Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR) IN THE DISASTER RESILIENT TOURISM VILLAGE EMPOWERMENT PROGRAM Vina Salviana Darvina Soedarwo; Muhammad Hayat; Ratih Juliati
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v17i1.2462

Abstract

The COVID-19 pandemic has impacted many segments of society, including tourist villages in Indonesia. This condition encourages various higher education institutions to help tourism villages recover after the pandemic. UMM (University of Muhammadiyah Malang), through the MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Program has also participated by carrying out a series of empowerment activities to restore the economic aspects of tourist villages in Pujon, East Java. This village, during the pandemic, experienced a decrease in the number of visitors and the motivation of the managers as well. PAR (Participatory Action Research) has been chosen as an empowerment model in which researchers and informants could join in mapping the problems, finding the solutions, and formulating the joint programs. The findings showed that the PAR model used are proven to be successful in helping empower residents by increasing the motivation of village managers, using technology in marketing various products of residents, and increasing the availability of infrastructure that can improve the quality of services of tourism village managers.Pandemi Covid-19 selama dua tahun ini telah membawa dampak penurunan ekonomi pada banyak segmen masyarakat, termasuk diantaranya adalah desa wisata di Indonesia. Kondisi ini mendorong berbagai institusi pendidikan tinggi untuk membantu desa wisata pulih kembali pasca pandemi. UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) melalui Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) turut berpartisipasi dengan melakukan serangkaian kegiatan pemberdayaan dalam rangka memulihkan ekonomi desa wisata di Pujon, Jawa Timur. Desa ini selama pandemi mengalami penurunan jumlah pengunjung dan motivasi para pengelola. PAR (Participatory Action Research) telah dipilih sebagai model pemberdayaan, dimana peneliti dan subjek penelitian bersama-sama memetakan persoalan, mencari solusi, dan merumuskan program bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PAR yang digunakan terbukti berhasil membantu memberdayakan warga, diantaranya adalah meningkatnya motivasi para pengelola desa, penggunaan teknologi untuk dapat beradaptasi dalam memasarkan berbagai produk warga, dan ketersediaan sarana prasarana yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dari pengelola desa wisata.
PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI BIBIT ANGGREK MELALUI KULTUR IN VITRO DI DESA PANGGUNGDUWET KABUPATEN BLITAR Fatimah Nursandi; Vina Salviana Darvina Soedarwo; Untung Santoso; Rasidi Azis
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.699 KB)

Abstract

Topografi Desa Panggungduwet berupa daratan sedang dengan ketinggian sekitar 274 m di atas permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata mencapai 240 mm dan curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember mencapai 405,04 mm. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Panggungduwet dapatteridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Pertanian yang dilakukan adalah penanaman tanaman berkayu dan akan dipanen setelah berumur 10-15 tahun tergantung pada jenis kayunya. Akibat pola pertanian demikian kondisi desa menjadi kering dan terkesan gersang. Sementara pekarangan rumah belum banyak dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman hias dan anggrek. Tanaman anggrek mempunyai nilai ekonomi tinggi dan tidak membutuhkan lahan yang luas terlebih untuk kegiatan produksi bibit namun membutuhkan penguasaan teknologi in vitro untuk menghasilkan bibit anggrekdalam jumlah banyak, cepat dan seragam. Tujuan kegiatan pengabdian adalah mengembangkan usaha pembibitan anggrek melalui teknik in vitro pada Kelompok Wanita Tani Barokah dan Kelompok Karang Taruna Toegoe Hijaoe Desa Panggungduwet. Metode yang dilakukan adalah 1). mengenalkan tanaman anggrek dan prospeknya melalaui kegiatan diskusi, kunjungan ke sentra anggrek, 2). Melatih ketrampilan perbanyakan bibit anggrek secara in vitro, 3). Mengembangkan Laboratorium in vitro anggrek di Desa Panggungduwet. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian ini adalah anggota kelompok tani Wanita dan Anggota KarangTaruna berhasil membudidayakan anggrek aklimatisasi dan membuat enkas untuk subkultur anggrek.
Pemberdayaan Ibu Kader PKK dalam Upaya Pencegahan Stunting di Desa Sari Gadung Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan: Family Welfare Building in the Prevention of Stunting in Sari Gadung Village, Bumbu Kalimantan South Land District Helmina Wati; Rahmi Muthia; Yustin Ari Prihandini; Untung Santoso; Vina Salviana Darvina Soedarwo; Fatimah Nursandi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i1.6023

Abstract

In South Kalimantan, the stunting incidence rate in 2022 will be 24.6%, more significant than the national prevalence rate of 21.6%. Tanah Bumbu is one of the districts located in South Kalimantan Province, with the incidence of stunting in Tanah Bumbu district, according to SSGI data, reaching 16.1%. Sari Gadung Village is one of the villages in Simpang Empat District, Tanah Spice Regency. This village has a potentially productive group, namely Posyandu Cadres. Data on the incidence of stunting in Tanah Spice Regency reached 16.1%. Providing health supplements to the community is needed to improve community health in Sari Gadung village and prevent stunting. This community service activity aims to prevent stunting by providing health checks, including checking Hb, glucose, uric acid, and blood pressure, and providing blood supplements. The method is that adult female patients are given drug information regarding the use of iron and folic acid drugs, and then their Hb, glucose, uric acid, and blood pressure are checked. The results of this activity showed that the number of patients who took part in the activity was 37, the average Hb value was 15.9 g/dL, the average uric acid was 8.6 mg/dL, the mean glucose was 112.5 mg/dL, and the blood pressure was 122/82 mmHg. The conclusion is that the results of the health examination at the posyandu in Sari Gadung village are still in the normal category.
PKM Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Kampung Wolulas, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Oman Sukmanala; Vina Salviana DS; Dony Prasetyo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegitan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pemberdayaan masayarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan social masyarakat Kampung Wolulas, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, yang berbasis potensi dan modal sosial masyarakat. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan di masyarakat Kampung Wolulas adalah usaha budidaya ikan air tawar. Mitra utama kegiatan ini adalah masyarakat Kampung Wolulas (RW 18), Kelurahan Turen, Kabupaten Malang yang meliputi Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kampung Wolulas. Permasalahan yang dihadapi mitra meliputi: Pertama, masih minimnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha budidaya ikan air tawar; dan Kedua, masih kurangnya pengetahuan terkait sistem manajemen Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Metode kegiatan dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, dan bantuan fasilitas pengelolaan usaha budidaya ikan tawar. Hasil kegiatan telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kampung Wolulas, Kecamatan Turen berupa: (1) Peningkatan pengetahuan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dalam pengelolaan budidaya ikan air tawar; (2) Peningkatan pengetahuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) tentang manajemen KUBE khususnya manajemen produksi dan pemesaran hasil olahan ikan air tawar; dan (3) hasil pemasaran dan pengolahan produksi ikan air tawar berdampak kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.Kata kunci: Pemberdayaan, masyarakat, Kesejahteraan Sosial
Penguatan kesadaran masyarakat pada pelestarian budaya subak di kawasan subak bengkel Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan-Bali Vina Salviana Darvina Soedarwo; Tutik Sulistyowati; Belinda Dewi Regina
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 4 No 2 (2024): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v4i2.956

Abstract

Subak di desa Bengkel merupakan Subak yang diajukan sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO yang harus dilestarikan. Desa Bengkel berada di kabupaten Tabanan yang terkenal sebagai Lumbung Padi di Bali. Desa ini memiliki potensi sebagai pemasok beras namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menghadapi masalah pertama, lahan garapan yang berupa sawah telah mengalami pengurangan jumlah luas areanya dan telah berubah fungsinya, sekitar 40 hektar sawah telah berganti fungsi. Kedua adalah masalah generasi muda yang sekolah di luar hanya sedikit yang kembali menjadi petani. Ketiga adalah cara pandang pemangku kebijakan di tingkat lokal yang masih membandingkan PAD dengan daerah lain yang sudah menjadi destinasi wisata internasional. Dari permasalahan tersebut di atas dapat dirumuskan tiga Solusi yaitu (a) Membangun kesadaran masyarakat melalui penyuluhan tentang pentingnya mempertahankan lahan garapan (sawah). (b) Memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa mengelola sawah bukan berarti hanya menjadi petani melainkan bisa membuka usaha ekonomi kreatif berbasis hasil pertanian. (c) menambah keterampilan warga sekitar Subak untuk mengolah potensi desa berupa pendampingan keterampilan pembuatan bawang goreng bagi kelompok wanita tani sebagai usaha kecil menambah pendapatan. Dalam implementasi penyelesaian solusi tersebut telah dilkasanakan sejumlah kegiatan, yaitu sosialisasi dan penyuluhan bagi petani sekitar subak Bengkel, pendampingan motivasi bagi petani milenial serta pelatihan keterampilan bagi Kelompok Tani Wanita
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KAMPUNG WOLULAS, KECAMATAN TUREN, KABUPATEN MALANG SEBAGAI KAMPUNG WISATA EDUKASI Sukmana, Oman; Salviana, Vina; Hidayat, DS Wahyu
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.251 KB) | DOI: 10.30997/qh.v6i2.2286

Abstract

Kegitan bertujuan untuk membantu masyarakat RW 18, Kelurahan Turen, Kabupaten Malang dalam pengelolaan program Kampung Wolulas sebagai Kampung Wisata Edukasi. Metode kegiatan dilakukan melalui pelatihan (training) dan pendampingan yang meliputi aspek manajemen produksi, pemasaran, keuangan, dan pengelolaan lingkungan yang meliputi penataan taman lingkungan, pengelolaan sampah menjadi pupuk organic, dan penataan tempat sampah organic,serta bantuan alat untuk mendukung pengembangan usaha kue dan kegiatan pengelolaan Bank Sampah. Luaran utama kegiatan ini adalah berupa kemasan produk kue (bolu) dan aneka minuman instan. Sasaran utama  kegiatan ini adalah warga RW 18, Kelurahan Turen, Kabupaten Malang yang meliputi ibu-ibu anggota PKK RW, Karang Taruna, dan Tokoh Masyarakat. Hasil kegiatan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kampus Wolulas, RW 18, Kelurahan Turen berupa: (1) peningkatan keterampilan variasi pembuatan kue bagi ibu-ibu PKK, (2) peningkatan pengetahuan dan kemampuan mengela internet bagi Karang Taruna, (3) Peningkatan kemampuan pembukuan bagi pengurus Bank Sampah,  (4) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam membuat tanaman organic, dan (5) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan sosial bagi pengurus RW.
Organizational Culture Transformation in the New Public Management Era: Case Study of Implementation in Indonesian Local Government Ihyauddin, Ihyauddin; Adi, Bambang Tri Sasongko; Sukmana, Oman; Soedarwo, Vina Salviana Darvina
Journal of Social Knowledge Education (JSKE) Vol. 6 No. 1 (2025): February
Publisher : Cahaya Ilmu Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37251/jske.v6i1.1459

Abstract

Purpose of the study: The main objective of this study is to understand and evaluate the results of the implementation of New Public Management on the transformation of organizational culture in local government. Methodology: This study uses a qualitative approach. The research design used is a case study design. The population in this study includes local government employees involved in the implementation of NPM and organizational culture transformation. Sample selection was carried out through purposive sampling techniques. Main Findings: The findings show a cultural shift from procedure-oriented to outcome-oriented, supported by decentralization of decision-making and increased employee participation. However, resistance to change and resource constraints remain significant challenges. The study highlights leadership commitment, effective communication, and locally tailored policies as critical factors in successful transformation. Novelty/Originality of this study: This research contributes to the public management literature and offers practical insights for improving the quality of public services.
Assessing the Challenges and Opportunities for Implementing New and Renewable Energy Policy in Indonesia: A Qualitative Study Asep Nurjaman Nurjaman; Vina Salviana Darvina Soedarwo; Djoko Sigit Sayogo; Rachmad K Dwi Susilo
Journal of Government and Civil Society Vol 8, No 1 (2024): Journal of Government and Civil Society (April)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v8i1.8970

Abstract

The purposes of the study are to examine the challenges and opportunities for Implementing New and Renewable Energy Policy in Indonesia. In this qualitative study, the data were analyze by using Regulatory Impact Assessment (RIA) and SWOT analysis to assess the challenges and opportunities of NRE policy and technology in Indonesia. Our findings suggest that despite the abundance of NRE resources, the country needs to reform its policies to support NRE development better and increase investment in NRE infrastructure. Furthermore, inadequate technological research and development significantly challenge NRE adoption. While the Government should be more active in fostering NRE development, we advise universities to play a critical role in developing NRE technology. Furthermore, solar energy is the most appropriate choice to be implemented in Indonesia because of its position at the equator where solar energy is abundant. This study provides valuable insights into energy policy in Indonesia and contributes to the global efforts towards achieving a sustainable future.Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji tantangan dan peluang Penerapan Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia. Dalam studi kualitatif ini, data dianalisis dengan menggunakan Regulatory Impact Assessment (RIA) dan analisis SWOT untuk menilai tantangan dan peluang kebijakan dan teknologi EBT di Indonesia. Temuan kami menunjukkan bahwa meskipun sumber daya EBT berlimpah, negara ini perlu mereformasi kebijakannya untuk mendukung pengembangan EBT dengan lebih baik dan meningkatkan investasi pada infrastruktur EBT. Selain itu, kurangnya penelitian dan pengembangan teknologi menjadi tantangan besar dalam penerapan EBT. Meskipun Pemerintah harus lebih aktif dalam mendorong pengembangan EBT, kami menyarankan perguruan tinggi untuk memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi EBT. Lebih lanjut, energi surya menjadi pilihan yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia karena posisinya yang berada di garis khatulistiwa dimana energi surya melimpah. Studi ini memberikan wawasan berharga mengenai kebijakan energi di Indonesia dan berkontribusi terhadap upaya global untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.
The Contribution of Social Forestry to Proklim: A Case Study In Kapuas Hulu and Sintang, West Kalimantan Province Sasongko Adi, Bambang Tri; Sukmana, Oman; Soedarwo, Vina Salviana Darvina
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i2.50871

Abstract

This study aims to explore the contribution of the Social Forestry (SF) Program in Sustainable Forestry Awards (PROKLIM) in 11 villages in Kapuas Hulu and Sintang, West Kalimantan Province. The focus of the research involves villages that have received PROKLIM awards from the Ministry of Environment and Forestry (MoEF), with the hope that the findings can guide similar implementations in other locations. These villages are the target villages of the FIP-1 Project, which is a collaboration between the Ministry of Environment and Forestry (MoEF) and the Asian Development Bank (ADB). The research methods used were case studies and literature studies, with a descriptive analysis approach. The results show two important aspects: first, there is a significant link between the SF program and PROKLIM assessment criteria, indicating that the existence of SF can positively support and facilitate PROKLIM assessment. Second, of the 15 villages facilitated to apply for PROKLIM, five villages achieved the MAIN PROKLIM Award, four of which had social forestry groups, while ten villages achieved the MADYA PROKLIM with all villages getting social forestry approvals. The research conclusions highlight the need for future PROKLIM development strategies. Such strategies include encouragement of climate-friendly economic activities, partnership building, market development, and community capacity building. The implications of this research can serve as a foundation for interested parties, including the government and related institutions, in designing more effective policies to support social forestry and sustainability efforts in the context of PROKLIM in the West Kalimantan region.
MAKNA TRADISI BAKAR BATU SUKU DANI (Studi Etnografi Di Kalangan Masyarakat Kampung Alang-Alang V Kabupaten Keerom Papua) Kotib, Seto Aji Nur; DS, Vina Salviana; Kumalasari, Luluk Dwi
Sosial Budaya Vol 19, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v19i2.19007

Abstract

Indonesia is an archipelagic country with ethnic, cultural, and linguistic diversity. Papua is an island as well as a province at the eastern tip of Indonesia. Papua has various ethnic groups, one of which is the Dani tribe from the Baliem Valley of the Central Mountains. The Dani tribe has a culture or tradition that is carried out when commemorating an event that occurs. One of these traditions is the Burning Stone or Barapen Tradition. The Dani tribe began to live and occupy other areas, one of which was in Kampung Alang-Alang V. The research formulation was to determine the Meaning of the Dani Tribe Bakar Batu Tradition among the People of Kampung Alang-Alang V. This study used a qualitative approach with ethnographic methods. Ethnography is used to find out the meaning of the Dani culture among the Alang-Alang V people in the form of the Bakar Batu Tradition. By analyzing using Symbolic Interactionalism Theory. The meaning of the Burning Stone Tradition carried out by the Dani Tribe has the following meanings: 1.) As conflict peace, 2). Ancestral traditional values, 3). Group Identity, 4.) The form of gratitude, and 5). The Bakar Batu Tradition Media carried out by the Dani Tribe Community in Alang-Alang V Village cannot be separated from the translation of ancestral symbols and values conveyed by parents to the younger generation, in order to continue to preserve the tradition.