Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN INDUSTRI NON-CORPORATE PARTISIPATIF INTEGRATIF PADA INDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA Salviana DS, Vina
Jurnal Teknik Industri Vol 13, No 1 (2012): Februari
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.972 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol13.No1.31-36

Abstract

This research is considered as 'action research' which was tried to analyze the problems of aetheric oil industry made of Cananga flower. Research was held in Blitar Regency, East Java, as one of center aetheric oil production in Indonesia,which has potential to increase its production up to international scale. Based on this perspective, it was important to build such community empowerment based on integrative-participative model through business industry groups with basic characteristic non-corporate as suitable alternative for the development of Cananga farmer community. The results of this research were enhance distilation process, dealing with the waste from the distilation process, expanding the business unit of aroma therapy as the main product and also improving business mentality through some training activity for business motivation building.
PENDAMPINGAN REVITALISASI KARANG TARUNA Hayat, Muhammad; Salviana, Vina; Kristiono Dwi Susilo, Rachmad
Jurnal Dedikasi Vol 10 (2013): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.616 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v10i0.1756

Abstract

Hayat M1, Vina Salviana2 & Rachmad KDS3Staf Pengajar. 1,2 & 3Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 MalangEmail: vina_salviana@yahoo.co.idABSTRACTKegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Togogan, KecamatanSrengat, Kabupaten Blitar adalah salah satu bentuk kepedulian Jurusan Sosiologi FISIP UMM terhadapmasyarakat. Dipilihnya pemuda sebagai sasaran kegiatan, tidak bisa dipisahkan dari sedikitnya ruangapresiasi yang diperuntukkan bagi penerus bangsa. Pemuda di Kelurahan Togogan mengalamikemandegan dan terbatasnya ruang berkreasi. Hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari tidak berfungsinyaKarang Taruna. Oleh karena itu, mengaktifkan dan memberdayakan karang taruna pada dasarnyaadalah memberi wadah bagi tersalurkannya kreativitas.Permasalahan yang muncul berkaitan dengan pemberdayaan karang taruna adalah minimnyaketerlibatan kader dalam aktivitas kelurahan. Selain itu ketidakefektifan anggota karang taruna dilembaga desa, berimplikasi pada lemahnya posisi tawar dengan pengambil kebijakan.Untuk mendukung terciptanya pemuda yang berdaya, anggota dan pengurus karang tarunaharus mempunyai kemampuan konsolidasi. Hal tersebut penting bagi terciptanya karang taruna yangtangguh dan diperhitungkan. Konsolidasi akan bisa dijalankan secara baik dan berkelanjutan manakaladalam diri anggota dan pengurus mempunyai kesadaran bahwa sence of belonging terhadap karangtaruna adalah sebuah keniscayaan.Kondisi tersebut dapat menciptakan atmosfer kepedulian terhadap karang taruna. Implikasilogisnya adalah aneka rupa kegiatan akan bisa dijalankan dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab.Menumbuhkan kesadaran, merupakan hal penting bagi pengokohan pondasi karang taruna.Olehkarena itu kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian mencoba untuk memberi ruang bagipengembangan kreativitas dan komitmen terhadap organisasi. Model ceramah dan simulasi permainanserta menempatkan pemuda sebagai bagian dari pemecah masalah adalah cara terbaik untukmendewasakan pemuda bahwa dengan berlatih dan terlibat langsung dalam organisasi (karang taruna)bisa menumbuhkan kepedulian bagi diri maupun lingkungannya.Kegiatan pelatihan selama pengabdian (pembentukan karang taruna Kelurahan Togogan, PelatihanKeorganisasian, Pelatihan Kepemimpinan, dan Pelatihan Administrasi dan Kesekretariatan mendapatrespon yang baik dari peserta dan merupakan ruang kesadaran yang berakhir pada manifestasi?partisipatif? yang menjadi bagian dari kepedulian berorganisasi.Kata Kunci : Revitalisasi, Karang Taruna
PENDAMPINGAN UNTUK PENGEMBANGAN TAMAN PINTAR ATLAS Hayat, M.; Salviana DS, Vina; KDS, Rachmad
Jurnal Dedikasi Vol 12 (2015): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.399 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v12i0.2483

Abstract

PENDAMPINGAN UNTUK PENGEMBANGAN TAMAN PINTAR ATLASM. Hayat1, Vina Salviana DS2, Rachmad KDS31, 2, 3Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muahammadiyah MalangAlamat Korespondensi: Jl. Raya Tlogomas 246 MalangEmail: 1)hayat.hayat@gmail.com, 2)vina_salviana@yahoo.co.id, 3)rachmad_umm2004@yahoo.comABSTRAKKegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Taman Pintar Atlas menitikberatkan pada pendampingan proses belajar mengajar. Harapan akhirnya adalah atmosfer akademik akan menjadi warna utama dan kesadaran anak-anak Taman Pintar Atlas tentang arti pentingnya belajar semakin meningkat. Munculnya Taman Pintar Atlas tidak bisa dilepaskan dari kesadaran terhadap dunia pendidikan yang masih kurang menjadi manifestasi bagi masyarakat Dusun Babatan Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso Malang. Realitas tersebut menstimuli anggota masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan dengan mendirikan “space belajar” yaitu Taman Pintar Atlas. Kendala pengajar dan infrastruktur menjadi hambatan bagi Taman Pintar Atlas. Point pentingnya, atmosfer akademik sudah mulai tercipta dan menjadi wajah baru bagi Dusun Babatan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Jurusan Sosiologi FISIP UMM mendapatkan apresiasi yang positif dari anak-anak Taman Pintar Atlas. Manakala Tim Pengabdian memberikan materi tentang Motivation Building, anak-anak begitu bersemangat, apalagi materi disajikan seecara informal. Program lain juga mendapatkan apresiasi yang sama yaitu Proses Belajar Mengajar dan Taman Pintar Day. Atmosfer akademik yang sedang dibangun oleh penggagas Taman Pintar Atlas bermuara pada sikap peduli yang sudah mulai dimunculkan oleh masyarakat. Kondisi tersebut sejatinya mengindikasikan jika masyarakat secara substansi bisa dekat dengan dunia pendidikan, asal ada kelompok yang mau menstimuli. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dalam bentuk stimuli dan provokasi positif pada dunia pendidikan khususnya di Taman Pintar Atlas. Kata Kunci: Pendampingan, Taman Pintar Atlas
PROGRAM IPTEK BAGI MASYRAKAT (IBM) SEBAGAI PEMICU PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK INDUSTRI RAJUT DI KELURAHAN TULUSREJO KOTA MALANG Sulistyowati, Tutik; Salviana, Vina; Yuliati, Ratih; ., Mulyono
Jurnal Dedikasi Vol 9 (2012): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.456 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v9i0.1386

Abstract

Tutik Sulistyowati 1,Vina Salviana 2, Ratih Yuliati 3 & Mulyono 41,2 Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi4 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jln. Raya Tlogoma, No.246 MlangEmail: vina_salviana@yahoo.co.id, ratih9@lycos.com, mulyono10866@gmail.com,ABSTRAKUsaha rajut merupakan usaha teknologi padat karya yang dijalankan oleh industri rumahandengan skala modal dan produksi kecil. Usaha ini sebetulnya adalah usaha kerajinan tangan yangmenggunakan bantuan mesin rajut. Kelurahan Tulusrejo Kota Malang dulu merupakan sentra industrirajut di Kota Malang, namun semenjak adanya krisis moneter, sentra ini menjadi hilang. Hasil produksiindutri ini adalah perlengkapan pakaian bayi (topi, kaos kaki, jaket), syall, dan topi pendaki gunung.Dan pemasaran dilakukan ke wilayah Malang dan sekitarnya. Melalui program pengabdian IbM,dilakukan beberapa terobosan yang tujuannya untuk mengembalikan lagi kejayaan kelompok industrirajut di wilayah Tulusrejo Kota Malang.Beberapa permasalahan yang menjadi prioritas, yaitu peningkatan teknologi, manajemen keuangan,desain, packing, dan pemasaran. Metode yang digunakan adalah pengadaan mesin rajut double yangmampu menghasilkan produk rajut bercorak, pembuatan mesin gulung benang, pelatihan manajemen,desain, packing, dan pemasaran on-line. Program pengabdian ini kami lakukan selama 2 bulan. Saatini, kelompok industri rajut ini telah berkembang, telah mampu memproduksi rajutan beraneka corak,dengan berbagai jenis produk. Saat ini banyak konsumen dari luar kota, termasuk luar daerah misalnyaSurabaya, Bali, Bandung, Jakarta dan luar jawa. Bahkan karena konsumen dari Bali, saat ini banyakdipesan dari luar negeri yaitu Nigeria. Seiring dengan berkembangnya waktu, konsumen baik daridalam maupun dari luar daerah banyak mencari produk rajutan yang lebih halus, dan bercorakgambar atau memiliki tulisan. Namun keinginan konsumen tersebut telah disediakan oleh industrirajut di Kelurahan Tulusrejo Kota Malang.Kata kunci: Industri Kecil, Industri rajut, pengembangan usaha.
Making Halal Food in Processed Fish: From Traditional Knowledge to Fishermen’s Household Awareness in Producing Fish-Processed Halal Food Darvina Soedarwo, Vina Salviana; Saati, Elfi Anis
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture Vol 26, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v26i2.1465

Abstract

The daily life of the fishermen’s household in Lekok Pasuruan, East Java, Indonesia is still adopting traditional knowledge, especially in their activities in catching   and processing fishes.  This knowledge is inherited from generation to the next. However,  at present they have started making entrepreneurial endeavors although the endeavors are still limited to producing processed fishes in the form of fried fishes that are sold in the nearest markets. The problem encountered by the fishermen community is the stagnation of their welfare due to their relatively low incomes. Therefore, it is necessary to study  the problem and also to guide them in solving the problem. The method of this research is  a Participatory Action Research (PAR) and using Rapid Rural Apraisal (RRA) approach.  The findings of the research is a  model for empowering the fishermen’s household. This model is named integrative-participative model  with entrepreneurial mindset approach.   By using  the model,  the fishermen’s household will be more aware of the weightiness of fish-processed food variations and halal certification for the product that may improve the consumers’ interest in buying the products.
Conflict Resolution of Regional Head Election (PILKADA) Buru Selatan District in 2015 Muhammad Jafar Loilatu; Yana Syafrieyana Hijir; Vina Salviana
Journal of Local Government Issues (LOGOS) Vol. 1 No. 2 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.Vol1.No2.152-177

Abstract

The first round of simultaneous elections in 2015 included 269 regions. South Buru Regency participated in organizing the democratic party. South Buru regency elections that ended the conflict were followed by two candidate pairs Rivai Fatsey, S. STP., MPA & Drs. Anthonius Lesnusa, MM (HIKMAT) and Tagop Sudarsono Soulisa, SH., MT & Ayub Seleky, SH., MH (TOP-BU). Conflict resolution involves both HIKMAT and TOP-BU voters who are involved in the conflict with government institutionalization and local wisdom, the local kerafina approach with the aim of eliminating the politicization of customary law so that potential conflicts do not reappear. Another approach used is a familial approach in order to eliminate judgment, on the other hand, support from the government by accommodating the demands of both parties. Through the tradition of local equality and innervation, this conflict can be resolved or by using positive peace, the institutionalization of these values can influence the behavior of both parties so as not to create new conflicts. The meeting point of this conflict was the return of conflict victims and the return of non-permanent employees.Keywords: Simultaneous Local Election, Political Conflict, Democrative Conflict Governance
The Role of Social Capital in Handling the Impact of the COVID-19 Pandemic: A Systematic Literature Review Wahyudi; Vina Salviana Darvina Soedarwo; David Pradhan
Journal of Local Government Issues (LOGOS) Vol. 5 No. 1 (2022): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.v6i1.19690

Abstract

This study aims to categorize themes and concepts in the study of the role of social capital in handling the impact of the COVID-19 pandemic. This research is essential because Covid-19 is still a pandemic, and one way to deal with it is through optimizing social capital. This study is a systematic literature review with the primary data source obtained through the Scopus database. Some of the findings in this study are as follows: First, social capital owned by the community encourages solidarity and cooperation to help each other overcome various problems caused by the pandemic. Second, social capital owned by individuals can be a stronghold in verifying various misinformation that is so rampant amid a pandemic. Third, social capital by parents and families can be a problem-solving in overcoming physical and psychological health problems presented by the COVID-19 pandemic in the closest sphere. Finally, the fourth relates to the role of relevant stakeholders in responding to the impact of the COVID-19 pandemic, primarily through various regulatory packages and efforts that can be carried out linearly in their fields. This research contributes because it shows the urgency and role of social capital in handling COVID-19. The limitation lies in the article's source, which only comes from the Scopus database, so it does not have comparative data and analysis. Therefore, future studies may include other reputable international journal index sources such as the Web of Science (WoS) so that the analysis is broader, comparative, and comprehensive.
PROGRAM IPTEK BAGI MASYRAKAT (IBM) SEBAGAI PEMICU PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK INDUSTRI RAJUT DI KELURAHAN TULUSREJO KOTA MALANG Tutik Sulistyowati; Vina Salviana; Ratih Yuliati; Mulyono .
Jurnal Dedikasi Vol. 9 (2012): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v9i0.1386

Abstract

Tutik Sulistyowati 1,Vina Salviana 2, Ratih Yuliati 3 & Mulyono 41,2 Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi4 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jln. Raya Tlogoma, No.246 MlangEmail: vina_salviana@yahoo.co.id, ratih9@lycos.com, mulyono10866@gmail.com,ABSTRAKUsaha rajut merupakan usaha teknologi padat karya yang dijalankan oleh industri rumahandengan skala modal dan produksi kecil. Usaha ini sebetulnya adalah usaha kerajinan tangan yangmenggunakan bantuan mesin rajut. Kelurahan Tulusrejo Kota Malang dulu merupakan sentra industrirajut di Kota Malang, namun semenjak adanya krisis moneter, sentra ini menjadi hilang. Hasil produksiindutri ini adalah perlengkapan pakaian bayi (topi, kaos kaki, jaket), syall, dan topi pendaki gunung.Dan pemasaran dilakukan ke wilayah Malang dan sekitarnya. Melalui program pengabdian IbM,dilakukan beberapa terobosan yang tujuannya untuk mengembalikan lagi kejayaan kelompok industrirajut di wilayah Tulusrejo Kota Malang.Beberapa permasalahan yang menjadi prioritas, yaitu peningkatan teknologi, manajemen keuangan,desain, packing, dan pemasaran. Metode yang digunakan adalah pengadaan mesin rajut double yangmampu menghasilkan produk rajut bercorak, pembuatan mesin gulung benang, pelatihan manajemen,desain, packing, dan pemasaran on-line. Program pengabdian ini kami lakukan selama 2 bulan. Saatini, kelompok industri rajut ini telah berkembang, telah mampu memproduksi rajutan beraneka corak,dengan berbagai jenis produk. Saat ini banyak konsumen dari luar kota, termasuk luar daerah misalnyaSurabaya, Bali, Bandung, Jakarta dan luar jawa. Bahkan karena konsumen dari Bali, saat ini banyakdipesan dari luar negeri yaitu Nigeria. Seiring dengan berkembangnya waktu, konsumen baik daridalam maupun dari luar daerah banyak mencari produk rajutan yang lebih halus, dan bercorakgambar atau memiliki tulisan. Namun keinginan konsumen tersebut telah disediakan oleh industrirajut di Kelurahan Tulusrejo Kota Malang.Kata kunci: Industri Kecil, Industri rajut, pengembangan usaha.
PENDAMPINGAN REVITALISASI KARANG TARUNA Muhammad Hayat; Vina Salviana; Rachmad Kristiono Dwi Susilo
Jurnal Dedikasi Vol. 10 (2013): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v10i0.1756

Abstract

Hayat M1, Vina Salviana2 & Rachmad KDS3Staf Pengajar. 1,2 & 3Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 MalangEmail: vina_salviana@yahoo.co.idABSTRACTKegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Togogan, KecamatanSrengat, Kabupaten Blitar adalah salah satu bentuk kepedulian Jurusan Sosiologi FISIP UMM terhadapmasyarakat. Dipilihnya pemuda sebagai sasaran kegiatan, tidak bisa dipisahkan dari sedikitnya ruangapresiasi yang diperuntukkan bagi penerus bangsa. Pemuda di Kelurahan Togogan mengalamikemandegan dan terbatasnya ruang berkreasi. Hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari tidak berfungsinyaKarang Taruna. Oleh karena itu, mengaktifkan dan memberdayakan karang taruna pada dasarnyaadalah memberi wadah bagi tersalurkannya kreativitas.Permasalahan yang muncul berkaitan dengan pemberdayaan karang taruna adalah minimnyaketerlibatan kader dalam aktivitas kelurahan. Selain itu ketidakefektifan anggota karang taruna dilembaga desa, berimplikasi pada lemahnya posisi tawar dengan pengambil kebijakan.Untuk mendukung terciptanya pemuda yang berdaya, anggota dan pengurus karang tarunaharus mempunyai kemampuan konsolidasi. Hal tersebut penting bagi terciptanya karang taruna yangtangguh dan diperhitungkan. Konsolidasi akan bisa dijalankan secara baik dan berkelanjutan manakaladalam diri anggota dan pengurus mempunyai kesadaran bahwa sence of belonging terhadap karangtaruna adalah sebuah keniscayaan.Kondisi tersebut dapat menciptakan atmosfer kepedulian terhadap karang taruna. Implikasilogisnya adalah aneka rupa kegiatan akan bisa dijalankan dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab.Menumbuhkan kesadaran, merupakan hal penting bagi pengokohan pondasi karang taruna.Olehkarena itu kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian mencoba untuk memberi ruang bagipengembangan kreativitas dan komitmen terhadap organisasi. Model ceramah dan simulasi permainanserta menempatkan pemuda sebagai bagian dari pemecah masalah adalah cara terbaik untukmendewasakan pemuda bahwa dengan berlatih dan terlibat langsung dalam organisasi (karang taruna)bisa menumbuhkan kepedulian bagi diri maupun lingkungannya.Kegiatan pelatihan selama pengabdian (pembentukan karang taruna Kelurahan Togogan, PelatihanKeorganisasian, Pelatihan Kepemimpinan, dan Pelatihan Administrasi dan Kesekretariatan mendapatrespon yang baik dari peserta dan merupakan ruang kesadaran yang berakhir pada manifestasi“partisipatif” yang menjadi bagian dari kepedulian berorganisasi.Kata Kunci : Revitalisasi, Karang Taruna
PENDAMPINGAN UNTUK PENGEMBANGAN TAMAN PINTAR ATLAS M. Hayat; Vina Salviana DS; Rachmad KDS
Jurnal Dedikasi Vol. 12 (2015): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v12i0.2483

Abstract

PENDAMPINGAN UNTUK PENGEMBANGAN TAMAN PINTAR ATLASM. Hayat1, Vina Salviana DS2, Rachmad KDS31, 2, 3Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muahammadiyah MalangAlamat Korespondensi: Jl. Raya Tlogomas 246 MalangEmail: 1)hayat.hayat@gmail.com, 2)vina_salviana@yahoo.co.id, 3)rachmad_umm2004@yahoo.comABSTRAKKegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Taman Pintar Atlas menitikberatkan pada pendampingan proses belajar mengajar. Harapan akhirnya adalah atmosfer akademik akan menjadi warna utama dan kesadaran anak-anak Taman Pintar Atlas tentang arti pentingnya belajar semakin meningkat. Munculnya Taman Pintar Atlas tidak bisa dilepaskan dari kesadaran terhadap dunia pendidikan yang masih kurang menjadi manifestasi bagi masyarakat Dusun Babatan Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso Malang. Realitas tersebut menstimuli anggota masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan dengan mendirikan “space belajar” yaitu Taman Pintar Atlas. Kendala pengajar dan infrastruktur menjadi hambatan bagi Taman Pintar Atlas. Point pentingnya, atmosfer akademik sudah mulai tercipta dan menjadi wajah baru bagi Dusun Babatan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Jurusan Sosiologi FISIP UMM mendapatkan apresiasi yang positif dari anak-anak Taman Pintar Atlas. Manakala Tim Pengabdian memberikan materi tentang Motivation Building, anak-anak begitu bersemangat, apalagi materi disajikan seecara informal. Program lain juga mendapatkan apresiasi yang sama yaitu Proses Belajar Mengajar dan Taman Pintar Day. Atmosfer akademik yang sedang dibangun oleh penggagas Taman Pintar Atlas bermuara pada sikap peduli yang sudah mulai dimunculkan oleh masyarakat. Kondisi tersebut sejatinya mengindikasikan jika masyarakat secara substansi bisa dekat dengan dunia pendidikan, asal ada kelompok yang mau menstimuli. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dalam bentuk stimuli dan provokasi positif pada dunia pendidikan khususnya di Taman Pintar Atlas. Kata Kunci: Pendampingan, Taman Pintar Atlas