Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        GAMBARAN PENGETAHUAN CARE GIVER PASIEN DIABETES MELLITUS PADA PERAWATAN KAKI DIABETIK 
                    
                    Kharisma Pratama; 
Jaka Pradika; 
Cau Kim Jiu; 
Ditha Astuti Purnamawati; 
Yenni Lukita; 
Wuriani Wuriani; 
Usman Usman                    
                     Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK) 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (211.698 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54630/jk2.v12i1.146                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstract Background: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by an increase in blood sugar levels due to damage to insulin secretion. Neuropathy is a common complication of diabetes mellitus. One way to prevent neuropathy or other complications is to do regular foot care. The role of caregiver in diabetic foot care is important to improve the quality of life of patients living with diabetes mellitus. They need to be provided with the latest knowledge and support regarding diabetic foot care. Purpose: Study was to determine the relationship between care giver knowledge about diabetic foot care and foot ulcers at risk of developing ulceration in DM. Methods: This study was an analytical study with a cross sectional study design. The research sample was 40 respondents who met the criteria. The data were collected using a knowledge questionnaire with 20 questions and a risk observation sheet for diabetic foot. Results: This study showed that most of the respondents had less knowledge about diabetic foot care, namely 26 (65%). The study also showed a relationship between the lack of knowledge about foot care and the risk of foot injury for people with diabetes, a = 0.05 (95% CI). Conclusion: This study has proven that a care giver must be equipped with diabetic foot care competency, and DM patinets can avoid complications of diabetic foot ulcers. Nurse should provide education to the community regularly, especially on the novelty of the knowledge that has been gained either from research or from the experience gained in the clinic or nursing home. Abstrak Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang di tandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah akibat kerusakan pada sekresi insulin. Neuropati merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus yang sering terjadi. Salah satu cara mencegahan neuropati atau komplikasi lainnya yaitu dengan melakukan perawatan kaki yang rutin. Peran care giver dalam perawtan kaki diabetik sangat diperlukan untuk peningkatan kualitas hidup pasien dengan diabetes mellitus. Mereka perlu diberikan pembekalan serta dukungan ilmu yang terbaru mengenai perawtan kaki diabetik. Tujuan: Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan care giver tentang perawatan kaki diabetik dengan kejadian kaki beresiko terjadinya ulkus pada penderita DM. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dengan 20 pertanyaan dan lembar observasi resiko kaki diabetik. Hasil: Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang perawatan kaki diabetik yaitu sebesar 26 (65%). Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara kurangnya tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan resiko terjadinya luka pada kaki penderita DM, a=0.05 (CI 95%). Kesimpulan: Penelitian ini telah membuktikan bahwa pendamping anggota keluarga yang sakit harus dibekali kompetensi perawatan kaki diabetik, dengan harapan penderita DM dapat terhindar dari komplikasi ulkus kaki diabetikum. Bagi kolega perawat untuk terus memberikan edukasi pada masyarakat khususnya terhadap kebaruan ilmu yang telah didapat baik dari penelitian ataupun dari pengalaman yang didapat diklinik atau rumah perawatan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Nursing Care for Spontaneous Head-Back Postpartum Patients in Hospital 
                    
                    Lukita, Yenni; 
M, Warda; 
Sallo, Andi Kamal M.; 
Nukuhaly, Hasnawati; 
Achmad, Ismiyanti H.; 
Kristina, Yunita                    
                     International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences 
                    
                    Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.359                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Normal labor and birth is the process of expelling a fetus that occurs at term pregnancy (37-42 weeks), spontaneous birth with a posterior presentation, without complications for either the mother or fetus. The aim of the research is to be able to provide and implement nursing care for mothers with spontaneous post partum back of the head at Barru Hospital. The research method used was a case study method where the sample used was 1 respondent diagnosed with a mother with postpartum spontaneous back. The results of Spontaneous Post Partum Nursing Care for the Back of the Head at Barru Hospital found 2 nursing problems, namely Acute Pain and Risk of Infection. Providing nursing care lasts 2 x 24 hours. The conclusion is that the problem of post partum spontaneous back of the head nursing in hospitals can be resolved.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        How to Assess and Prevent Risk of Diabetic Foot Ulcer 
                    
                    Pratama, Kharisma; 
Wuriani, Wuriani; 
Jiu, Cau Kim; 
Amrullah, Syahid; 
Pradika, Jaka; 
Lukita, Yenni; 
Usman, Usman; 
Hartono, Hartono; 
Erwhani, Indri                    
                     ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 
                    
                    Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.3345                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The discovery of problems related to health status was the beginning of the idea to carry out activities with the basic theme "Semiloka on Assessment of Complications of Diabetes Mellitus in Pontianak, Kalimantan Barat Pontianak City. The program aimed to increase knowledge and skills of participants in assesing and preventing the risk of diabetic foot ulcer (DFU). The program consist of providing education about early detection and prevention of DFU, then followed by the practice of detecting and carrying out nursing actions to prevent the occurrence of DFU by participants. Most of the participants were aged 56-65 years 15 (50%), female sex 19 (63%), last education was high school 15 (50%), housewife work 13 (43.33%), the majority had DM < 10 years 23 (76.67%), and normal sensation 23 (76.67%). Participants took part in the activity from start to finish, and participants were able to apply a risk assessment for the occurrence of DFU.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TUBERCULOSIS PARU 
                    
                    Lukita, Yenni; 
Renita, Renita; 
Erwhani, Indri                    
                     Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54630/jk2.v16i1.463                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Chronic diseases such as tuberculosis (TB) which is a disease with a fairly high incidence rate and is one of the causes of death in the world. World Health Organization (WHO) data in 2021 revealed that TB is the 13th cause of death and the second infectious killer after Covid-19. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the level of public knowledge about tuberculosis in the Ledo District Health Center Work Area. This research method uses a quasi-experiment with a one group pretest-posttest design, without a comparison group (control) which was carried out on a population of 1323 people with a sample of 93 people selected using a random sampling technique conducted in September-December 2023. The results of this study found that most respondents were on average <39 years old (51.6%), female (73.1%) with high school education (41.9%). Researchers found that before the education was conducted, they had quite good knowledge (51.6%) and after the education, knowledge increased to good (55.9%), with a p value = 0.000. The conclusion of this study is that there is an influence of health education on the level of public knowledge about tuberculosis. Therefore, it is expected that through education with leaflet media and lecture methods, the level of public knowledge about pulmonary tuberculosis will increase.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) MENDENGARKAN MUSIK DAN BERNYANYI PADA LANSIA 
                    
                    Cau Kim Jiu; 
Bhakti, Wida Kuswida; 
Almumtahanah, Almumtahanah; 
Ariyanti, Sri; 
Wahyuni, Tri; 
Kawuryan, Uji; 
Rahmawati, Annisa; 
Lukita, Yenni; 
Masdah, Siti                    
                     Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025 
                    
                    Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31004/cdj.v6i3.45116                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dampak dari penurunan fungsi kognitif dan sensori pada lanjut usia dapat mencakup berbagai aspek, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Secara kognitif, berdampak pada penurunan kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah sehingga menyebabkan gangguan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penurunan fungsi sensori meliputi penurunan kemampuan pendengaran, penglihatan, dan persepsi sehingga menyebabkan penurunan kemampuan lansia untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan menghambat komunikasi. Salah satu cara untuk mengelola situasi ini dengan menerapkan terapi aktivitas kelompok yang dilakukan oleh perawat kepada lansia dengan tujuan untuk meningkatkan daya ingat, kesehatan mental dan kemampuan bersosialisasi. Peserta kegiatan ini adalah lansia yang berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, demonstrasi melalui kegiatan bernyanyi dan diskusi melalui cerita masa lalu. Hasil kegiatan menunjukkan para lansia terlibat secara aktif dan antusias dalam kegiatan ini serta dapat menyanyikan beberapa lagu kenangan masa lalu serta menceritakan pengalaman masa lalu yang menyenangkan. Beberapa lansia mengatakan terhibur dengan kegiatan ini dan senang bisa bernyanyi bersama-sama. Dapat disimpulkan bahwa jika kegiatan bernyanyi dan mendengarkan musik dilakukan secara rutin diharapkan dapat menstimulus fungsi kognitif, sensori dan menambah rasa percaya diri lansia dalam berinteraksi satu sama lainnya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Effect of Brain Exercise on Cognitive Function in the Elderly with Dementia At the Graha Werdha Marie Joseph Pontianak 
                    
                    Ariyanti, Sri; 
Surtikanti, Surtikanti; 
Wahyuni, Tri; 
Lukita, Yenni                    
                     International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 3 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences 
                    
                    Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.59585/ijhs.v3i3.741                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The increase in the number of elderly people in Indonesia is related to increasing health problems, including a decline in cognitive function due to the aging process. One of the disorders that occur in the elderly is dementia, which is characterized by a decrease in memory, thinking, and the ability to carry out daily activities. To prevent cognitive decline, one of the non-pharmacological interventions that can be applied is brain exercises. This study aims to determine the effect of brain gymnastics on improving cognitive function in the elderly. The type of research used in this study is quantitative research using a pre-experimental research design using a one group pretest and posttest design approach with a sampling technique, namely purposive sampling with a sample of 25 elderly respondents living in Graha Werdha Marie Joseph Pontianak. The data collection technique that will be used is the MMSE questionnaire. The intervention lasted for two weeks by providing nursing actions in the form of brain exercises for 15 minutes a day, after which an evaluation was carried out on the respondents. Data analysis using paired tests. The results showed that there was an effect of brain gymnastics on improving cognitive function in the elderly (p value 0.000). Brain exercises can be done regularly as a form of intervention in improving cognitive function in the elderly.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Program Storytelling melalui Bercerita pada Anak Berkebutuhan Khusus tentang di Sekolah Luar Biasa Pontianak 
                    
                    Kim Jiu, Cau; 
Ariyanti, Sri; 
Lukita, Yenni                    
                     Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat 
                    
                    Publisher : SMART SCIENTI 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.70427/smartdedication.v2i2.205                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Beberapa anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan menyampaikan ide atau gagasannya. Perlu pendekatan khusus dalam penyampaian pembelajaran kepada ABK agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Storytelling adalah metode pengajaran efektif karena dapat merangsang perkembangan kognitif, emosional, dan sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan ABK dalam mengungkapkan ide/gagasan melalui bercerita. Pendekatan interaktif yang digunakan dalam kegiatan PKM ini membuat anak dapat berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan media gambar dan mainan. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah luar biasa yang ada di Kota Pontianak selama 45 menit dengan metode kegiatan dilakukan melalui bercerita menggunakan alat bantu gambar atau mainan yang disukai. ABK memilih gambar atau mainan yang disukai kemudian menceritakan tentang isi gambar atau mainan tersebut dihadapan teman-temannya. Kegiatan ini dilakukan  tanggal 9 Mei 2025, sebanyak 10 anak mengikuti kegiatan ini. Hasil dari kegiatan ini didapatkan 5 ABK memilih media visual seperti gambar dalam menstimulasi bercerita, 3 anak memilih mainan seperti boneka dalam bercerita dan 2 anak memilih bercerita tentang tokoh kartun atau video yang pernah ditonton di televisi. Storytelling untuk ABK sebaiknya disesuaikan dengan jenis kebutuhan dan karakteristik anak agar anak bebas menyampaikan ide atau gagasannya
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        DAMPAK STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI 
                    
                    Purnamawati, Ditha Astuti; 
Maan, Lyda Dayu; 
Amelyadi; 
Lukita, Yenni                    
                     Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2025): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan 
                    
                    Publisher : Literasi Intelektual 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.71203/jrkk.v2i3.38                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Latar Belakang: Menstruasi dan kesehatan reproduksi terkait erat, terutama pada remaja. Menstruasi adalah perubahan fisiologis pada tubuh wanita yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Remaja didunia mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur sekitar 80%. Gangguan menstruasi adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi. Tanda dan gejala gangguan menstruasi antara lain darah menstruasi yang keluar terlalu sedikit atau terlalu banyak, nyeri haid, dan depresi sebelum haid atau gangguan disforik pramenstruasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah stres. Stres berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis.Pada umumnya stres juga sering terjadi pada remaja Tujuan: untuk mengetahui hubunga tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA 1 Monterado kabupaten Bengkyang. Metode: metode penelitian yang digunakan Penelitian ini adalah jenis penelitian cross sectional, karena untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap siklus menstruasi.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 siswi di SMA 1 Monterado. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan mayoritas siswi yang mengalami stress sedang yaitu 56 siswi (50,9 %), terbanyak memiliki siklus tidak teratur yaitu 86 siswi ( 78,2%). Hasil uji rank sperman dengan ρ = 0,000 < α 0.05 yang berarti ada hubunga tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA 1 Monterado Kabupaten Bengkayang. Kesimpulan: terdapat hubungan tingkat stress yang terjadi pada remaja usia tengah dengan stress sedang dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Community Perceptions Regarding the Implementation of the Role of Health Nurses at Program Achievement Levels 
                    
                    Wuriani, Wuriani; 
Djunaedi, Djunaedi; 
Carolina, Dina; 
Wahyudi, Ardi; 
Lukita, Yenni; 
Sriyanti, Febri                    
                     International Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 4 (2023): IJHS : International Journal of Health Sciences 
                    
                    Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.59585/ijhs.v1i4.167                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Nursing services have an important role in the implementation of health services in public hospitals nationally. Success in a hospital depends greatly on the performance and role and function of nurses in providing nursing services. The role of nurses as Care Givers is to provide health services to individuals, families, groups and communities in the form of comprehensive nursing care which includes providing nursing care, providing direct assistance to individuals / patients and families / communities who experience problems with the need for security. Optimizing the role of nurses is very necessary where nurses must carry out their duties. The aim of this research is to determine public perceptions regarding this matter implementation of the role of nurses at the Tamalanrea Community Health Center. The design of this research is a descriptive survey method based on inclusion criteria. This research uses cluster sampling techniques and univariate analysis to analyze the data. The results show that the public has positive perceptions regarding several roles of nurses. Around 67% of the public have a positive perception of the role of nurses as educators. Therefore, it is hoped that nurses can improve their duties and functions as nurses and expand their role as nurses which still need improvements that have not been implemented well.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Identifikasi Diet Khusus Pada Anak Dengan Autisme dalam Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Luar Biasa 
                    
                    Jiu, Cau Kim; 
Usman, Usman; 
Lukita, Yenni; 
Pazriani, Annisa Pirlaily; 
Pratama, Muhammad Sonny                    
                     Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025 
                    
                    Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31004/jn.v9i4.49741                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan diet pada anak dengan autisme melalui program makan bergizi gratis di sekolah dari berbagai persepsi guru, orang tua dan professional kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan mixed methods study. Pengumpulan data melalui wawancara dengan orang tua, guru di sekolah luar biasa, dan professional kesehatan serta dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi adalah ibu dan anak dengan autisme dan sekolah di SLB Kota Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025 sampai Agustus 2025. Lokasi penelitian di Sekolah Luar Biasa Kota Pontianak. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tematik dan deskriptif korelatif dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intoleransi terhadap susu (p=0,033), mie instan (p=0,000), dan keju (0,025) dengan risiko perubahan perilaku pada anak dengan autisme. Sebaliknya tidak terdapat hubungan antara intoleransi terhadap cokelat (p=0,361) dan sosis (0,845) dengan risiko perubahan perilaku anak dengan autisme. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua menyambut positif program makan bergizi gratis namun program ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti kebutuhan anak terhadap diet sangat bervariasi sehingga perlu identifikasi khusus kebutuhan diet setiap anak.