Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Interfacial Reaction Antara Substrate Cu Dan Solder 96.5sn3.0ag0.5cu (Sac305) Untuk Pengembangan Aplikasi Sem Rima Nurhaliza; Andromeda Dwi Laksono; Hizkia Alpha Dewanto; Andi Idhil Ismail
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 7, No 1 (2021): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v7i1.1102

Abstract

Substrat Cu dan solder SAC305 merupakan beberapa bahan semikonduktor. Sambungan solder harus memiliki kekuatan ikatan metalurgi yang baik ketika solder dan substrat disatukan. Manfaat solder nantinya akan membuat interkoneksi antara hubungan listrik dalam satu substrat yang akan membentuk senyawa atau lapisan IMC. Dimana terbentuknya senyawa intermetalik (IMC) pada hasil reaksi akan menjadi peran yang penting dari terbentuknya ikatan yang baik antara solder dan substrat. Oleh karena itu dilakukan penilitian ini guna menganalisis interfacial reaction yang terjadi antara substrat Cu dan solder SAC305 ketika disatukan. Pada tahap preparasi spesimen substrat Cu akan dipotong sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan dan dilakukan proses cleaning pada bola solder SAC305. Setelah proses preparasi sampel dilakukan proses Interfacial Reaction Couple, substrat Cu dan bola solder SAC305 ditimbang dengan rasio 1:3 dan spesimen substrat dicelupkan kedala fluks pada kedua sisi spesimen. Setelah itu, spesimen substrat Cu dan bola solder SAC305 disusun secara teratur dan diletakkan kedalam tabung kuarsa dan dilakukan proses pemanasan didalam tungku dengan temperatur reflow 270oC, 290oC, 310oC, dan 330oC dengan waktu reaksi 50 menit. Hasil reaksi yang terbentuk antara substrat Cu dan bola solder SAC305 kemudian diamplas dan dilakukan proses karakterisasi dengan mikroskop optik untuk melihat struktur mikro yang terbentuk serta dilakukan karakterisasi material berupa SEM, EDS dan XRD. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai ketebalan IMC akan meningkat seiring dengan pertambahan variasi temperatur. Serta ditemukannya fasa Cu6Sn5 yang membentuk lapisan kerang serta Cu3Sn yang terbentuk secara planar berdekatan dengan substrat Cu pada lapisan IMC.
Pengembangan dan Pendampingan Bisnis Kue Berbasis Potensi Lokal untuk Masyarakat Kelurahan Karang Joang di Masa Pandemi COVID-19 Andromeda Dwi Laksono; Diniar Mungil Kurniawati; Muthia Putri Darsini Lubis; Ade Wahyu Yusariarta Putra Parmita; Nia Sasria
Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jbs.1990

Abstract

Program pengembangan dan pendampingan kue berbasis potensi lokal Karang Joang merupakan salah satu langkah untuk menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. Kegiatan pelatihan yang rencananya dalam bentuk workshop terkendala oleh ancaman pandemi COVID-19 sehingga konsep pelatihan ini bertemakan "dirumahasaja". Pelatihan yang dilakukan meliputi pra kegiatan, kegiatan sosialisasi, kegiatan pelatihan, kegiatan pendampingan jarak jauh, dan evaluasi kegiatan. Materi yang diajarkan tidak hanya mengenai cara pembuatan kue berbasis potensi lokal, namun pemahaman terkati teknik marketing juga ditanamkan dalam pelatihan ini. Tema “dirumahsaja” diartikan pelatihan yang dilakukan di rumah dengan cara distance learning dibekali buku layout menarik dan contoh hasil riset pembuatan kue. Secara keseluruhan program ini telah berjalan dengan baik. Indikator keberhasilan dilihat dari feedback yang diberikan oleh para peserta selama mengikuti kegiatan ini.[The development and mentoring program based on local potential Karang Joang is one step to revive the economy of the local community. The training activities that were planned in the form of workshops were constrained by the threat of the COVID-19 pandemic so that the concept of the training was themed "at home". The training included pre-activities, socialization activities, training activities, remote assistance activities, and evaluation of activities. The material taught is not only about how to make cakes based on local potential, but a close understanding of marketing techniques is also embedded in this training. The theme "at home" means training conducted at home by way of distance learning provided with an interesting layout book and examples of research results in making cakes. Overall this program has run well. Indicators of success can be seen from the feedback given by the participants during this activity.]
Flexural and Fractography Behavior of Unsaturated Polyester Composite Filled with Bangkirai Wood Fiber Andromeda Dwi Laksono; Lusi Ernawati; Desy Maryanti
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7792

Abstract

PPada penelitian ini, kami melaporkan modifikasi kayu dengan meningkatkan sifat mekanisnya dalam struktur komposit. Kayu yang dibentuk menjadi meja, kursi, lemari, dan lain-lain terdapat sisa-sisa seperti serbuk (sawdust) setelah produksi. Sisa ini yang disebut limbah bila dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan keuntungan tersendiri. Namun, agar limbah kayu bermanfaat menjadi produk baru, perlu diuji kekuatannya. Fokus penelitian ini adalah limbah kayu seperti kayu bangkirai yang perlu ditingkatkan kekuatannya. Teknologi komposit yang berasal dari serat alami dalam kayu adalah solusi untuk menemukan bahan baru yang diharapkan dapat diterapkan pada berbagai aplikasi. Dalam observasi ini, material komposit dibuat menggunakan metode hand lay-up dengan variasi fraksi filler 40% dan 60% serat bangkirai. Bahan asal yang dibentuk kayu bangkirai digunakan sebagai variabel kontrol dalam uji tekuk. Hasil uji tekuk diperoleh rata-rata modulus elastisitas tertinggi yaitu 2,22 GPa dalam fraksi filler 60%. Selain itu ditemukan bahwa pola fraktur dari uji tekuk berdasarkan pengamatan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan bahwa ada kegagalan dalam bentuk rongga. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi fraksi filler mengakibatkan semakin tinggi nilai modulus elastisitasnya. In this work, we report the modification of the woods by increasing their mechanical properties in a composite structure. Wood that is formed into tables, chairs, cabinets, etc. there are remnants such as powder, sawdust after production. This rest, called waste, if used properly, will produce its benefits. However, for wood waste to be useful as a new product, its strength must be tested. The focus of this research is wood waste, such as bangkirai wood, which needs to be strengthened. The focus of this study is wood waste, such as bangkirai wood that required to be mechanically improved. Composite technology derived from natural fibers in wood is the solution to find new materials that are expected to be applied to various applications. In this observation, the composite materials were made using the hand lay-up method with variations in filler fractions of 40% and 60% of bangkirai fiber. The origin material formed bangkirai wood is used as the control variable in the flexural test. The flexural test results obtained the highest average modulus of elasticity of 2.22 GPa in the 60% filler fraction. It is also found that fracture patterns from flexural tests based on scanning electron microscopy (SEM) observations showed that there was a failure in the form of voids. It concludes that the higher the filler fraction, the higher the modulus of elasticity.
Study on Antibacterial of Chitosan/Hydroxyapatite Doped Magnesium Composite as a Material for Bone Graft Applications Laksono, Andromeda Dwi; Jr., Teodoro A. Amatosa,; Sitorus, Hilda Pebrianti Octaviana; Asih, Wentika Putri Kusuma; Sulistijono, Sulistijono
Makara Journal of Technology Vol. 23, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hydroxyapatite (HAp) is one of the constituent minerals of bone and teeth, that has been widely used for synthesizing bone graft. Due to the limitation on properties of the hydroxyapatite, it is doping with Magnesium (HAp-Mg). The addition of Chitosan (Chi) was expected to improve the antibacterial properties of HAp-Mg. The present research aims to study the influence of Chitosan with 0, 5, 15, and 25 wt% addition on biocompatibility properties of Chi/HAp-Mg composite. HAp-Mg was synthesized using the sol-gel method; meanwhile, Chi/HAp-Mg composite was manufactured by mixing Chitosan in acetic acid, and HAp-Mg was added into the mixture. The synthesized samples were characterized using XRD and SEM. In vitro antibacterial activities of the Chi/HAp-Mg composite were evaluated against Escherichia coli bacteria. Biocompatibility analysis from antibacterial activity showed that composite with the optimal composition on the addition of 15 wt% Chitosan has the best ability in inhibiting the growth of E. coli bacteria.
Analysis of the Interfacial Reaction between Bulk Metallic Glass Coated Copper, Nickel, and Titanium with Lead-Free Solders Laksono, Andromeda Dwi; Yen, Yee-wen; Tanjung, Rifqi Aulia; Amatosa, Teodoro A.; Harwahyu, Ruki
Makara Journal of Technology Vol. 25, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulk metallic glass (BMG) has good mechanical strength, high hardness, wear resistance, and corrosion resistance with promising application in various industries. However, for the industrial production of BMG, the main issue is how to overcome limitations of joining with other materials. The present study focuses on solder processing at low operating temperature to avoid exceeding the recrystallization temperature. A feasible joining process for BMG was developed using lead-free solders. The BMG surface is pre-plated with copper, nickel, or titanium as a wetting layer. The reaction temperature is set between the glass transition temperature of BMG and the melting point of the solder. After a reflowing and aging process, the joint sample was examined using SEM, EDS, EPMA, and XRD. The Cu–Zr based BMG can be successfully joined with Sn-58Bi solder after plating Cu on the BMG surface. A diffusion layer was observed and the thickness increased with longer aging time. The main components of the diffusion layer are ZrO2 and Cu10Zr7.
Studi Metode Pendinginan Super Cepat untuk Pembentukan Bulk Metallic Glasses pada Paduan Cu45Zr45Al5Ag5 Andromeda Dwi Laksono; Rifqi Aulia Tanjung
SPECTA Journal of Technology Vol. 3 No. 2 (2019): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.56 KB) | DOI: 10.35718/specta.v3i2.41

Abstract

Bulk Metallic Glass (BMG) memiliki sifat mekanik, magnetik, kimia dan fisik yang berbeda dengan paduan polikristalin karena susunan internal atomnya yang tidak teratur. Sehingga, BMG memiliki kekuatan mekanik yang baik, kekerasan yang tinggi, ketahanan terhadap aus dan korosi yang tinggi, dan kehalusan permukaan yang baik. Berdasarkan sifat tersebut, BMG memiliki kelayakan yang menjanjikan di bidang industry. Dalam penelitian ini, metode pengecoran cetakan di tembaga digunakan untuk menyiapkan BMG paduan Cu45Zr45Al5Ag5. Paduan dileburkan ulang dengan pendinginan super cepat menggunakan mesin pendingin di bawah temperatur -25 oC. Dengan metode pengecoran cetakan di tembaga, sampel ukuran besar berbentuk batang dipotong dengan diameter 2 mm hingga 4 mm dan panjang 30 mm. Batang kemudian dipotong lagi menjadi spesimen berbentuk cakram. Untuk memastikan apakah sampel adalah BMG atau tidak, sampel dievaluasi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersion Spectrometer (EDS), Differential Scanning Calorimetry (DSC), Electron Probe X-ray Micro Analyzer (EPMA), dan X -ray Difraction (XRD). Hasilnya dibahas dalam penelitian ini. Kata Kunci: Bulk Metallic Glasses, Cu45Zr45Al5Ag5, Pengecoran Cetakan di Tembaga.
Pengaruh Faktor Geografi Terhadap Karakteristik Bambu Petung Andromeda Dwi Laksono; Diah Tri Agustiningtyas
SPECTA Journal of Technology Vol. 3 No. 1 (2019): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.704 KB) | DOI: 10.35718/specta.v3i1.115

Abstract

In this study was about a comparison of geographic factors towards the characterization of petung bamboo in Indonesia and the Philippines. Bamboo is one of the plants that has advantages in the field of technical materials based on developments in composite materials and is found in various regions. In general, bamboo has lignin and cellulose, where the morphology and nature of both bamboos are not the same from different countries. Therefore,material testing was carried out on each Indonesian and Filipino petung bamboo using material characterization testing methods. The process of Differential Scanning Calorimetry (DSC) was carried out to measure calorimetry with the yield of melting point in Philippine petung bamboo at 341ºC which is lower than the melting point in Indonesian petung bamboo which is 354.34ºC. In this DSC test, quantitative and qualitative results were obtainedin the form of phase changes, melting, and transition temperatures that occurred. Then an Energy Dispersive Spectrometer (EDS) was analyzed and the carbon content of cellulose and lignin was higher in Indonesian petung bamboo, respectively 65.29 wt.% And 66.05 wt.%. The morphology of bamboo shows that the fibers and matrices present in Philippine petung bamboo are denser than those of Indonesian petung bamboo. The highest peak value based on X-Ray Diffraction (XRD) is found in Philippine petung bamboo at 2ș of 34.49 and cubic phase.
Characterization of Bark-Midrib Fibers using Chemical Treatment Variations as Reinforcement in Bark-Midrib Fiber Composites Oliever Andrea Parusha; Muhammad Nurhidayatur Rozikin; Andromeda Dwi Laksono; Gusti Umindya Nur Tajalla; Nabilla Amalia Putri; Fitriana Maharani Fatchur Rochim
SPECTA Journal of Technology Vol. 3 No. 2 (2019): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.424 KB) | DOI: 10.35718/specta.v3i2.154

Abstract

Bark midrib are not fully utilized. Utilize the characterization of the fiber and process it into polymer composites with natural fiber reinforcement. The study was conducted using a variety of chemical treatments in the form of bark midribs without treatment, delignification treatment that is immersion using NaOH media concentration of 1%, 5%, 10% with 3 hours immersion time and bleaching treatment using H2O2 media 2% concentration with immersion time 30, 60 and 90 minutes. In obtaining suitable properties, tensile tests, impact tests, Scanning Electron Microscopy (SEM) images, and Fourier-Transform Infra-Red (FTIR) tests are performed. Optimal delignification treatment at 5% NaOH concentration with a tensile test value of 25.47 MPa (increasing 76.86%) and an impact test value of 11.95 kJ/m2 (increasing 11.45%). The optimal bleaching treatment at 90 minutes immersion with a tensile test value of 35.09 MPa (increased 36.36%) and impact test value of 13.77 kJ/m2 (increased 15.22%). The results of SEM images show that the bark midrib fiber composite without treatment has a lousy interface, delignification treatment with a reasonable good interface, and bleaching treatment with an excellent interface. FTIR test results showed that the bark midrib fiber composite without treatment had a cellulose component but hemicellulose and lignin levels still dominated. Based on the results of the study, bark midrib fiber with delignification chemical treatment using 5% NaOH for 3 hours followed by bleaching treatment using 2% H2O2 for 90 minutes is the treatment with the best results and then applied to a natural fiber composite product.
Review Jenis Sensor yang Dapat Mendeteksi Tanah Longsor Yisrel Yisrel; Andromeda Dwi Laksono; Rohini Rohini
SPECTA Journal of Technology Vol. 4 No. 2 (2020): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.068 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i2.221

Abstract

Tanah longsor merupakan kejadian alam yaitu perpindahan suatu material yang berbentuk lereng berupa batuan, rombakkan tanah atau material campuran yang bergerak jatuh keluar lereng. Tanah longsor dapat terjadi secara tiba-tiba dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Maka diperlukan alat untuk membantu memberikan peringatan dasar bahwa akan terjadi tanah longsor yang datang secara tiba-tiba. Ada alat yang dinamakan LDR (Light Dependent Resistor) yaitu sensor cahaya untuk membaca pergeseran tanah. Dan dengan pemrograman mikrokontroler, meliputi dua bagian yaitu bagian sensor potensiometer dan sebagai tanda peringatan dini terjadinya tanah longsor. Adapun alat ini akan bekerja secara bertahap dalam menyalurkan informasi peringatan terjadinya tanah longsor. Di Indonesia sendiri alat pendeteksi tanah longsor menggunakan sensor cahaya belum diterapkan.
Karakteristik Buah Nipah Karbon Aktif dari Serabut Nipah Teraktivasi Potassium Hydroxide (KOH) Ade Wahyu Yusariarta Putra Parmita; Andromeda Dwi Laksono; Muhammad Iskandar Zulkarnain; Ansita Fitri Budi Hartanti; Rizky Vi'atul Mudhawammah
SPECTA Journal of Technology Vol. 4 No. 3 (2020): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i3.232

Abstract

Karbon aktif yang bersumber dari serabut buah nipah yang merupakan limbah yang belum dimanfaatkan dengan maksimal dibuat menggunakan metode aktivasi secara kimia menggunakan potassium hydroxide (KOH). Proses pembuatan karbon aktif dimulai dengan proses karbonisasi dilakukan dengan temperatur 400oC kemudian diaktivasi dengan kosentrasi KOH 1,5M. Hasil aktivasi KOH dibandingkan dengan hasil dari karbonisasi. Diperoleh hasil secara FTIR yang menunjukkan masih terdapat gugus fungsi yang menunjuukan adanya lignoselulosa dan sudah terbentuk grafit. Hasil XRD juga menunjuukan terbentuknya graphite amorph pada hasil aktivasi dengan KOH sedangkan hasil karbonisasi menghasilkan grafit yang lebih kristalin. Hasil XRD juga menunjukkan pada aktifasi KOH sudah tidak ada pengotor yang mengindikasikan proses adsorpsi yang lebih baik dibandingkan tanpa aktivasi. Hasil morfologi menunjukkan ukuran poros pada karbon yang teraktivasi KOH lebih besar 8,8 % dari pada tanpa aktivasi secara kimia. Ukuran pori yang lebih besar akan mengindikasikan luas permukaan yang lebih luas, sehingga akan lebih baik digunakan sebagai adsorben.
Co-Authors Ade Wahyu Yusariarta Putra Parmita Agustiningtyas, Diah Tri Ahmad Syaifuddin Akbar, Aulia Arif Ali Djamhuri Ali, Shodikin Amatosa, Teodoro A. Andriansyah, Prisky Anggeswari, Inggrid Dya Anggraini, Elistria Ansita Fitri Budi Hartanti Anwar, Moch. Syaiful Asep Bayu Dani Nandiyanto Asih, Wentika Putri Kusuma Azhary, Kartika Nerissa Basyaruddin - Batatta, Denada Yudhistira Budiarti, Dini Tri Cahyadi, Ifdil Christina Wahyu Kartikowati Destiny, Keysi Devain Desy Maryanti Dewanto, Hizkia Alpha Dharmayanti, Amilita Medisa Rizky Diah Tri Agustiningtyas Ernawati, Kadek Lusi Fadhilah, Hana’ Fitriana Maharani Fatchur Rochim Harwahyu, Ruki Hizkia Alpha Dewanto Idhil Ismail, Andi Ismail, Ika Ismail, Ika Jatmoko Awali Jr., Teodoro A. Amatosa, Kurniawati, Diniar Mungil Lesmana, Muhammad Zidan LIA AMALIA Lusi Ernawati Mabruri, Efendi Maharsih, Inggit Kresna Marippi, Alan Maryanti, Desy Miles, Austin Muhammad Iskandar Zulkarnain Muhammad Nurhidayatur Rozikin Muhammad Rafli Muhammad Sofwan Muthia Putri Darsini Lubis Muthia Putri Darsini Lubis Nabilla Amalia Putri Nia Sasria Ningrum, Cahyaningtyas Ratna Ningrum, Cahyaningtyas Ratna Noviana, Rekha Chantya Nur Adlina Oliever Andrea Parusha Paramita, Fika Parusha, Oliever Andrea Prasetyo, Mukhlis Agung Putra, Ade Wahyu Yusariarta Putri Ayu Tri Ashshofiah Ridhwan Haliq Rifqi Aulia Tanjung Rima Nurhaliza Risky Setiani Putri Riyadi, Ilham Tri Rizky Vi'atul Mudhawammah Rohini Rohini Rozikin, Muhammad Nurhidayatur Rungsa, Yudianto Ruri Agung Wahyuono Safitri Pattara, Nur Aini Sitorus, Hilda Pebrianti Octaviana Sulaksono, Rachmad Prabowo Sulistijono Sulistijono Tajalla, Gusti Umindya Tajalla, Gusti Umindya Nur Tanjung, Rifqi Aulia Vadila, Mei Lisa Nur Yen, Yee-wen Yisrel Yisrel Yunita Triana Yunita Triana, Yunita