Penelitian ini mengkaji bagaimana kebijakan 10 Dash Line digunakan sebagai strategi penguatan pengaruh Tiongkok terhadap Taiwan. Dengan menggunakan teori realisme ofensif dari John J. Mearsheimer, penelitian ini menganalisis bahwa Tiongkok menggunakan kebijakan 10 Dash Line untuk memperkuat klaim teritorialnya di Laut China Selatan dan meningkatkan tekanan militer serta psikologis terhadap Taiwan. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk menegaskan klaim historis Tiongkok tetapi juga sebagai upaya strategis untuk menekan Taiwan agar kembali berada di bawah kendali Tiongkok. Namun, dominasi Tiongkok terhalang oleh intervensi Amerika Serikat, yang melalui aliansi seperti AUKUS dan Quad. Entitas-entitas tersebut berupaya membendung ekspansi kekuatan Tiongkok dan memberikan dukungan militer serta diplomatik kepada Taiwan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan 10 Dash Line berfungsi sebagai instrumen Tiongkok dalam memperkuat pengaruhnya di Taiwan, namun kehadiran Amerika Serikat dan sekutunya menjadi penghalang signifikan bagi dominasi Tiongkok di kawasan tersebut.