerak belakang. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Huxley untuk menganalisis pertumbuhan alometrik kerangka tubuh ternak kerbau. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pola pertumbuhan tulang pada kerbau secara keseluruhan dimulai dari bagian kaki (distal) menuju ke arah badan (proximal) dan dari bagian tulang sacral menuju ke arah depan pada bagian punggung (thorax). Pertumbuhan tulang berakhir pada area komponen tulang belakang (punggung) yang memiliki nilai b>1. Komponen pertumbuhan kerangka memiliki kaitan dengan pertumbuhan otot untuk estimasi distribusi karkas pada ternak kerbau. Kajian pola pertumbuhan kerangka pada ternak juga dapat digunakan untuk memprediksi umur ternak berdasarkan tingkat kematangan fisiologis karkas.
Deteksi Residu Oksitetrasiklin pada Ikan Lele yang Dipasarkan di Kota Yogyakarta Nisa Hakimah; Wari Pawestri; Dewi Nurmalita Suseno; Sri Widowati Anjarsari
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.474 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.499

Abstract

Tingkat konsumsi ikan di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi dan meningkatnya pengetahuan tentang manfaat makan ikan bagi tubuh. Kebutuhan ini harus diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produk ikan. Salah satu kontaminan yang dapat menimbulkan permasalahan adalah cemaran antibiotik. Oksitetrasiklin merupakan antibiotik yang banyak digunakan pada dunia perikanan. Penelitian bertujuan untuk melakukan validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) untuk analisis residu oksitetrasiklin dalam daging ikan lele dan melakukan deteksi kejadian residu oksitetrasiklin pada daging ikan lele yang dipasarkan di wilayah Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap validasi dan tahap penelitian lapangan. Validasi metode preparasi sampel daging ikan lele menggunakan alat KCKT dan meliputi parameter spesifisitas, presisi, akurasi,dan linearitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat KCKT yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk melakukan deteksi residu oksitetrasiklin dalam daging ikan lele dengan baik. Penelitian lapangan menggunakan 59 sampel ikan lele yang diambil dari penjual yang berbeda di 16 pasar tradisional wilayah Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya residu oksitetrasiklin, ditunjukkan dengan hasil positif (melampaui batas maksimum residu) pada 25% dari keseluruhan sampel.
Kuning Telur Ayam Kampung Dapat Digunakan Sebagai Emulsifier Minyak Cengkeh untuk Bahan Anestetik pada Ikan Komet Deo Lauda Putra; I Gusti Ngurah Sudisma; I Wayan Wirata
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.556 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas campuran minyak cengkeh dengan kuning telur ayam kampung sebagai anestetik pada ikan komet (Carassius auratus auratus). Objek penelitian yang digunakan adalah 36 ekor ikan komet, berukuran 10 ± 5 cm, bobot badan 15-25 g, dan diberi pakan pellet. Data pada penelitian ini diperoleh dengan mencatat lama waktu teranestesinya ikan. Hewan coba dibagi menjadi sembilan kelompok perlakuan yaitu: perlakuan I (minyak cengkeh 100 ppm), perlakuan II (minyak cengkeh 100 ppm + etanol 96% 1 mL/L), perlakuan III (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 0,4 mL/L), perlakuan IV (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 0,6 mL/L), perlakuan V (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 0,8 mL/L), perlakuan VI (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 1 mL/L), perlakuan VII (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 1,2 mL/L), perlakuan VIII (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 1,4 mL/L), perlakuan IX (minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 1,6 mL/L). Masing-masing perlakukan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan waktu induksi berbeda nyata (P<0,05) sedangkan waktu durasi dan waktu pemulihan tidak berbeda nyata (P>0,05). Induksi anestesi pada ikan komet dengan waktu induksi tercepat adalah 3,05 ± 0,32 menit menggunakan kombinasi minyak cengkeh 100 ppm + kuning telur 1,6 mL/L.
Refinement of methodology and deep computational analysis of the thermal images for better estimates of pregnancy diagnosis in cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Huda Shalahudin Darusman; Sony Hartono Wijaya; Ahmad Kamal Nasution; Entang Iskandar; Dondin Sajuthi
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.191 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.467

Abstract

The current use of thermal imaging has been documented in wild animals due to the benefit for having real-time results with less or almost no restrain or invasive methods required - and this is significant for better well-being. This paper will explore the thermal imaging studies as a part of employing non-invasive methods in evaluating physiological function, in particular with refinement of the methods, followed by further computational analysis of the images to ensure the validity of the methods as predictive tools for pregnancy diagnosis. We conducted refinements in thermal imaging methods and computational analysis of deep learning for pregnancy diagnosis of cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) at breeding facility of The Primate Research Center, LPPM IPB University. Subjects were already identified by ultrasound as pregnant in 80, 120 and 130 days. Thermal images along with the temperature data were obtained from FLIR ONE camera in sedated animals with dorso-ventral recumbence. The temperature data were analyzed with linear regression to correlate the skin temperature and the days of pregnancy to make a prediction of pregnancy days based on temperature data. There is a positive correlation of the temperature to the pregnancy days with a function of temperature to days. Further computational analysis of the thermal image, the results showed that the refined methods and the computational analysis brought better interpretation to evaluate health and reproductive status, in particular with the pregnancy diagnosis.
Tulang Tibia Ayam Kampung Super yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Umbi Maek (Amorphophallus companulatus) Agustinus Komi; Tri Anggarini Yuniwaty Foenay; Theresia Nur Indah Koni
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.261 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan umbi make (Amorphophallus companulatus, AC) di dalam pakan terhadap panjang, bobott, kadar kalsium, dan kadar fosfor tulang tibia ayam kampung super. Materi yang digunakan adalah ayam kampung super berumur delapan hari yang berjumlah 140 ekor jenis kelamin jantan dan betina (campuran). Ayam dibagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan dan lima ulangan dengan tujuh ekor ayam per ulangan.. Keempat perlakuan yaitu P0 (pakan kontrol tanpa AC), P1 (pakan dengan 5% AC), P2 (pakan dengan 7,5% AC), P3 (pakan dengan 10% AC). Perlakuan dimulai sejak ayam berumur delapan hari hingga 42 hari. Parameter yang diukur adalah panjang, bobot tulang tibia, dan kadar kalsium, fosfor tibia. Pada hari ke 42, dua ekor ayam per ulangan dikorbankan nyawanya dan tulang tibia diambil, untuk diperoleh datanya. Data dianalisis dengan analisis ragam dan jika ada pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengimbuhan AC dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang dan bobot tibia, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan Ca dan P tulang tibia. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian AC hingga 10% dalam pakan tidak memberikan efek negatif terhadap bobot, panjang, kadar kalsium dan kadar fosfor tulang tibia ayam kampung super
Resistansi Antibiotik Bakteri dari Ulas Kloaka Burung Puyuh Sehat Maria Anggita; Widya Asmara; Tri Untari; Michael Haryadi Wibowo; Sidna Artanto; Okti Herawati; Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.172 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.508

Abstract

Anti Mikrob Resistan (AMR) menjadi masalah utama baik pada manusia, hewan, dan lingkungan. Pada umumnya pemberian antibiotik dilakukan oleh peternak unggas di Indonesia melalui pakan sebagai antibiotik pemacu pertumbuhan/Antibiotic Growth Promoters (AGP). Penggunaan antibiotik yang berlebihan di industri peternakan dianggap berkontribusi terhadap meningkatnya resistansi obat pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian resistansi bakteri dari ulas/swab kloaka burung puyuh sehat. Sebanyak sepuluh ekor puyuh sehat dari peternakan puyuh di daerah Kalasan, Klaten, Yogyakarta diswab kloaka dan dikultur pada media cair Brain Heart Infusion (BHI). Biakan ditanam pada media Mueller Hinton Agar (MHA) dan diletakkan Sembilan jenis cakram/disk antibiotik: streptomisin, doksisiklin, fosfomisin, kloramfenikol, kolistin, siprofloksasin, ampisilin, eritromisin, dan penisilin. Setelah inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, zona hambat yang terbentuk kemudian diukur dan ditentukan sifat resistansi dibandingkan dengan standar. Hasil menunjukkan sebanyak 20%kultur bakteri resistan terhadap streptomisin, 40% resistan terhadap doksisiklin, 40% resistan terhadap kloramfenikol, 50% resistan terhadap kolistin, 20% resistan terhadap siprofloksasin, 20% resistan terhadap ampisilin, 90% resistan terhadap eritromisin, 50% resistan terhadap penisilin, dan tidak ada resistansi terhadap fosfomisin. Terdapat satu dari sepuluh puyuh (P10) yang memiliki resistansi terhadap tujuh dari sembilan jenis antibiotik (78%) yang diujikan, dan dua dari sepuluh puyuh (P2 dan P4) memiliki resistansi terhadap dua dari sembilan antibiotik (11%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri dari swab kloaka pada burung puyuh sehat umur 21 hari dari satu peternakan yang sama memiliki tingkat resistansi yang berbeda-beda. Sifat resistansi terhadap antibiotik dari masing-masing puyuh juga berbeda-beda.

Page 2 of 2 | Total Record : 17


Filter by Year

2021 2021