Claim Missing Document
Check
Articles

Collaborative Governance dalam Pemberdayaan UMKM Melalui Pemanfaatan Potensi Alam Menuju Sustainable Tourism di Desa Wisata Taro Kabupaten Gianyar Komang Adi Sastra Wijaya; I Putu Dharmanu Yudartha; Ni Putu Anik Prabawati; Juwita Pratiwi Lukman; Sang Ayu Nyoman Sinta Dewi; Ni Wayan Riani
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i3.4057

Abstract

Taro Village is located in Tegallalang District, Gianyar Regency, which has quite a lot of natural potential that is in demand by tourists and has developed rapidly since it was designated as a Tourism Village in 2017. Taro Tourism Village can be said to be a tourism village that has implemented sustainable tourism. This can be seen from its implementation which tends to emphasize the sustainability aspect. However, the management of the natural potential of Taro Village leaves various gaps of opportunity that have not been utilized by the community, reflected in the absence of typical products of Taro Tourism Village. In carrying out community service activities, namely empowerment targeting the Taro Village Women Farmers Group and MSMEs through the utilization of the natural potential of Taro Village. Collaborative governance practices are carried out by involving three actors, namely the government, the community and the private sector. First, collaboration involving the government through the Village-Owned Enterprise (BUMDes) Sarwada Amertha. Second, the role of the community as a group that is empowered so that they can produce a valuable product and can support sustainable tourism in Taro Tourism Village. We involve the private sector by visiting industries engaged in tourism, such as lodging and resorts that have the potential for us to collaborate with.
Peran Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam Perubahan Nama Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Sastra, Putu Mayeni Savitri; Sastra Wijaya, Komang Adi
Indonesian Journal of Public Administration Review Vol. 2 No. 3 (2025): May
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/par.v2i3.4147

Abstract

Pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk mengubah nama Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menjadi Rumah Sakit Manah Shanti Mahottama. Hal ini merupakan bentuk transformasi kelembagaan dan paradigma pelayanan kesehatan jiwa yang lebih inklusif dan humanis. Selama proses perubahan nama, telah dilalui serangkaian proses yang tentunya melibatkan banyak pihak termasuk Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali. Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali telah menjadi penghubung strategis antara kebijakan pemerintah pusat dan pelaksana teknis di daerah Provinsi Bali termasuk perubahan nama rumah sakit sebagai salah satu wujud penataan kelembagaan perangkat daerah. Tujuan penulis mengangkat topik ini adalah untuk melihat apa saja peran Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam perubahan nama Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan metode wawancara dan studi literatur yang menitikberatkan analisis pada tiga indikator peran biro, yaitu motivator, fasilitator, dan mobilisator. Hasil wawancara menjadi data primer dalam penelitian ini yang didukung oleh data-data sekunder lainnya seperti jurnal ilmiah, laporan, serta dokumen-dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran fasilitator merupakan peran biro yang paling dominan. Hal ini terlihat dari kemampuan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam melakukan koordinasi lintas sektor, memfasilitasi rangkaian agenda pembahasan, serta memastikan kesesuaian perubahan kelembagaan dengan tata kelola pemerintahan yang berlaku. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan perubahan nama rumah sakit berkaitan erat dengan fungsi fasilitatif biro sebagai penghubung strategis antara kebijakan pusat dan daerah, serta memastikan legalitas dan sinkronisasi perubahan secara administratif dan kelembagaan yang pada akhirnya mendukung peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan jiwa secara menyeluruh.
Co-Authors Ade Perera, I Putu Arini, Lilin Deviani, Ni Luh Putu Dewata, Begawan Raka Dwi Lestari, Ni Made Icha Gede Kartika, Ida Ayu Gede Rai Amertha Nara Utama Gusti Ayu Putu Dina Aryani Hadinegara Watruty, Satria Putra Pratama Hartajaya Devi GN, Komang Ayu Herry Fernandez, I Putu Gede I Dewa Ayu Putri Wirantari I Dewa Ayu Putri Wirantari I Ketut Wahyu Wijaya I Ketut Winaya I Ketut Winaya I Ketut Winaya I Ketut Winaya I Putu Dharmanu Yudartha I Putu Dharmanu Yudartha I Putu Dharmanu Yudartha Isnaini, Anjar Aulia Ista Dewa Mahendra Ista Pradnyandhari, Anak Agung Made Ivaliana Devi, Ni Putu Mas Juliantari Dewi, Desak Made Trisna Juniasih, Ni Made Juwita Pratiwi Lukman Kadek Wiwin Dwi Wismayanthi Kadek Wiwin Dwi Wismayanti Kadek Wiwin Dwi Wismayanti Ketut Rani Meylandari Ketut Ryan Adi Nugraha Krismawan, I Wayan Wahyu Made Adya Febriana Putri Miftachul R, Nanda Ni Luh Putu Janu Riana Ni Putu Anik Prabawati Ni Putu Anik Prabawati Ni Putu Dewi Amelia Permata Sari Ni Putu Regina Prama Putri Ni Wayan Riani Ni Wayan Supriliyani Ni Wayan Supriliyani Novita Dewi, Dewa Ayu Nurcahyani, Dwi Nurdiana, Yuda Ike Nurdiana, Yuda Ike Piers Andreas Noak Pradhana Yasa, I Gusti Ngurah Putu Ary Pratama, Marcellino Putri, Andri Wiastini Putu Denny Artina Mahendra Putu Denny Artina Mahendra Putu Dharma Warsika Putu Eka Purnamaningsih Putu Eka Purnamaningsih Putu Mas Anandania Pradnya Paramita Putu Nomy Yasintha Renata Christian Adiguna Rio Febriant Rizaldy Sang Ayu Nyoman Sinta Dewi Sani, Firman Sastra, Putu Mayeni Savitri Satria Dalem, I Gusti Agung Bagus Sebo Ijo, Elias Juliano Shella Natasya Sri Mutiara Baringbing Sihombing, Tulus P Suari Andini, Putu Ita Suari, Niti Pradnya Sugiantara, I Putu Oki Sumawidayani, Nyoman Suprilyani, Ni Wayan Surya Dewi, Ni Putu Indah Widiantari, Ni Kadek Linda Windasari, Made Ayu Wulan Kencana, Ni Made Dharma Yovie Virgan, I Kadek Yudharta, Putu Dharmanu