Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KANDUNGAN KLOROFIL-a, NITRAT, FOSFAT DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN BEDONO DEMAK Analysis of Water Conditions Based on Chlorophyll-a, Nitrate , Phosphate and Total Suspended Solid (TSS) in the Coastal waters of Bedono Demak Marhana, Tasya; Muskananfola, Max Rudolf; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.065 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24263

Abstract

ABSTRAK Perairan pesisir Bedono Demak mendapat masukan dari buangan berbagai aktivitas manusia (pemukiman, pertambakan dan jalur transportasi perahu nelayan) yang mengalir ke sungai Bedono dan juga adanya hutan mangrove mengakibatkan terjadinya perubahan kualitas air pada perairan tersebut karena perairan berpotensi menjadi kaya bahan organik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status kesuburan perairan Bedono Demak serta mengetahui hubungan konsentrasi klorofil-a, nitrat, fosfat dan total suspended solid. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive pada 3 stasiun, sedangkan sampling yang digunakan mengacu pada teknik random sebanyak 3 titik. Analisis status kesuburan perairan dengan metode TSI dan analisa data untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,007-0,012 mg/l, nitrat 0,031-0,934 mg/l, fosfat 0,291-1,732 mg/l dan TSS 320-440 mg/l. Status kesuburan perairan Bedono termasuk kategori eutrofik sedang. Hubungan klorofil-a dengan nitrat, fosfat dan TSS di perairan Bedono menunjukkan tidak berhubungan signifikan. ABSTRACT The Coastal waters of Bedono Demak gets input from discharges of human activities (residential, aquaculture and fishing boat transportation lines) which flows into the river and also the existence of mangrove forest so resulted in a change of water quality in the waters because the waters enriched with organic matters.  This research aims to know the category of trophic status in Bedono Demak also to understand the correlation of chlorophyll-a, nitrate and phospate and Total Suspended Solid. This research was conducted on December 2018. The method used in this research was quantitative descriptive method. Location determination is done purposively at three stations, while the sampling used refers to a random technique of three points Trophic State Index (TSI) was used to analyze the trophic status in the coast of Bedono and data analysis to find out the correlation among variabels used multiple linear regression method. The result of this research shows that the concentration of chlorophyll-a ranged from 0,007-0,012 mg/l, nitrate 0,031-0,934 mg/l, phosphate 0,291-1,732 mg/l and TSS 320-440 mg/l. The trophic status in the coast of Bedono is categorized as moderate eutrophic. The correlation between chlorophyll-a with nitrate, phosphate and TSS had not significantly related in the Coastal waters of Bedono Demak.
PEMETAAN SEBARAN TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SPOT-6 DI PERAIRAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU JAKARTA Maulana, Yonas Ramadhan; Supriharyono, Supriharyono; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 3 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.785 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i3.22552

Abstract

Pulau Pari merupakan salah satu pulau dari gugusan  Kepulauan Seribu, Jakarta yang memiliki ekosistem terumbu karang. Pencemaran minyak yang terjadi di Teluk Jakarta serta meningkatnya jumlah wisatawan di Pulau Pari memberikan dampak terhadap ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan kajian mengenai kondisi terumbu karang di Pulau Pari, Kepulauan Seribu dan penyebab utama terjadinya degradasi pada terumbu karang tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling technique dan metode survei, materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Citra Satelit SPOT-6 dan data hasil pengukuran terumbu karang di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu di tiap stasiun berkisar antara 27 - 290C, salinitas 31-32 0/00, kekeruhan air masih dibawah ambang batas baku mutu kekeruhan air untuk biota laut yaitu <0.1 NTU. Persentase karang hidup di Pulau Pari ditinjau dari penutupan karang memiliki nilai yang beragam, nilai terendah 24.20 % atau dapat dikatakan karang dalam kondisi rusak dan nilai tertinggi sebesar 41,64 %. Uji akurasi digunakan sebagai fiksasi hasil interpretasi citra dengan data di lapangan, dari 50 titik sampling di lapangan terdapat 35 titik sampling yang sesuai dengan analisis  penginderaan jauh pada citra SPOT-6. Titik sampling yang keliru menginterpretasikan penutupan lahan yaitu 15 titik sampling. Hal ini menunjukkan nilai akurasi dari penggunaan citra SPOT-6yaitu sebesar 70.00%. Hasil yang didapat hasil klasifikasi citra maupun sampel training area menunjukan kemampuan yang baik dan dapat digunakan dalam proses pemetaan.   Pari Island is one of the thousand islands knows has a luxury coral reef's ecosystem. Oil pollution in Jakarta bay and the increasing number of tourists on the Pari Island had an impact on coral reef ecosystems these activities may effect on degradation coral reefs in Pari Island. This theory used survey method and purposive sampling technique, the material used in this research is satellite SPOT-6 image and coral reef measurement data on Pari Island, Thousand Islands, Jakarta. The results of this study indicate that the temperature at each station ranged from 27 - 290C, salinity 31 - 320/00, turbidity of water is still below the standard threshold of water turbidity for marine biota, is <0.1 NTU. Live coral percentage on Pari Island viewed from coral cover has diverse value, the lowest value 24,20% or can be said coral in damaged condition and highest value 41,46%. The accuracy test is used as a fixation of the results of the interpretation of the image with the field data, from the 50 sampling points in the field there are 35 sampling points corresponding to the remote sensing analysis on the SPOT - 6. Sampling point mistakenly interpreting the land closure of 15 sampling points. It shows the accuracy value of the use of SPOT - 6 that is 70%. The results obtained from the classification of image and sample training area shows a good ability and can be used in the mapping process. 
PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENGGUNAAN LAHAN DESA TIMBULSLOKO, DEMAK MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT TAHUN 2000-2017 Shorline Changes And Land Use In Timbulsloko Village, Demak Regency Using Landsat Satelite Images 2000-2017 Purba, Chris Antoni P; Muskananfola, Max Rudolf; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 1 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.983 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i1.24222

Abstract

ABSTRAKDesa Timbulsloko yang berada di Kabupaten Demak mengalami perubahan garis pantai dan perubahan penggunaan lahan akibat erosi dan akresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan garis pantai akibat erosi dan akresi, mengetahui perubahan penggunaan lahan dan kaitan antara perubahan garis pantai dengan penggunaan lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengolahan data citra dilakukan penggabungan band, koreksi geometrik, koreksi radiometri, pemotongan citra, digitasi dan image classification. Analisis data secara spasial menggunakan metode overlay. Pada tahun 2000-2005 erosi seluas 19,3872 ha, pada tahun 2005-2010 erosi seluas 107,3174 ha dan akresi seluas 0,3622 ha, pada tahun 2010-2015 erosi seluas 39,6483 ha dan akresi seluas 3,0160 ha, pada tahun 2015-2017 erosi seluas 0,9502 ha dan akresi seluas 7,2646 ha. Penggunaan lahan hasil klasifikasi citra terdapat 5 kelas yaitu : mangrove, tambak, genangan, permukiman dan vegetasi darat. Pada tahun 2000-2005 penggunaan lahan mengalami perubahan luasan tertinggi yaitu genangan yang awal nya seluas 92,39 Ha menjadi tambak seluas 67,66 Ha. Tahun 2005-2010 perubahan tertinggi yaitu genangan yang awalnya seluas 55,42 Ha menjadi tambak seluas 39,46 Ha. Tahun 2010-2015 penggunaan lahan yang mengalami perubahan luasan tertinggi yaitu tambak seluas 353,05 Ha menjadi genangan sebesar 136,43 Ha. Tahun 2015-2017 penggunaan lahan yang mengalami perubahan terbesar yaitu genangan yang awalnya seluas 175,41 Ha menjadi tambak seluas 33,63 Ha. Perubahan garis pantai dan penggunaan lahan memiliki keterkaitan yaitu penggunaan lahan menyebabkan perubahan garis pantai dan berdampak pada penggunaan lahan di Desa Timbulsloko. ABSTRACT Timbulsloko Village in Demak Regency had shoreline changes and land use changes due to erosion and accretion. The purpose of this study was to determine shoreline changes due to erosion and accretion, to identify changes in land use and the relationship between changes in coastline and land use. This research was conducted during August - September 2017. The research method used was quantitative descriptive method. Image data processing was carried out combining bands, geometric corrections, radiometric correction, image cutting, digitization and image classification. Spatial data analysis using the overlay method. In 2000-2005 erosion area was 19,3872 ha, in 2005-2010 erosion area was 107,3174 ha and accretion area was 0,3622 ha, in 2010-2015 erosion area was 39,6483 ha and accretion covering 3,0160 ha, in 2015-2017 erosion covered 0.9502 ha and accretion area was 7.2646 ha. There are 5 classes of land use from image classification, namely: mangroves, dikes, ponds, settlements and land vegetation. In 2000-2005 land use experienced the highest change in area, namely the initial inundation covering an area of 92.39 hectares to  pond area of 67.66 hectares. In 2005-2010 the highest change was the initial inundation covering an area of 55.42 ha to pond covering an area of 39.46 ha. Become 2010-2015 land use experienced the highest change in area, namely ponds covering an area of 353.05 ha to a pool of 136.43 ha. In 2015-2017 the land use that experienced the biggest change was the initial inundation of 175.41 ha into an area of 33.63 ha. Changes in coastline and land use have a linkage that is land use causes changes in coastline and impacts on land use in Timbulsloko Village. 
Konsentrasi Nitrat Fosfat di Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak Semarang Concentration of Nitrates Phosphates in the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers in Semarang Adriani, Arina; Ain, Churun; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.541 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26550

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak merupakan sungai yang alirannya bermuara di Teluk Semarang. Lokasi sungai yang berada di tengah kota dan padatnya aktivitas manusia (pemukiman dan industri), akan berpengaruh terhadap kualitas air di sekitar aliran sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi nitrat dan fosfat serta untuk mengetahui status trofik Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober – 1 November 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan titik lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling, dilakukan di 7 (tujuh) titik  dengan 2 (dua) kali pengulangan dari hulu sampai hilir dengan karakteristik penggunaan lahan berupa pemukiman, industri, perairan dan vegetasi. Data yang dianalisis adalah nitrat, fosfat, pH, oksigen terlarut, salinitas, kedalaman, arus, dan suhu. Nilai rata-rata konsentrasi nitrat di Sungai Banjir Kanal Barat yaitu 2,84 mg/l sedangkan fosfat yaitu 1,51 mg/l. Nilai rata-rata konsentrasi nitrat di Sungai Silandak yaitu 2,11 mg/l, sedangkan fosfat yaitu 1,39 mg/l. Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak termasuk dalam perairan mesotrofik berdasarkan konsentrasi nitrat, sedangkan berdasarkan konsentrasi fosfat dikategorikan dalam perairan eutrofik. Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers are rivers whose flow empties into the Gulf of Semarang. The location of the river in the middle of the city and the density of human activities (settlements and industry), will affect the quality of water around the river flow. The purpose of this study was to determine land use around the river, to determine the concentration of nitrate and phosphate and to determine the trophic status of the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers. This research was conducted on 15 October - 1 November 2018. The method used in this study was descriptive method. Determination of sampling location using purposive sampling method, carried out in 7 (seven) points with 2 (two) repetitions from upstream to downstream with land use characteristics in the form of settlements, industries, waters and vegetation. Data analyzed were nitrate, phosphate, pH, DO, salinity, depth, current, and temperature. The average value of nitrate concentration in the Banjir Kanal Barat River is 2.84 mg/l while phosphate is 1.51 mg/l. The average value of nitrate concentration in Silandak River is 2.11 mg/l, while phosphate is 1.39 mg/l. The Banjir Kanal Barat River and Silandak River are included in the mesotrophic waters based on nitrate concentration, while based on phosphate concentration are categorized in eutrophic waters. 
KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI SUNGAI TENGGANG, SEMARANG, JAWA TENGAH Heavy Metal Concentration of Pb in Nile tilapia (Oreochromis niloticus) in the Tenggang River, Semarang, Central Java Agustina, Dana Yuli; Suprapto, Djoko; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.459 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24262

Abstract

ABSTRAK Timbal merupakan logam berat yang bersifat toksik dan biasanya bersumber dari industri cat, baterai dan percetakan. Sungai Tenggang berdekatan dengan Lingkungan Industri Kecil (LIK) dan pemukiman sehingga meningkatkan limbah ke dalam perairan termasuk logam berat. Hal tersebut menjadi alasan mengapa penelitian mengenai kandungan logam berat timbal pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Sungai tenggang, Semarang, Jawa Tengah ini dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal pada air dan ikan nila, mengetahui nilai biokonsentrasi faktor ikan nila serta mengetahui batas konsumsi mingguan daging ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif serta sampling menggunakan metode purposive sampling. Hasil perhitungan konsentrasi logam berat Pb dalam air rata-rata sebesar 0,155 mg/l. Konsentrasi logam berat Pb dalam daging ikan nila rata-rata 2,35 mg/kg. Hasil perhitungan bioconcentration factor (BCF) berkisar antara 12,03 – 17,17.  Hasil perhitungan berat maksimal konsumsi ikan nila mingguan diperoleh rata-rata sebesar 0,63 kg/minggu. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar konsentrasi logam berat timbal pada air dan ikan nila di Sungai Tenggang tergolong cukup tinggi serta sudah melebihi ambang batas baku mutu yang telah ditentukan. Angka BCF logam berat timbal pada ikan nila termasuk dalam kategori tingkat akumulatif rendah (BCF < 100). ABSTRACT Plumbum is heavy metal that is toxic and source from paint industry, battery and printing. Tenggang river near with small industrial environment (LIK) and settlement so that increasing the waste entering to river including heavy metal waste. This is the reason for this research do. This study aims to determine the heavy metal Pb of water and Nile tilapia meat, bioconcentration factor of nile and knowing the limit of weekly consumption of  nile tilapia meat (MTI). The study was conducted in April 2019. The method used was a descriptive method with the determination of sampling using purposive sampling. The result of heavy metal Pb concentration in water averaged by 0,155 mg/l. Concentration of heavy metal Pb in Nile tilapia (Oreochromis niloticus) meat averaged by 2,35 mg/kg. The calculation result of bioconcentration factor (BCF) is range between 12,03 – 17,17. The maximum limit result of weekly fish consumption is averaged by 0,63 kg/minggu. Based on the results obtained it can be concluded that concentration of heavy metal Pb in water and nile tilapia tenggang river quite high and has reached above the permisible limit. BCF number of heavy metal in nile tilapia fall into the category of low accumulative levels (BCF < 100).
PEMETAAN POLA SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN TELUK SEMARANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM DAN LANDSAT 8 sigit febrianto; Nurul Latifah
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.202

Abstract

Semarang Bay is the waters that become the place of 5 watershed that will bring suspended solid material into the waters. TSS that enter the water will affect the life of aquatic organisms this is because it can affect the penetration of light and breathing of aquatic animals. This study aims to determine the concentration of TSS in Semarang Bay, to know the status of water pollution based on TSS variable and to know the cause of the increase of TSS. Landsat satellite imagery 8 can be used to estimate TSS concentration using TSS = 0,6432 * (ETM1 + ETM3) / 2-5,9063 algorithm. Based on the result of spatial analysis it is known that there is an increase of TSS concentration from 0,2-158,1 mg / L in 2013 to 0-250 mg / L in 2017. While the concentration is also followed by increasing its extent from 2003 to 2007. Based on result The concentration of TSS is known that the waters of Semarang Bay are categorized as medium contaminated. Keywords: Total Suspended Solid, Semarang Bay, Landsat 8 dan 7 ETM.
ESTIMASI SERAPAN KARBON PADA HUTAN MANGROVE DESA BEDONO, DEMAK, JAWA TENGAH Fella Suffa Azzahra; Suryanti Suryanti; Sigit Febrianto
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 2 (2020): JFMR VOL 4. NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.15

Abstract

Kadar karbondioksida (CO2) di alam semakin bertambah seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Hutan mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar dan waktu yang lama, sehingga mampu menjadi strategi dalam mitigasi perubahan iklim. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan karbon yang ada pada tegakan, sedimen, dan serasah daun mangrove serta tingkat penyerapan CO2. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2019 di kawasan ekosistem hutan mangrove Desa Bedono, Sayung, Demak. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling di 4 stasiun dengan total titik sampling 12. Analisis karbon menggunakan persamaan allometrik untuk menghitung simpanan  karbon pada tegakan, sedimen dan serasah daun menggunakan metode Loss on Ignition (LOI). Hasil yang diperoleh yaitu ditemukan 2 jenis mangrove pada lokasi penelitian yaitu Avicennia marina, dan Rhizopora mucronata. Nilai kerapatan jenis masing-masing spesies yaitu 4875 indv/ha, dan 200 indv/ha. Persentese penutupan rata-rata sebesar 76,94%. Kandungan karbon yang ada pada tegakan, sedimen, dan serasah daun mangrove masing-masing yaitu mangrove sebesar 190,257 ton carbon/ha, 480,608 ton carbon/ha, dan 0,00165 ton carbon/ha /hari.
DISTRIBUSI SPASIAL FLUKS KARBON DIOKSIDA DI PERAIRAN KARIMUNJAWA, INDONESIA Nurul Latifah; Hadi Endrawati; Sigit Febrianto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.508 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i2.23692

Abstract

Global warming phenomena occures as result of the increase of the amount of greenhouse gases in the atmosphere which is dominated by anthropogenic CO2 (carbon dioxide). These conditions cause climate change on the earth. Therefore, the absorption of carbon dioxide gas in the atmosphere is needed, one of which is through an ocean processes called blue carbon. The purpose of this study was to determine the potential of blue carbon absorption (fluxes CO2) in Karimunjawa waters. This research was conducted in the waters around Karimunjawa Island in May 2018. The research method used a survey method with a quantitative approach. Samples were taken at 15 observation stations of Karimunjawa Island using purposive sampling method. Analysis of carbonate system data by titrimetric method. The results showed that most of Karimunjawa waters (13 stations) functioned as source of CO2 with a range of CO2 flux values between 1.79 to 21.64 mmolCO2/m2/day where the flow of CO2 moved from the ocean to the atmosphere. While the other 2 stations function as sink of CO2 where the flow of CO2 moved from the atmosphere to the ocean with a range of CO2 fluxes of -3.69 to -4.41 mmolCO2/m2/day. The pattern of CO2 fluxes followed a pattern of ∆pCO2, DIC, total alkalinity, salinity, pH. The CO2 flux pattern follows the pattern of changes in ∆pCO2, DIC, total alkalinity, salinity and pH. The spatial distribution of potential blue carbon uptake (fluxes CO2) in Karimunajwa waters as a release of CO2 from the oceans into the atmosphere with a positive flux CO2 value.
ESTIMASI STOK KARBON DI PADANG LAMUN PULAU NYAMUK DAN PULAU KEMUJAN, BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA, JEPARA Fajar Bayu Aji; Sigit Febrianto; Norma Afiati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.31505

Abstract

Blue carbon is carbon absorbed and stored as biomass in coastal ecosystems. Seagrass meadows have the primary function of storing carbon. This study aims to determine the percentage of organic carbon content in the biomass and in the seagrass sediments, as well as total carbon stock in part of the National Marine Reserve Karimunjawa.The density and coverage of seagrass were made by means of quadrat transect and carbon content analysis was performed using Loss on Ignition (LoI) method. The highest average of organic carbon content percentage on belowground biomass was 33.13%, whereas from the aboveground biomass was 29.19% and in the sediment were 2.75% and 2.82% at Nyamuk Island (Station 1). Belowground biomass has higher carbon content than the aboveground, except for genus Halophila. Percentage of carbon weight in the sediment proved to be the highest contribution to the total carbon stock in seagrass meadows, i.e., 97.92-98.49%. The highest carbon weight was also established in Nyamuk Island, i.e.,13248.29 tons C/ha. Whereas, Pokemon beach in Kemujan Island (Station 2) fixing the highest carbon stock, i.e., 83003.14 tons C in its 7.68 ha seagrass area.
POTENSI SIMPANAN KARBON PADANG LAMUN DI PANTAI POKEMON, KARIMUNJAWA Desti Nurul Ramadona; Churun Ain; Sigit Febrianto; Suryanti; Nurul Latifah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i2.33770

Abstract

Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama karbondioksida (CO2) menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan mitigasi emisi CO2 dengan memanfaatkan potensi lamun sebagai penyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lamun jaringan atas dan jaringan bawah dalam menyimpan karbon di perairan Pantai Pokemon pada Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan deskriptif eksploratif. Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan dengan line dan kuadrant transect menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran parameter kualitas perairan dilakukan secara insitu. Analisis simpanan karbon lamun diukur menggunakan metode pengabuan atau loss on ignition (LOI). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis dengan jenis T. hemprichii yang mendominasi. Total kerapatan sebesar 295,62 ind/m2 dan total penutupan yaitu 21,29%. Biomassa secara keseluruhan sebesar 74,42 gbk/m2 dengan biomassa jaringan atas sebesar 35,80 gbk/m2 dan jaringan bawah sebesar 38,62 gbk/m2. Simpanan karbon sebesar 0,23 ton C/ha dengan jaringan atas sebesar 0,10 ton C/ha dan jaringan bawah 0,13 ton C/ha. Total stok karbon mencapai 1,13 ton C dalam luasan padang lamun sebesar 4,903 ha dengan stok karbon jaringan atas bernilai 0,51 ton C dan jaringan bawah sebesar 0,62 ton C. Secara umum lamun jaringan bawah di Pantai Pokemon lebih besar menyimpan karbon.