Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengembangan Perangkat Pembelajaran SD dengan Model Problem Based Learning (PBL) Bervisi Science, Environment, Technology, and Society (SETS) Berbantuan MIRACAST Setyasto, Novi; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 4, No 1 (2019): Volume 4, Nomer 1, April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v4n1.p18-24

Abstract

Pemberlakuan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses memberikan konsekuensi adanya pergeseran paradigma pengajaran ke pembelajaran, penggunaan pendekatan scientific, dan tematik sehingga perlu diterapkan pembelajaran berbasis masalah serta guru diharuskan memiliki literasi teknologi. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dilakukan di beberapa SD Gugus Drupadi Gunungpati Semarang, ditemukan perangkat pembelajaran yang digunakan masih belum sesuai dengan standar proses dan dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih jarang menggunakan media pembelajaran dengan teknologi modern mengakibatkan peserta didik kurang aktif dan hasil belajar kurang maksimal. Solusi yang diterapkan adalah dengan pengembangan perangkat pembelajaran model PBL bervisi SETS berbantuan Miracast. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan mengacu model 4-D dari Thiagarajan tetapi dibatasi pada tahap develop. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, efektif, dan praktis (applicable) serta sesuai standar proses. Subjek uji coba adalah 42 peserta didik kelas IV SDN Sadeng 02, dan 03. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, pengamatan, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil validasi tiga orang ahli terhadap perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria valid. Perangkat pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil uji N-gain didapat nilai gain <g> sebesar 0,48 dalam kategori sedang dan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar dari pretest 56 menjadi 77 pada saat posttest. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik menunjukkan rata-rata skor 33 berada pada ketegori sangat tinggi. Kepraktisan perangkat pembelajaran terlihat dari respons sangat positif yang diberikan guru dan peserta didik terhadap perangkat pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui perangkat pembelajaran sudah memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis.
PELATIHAN IMPLEMENTASI MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERMUATAN SIX PILLARS OF CHARACTER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROFESIONAL GURU-GURU SD GUGUS GANESHA WINDUSARI MAGELANG Hartati, Hartati; Setyasto, Novi; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Abdimas Vol 24, No 3 (2020): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberlakuan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses berimplikasi terjadinya pergeseran paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran, penggunaan pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik terpadu sehingga perlu diterapkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Namun kenyataan di lapangan berbeda. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Gugus Ganesha Windusari Magelang yang beranggotakan 50 Guru SD dan terletak di lereng gunung Sumbing, menunjukkan bahwa kurang lebih 80% guru (atau sekitar 40 orang guru) masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian di kelas, terlebih dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang memuat penanaman sikap atau nilai karakter yang sesuai dengan standar proses. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan pengadaan kegiatan pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) Bermuatan Six Pillars of Character. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru SD di Gugus Ganesha dalam mengimplementasikan model IBL yang bermuatan six pillars of character dalam pembelajaran di SD. Metode kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan kepada para guru-guru SD di Gugus Dewadaru II.  Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah: ceramah, tanya jawab, praktek, dan simulasi. Kegiatan pelatihan ini diikuti 38 orang guru SD Gugus Ganesha dengan lokasi pelatihan di SDN Banjarsari Kecamatan Windusari, Magelang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan guru yang ditunjukkan dengan: 1) tersusunnya 30 perangkat pembelajaran dengan model IBL bermuatan six pillars of character; 2) peningkatan rata-rata hasil postets (75,4) dibandingkan rata-rata hasil pretest (32,6); 3) 25 dari 38 peserta memberikan respons sangat positif terhadap kualitas materi pelatihan dan 13 peserta memberikan respons positif dengan skor rata-rata 4,66.
ERA DIGITAL? “PENDIDIKAN SENI MUSIK BERBASIS BUDAYA” SEBAGAI SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Kreatif : Jurnal Kependidikan Dasar Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kreatif : Jurnal Kependidikan Dasar
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.029 KB) | DOI: 10.15294/kreatif.v11i1.25959

Abstract

Digitalisasi kebudayaan merupakan suatu konsep pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang kebudayaan, terutama dalam hal pengelolaan, pendokumentasian, penyebarluasan informasi dan pengetahuan dari unsur-unsur kebudayaan. Lingkup pengembangan digitalisasi kebudayaan mencakup unsur-unsur kebudayaan, yakni sistem religi, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi, dan sistem peralatan hidup atau teknologi. Pembelajaran seni musik berbasis budaya harus mampu memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif dan diharapkan dapat berkonstribusi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dimasa yang akan datang. Untuk mencapai harapan tersebut diperlukan usaha-usaha yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi atau model-model pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang dimiliki. Pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan berbasis teknologi informasi atau digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangkitkan kembali dalam rangka pelestarian, pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya sebagai identitas diri dan kekayaan bangsa Indonesia.
Comparison of Student's Musical Intelligence Based On The Pianika Ensemble Extracurricular Deavani️, Ferronica Nita; Sutikno, Putri Yanuarita
Elementary School Teacher Vol 5, No 1 (2021): Elementary School Teacher
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/est.v5i1.33817

Abstract

Based on the results of pre-research observations, it is known that the musical abilities of grade V students are more developed in the realm of theoretical knowledge than the practice of playing pianica. Students understand the material of musical scales such as the concept and types of musical scales theoretically, but have difficulty applying them to the game of pianica or are less skilled at playing pianica. This study aims to determine the significant difference between the musical intelligence of students who get and do not get the pianica ensemble extracurricular. This type of research is comparative research. The sampling technique was purposive sampling. The data collection used the technique of playing pianica skills tests, interviews, observation, and documentation. The results showed that Tersobo 1 elementary school had an average score of pianica playing skills of 15.74 higher than Sidogede 2 elementary school at the pretest. In the posttest, Tersobo 1 elementary school has an average score of 13.89 higher playing pianica skills compared to Sidogede 2 elementary school. The difference in the mean value of the pretest and posttest between the two schools shows that there are differences in students' pianica playing skills. The results of hypothesis testing using the t-test independent sample t-test and obtained sig results. 0.039 The difference in the mean value of the pretest and posttest between the two schools shows that there are differences in students' pianica playing skills. The results of hypothesis testing using the t-test independent sample t-test and obtained sig results. 0.039 The difference in the mean value of the pretest and posttest between the two schools shows that there are differences in students' pianica playing skills. The results of hypothesis testing using the t-test independent sample t-test and obtained sig results. 0.0390.05. The benefit of this research was to help teachers teach pianica playing skills and to help students develop pianica playing skills. The conclusion of this study there was a significant difference between students who get and do not get the pianica ensemble extracurricular.Keywords: Musical Intelligence; piano ensemble extracurricular; piano
PELATIHAN IMPLEMENTASI MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERMUATAN SIX PILLARS OF CHARACTER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROFESIONAL GURU-GURU SD GUGUS GANESHA WINDUSARI MAGELANG Hartati, Hartati; Setyasto, Novi; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Abdimas Vol 24, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i3.16554

Abstract

Pemberlakuan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses berimplikasi terjadinya pergeseran paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran, penggunaan pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik terpadu sehingga perlu diterapkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Namun kenyataan di lapangan berbeda. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Gugus Ganesha Windusari Magelang yang beranggotakan 50 Guru SD dan terletak di lereng gunung Sumbing, menunjukkan bahwa kurang lebih 80% guru (atau sekitar 40 orang guru) masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian di kelas, terlebih dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang memuat penanaman sikap atau nilai karakter yang sesuai dengan standar proses. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan pengadaan kegiatan pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) Bermuatan Six Pillars of Character. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru SD di Gugus Ganesha dalam mengimplementasikan model IBL yang bermuatan six pillars of character dalam pembelajaran di SD. Metode kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan kepada para guru-guru SD di Gugus Dewadaru II.  Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah: ceramah, tanya jawab, praktek, dan simulasi. Kegiatan pelatihan ini diikuti 38 orang guru SD Gugus Ganesha dengan lokasi pelatihan di SDN Banjarsari Kecamatan Windusari, Magelang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan guru yang ditunjukkan dengan: 1) tersusunnya 30 perangkat pembelajaran dengan model IBL bermuatan six pillars of character; 2) peningkatan rata-rata hasil postets (75,4) dibandingkan rata-rata hasil pretest (32,6); 3) 25 dari 38 peserta memberikan respons sangat positif terhadap kualitas materi pelatihan dan 13 peserta memberikan respons positif dengan skor rata-rata 4,66.
Pelatihan Implementasi Model Pembelajaran PBL Berbantuan Miracast untuk Meningkatkan Keterampilan Profesional dan Literasi Teknologi Guru-Guru SD Gugus Drupadi Gunungpati Kota Semarang Setyasto, Novi; Hartati, Hartati; Sutaryono, Sutaryono; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Abdimas Vol 23, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v23i1.16553

Abstract

Pemberlakuan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses berimplikasi terjadinya pergeseran paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran, penggunaan pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik terpadu sehingga perlu diterapkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Namun kenyataan di lapangan berbeda. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Gugus Drupadi Gunungpati Kota Semarang yang beranggotakan 53 Guru SD, menunjukkan bahwa kurang lebih 75% guru (atau sekitar 40 orang guru) masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis pemecahan masalah di kelas dan masih kesulitan dalam mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar proses. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan pengadaan kegiatan pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Miracast. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan keterampilan mengajar dan literasi teknologi guru-guru SD di Gugus Drupadi melalui kegiatan pelatihan implementasi model PBL berbantuan Miracast di SD. Peserta kegiatan ini adalah 40 orang guru SD. Metode kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan kepada para guru-guru SD di Gugus Dewadaru II.  Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah: ceramah, tanya jawab, praktek, dan simulasi. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya pengetahuan, literasi teknologi dan keterampilan guru dalam mengimplementasikan PBL berbantuan Miracast yang ditunjukkan dengan: 1) tersusunnya 34 perangkat pembelajaran dengan model PBL, 2) sejumlah 27 dari 40 peserta pelatihan memberikan respons sangat positif terhadap kualitas materi pelatihan dan 13 peserta memberikan respons positif dengan skor rata-rata 4,68.
DAMPAK MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Wokabelolo, Florentia Ivony; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Kreatif : Jurnal Kependidikan Dasar Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Kreatif : Jurnal Kependidikan Dasar
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreatif.v12i1.33129

Abstract

Indonesia sebagai negara yang taat akan hukum, memiliki pasal yang mengatur dimana seluruh warganya berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Dari Sang sampai Merauke sudah terdapat beribu sekolah yang memfasilitasi warga negara untuk melaksanakn pendidikan, namun tetap saja ada kekurangan yang terjadi seperti tenaga didik. Di daerah terpencil masih sulitnya mengkases tenaga pendidik yang akan mengajar untuk itu terdapat model pembelajaran yang diyakini dapat mengatasi kesulitan tersebut yaitu pembelajaran kelas rangkap yang dimana dalam satu kelas yang memiliki perbedaan tingkatan dapat sekaligus menjalankan proses pembelajaran. Namun dibalik solusi itu ada tantangan tersendiri juga bagi guru yang mengajar agar tetap mengendalikan minat belajar siswa yang takutnya akan berkurang dikarenakan penggabungan kelas.
Development of Song Media Assisted with Canva To Improve the Acrostic Poetry Writing Skills An-Nisa, Betha Centaury; Sutikno, Putri Yanuarita
Edunesia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : research, training and philanthropy institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51276/edu.v5i3.1004

Abstract

This research aims to improve students' skills in writing acrostic poetry through the development of canva-assisted song media, in the form of an audio visual entitled "Alam Asriku". One of the problems found during observations and interviews with grade V teachers at SDN 01 Balong, Karanganyar Regency is the low skill of writing acrostic poetry in the subject of Indonesian Language. Therefore, one of the alternatives to this problem is the use of the song media "Alam Asriku", which will facilitate and help students in their imagination to develop ideas and ideas, as well as increase vocabulary so that students can improve their skills in writing acrostic poetry. The subjects in this study are class V students totaling 20 students. The type of research used is the mix method. Qualitative is carried out by triangulation of data sources and quantitative by analyzing pre-test and post-test score data with SPSS. The significance value obtained from the paired sample t test was 0.000 and the N-Gain value obtained was 71.38%, indicating a high increase. Based on this, it can be concluded that the use of canva-assisted composition song media is effective and can improve students' acrostic poetry writing skills.
Virtual Field Trips Borobudur Temple Assisted with Songs in Stimulating Writing Skills of Descriptive Texts Najia, Annisa Uli; Sutikno, Putri Yanuarita
Journal of Languages and Language Teaching Vol 12, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jollt.v12i4.12450

Abstract

Writing skills are crucial to basic language skills. However, observations in the field indicate that students' descriptive text writing skills are still low, especially in the aspect of content or ideas. This limitation makes it difficult for students to develop ideas, so the text does not provide enough information and description of the object.  With this problem, this study aims to investigate the effectiveness of the virtual media field trip to Borobudur Temple, assisted by songs, in stimulating descriptive text writing skills. This quantitative research uses a quasi-experimental method and a nonequivalent (pretest-posttest) control group design. The research sample consisted of 52 students, with IV A as the experimental class and IV B as the control class, with each class totalling 26 students. The sampling technique used nonprobability sampling with saturated sampling. In the experimental class, special treatment was given, a virtual field trip to Borobudur Temple with the help of songs. In contrast, the control class only used conventional media such as pictures. Research data was collected using test techniques pretest and posttest. Then, the data analysis techniques using independent sample t-test, with the results in Sig. (2-tailed) 0.00<0,05 showing a significant influence of the virtual field trip media at Borobudur Temple assisted by songs on descriptive text-writing skills. This learning media is effective for stimulating descriptive text writing skills because it can inspire students to develop ideas based on virtual field trips and increase vocabulary through song lyrics to be translated into descriptive text. 
Modul Seni Musik: Eksplorasi Alat Musik Melodis, Ritmis, dan Harmonis Berbantuan QR Code untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Musik Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Salma, Farras; Sutikno, Putri Yanuarita
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v11i1.13060

Abstract

Pembelajaran seni musik di sekolah dasar menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya sumber daya, fasilitas, dan ketidaksesuaian kompetensi guru, yang menyebabkan pembelajaran cenderung berfokus pada teori dan kurangnya eksplorasi mengenai berbagai alat musik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan modul ajar seni musik berbantuan QR Code yang dapat membantu guru menyampaikan materi secara aplikatif, serta mempermudah peserta didik untuk mempelajari berbagai alat musik, baik secara langsung maupun dengan bantuan video pembelajaran yang tersedia melalui QR Code. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Wates 01 Kota Semarang, dengan subjek penelitian 39 peserta didik dari kelas VI A dan VI B. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru, angket untuk peserta didik dan guru, pretest-posttest, serta observasi keterampilan bermain musik peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul seni musik berbantuan QR Code efektif dalam meningkatkan keterampilan musik peserta didik, dengan N-Gain signifikan (0,61 untuk kelompok kecil dan 0,65 untuk kelompok besar). Kepraktisan modul juga mendapat respon positif, dengan guru memberikan respon 95% dan peserta didik 94% untuk kelas VI A serta 92% untuk kelas VI B. Berdasarkan hasil tersebut, modul ajar seni musik berbantuan QR Code dinilai efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan musik peserta didik kelas VI sekolah dasar.