Claim Missing Document
Check
Articles

Found 84 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Desain Dan Implementasi Lampu Led Berbasis Internet Of Thing (iot) Dan Berstandar Emc Menggunakan Single Tuned Filter Fajar Trihatmoko; Ekki Kurniawan; Cahyantari Ekaputri
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan lampu light emitting diode atau led sebagai alat penerangan sudah umum digunakan, seperti pada ruangan, jalan hingga kendaran. Pada penggunaan lampu led terdapat sebuah efek negatif, yaitu menghasilkan sebuah distorsi harmonik. distorsi ini terjadi dikarenakan terdapat sifat non-linear yang dihasilkan oleh led serta driver-nya. Terdapat sebuah regulasi internasional yang mengatur batas minimal distorsi harmonik pada suatu perangkat, penulis mengacu pada regulasi IEC 61000-3-2 yang secara khusus mengatur batas distorsi harmonik pada alat penerangan. Pada tugas akhir ini dibuat sebuah driver lampu berjenis linear guna mencatu led sebesar 5 watt yang telah di desain. terdapat juga sebuah filter berjenis filter pasif yang berguna untuk meredam nilai distorsi harmonik pada rangkaian. pada desain filter akan digunakan sebuah filter single-tuned berbasis komponen resistor, kapasitor dan induktor. Dan terdapat sebuah perangkat yang digunakan untuk kendali on/off lampu, pemantauan tegangan, arus serta daya pada lampu dengan memanfaatkan jaringan internet. Data-data tersebut dapat diakses melalui smartphone. Hasil dari perancangan perangkat keras tugas akhir ini, driver lampu led dapat memberikan tegangan ±3.1V dan arus ±265mA sesuai dengan kebutuhan led sebesar 5 watt. Filter single tuned yang dirancang dapat menekan nilai distorsi harmonik ke-3 pada frekuensi 150Hz dari 68,5% menjadi 63,5%. Juga terdapat sebuah sistem berintegrasi dengan jaringan internet menggunakan modular wifi terhubung ke sebuah server guna mengirimkan data monitoring tegangan, arus, daya serta kendali on/off lampu yang dapat diakses melalui aplikasi Blynk pada smartphone. Kata kunci: distorsi harmonik, light emitting diode, filter, IoT
Kontrol Dan Monitoring Dispenser Air Minum Dengan Modul Sel Surya Sebagai Catu Daya Muhammad Defryan Tridya Isfandy; Ekki Kurniawan; Agung Surya Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia salah satu negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Dimana secara letak geografis tersebut, Indonesia mendapatkan panas matahari sepanjang tahun. Sehingga potensi energi sinar matahari di Indonesia sangatlah besar. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan sebagai catu daya untuk perangkat elektronik dengan memanfaatkan modul sel surya sebagai pengkonversi energi surya menjadi energi listrik. Dispenser merupakan salah satu perangkat elektronik yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari. Karena memiliki peran yang penting, membuat dispenser sering digunakan terus-menerus membuat konsumsi daya listrik sangatlah besar. Dengan menggunakan sensor arus dan tegangan, maka dapat diketahui besar konsumsi daya listrik pada sebuah dispenser. Selain itu terdapat sensor suhu yang berfungsi untuk mengontrol suhu air sesuai yang kita inginkan. Ditambahkan pula mikrokontroler dan modul wifi agar pengguna dapat memonitor penggunaan daya dispenser maupun mengatur suhu melalui smartphone masing-masing sehingga dispenser air minum tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh. Hasil analisis menunjukan, jika suhu maksimal pada dispenser air minum yang terbaca oleh sensor DS18B20 yaitu 72°C. Pada awal pengoperasiannya, dispenser dengan menggunakan energi listrik yang bersumber dari catu daya PLN membutuhkan waktu 9 menit untuk memanaskan air hingga mencapai suhu maksimal. Sedangkan saat menggunakan energi listrik yang dihasilkan oleh modul sel surya membutuhkan waktu 19 menit untuk memanaskan air hingga mencapai suhu maksimal. Daya yang dibutuhkan untuk menyalakan dispenser air minum selama satu jam beserta waktu delay bila menggunakan energi listrik yang bersumber dari catu daya PLN yaitu 0.067 kWh. Sedangkan daya yang dibutuhkan untuk menyalakan dispenser air minum selama satu jam beserta waktu delay bila menggunakan energi listrik yang dihasilkan oleh modul sel surya yaitu 0.076 kWh. Kata Kunci : Dispenser, Sel Surya, Sensor Arus, Sensor Tegangan, Sensor Suhu.
Sistem Kendali Penyalaan Motor Bakar Mesin Generator Set (genset) Secara Otomatis Dengan Accu Sebagai Indikator Rahmat Khairunas; Mohamad Ramdhani; Ekki Kurniawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generator set yang tidak digunakan dalam beberapa waktu lama mengakibatkan antara lainnya, jangka pakai mesin berkurang dan menyebabkan Akumulator lemah. Ini akan mengakibatkan berkurangnya fungsi dari Generator set dan tidak berjalannya fitur yang sudah ada di Generator set seperti seharusnya. Dari permasalahan di atas, dibutuhkan suatu sistem yang bisa memanaskan mesin genset secara berkala. Sistem ini menjadikan voltase dan arus dalam akumulator sebagai indikator mesin genset sudah harus dinyalakan dengan menjadikan Arduino Uno sebagai mikrokontroler.Kata Kunci : akumulator, genset, nyala, sistem
Implementasi Pendeteksi Dini Bahaya Banjir Siti Nur Azizah Sugiharto; Sony Sumaryo; Ekki Kurniawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini banjir masih merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia khususnya di daerah Kabupaten Bandung. Banjir pun mempunyai dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat terutama masyarakat yang bertempat tinggal di dekat bantaran sungai. Karenanya harus ada tanda peringatan dini kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasinya luapan sungai yang dapat menimbulkan bencana banjir tersebut. Sistem pendeteksi dini bahaya banjir ini dirancang dengan sensor water flow dan sensor ultrasonik. Kedua sensor tersebut merupakan sensor yang dapat mengukur debit air dan mengukur ketinggian air. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan alarm yang akan memberi tanda kepada masyarakat mengenai kondisi air sungai yang diteliti, apakah air sungai tersebut dalam keadaan aman atau tidak. Alarm ini bermanfaat untuk memberi peringatan kepada masyarakat akan datangnya banjir sehingga masyarakat pun dapat mempersiapkan diri dan menyelamatkan harta benda mereka. Pada tugas akhir ini, didapatkan hasil rata-rata akurasi untuk sensor water flow sebesar 98,311% dengan rata-rata error 1,689% dan hasil rata-rata akurasi untuk sensor ultrasonik sebesar 99,7756% dengan rata-rata error 0,2244%. Dengan adanya sistem pendeteksi dini bahaya banjir ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah bencana banjir yang kerap terjadi.Kata kunci: pendeteksi banjir, sensor water flow, sensor ultrasonic
Implementasi Sistem Catu Daya Dispenser Air Minum Dengan Panel Surya Dandi Malik Abdulloh; Ekki Kurniawan; Agung Surya Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini berpengaruh pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. kita harus menghemat energi listrik karena sekarang ini sudah semakin menipis (energi listrik PLN). Sangat diperlukan sumber energi alternatif terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini, salah satunya menggunakan energi matahari. Sel surya yang berfungsi untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Perangkat ini menggunakan sistem three-tier. Pertama, terdiri dari panel surya yang berfungsi sebagai pengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Kedua, ada baterai yang menyimpan semua energi yang diambil panel surya dari cahaya matahari. Ketiga adalah inverter yang berfungsi untuk mengubah arus listrik dari tegangan DC ke AC. Hasil dari percobaan yang saya lakukan mendapatkan hasil yaitu bisa mengalirkan arus sebesar ± 0.81A, Tegangan ± 223V, dan daya sebesar ± 180W menggunakan trafo 7,5A. Baterai yang di pakai 12v 32Ah kuat untuk menyalakan dispenser 350w dengan durasi 1 jam 18 menit. Suhu maksimal dari dispenser ini ± 72ºC setelah itu heater mati, lalu heater akan nyala kembali setelah suhu mencapai ± 67ºC. Kata Kunci: Energi Terbarukan, Panel Surya, Baterai, Inverter, Cahaya Matahari, Pembangkit Listrik
Sistem Catu Daya Penghasil Air Alkali Dengan Modul Solar Cell Aidatul Fauziah; Ekki Kurniawan; Mohamad Ramdhani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air alkali merupakan air yang bersifat basa, dimana manfaat yang ditimbulkan berdasarkan hasil penelitian yang ada yaitu saat mengkonsumsi air ini salah satunya adalah memperlancar sistem pencernaan. Adapun kendala untuk penghasil air ini terdapat pada mahalnya alat pembuatan air alkali serta belum adanya memanfaatkan energi matahari sebagai catu dayanya. Mengingat penggunaan energi terbarukan yang semakin berkembang saat ini, maka dari itu penulis melalakukan penelitian pembuatan air alkali dengan sistem catu daya menggunakan sollar cell. Komponen yang akan digunakan pada tugas akhir ini meliputi solar cell yang distabilkan menjadi 12 V sebagai sumber tegangan inverter dan rectifier, bejana elektrolisis, sensor pH, sensor tegangan yang dibubungkan dengan mikrokontroller serta relay untuk switch ke baterai 12 V yang akan dihubungkan dengan solar cell. Hasil dari tugas akhir ini menghasilkan pH air 8 – 9, daya 6.586 Watt dengan arus 28.89mA dan tegangan keluaran 227.85V menggunakan energi cahaya matahari.Kata Kunci : Catu Daya, Solar Cell, Air Alkali, pH
Perancangan Pelipat Tegangan Untuk Sistem Catu Daya Pada Elektrolisis Air Dengan Sumber Energi Surya Lazuardi Ma’ruf; Basuki Rahmat; Ekki Kurniawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektrolisis merupakan proses pemisahan elektrolit oleh arus listrik. Elektrolisis air akan mengurai menjadi gas hidrogen pada katode dan gas oksigen pada anode. Hasil dari penguraian tersebut akan menghasilkan air yang memiliki nilai pH yang berbeda. Pada tugas akhir ini digunakan panel surya sebagai sumber tegangan listik yang digunakan pada proses elektrolisis. Namun tegangan yang didapat sangatlah kecil dan bergantung pada cahaya matahari. Untuk itu dirancang sebuah catu daya dengan penambahan rangkaian pelipat tegangan guna menghasilkan tegangan yang lebih besar. Rangkaian pelipat adalah rangkaian yang dapat melipatgandakan tegangan AC menjadi tegangan DC. Perancangan pelipat tegangan menggunakan metode penggali tegangan Cocroft-Walton. Rangkaian pelipat tegangan dirancang menggunakan kapasitor 4,7 µF dan dioda tipe 1N4007 dengan penambahan trafo untuk membantu menahan tegangan saat elektrolisis berlangsung. Perancangan catu daya ini mampu menghasilkan tegangan 1358 Volt DC dari panel surya sebelum dipasangkan pada elektrolisis. Dengan beban elektrolisis tegangan tadi akan turun menjadi 298,57 Volt DC dengan arus 0.027714 Ampere. Dengan tegangan tersebut mampu dilakukan proses elektrolisis yang menghasilkan nilai pH air dari 7,9 berubah menjadi 7,5 pada tabung anode dan 8,8 pada tabung katode dengan lama pengujian selama tiga jam pada saat matahari berada pada saat tertinggi antara pukul 11.00-14.00 Kata kunci: elektrolisis air, panel surya, pelipat tegangan
Desain Dan Implementasi Unit Kontrol Baterai Berbasis Pulse Width Modulation Untuk Sistem Penerangan Menggunakan Modul Solar Cell Alvius El Viegas; Sigit Yuwono; Ekki Kurniawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan teknologi solar cell (photovoltaic), cahaya yang dihasilkan oleh matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cell dan diterapkan pada pembangkit listrik tenaga surya. Pada perkembangannya, pembangkit listrik tenaga surya masih terdapat kendala pada sistem kendali arus dan tegangannya, sehingga pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi menjadi kurang efisien. Pada tugas akhir ini telah dilakukan “Desain dan Implementasi Battery Control Unit berbasis pulse width modulation untuk panel surya” yang dirancang untuk mengatur arus dan tegangan pada saat charge dan discharge pada baterai menggunakan Pulse Width Modulation (PWM). Hasil yang diperoleh pada tugas akhir ini adalah tegangan pengisian baterai sebesar 14VDC dan arus pengisian sebesar 1.2A dimana arus pengisian 10% dari arus baterai. Battery Control Unit (BCU) yang diimplementasikan memiliki efisiensi sebesar 92%. Kata kunci : solar cell, PWM, charge, discharge, buck converter, boost converter
Otomatisasi Elektrolisis Dengan Integrasi Aplikasi Web Untuk Pemantauan Dan Kontrol Yonathan Verrel Lou Drie; Ekki Kurniawan; Faisal Budiman
eProceedings of Engineering Vol 9, No 4 (2022): Agustus 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Elektrolisis sudah ada dipasaran, namun alat tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu masih diproduksi oleh luar negeri,harga mahal, dan tidak ada aplikasinya. Tujuan dari penelitian adalah merancang desain implementasi berkaitan dengan platform dan sistem yang terotomatisasi dalam kontrol ataupun pemantauan untuk elektrolisis serta melakukan perekaman data terkait keadaan bahan. Perangkat elektrolisis memiliki satu siklus yang terdiri dari proses pengisian, elektrolisis, dan pengeluaran produk. Proses pengisian menggunakan pompa air. Proses elektrolisis dijalankan dengan menggunakan elektroda dan dipantau keadaan bahan baku dengan menggunakan sensor pH,tds, ultrasonic , dan suhu dan akan dikirimkan menuju ke database. Proses pengeluaran berjalan menggunakan selenoid valve. Data yang didapatkan ditampilkan dan dikontrol dengan menggunakan website application. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa dalam 30 percobaan yang dilakukan terhadap elektrolisis selama 10 menit menghasilkan penurunan nilai tds dengan rata rata 19 ppm, nilai ph pada sisi katoda turun 1,25 dan pada anoda pH naik sebesar 0,87 Pada Penggunaan Aplikasi diketahui bahwa aplikasi dapat digunakan untuk segala sistem operasi, dan uji performansi menunjukan bahwa aplikasi tidak memberatkan perangkat. Kata kunci— elektrolisis, aplikasi web, otomasi, iot
Rancang Bangun Catu Daya System Water Ionizer Menggunakan Modul Sel Surya Dengan Penyimpanan Pada Baterai Li-ion 18650 Untuk Produksi Disinfektan Matius Singgih Pamuji; Ekki Kurniawan; Irham Mulkan Rodiana
eProceedings of Engineering Vol 9, No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Cairan disinfektan adalah larutan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh, memusnahkan, dan membasmi kuman atau virus. Disinfektan adalah senyawa yang bersifat toksik. Cairan ini berguna disemprotkan untuk benda mati, tidak diperbolehkan disemprotkan langsung ke badan manusia karena bahan kimiawi dari cairan disinfektan dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan alergi. System water ionizer adalah suatu sistem dimana larutan dapat meningkatkan kadar keasaman menggunakan metode elektroda. Metode ini bekerja dengan adanya katoda dan anoda yang dialiri arus tegangan listrik searah (DC) supaya larutan dapat terionisasi. Penelitian ini menggunakan tegangan utama berasal dari panel surya disimpan pada baterai 18650. Pembuatan baterai Li-Ion 18650 secara 3 seri 4 paralel dengan penambahan modul BMS3S40A menghasilkan kapasitas baterai 6936mAh, Selama pengecasan menggunakan modul sel surya 50wp polikristal mengeluarkan tegangan maksimum 21,8V, arus maksimum 2,51A dan daya maksimum 55,59W. Pengecasan menuju baterai pack Li-Ion 18650 dari tegangan 9,91V (habis) sampai 12,45V (full charged) dengan kapasitas baterai 95,83% membutuhkan waktu 5 jam. Saat pembuatan larutan disinfektan (discharging) dengan kondisi (full charged) 12,45V membutuhkan waktu 3 jam dengan kadar keasaman 5,6pH, arus keluaran 0,22A serta daya yang mengalir 2,739W, menguras baterai dari 12,45V sampai 12,03V, dengan penurunan kapasitas baterai Li-Ion 18650 sebesar 9,44%, dari 95,83% sampai 86,39%. Kata kunci—Cairan disinfektan, modul sel surya 50wp polikristal, baterai Li-Ion 18650, BMS 3S40A, pengecasan, pengurasan.
Co-Authors , Firas Maulana 1Geba Wirarahman Adriano, Rifky Awwala Adyatma Hugo Sadewo Adytia Lukman Hakim Agung Surya Wibowo Ahmad Anan Rafsanjani Ahmad Sugiana Ahmad Suryadin Aidatul Fauziah Akbar Julian Pamungkas Akhmad Hambali Aldi Aprianto Aldi Aprianto Aldila Ersa Samapta Almizan Mashur Alvius El Viegas Angga Rusdinar Ardian Dwi Cahyo Arie Yudhistira Arion Petrus Manurung Arsa, Nyoman Rai Widya Asrian Pane Athian Ali Muhammad Ats-tsaqofi, Faai`l Vero Azizar Rakhman Basuki Rahmat Bayu Segara Putra Biyan Aqsha Budi Setiadi Cahyantari Ekaputri Dago, Leonardus Chirstopher Dandi Malik Abdulloh Desri Kristina Silalahi Dewa Alit Anugrah Widiasa Dhaifullah Allam Dian Prina Dimas Mustaqim Dominico Da Silva, Ricardo Dwi Sasmita Aji Pambudi Dzaky Adhimulfalah Ecky Erlangga Ajie Poetra Elvinda Januarti Rahayu Erdinda Candrama Handitya Mahawardana Erna Sri Sugesti Erwin Susanto Estananto Evin Astian Suri Faisal Budiman Fajar Trihatmoko Farhan Arya Abhista Fawwaz M Raihan Fernando Napitupulu Fiky Y. Suratman Gianto Gianto Hanifan, Reva Putra Herman Sirait Heru Nuraditya I GST Arya Agung Putra Naryana Ig. Prasetya Dwi Wibawa Irham Mulkan Irham Mulkan Rodiana Isti Laili Nurqolbiah Iswahyudi Hidayat Jangkung Raharjo Javana Adhi Virlanda Saputra Kautsar, Maulana Kertanegara, Mochamad Gattan Kharisma Bani Adam Khilda Afifah Lazuardi Ma’ruf Lukman Pradita M. Sarwoko M. Sarwoko Mahendra , Muhammad Faishal Giri Mamat Rahmat Manfaati, Rintis Mas Sarwoko Suraatmadja Mas Sarwoko Suraatmadja Matius Singgih Pamuji Matthew, Robeth Mohamad Ramdhani Muhamad Nanda Pratama Muhammad Alam Badri Muhammad Daffanuur Muhammad Defryan Tridya Isfandy Muhammad Faishal Ramadhan Muhammad Faritz Andriawan Muhammad Fariz Irza Muhammad Furqon Setiadi Muhammad Hablul Barri Muhammad Harits Fadhilah Muhammad Hilmi Zuhdy Prasetyo Muhammad Lukman Hakim, Muhammad Lukman Muhammad Rifki Madani Muhammad Taufik Muhammad Zein Al Farizi Mulkan, Irham Naryana , I Gst Arya Agung Putra Noer Rachamat Novi Prihatiningrum Nunung Kurniasih, Nunung Nur Muhamad Iskandar Nur Sabbaha Nurry Eko Priyanto Porman Pangaribuan Prasetya Wibawa Putri, Risma Amalia Putu Dicky Marhtree Sapodu Merta Merta R Rezza Rahadian Rachman Ikhwanto Raharjo, jJangkung Rahmat Khairunas Raksa Raban Ramdhani, Guntur Afgan Reza Aristyo Pramudita Riandanu Aldy Sadewo Rivandi Muhammad Santanamihardja Rizal, Muhammad Naufal Rizka Fadhilla Idham Rizky Ardianto Priramadhi Rodiana, Ilham Mulkan Santo Putra Sigalingging Saragih , Haamid Ahmad Shandy, Mohammad Sidauruk , Petrick Mikhael Sigit Yuwono Siti Nur Azizah Sugiharto Siti Zaenab Nurul Haq Sony Sumaryo Sudarmono Sasmono Suwandi Suwandi Tatang Mulyana Taufik Akbar Theo Chandra Kusuma Tommy Aditya Putra Uke Kurniawan Uke Kurniawan Usman Unang Sunarya Usman , Uke Kurniawan Utomo Sandhy Putra Pakila'allo Vicky Vila Verdi Wahmisari Priharti Wahyu Pamungkas Wahyu Perdana Wicaksanajati , Nuriman Wildan, Abd. Mutaali Yogie Ramadhan Yonathan Verrel Lou Drie Yudika Cendrawan Yulinda yulinda Zakiyullah _ Zulvan Ibnu Faqih