Articles
Optimalisasi Pemahaman Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan Melalui Pendidikan Kesehatan Tentang Susu Formula di Klinik Pratama Paberna
Hasibuan, Eva Kartika;
Rosetty Rita Sipayung;
Christina Roos Etty
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pentingnya pengetahuan tentang susu masih belum diketahui oleh masyarakat Indonesia khususnya di daerah pelosok dan di wilayah pesisir pantai. Susu merupakan produk yang dihasilkan asal ternak yang memiliki fungsi sebagai sumber energi untuk metabolisme tubuh karena memiliki gizi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu susu juga mempunyai zat antibodi yaitu Imunoglobulin yang baik untuk daya tahan tubuh anak yang sedang tumbuh. Menurut survey awal tim pengabdian, kami melihat bahwa pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masing kurang, hal ini ditandai tingkat pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang susu formula yang memiliki bayi usia 0-6 bulan didapatkan hasil 60% melalui angket yang diberikan tim pengabdian, hal ini lah yang menjadi permasalahan mitra, sehingga pentingnya diadakan pendidikan kesehatan (penyampaian materi) terkait susu formula. Tujuan Pengabdian ini agar pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan meningkat terkait susu formula. Pengabdian ini dilakukan di Klinik Paberna Tani Asli Keacamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Metode pengabdian ini dilakukan dengan metode pendidikan kesehatan (penyampaian materi) serta diskusi dan tanya jawab. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini setelah dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan 90 % ibu-ibu paham terkait penjelasan susu formula. Saran bagi Ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan, meskipun tidak diberikan ASI harus diberikan susu formula dan menjaga kebersihan dan steril dari botol susu yang diberikan kepada bayi.
Pelatihan Manajemen Bangsal Pada Perawat Di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam
Saragih, Masri;
Eva Kartika Hasibuan;
Adventy Riang Bevy Gulo
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ruang Perawatan merupakan inti dari suatu tempat dimana pasien dirawat dengan seluruh upaya pengobatan yang diberikan Rumah Sakit. Sistem pengelolaan bangsal keperawatan di suatu rumah sakit akan berdampak terhadap kualitas pelayanan dan kinerja yang diberikan kepada pasien. Tujuan dari Program Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan implementasi perawat dalam pengelolaan manajemen bangsal secara professional. Analisis situasi dilakukan dengan metode wawancara dan observasi untuk mengetahui pemasalahan yang dihadapi perawat. Dalam mengembangkan solusi alternative sebagai pemecahan masalah maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan implementasi manajemen bangsal dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan simulasi. Setelah diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang implementasi manajeman bangsal melalui ceramah, diskusi dan simulasi, selanjutnya semua peserta mengikuti postest. Nilai pretest paling rendah 56 dan yang paling tinggi 72 sementara Nilai postest paling rendah 75 dan yang paling tinggi 93. Dari hasil pretest dan postest terdapat peningkatan pengetahuan perawat tentang materi yang diajarkan.
Meaning of Antiretroviral Therapy for PLWHA
Sitanggang, Antonij Edimarta;
Octavia, Yunida Turisna;
Hasibuan, Eva Kartika
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 5 No. 6 (2022): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35654/ijnhs.v5i6.661
Background: Human Immunodeficiency virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) are global health problems today. WHO states that there are 35 million people in the world living with HIV/AIDS. This problem occurs due to the management of patients who have not been optimal; control is only concentrated on specific and general therapy by relying on antiretroviral treatment (ARV). The use of antiretrovirals (ARVs) in patients who test positive for HIV is an effort to extend the life expectancy of people living with HIV and AIDS and make them healthier and more productive by reducing viremia and increasing the number of CD4 cells. Objective: This study aims to explore the experience of PLWHA in undergoing ARV therapy in the work area of ??the Helvetia Health Center Medan. Method: This research is qualitative research with a descriptive phenomenological approach. The population of this study was PLWHA, who received ARV in the working area of ??Helvetia Health Center Medan. The number of participants is 6 people, and the data saturation has been achieved and taken using a purposive sampling technique. Data collection method with in-depth interviews. Data were analyzed using the N.Vivo software version 12.0 trial. Result: The research results obtained from the interviews showed that there are 3 themes, 7 sub-themes, and 13 categories. The 3 themes are understanding the meaning of ARV treatment, getting support for taking ARVs, and having hopes related to ARVs. Conclusion: In conclusion, participants in this study went through various stages in obtaining ARVs considering that PLWHA already fully understood the meaning of ARVs that could extend the life expectancy of PLWHA
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KOPING DAN KECEMASAN KELUARGA
Pardede, Jek Amidos;
Hasibuan, Eva Kartika;
Hondro, Helpianus Siswanto
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.15-23
ABSTRAKUnit rawat intensif merupakan area khusus di rumah sakit dimana pasien yang mengalami sakit kritis atau cedera memperoleh pelayanan keperawatan yang khusus yang memerlukan caring perawat. Perilaku caring perawat menjadi jaminan mutu pelayanan keperawatan dengan keluarga pasien yang mengalami masalah psikologis yaitu kecemasan akibat dirawatnya anggota keluarga di ruang ICU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan koping dan kecemasan keluarga pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP H. Adam Malik Medan. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi. Populasi penelitian ini sebanyak 137 orang dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan keluarga mengatakan perilaku caring perawat mayoritas kurang sebesar 51,0%, dengan koping mayoritas maladaptif sebesar 69,4%, dan kecemasan mayorias berat sebesar 36,7% dengan hasil uji spreman rank nilai korelesi koefisien koping r = 0.595 dan kecemasan r = 0,696 serta nilai signifikan p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan koping dan kecemasan keluarga pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP H. Adam Malik Medan. Kata Kunci: Perilaku Caring Perawat, Koping, Kecemasan ABSTRACTThe intensive care unit is a special area in the hospital where patients who are critically ill or injured receive specialized nursing services that require caring nurses. Nurse caring behaviour becomes a guarantee of the quality of nursing service with the family of patients who experience psychological problems that are anxiety due to the care of family members in the ICU room. The research aims to know the behavior of caring nurses with family care and anxiety in patients treated in the ICU room of RSUP H. Adam Malik in Medan. The design of this research was analytical correlation. The population of this study was 137 people with a sample number of 49 people. Sampling techniques with accidental sampling techniques. The results showed the family said the majority of caring behaviors were less than 51.0%, with a maladaptive majority in the 69.4%, and severe mayorias anxiety of 36.7% with a test result of spreman rank of corcelation value of the coefficient koping R = 0595 and anxiety r = 0.696 as well as significant value P = 0.000 < 0.05. The conclusion of this study indicates that there is a significant relationship between nursing behavior with the family and anxiety in patients treated in ICU room of RSUP H. Adam Malik in Medan.Keywords: Nurse Caring Behavior, Coping, Anxiety
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN SWAMEDIKASI OBAT PADA PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2024
Parera, Geby;
Sinaga , Lia Rosa Veronika;
Manurung, Jasmen;
Hasibuan, Eva Kartika
TOUR HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 3 (2024): Tour Health Journal
Publisher : Akupun Tour Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Background: Skin disease is one of the seven largest types of directly infectious diseases in Indonesia. Skin diseases which are generally considered harmless and do not result in death are often ignored by society. Purpose: The aim of this research is to determine the relationship between knowledge and attitudes with the use of self-medication drugs in skin disease sufferers in Rugemuk village, Pantai Labu sub-district, Deli Serdang district in 2024. Methods: The type of research is quantitative research with a cross-sectional research design approach with a population of 80 samples and using total population techniques. . Primary data collection was carried out directly through questionnaires and secondary data was obtained from Regemuk village. The results of univariate analysis show that the majority of people's knowledge level is good (61.3%), the majority of people's attitude variables are good (87.5%), and the majority of self-medication drugs are in the good category (77.5%).. Disscusion and Conclusion: The results of the hypothesis test show that there is a relationship between the level of knowledge and the use of drug self-medication in Rugemuk Village, Pantai Labu District, Deli Regency with a value of p=0.007 (p<0.05). The results of the hypothesis test show that there is a relationship between attitudes and the use of drug self-medication in Rugemuk Village. Pantai Labu District, Deli Regency with a value of p=0.008 (p<0.05). This research recommends that the community health center provide education and counseling to the public regarding drug self-medication, so that the public can know what is permitted and not permitted in carrying out drug self-medication measures, so as to increase knowledge and attitudes about drugs for drug self-medication measures.
PENGARUH PERAN GANDA TERHADAP KINERJA PERAWAT
Eva Kartika Hasibuan;
Lasma Rina Efrina Sinurat
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN - Special Issue Hari Kesehatan Nasional 2020
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v11i0.396
Latar Belakang: Seorang perawat yang mempunyai peran ganda, tentunya merupakan hal yang sangat berat, karena dibutuhkan konsentrasi tinggi serta tingkat emosional yang tinggi pula. Ini juga terkait dengan pelayanan pada pasien yang harus dilaksanakan semaksimal mungkin. Perawat yang di domisili oleh wanita secara otomatis memikul peran ganda yaitu tanggung jawab terhadap keluarga dan pekerjaanya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran ganda terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Advent Medan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan studi cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah perawat wanita yang sudah menikah dan memiliki anak yang bekerja di Rumah Sakit Umum Advent Medan yang bertugas di IGD, ICU, ruang rawat inap dan rawat jalan sebanyak 46 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sebanyak 46 responden.Hasil: Hasil penelitian untuk univariate yang didapat yaitu untuk peran ganda berada pada kategori tinggi sebanyak 58,7% dan untuk kinerja perawat berada pada kategori baik sebanyak 76,1%, sedangkan hasil bivariate dengan menggunakan uji statistik chi-square menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh peran ganda terhadap kinerja perawat wanita di Rumah Sakit Umum Advent Medan Tahun 2020 dengan nilai p = 0,013 (P<0,05). Untuk itu sebagai seorang perawat diharapkan untuk tetap berkinerja baik walaupun berperan ganda tinggi dengan cara tetap bijak mengelola waktu seefektif mungkin sehingga tetap bisa menyelaraskan antara pekerjaan dan ibu rumah tangga, dan yang berdampak pada layanan asuhan keperawatan agar tetap maksimal.
Optimalisasi Peran Kepala Ruangan Melalui Edukasi Dalam Peningkatan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Advent Medan
Hasibuan, Eva Kartika;
Masri Saragih;
Adventy Riang Bevy Gulo;
Titus Bestari Telaumbanua;
Susi Oktaviani Purba
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan adalah pembenahan dalam manajemen keperawatan dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal sehingga mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan pasien terhadap kinerja pelayanan keperawatan. Kepala ruangan harus mempunyai kemampuan manajemen agar dapat mencapai keberhasilan dalam mengelola pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang diberikan perawat pelaksana secara terintegrasi. Perawat merupakan salah satu kelompok sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit yang memiliki jumlah paling banyak yaitu mencapai 60%-70%. Menurut survey awal tim pengabdian, kami melihat bahwa kinerja perawat kategori cukup, hal ini ditandai tingkat pengetahuan sebelum dilakukan edukasi terkait kinerja perawat didapatkan hasil 60% melalui angket yang diberikan tim pengabdian, hal ini lah yang menjadi permasalahan mitra, sehingga pentingnya diadakan edukasi (penyampaian materi) terkait peran kepala ruangan dalam peningkatan kinerja perawat. Tujuan pengabdian ini yaitu melalui edukasi peran kepala ruangan terdapat peningkatan kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Metode pengabdian ini dilakukan dengan metode edukasi (penyampaian materi) serta diskusi dan tanya jawab. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini setelah dilakukan edukasi menunjukkan 90% terjadi peningkatan kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Hal ini terbukti dari asuhan keperawatan dan kelengkapan dokumentasi keperawatan yang telah dilaksanakan. Kinerja perawat mengalami peningkatan melalui edukasi terkait peran kepala ruangan dalam pemberian asuhan keperawatan.
HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM ADVENT MEDAN
Hasibuan, Eva Kartika;
Saragih, Masri;
Gulo, Adventy Riang Bevy;
Afriyanti, Septia
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51544/keperawatan.v8i1.6248
Latar belakang: Pekerjaan seorang perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif merupakan pekerjaan yang mempunyai tingkat stres yang tinggi, karena dalam bekerja perawat berhubungan langsung dengan berbagai macam pasien dengan diagnosa penyakit dalam respon yang berbeda-beda. Berbagai situasi dan tuntutan kerja yang dialami dapat menjadi sumber potensial terjadinya stres, Kinerja perawat adalah melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan standar yang telah ada. Kinerja yang menurun salah satunya dapat disebabkan oleh stres yang dialami perawat. Tujuan: untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Advent Medan. Metode: Jenis penelitian ini Kuantitatif yang menggunakan design survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit Umum Advent Medan berjumlah 43 orang perawat. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu jumlah perawat 43 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan uji chi- square. Hasil: menunjukkan bahwa stres kerja mayoritas rendah sebanyak 24 responden (100,0 %) dan kinerja perawat mayoritas baik sebanyak 20 responden (46,5 %). Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Advent Medan dengan p-value = 0,028 (≤0,05). Simpulan: Semakin rendah tingkat stress perawat, maka semain baik kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
GERAKAN PERUT HAPPY CEGAH GASTRITIS PADA SISWA DI SD NEGERI 066652 MEDAN
Damanik, Rani Kawati;
Eva Kartika Hasibuan;
Rosetty Sipayung;
Goklas Royani Sitanggang;
Meidar Wati Buulolo
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51544/jam.v6i2.6148
Gastritis adalah suatu penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan pada lambung yang disebabkan oleh pola makan serta gaya hidup yang tidak sehat dan tidak teratur. Tujuan utama dari pengabdian ini adalah pelaksanaan gerakan perut happy cegah gastritis pada siswa SD Negeri 066652 Medan. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan pendekatan edukatif dan partisipatif yang melibatkan langsung siswa-siswi SD Negeri 066652 Medan sebagai mitra dalam kegiatan ini. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui tahapan, yaitu: (a) tahap persiapan, (b) tahap pelaksanaan, dan (c) tahap evaluasi. Hasil: yang diperoleh bahwa anak mengalami peningkatan pengetahuan dalam pencegahan gastritis. Kesimpulan diperoleh bahwa anak melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan siswa-siswi dapat meningkatkan pemahaman mereka dalam pencegahan gastritis melalui menjaga kebersihan diri sehingga terhindar dari kuman penyakit, pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Sehingga disarankan pada orangtua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak serta kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
HUBUNGAN QUALITY OF NURSING WORK LIFE DENGAN PRODUKTIVITAS PERAWAT DI RSU BETHESDA GUNUNGSITOLI
Bevy Gulo, Adventy Riang;
Saragih, Masri;
Hasibuan, Eva Kartika;
Lombu, Santi Gitasari
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 1 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37104/ithj.v5i1.91
Nursing services are very important in hospitals and health institutions, so efforts are needed to improve health services and nursing services together to improve the quality of hospital services. One effort that needs to be done is to increase the Quality of Nursing Work Life (QNWL) in hospitals.Improving the quality of work life is carried out by means of a better way of working where employees and other members gain insight to improve the quality of work effectively so as to increase the productivity of nurses. The purpose of this study was to determine the relationship between the quality of nursing work life and the productivity of nurses at Bethesda General Hospital Gunungsitoliin. The method in this research is descriptive correlation using cross sectional design. The population in this study were 43 nurses who worked at Bethesda General Hospital Gunungsitoli. The sample in this study were 43 nurses. Total sampling sampling technique. The tool used is a questionnaire sheet, the data were analyzed using the chi-square test. The results of the univariate analysis of the frequency distribution show that the majority of nurses with a high quality of nursing work life were 76.7%, and the frequency distribution of nurse productivity in the good category is 65.1%.So that the bivariate analysis show that there is a relationship between the quality of nursing work life and the productivity of nurses at Bethesda General Hospital Gunungsitoli (p value = 0.002). Suggestions from this study are expected to be input for nursing staff and hospitals to improve the quality of nursing work life in an effort to increase the productivity of nurses to improve the quality of health services that are better and quality and can be used as consideration for reference in further research. Abstrak Pelayanan keperawatan menjadi sangat penting di rumah sakit dan instansi kesehatan, sehingga perlu upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan secara bersama-sama untuk peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu upaya yang perlu dilakukan yaitu peningkatan quality of nursing work life (QNWL) di rumah sakit. Peningkatan kualitas kehidupan kerja dilakuakan dengan cara kerja yang lebih baik dimana karyawan serta anggota lainnya mendapatkan wawasan untuk meningkatkan kualitas kerja secara efektif sehingga meningkatkan produktivitas perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan quality of nursing work life dengan produktivitas perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif korelasi dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat yang bekerja di RSU Bethesda Gunungsitoli sebanyak 43 perawat. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 perawat. Teknik pengampilan sampel total sampling. Alat yang digunakan yaitu lembar kuesioner, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisa univariat distribusi frekuensi bahwa mayoritas perawat dengan quality of nursing work life tinggi yaitu sebanyak 76,7 %, dan distribusi frekuensi produktivitas perawat dengan kategori baik sebanyak 65,1%. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan antara hubungan quality of nursing work life dengan produktivitas perawat di RSU Bethesda Gunungsitoli (p value = 0,002). Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan menjadi bahan masukan bagi tenaga keperawatan serta rumah sakit untuk meningkatkan quality of nursing work life dalam upaya meningkatkan produktivitas perawat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya.