Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Children's Language According to Phonological and Morphological Aspects in Vocal Learning at PAUD Al-Karimah Natsir, Muhammad; Fazalani, Runi; Maldin, Siska Amelia; Suhartiwi, Suhartiwi; Yanti, Ipri
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 15 No. 2 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i2.3560

Abstract

This research is important to determine children's language acquisition and development according to studies of phonology and morphology in Indonesian language learning. The method used in this research is qualitative method with a case study approach. Through this qualitative method, the phonetic system of Edwin Omar Malik Erdogan (2.6 years) and Edward Nazhan Naik Erdogan (4 years), who are students at PAUD Al-Karimah, will be described. These two subjects were used as research samples from ten students to make the findings more accurate regarding learning outcomes and descriptive evidence of early childhood language acquisition at PAUD Al-Karimah. The result of this study was the Acquisition of phonology in their daily lives. Edwin and Edward obtained five vowel sounds Indonesians produced. The vowel sound consists of [a], [i], [u], [e], [o]. So it can be concluded that Edwin and Edward have mastered all vowel sounds, and there are consonant sounds, as many as 19 consonants Indonesian produced by Edwin and Edward. The consonant sounds consist of [b], [c], [d], [g], [h], [j], [l], [m], [n], [p], [s], [t], [w], [y], [G], [S], [ṭ], [?]. The consonant sounds that are not pronounced are [k], [f], [q], [r], [v], [x], [z].
Analysis of the Use of Language in the Development of the Tourism Industry Fazalani, Runi; Saputra, Gede Adistana Wira; Purwahita, Anak Agung Ayu Ribeka Martha; Simanjuntak, Vitalia Hanako Murni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15702

Abstract

This study aims to determine the use of Language in developing the tourism industry. This research is qualitative descriptive by using primary data directly obtained from data sources, namely the use of Indonesian in the tourism industry in Bali Jimaran, which was taken documentarily by the researcher. The data collection techniques used are documentation and observation. This research results in the use of Indonesians in the tourism industry. As mentioned, Indonesia is dynamic, so the Language is alive, changing, and developing. The reason for using foreign languages is that Indonesians and many foreign tourists use buses. Although using foreign languages makes it easier to communicate with foreign tourists, the correct and standard use of English is a priority. The most commonly used words are beach, tourist, and opening. Three things will happen if foreign languages, especially English, play a more critical role in tourism than Indonesian. (1) the occurrence of a change in one's way of thinking and one's social control. With this, unconsciously, the use of foreign language terms in the world of tourism has changed the mindset of its use, (2) the emergence of different speech styles and the content of the conversation. This is said to be not uncommon in people who speak two different languages; (3) their interest in appreciating and learning Indonesian is decreasing.
Penggunaan Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi Dalam Dunia Industri Pada Mahasiswa Teknik Mesin Handayani, Suci; Fazalani, Runi; Simanjuntak, Vitalia Hanako Murni; Saputra, Gede Adistana Wira; Sucipta, I Made Darma; Irawan, I Putu Ari Utama
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18869

Abstract

Keterampilan berbahasa Indonesia yang baik akan dapat mempermudah kerja sama dengan mitra bisnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Sebanyak 87.8% responden menjawab penggunaan bahasa Indonesia digunakan dalam menulis perjanjian dan berkomunikasi dalam rapat; (2) Bahasa Indonesia sering digunakan dalam presentasi dalam dunia usaha dan industri; (3) Sebanyak 68.5% responden menjawab penggunaan bahasa Indonesia di perusahaan dalam konteks berkomunikasi dengan rekan kerja saat magang sangat kurang; (4) Penggunaan bahasa Indonesia ragam baku digunakan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur); (5) Sebanyak 90,1 % responden menunjukkan bahwa kaidah bahasa Indonesia perihal surat-menyurat, dengan responden berupa perjanjian kerja dan deskripsi produk, serta 67,1% responden menyebutkan penggunaan konteks lain contohnya menulis memo dan menjawab instruksi tertulis. Sementara itu dalam menjawab pesan pelanggan hanya 47.4% yang memperhatikan kaidah bahasa Indonesia. Dalam menulis hal-hal lain, sebanyak 9% responden sangat memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dalam menulis.
Kesenian Gendang Belek Masyarakat Suku Sasak Sebagai Budaya Tradisional Fazalani, Runi
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/lf.v4i2.4229

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang: (1) perkembangan kesenian gendang beleq di suku Sasak sebagai budaya tradisional dan (2) fungsi kesenian gendang beleq pada masyarakat suku Sasak. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif yaitu membahas tentang musik gendang beleq sebagai musik tradisional pada budaya suku Sasak yang seiringnya berjalannya waktu dapat berubah dengan berkembangnya teknologi pada saat ini sesuai dengan penelitian studi kepustakaan yang digunakan dan sumber pustaka berasal dari berbagai sumber seperti, jurnal, artikel, buku-buku, internet, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Awal munculnya kesenian gendang beleq masyarakat menggunakannya untuk mengiringi prajurit perang akan tetapi seiring berjalannya waktu yang semakin modern dan dengan teknologi yang semakin maju kesenian gendang beleq sekarang digunakan untuk mengiringi pengantin, khitanan, kurisan (memotong rambut bayi yang pertama kali) dan acara pestival dan (2) Fungsi kesenian musik gendang beleq untuk masyarakat Suku Sasak sebagai musik pengiring dalam upacara-upacara adat misalnya acara pernikahan (Merariq), khitanan (Sunatan), potong rambut bayi atau aqiqah (Ngurisan) dan upacara besar (Begawe beleq).
MAKNA KATA “CINTA” DALAM NOVEL DAN KARYA MUSIK KAJIAN SEMANTIK Fazalani, Runi
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/lf.v5i1.6432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna Cinta dari jenis dan bentuknya. Makna Cinta yang diteliti disini bersumber dari novel dan karya musik. Adapun jenis Cinta dan ciri-ciri Cinta dilihat dari sudut pandang karya sesorang yaitu. (1) cinta terhadap Allah, (2) cinta kepada diri sendiri, (3) cinta kepada orang tua, (4) cinta yang erotis, (5) cinta yang tumbuh dari rasa persaudaraan, dan (6) cinta karena nafsu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semantik leksikal. Semantik leksikal adalah suatu kajian yang lebih mengutamakan pada pembahasan sistem makna yang terdapat dalam kata. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta kebahasaan yang ada, atau sebuah fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data yang sudah ada tanpa menambah dan mengurangi sesuai dengan sifat data yang alamiah. Sumber data penelitian ini adalah novel dan karya musik.
UPAYA MENINGKATKAN KOGNITIF ANAK DENGAN MEDIA BAHAN ALAM SEKITAR PADA ANAK PAUD DI PRAYA LOMBOK TENGAH Fazalani, Runi
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/lf.v6i1.11810

Abstract

Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui bahan alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kognitif anak PAUD di Praya Lombok Tengah. Penelitian ini di laksanakan di anak PAUD di Praya Lombok Tengah. Jumlah populasi  22 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Sumber data pada penelitian terdiri atas sumber data primer dan sumber data skunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah enelitian Tindakan Kelas. Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi. Prosedur Penelitian ini adalah Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Act) dan Observasi (Observe), Refleksi (Reflect). Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan reduksi data yaitu merangkum, memfokuskan data pada hal-hal yang penting dan menghapus data-data yang tidak terpola dari data hasil observasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Media bahan alam dapat digunakan untuk mengembangkan kognitif anak, yaitu mengenalkan konsep bentuk, ukuran, warna, dan bilangan.(2)  Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan kognitif melalui penggunaan media bahan alam sekitar pada anak PAUD di Praya Lombok Tengah mencapai rerata56 % pada siklus 1 pertemuan ke –satu, kemudain pada pertemuan ke-dua meningkat menjadi 63%. Pada siklus 2 telah terlihat Nampak jelas peningkatan kongnitif anak dengan menggunakan media alam sekitar yaitu pada siklus 2 pertemuan ke- satu  meningkat menjadi 80%, kemudian pertemuan ke-dua menjadi 87%. Oleh karena itu, guru dapat memanfaatkan alam sekitar yang ada di lingkungan sekitar lembaga pendidikan anak usia dini sebagai salah satu lternative untuk mengatasi keterbatasan media di lembaga masing-masing.