Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efek Hepatoprotektor Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) Pada Tikus Yang Diinduksi Doksorubisin Junvidya Heroweti; Ibrahim Arifin; Nurul Arlin Hidayati; Rizki Suciantika
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i2.7348

Abstract

ABSTRAK Doksorubisin adalah agen kemoterapi yang mempunyai efek samping hepatotoksik dengan cara pembentukan radikal bebas. Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) memiliki potensi untuk mencegah efek hepatotoksik akibat penggunaan doksorubisin. Penelitian bertujian untuk membuktikan potensi Ekstrak Etanol Daun Kenikir (EEDK) sebagai hepatoprotektor pada tikus yang diinduksi doksorubisin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan randomized matched post only control group design. Sebanyak 25 ekor tikus galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Kelompok I, control normal diberi asupan aquadest, kelompok II kontrol hepatotoksik diberikan doksorubisin dosis 5 mg/KgBB. Kelompok III, IV dan V merupakan kelompok perlakuan EEDK dengan dosis berturut-turut 250,500, dan 1000 mg/kgBB dengan doksorubisin dosis 5 mg/kgBB. Pemberian doksorubisin dilakukan pada hari ke-1, ke-5,ke-9 dan hari ke-13 secara intraperitonial (ip) dan pemberian EEDK dilakukan 1 kali sehari selama 14 hari secara peroral (po). SEluruh hewan uji diambil darahnya pada hari ke-15. Kadar SGOT dan SGPT dievaluasi untuk melihat adanya kerusakan hati. Data kadar SGOT dianalisis dengan one way anova, sedangkan data kadar SGPT dianalisis menggunakan Kruskall-wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doksorubisin dapat menyebabkan hepatotoksik ditandai dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Ekstrak etanol daun kenikir mampu memberikan efek hepatoprotektor yang signifikan (p≤0,05) pada tikus yang diinduksi doksorubisin ditunjukkan dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT. Kata Kunci: doksorubisin, daun kenikir, hepatoprotektor, SGOT, SGPT  ABSTRACT Doxorubicin is a chemotherapeutic agent has hepatotoxic side effects through the formation of free radicals. Marigold leaves (Cosmos caudatus Kunth.) has the potential to prevent hepatotoxic effects caused by the use of doxorubicin. This study aims to prove the potential of Ethanol Extract of Marigold Leaves (EEDK) as a hepatoprotector in doxorubicin-induced rats. This study was an experimental study with a randomized matched post test only control group design. 25 wistar male rats were divided into 5 groups randomly. Group I as normal control was given aquadest intake, group II as hepatotoxic control was given doxorubicin dose 5 mg/Kg BW, group III, IV and V was EEDK treatment group dose 250, 500 and 1000 mg/Kg BW and doxorubicin dose 5 mg/Kg BW. Doxorubicin was given on day 1, 5, 9 and 13intraperitoneal (i.p) and EEDK was given once a day for 14 days orally (p.o). All blood samples were taken on the 15th day. SGOT and SGPT levels were evaluated to see liver damage. SGOT level data were analyzed statistically by One Way Anova, while SGPT level data were analyzed using Kruskall-Wallis. The results showed that doxorubicin-induced hepatotoxity characterized by increased SGOT and SGPT levels. Ethanol extract of marigold leaves can provide hepatoprotector effect significantly (p≤0.05) in doxorubicin-induced rats indicate by decreased SGOT and SGPT levels. Keywords: doxorubicin, marigold leaves, hepatoprotector, SGOT, SGPT
Efektifitas Penyembuhan Luka Sayat Spray Gel Minyak Nilam Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Junvidya Heroweti; M Fatchur Rochman; Danang Novianto Wibowo; Isnina Rokhmatun Khasanah; Safira Salma
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2397

Abstract

The Effectiveness Of Wounds Healing Of Patchouli Oil Spray Gel On Rabbit (Oryctolagus cuniculus)Patchouli plant (Pogostemon cablin Benth) produces essential oil- plants containing sesquiterpenes and patchouli alcohol compounds that function as anti-inflammatory. In addition, patchouli oil also contains terpenoid compounds that have antibacterial and antifungal activity. This study aims to determine the effect of wound healing in patchouli oil spray gel on rabbits. The spray gel formulation used in this study was to add the active substance of pure patchouli oil with concentrations of 5%, 7.5%, and 10%. The resulting spray gel formulation was tested on rabbit cuts with six treatments, namely positive control (bioplacenton), negative control (base), control without treatment, patchouli oil spray gel with concentrations of 5%, 7.5%, and 10%. The test was carried out for 14 days, giving the ointment two times a day (every 12 hours) with three replication. The analysis was carried out by calculating the average percentage of wound healing time and analyzed using the one-way ANOVA test. The results of the three formulations of patchouli oil spray gel showed that the preparation with a concentration of 10% had no significantly different results (P>0.05) compared to the positive control. Statistical results on the three spray gel formulation showed that there was a significant difference (p < 0.05) between the treatment groups. It can be said that the spray gel preparation at a concentration of 5% was significantly different from the preparation with a concentration of 10%. Where increasing the concentration of patchouli oil will accelerate the percentage of wound healing on the rabbit's back.Keywords : Spray gel; patchouli oil; patchouli alcohol; Wounds healingTanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan satu dari tumbuhan penghasil minyak atsiri, mengandung senyawa sesquiterpen dan patchouli alcohol yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Selain itu, minyak nilam juga mengandung senyawa terpenoid yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan antijamur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya efek terhadap penyembuhan luka sayat dalam sediaan spray gel minyak nilam terhadap kelinci. Formulasi spray gel yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menambahkan zat aktif  minyak nilam murni dengan berbagai konsentrasi yaitu 5%, 7,5%, dan 10%. Formulasi spray gel yang dihasilkan diujikan pada luka sayat kelinci dengan 6 perlakuan, yaitu kontrol positif (bioplacenton), kontrol negatif (basis), kontrol tanpa perlakuan, spray gel minyak nilam konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian dilakukan selama 14 hari dengan durasi pemberian salep sebanyak 2 kali sehari (setiap 12 jam) dengan replikasi sebanyak tiga kali. Analisis dilakukan dengan menghitung rata-rata persentase waktu penyembuhan luka sayat dan dianalisis menggunakan uji one way anova. Hasil dari ketiga formula sediaan spray gel minyak nilam menunjjukan, sediaan dengan konsentrasi 10 % memiliki hasil tidak berbeda secara signifikan (P>0,05) jika dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil statistik pada ketiga formula spray gel menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p <0,05) antara kelompok perlakuan. Dapat dikatakan bahwa sediaan spray gel pada konsentrasi 5 % berbeda signifikan dengan sediaan dengan konsentrasi 10%. Dimana peningkatan pemberian konsentrasi minyak nilam akan mempercepat persentase penyembuhan luka pada punggung kelinci.Kata kunci : Spray gel; Minyak nilam; patchouli alcohol; Luka sayat
UJI AKTIVITAS PENINGKAT DAYA INGAT FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH KEMUKUS (Piper cubeba L. f) PADA MENCIT JANTAN GALUR BALB/C DENGAN METODE RADIAL ARM MAZE (RAM) Junvidya Heroweti; Yance Anas; Idress Muhammed Hama
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 1 Juni 2019
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.183 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v16i01.2927

Abstract

ABSTRACTNeurodegenerative is often associated with aging. The aging process will affect the decrease in nerve cells, especially brain nerve cells. Ethyl acetate fraction of kemukus fruit ethanol extract (FEAEE) of kemukus fruit has been investigated as a memory enhancer with the Morris water maze (MWM) method. One of the shortcomings of the Morris water maze method is that it causes stress in test animals, thus affecting their memory. This study aims to determine the memory enhancing activity of FEAEE of kemukus fruit with the radial arm maze method This research is an experimental study with pre and posttest matched control group design using 25 male mice, Balb/c strains divided into 5 groups. Mice group 1 as a negative control group were given a 1% CMC Na solution of 17.5 mg/mL. Group mice 2 - 5 were given FEAEE of kemukus fruit with doses of 63, 126, 252, and 504 mg/kgBB, respectively. Test material is given orally for 21 days. Observations were made on the frequency of mice passing the platform correctly and incorrectly and calculating memory scores using the radial arm maze (RAM) method. Differences in memory scores were analyzed by the Mann Whitney test. The results showed that FEAEE steamed fruit has memory enhancing activity. Memory activity was indicated at doses of 63 and 252 mg / kg.Keywords: steamed fruit (Piper cubeba, L. f), ethyl acetate fraction, memory score, radial arm maze
PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) UNTUK MEMBANTU MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES DI KELURAHAN PLALANGAN KOTA SEMARANG Ririn Lispita Wulandari; Ayu Shabrina; Junvidya Heroweti
ABDIMAS UNWAHAS Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v8i2.10103

Abstract

Sebagian besar ibu rumah tangga di Kelurahan Plalangan belum memiliki keterampilan untuk memanfaatkan dan mengolah daun kersen, padahal tanaman tersebut banyak tumbuh di wilayah kelurahan tersebut. Selama ini daun kersen juga belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pengetahuan khasiat dan manfaat daun kersen dalam membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, serta memberikan keterampilan membuat teh herbal daun kersen kepada para ibu rumah tangga di Kelurahan Plalangan. Bentuk kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan, menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan latihan. Para peserta mendengarkan terlebih dahulu materi yang disampaikan dan ditunjukan oleh pelatih, kemudian mereka berlatih membuat teh herbal daun kersen dengan didampingi oleh para pelatih. Para peserta mengerjakan seluruh proses mengelola daun kersen hingga pengemasan. Hasil kegiatan adalah peserta memiliki pengetahuan mengenai khasiat dan manfaat daun kersen sebagai bahan alami yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, dan keterampilan untuk mengolah daun kersen menjadi teh herbal untuk menjadi produk yang bernilai guna dan ekonomi.Kata kunci : daun kersen; Kelurahan Plalangan; teh herbal
EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI DOKSORUBISIN Heroweti, Junvidya; arifin, Ibrahim; Hidayati, Nurul Arlin
Media Farmasi Indonesia Vol. 14 No. 2 (2019): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.757 KB)

Abstract

Doksorubisin merupakan agen kemoterapi yang mempunyai efek sampinghepatotoksik dengan cara pembentukan radikal bebas. Daun kenikir (Cosmos caudatusKunth.) memiliki potensi untuk mencegah efek hepatotoksik akibat penggunaan doksorubisin(DOX). Penelitian bertujian untuk membuktikan potensi Ekstrak Etanol Daun Kenikir(EEDK) sebagai hepatoprotektor pada tikus yang diinduksi DOX.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan randomized matchedpost only control group design. Sebanyak 25 ekor tikus galur wistar dibagi menjadi 5kelompok secara acak. Kelompok I, control normal diberi asupan akuades, kelompok IIkontrol hepatotoksik diberikan doksorubisin dosis 5 mg/KgBB. Kelompok III, IV dan Vmerupakan kelompok perlakuan EEDK dengan dosis berturut-turut 250,500, dan 1000mg/kgBB dengan DOX dosis 5 mg/kgBB, Pemberian DOX dilakukan pada hari ke-1, ke-5,ke-9 dan hari ke-13 secara intraperitonial (ip) dan pemberian EEDK dilakukan 1 kali sehariselama 14 hari secara peroral (po). Seluruh hewan uji diambil darahnya pada hari ke-15.Kadar SGOT dan SGPT dievaluasi untuk melihat adanya kerusakan hati. Data kadar SGOTdianalisis dengan one way anova, sedangkan data kadar SGPT dianalisis menggunakanKruskall-wallis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa DOX dapat menyebabkan hepatotoksik ditandaidengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Ekstrak etanol daun kenikir mampumemberikan efek hepatoprotektor yang signifikan (p≤0,05) pada tikus yang diinduksidoksorubisin ditunjukkan dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT.
Pengaruh Formulasi Spray Gel Minyak Nilam (Patchouli Oil) Dengan Basis Hidrokarbon Dan Absorbsi Terhadap Sifat Fisik Sediaan Junvidya Heroweti; Nurlaili Fitriani; Danang Novianto Wibowo
Media Farmasi Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v17i2.202

Abstract

Minyak Nilam (Patchouli oil) menunjukkan beberapa aktivitas farmakologi salah satunya yaitu sifat antibakteri. Kandungan minyak atsiri pada daun nilam mengandung patchouli alcohol sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi minyak nilam (Patchouli oil) dengan basis hidrokarbon dan basis absorpsi terhadap karakteristik fisik sediaan spray gel. Salep dibuat menggunakan metode peleburan dengan variasi konsentrasi minyak nilam F1 5%, FII 7,5%, dan FIII 10% sebagai zat aktif dengan basis yang berbeda. Salep dilakukan uji sifat fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat dan daya sebar. Hasil uji organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif, sedangkan hasil pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat dianalisis secara statistik dengan regresi linier, untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi minyak nilam (Patchouli oil) dengan basis hidrokarbon dan basis absorpsi terhadap karakteristik fisik sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep minyak nilam dengan basis hidrokarbon memiliki warna putih tulang sedangkan pada basis absorpsi memiliki warna kuning muda. Salep dengan basis hidrokarbon dan absorpsi memiliki bau khas minyak nilam, bentuk semi padat dan tercampur secara homogen. Salep minyak nilam dengan basis hidrokarbon dan absorpsi berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan salep. Kenaikan konsentrasi minyak nilam dapat menurunkan viskositas dan daya lekat, tetapi menaikkan daya sebar dan pH sediaan.
Edukasi Penggunaan Obat dan Suplemen untuk Pencegahan Non-Communicable Diseases (NCDs) pada Pekerja Imigran Indonesia di Sanggar Bimbingan Sungai Mulia, Kuala Lumpur, Malaysia Heroweti, Junvidya; Inayati, Dian; Budiarti, Aqnes; Ikhsan, Muhammad
Journal of Dedicators Community Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v8i3.6963

Abstract

The health of Indonesian immigrants working in Malaysia is a concern due to difficulties in obtaining health and medical facilities. Non-Communicable Diseases (NCDs) are increasing rapidly in Indonesia and Malaysia due to unhealthy lifestyles and eating patterns. The aim of this service is to increase awareness of Indonesian immigrants in Malaysia, especially at Sanggar Guidance (SB) Sungai Mulia 5, Gombak, Kuala Lumpur, Malaysia. This service begins with situation analysis, health outreach, assistance with medication use and evaluation of understanding regarding NCDs. Based on the results of health outreach and medical check-ups, it is known that as many as 70% of immigrants experience high blood pressure; 60% experienced high blood sugar; 30% experienced high uric acid and 57.5% experienced hypercholesterolemia. The results of the evaluation of the use of supplements and herbs to prevent NCDs showed that more than 70% of participants had an understanding of metabolic diseases, symptoms of NCDs, lifestyle improvements, processing and use of herbs, use of multivitamins, use of medication from a doctor (if they had received therapy). This activity can support information on health status and increase understanding regarding the use of medicines and herbs among Indonesian immigrants in Malaysia.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DALAM SEDIAAN LOTION Setiawan, Pratama Yuda; Prihantini, Malinda; Heroweti, Junvidya
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i1.6584

Abstract

Daun sirsak mengandung senyawa aktif flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan. Daun sirsak akan lebih praktis untuk diaplikasikan sebagai kosmetik dalam bentuk lotion. Penelitian ini bertujuan melakukan formulasi dan uji aktivitas antioksidan lotion ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) dengan metode DPPH. Ekstrak etanol daun sirsak diperoleh dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% kemudian dibuat lotion dalam 3 formula FI (0,1%), FII (0,2%), FIII (0,3%). Lotion yang dibuat diuji karakteristik fisika meliputi uji organoleptis, homogenitas, tipe emulsi, pH, viskositas, daya lekat dan daya sebar. Serta uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil pengujian organoleptis, homogenitas dan tipe emulsi dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pengujian pH, daya lekat, daya sebar, viskositas dan aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan regresi linier.Lotion ektrak etanol daun sirsak memiliki bentuk semikental, warna hijau muda, aroma khas lotion, pH 5,74 – 5,95 dan memiliki tipe emulsi M/A. Peningkatan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak dalam lotion meningkatkan viskositas, daya lekat dan aktivitas antioksidan. Nilai IC50 terjadi peningkatan sebesar FI 101,826 ppm (antioksidan sedang), FII 87,530 ppm (antioksidan kuat), dan FIII 73,188 ppm (antioksidan kuat). Ditemukan hasil bahwa peningkatan konsentrasi ektrak etanol daun sirsak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas antioksidan dengan nilai signifikansi 0,001(p<0,05).Kata kunci: antioksidan, DPPH, daun sirsak, ekstrak etanol, lotion.
Komunikasi, Edukasi, Informasi Obat dan Promosi Kesehatan pada Warga Kalisegoro Semarang Kerjasama dengan Klinik Nadi Medika Shabrina, Ayu; Sri Suwarni; Dharmawan Dharmawan; Maria Ulfah; Junvidya Heroweti; Khoirul Anwar; Urva Fresiva; Muhammad Ikhsan; Ibrahim Arifin
ABDIMAS Madani Vol 7 No 02 (2025): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/abdimas.v7i02.187

Abstract

Kalisegoro, sebuah wilayah di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, menghadapi berbagai tantangan kesehatan masyarakat, seperti tingginya kasus hipertensi, diabetes melitus, asam urat, serta penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Pengetahuan masyarakat yang masih rendah mengenai penggunaan obat yang benar, ditambah literasi digital kesehatan yang terbatas, menyebabkan praktik pengobatan yang tidak aman seperti polifarmasi dan penghentian antibiotik sebelum waktunya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga dalam penggunaan obat yang rasional serta meningkatkan kemampuan dalam mengakses informasi obat melalui situs resmi Badan POM. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan praktis. Sosialisasi difokuskan pada bahaya polifarmasi, penggunaan antibiotik yang tepat, serta pentingnya konsultasi dengan tenaga kesehatan. Pendampingan dilakukan secara individual untuk mengidentifikasi obat yang dikonsumsi warga dan memberikan konsultasi terkait interaksi serta jadwal obat. Pelatihan BPOM dilakukan dengan praktik langsung. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan perubahan sikap warga terhadap penggunaan obat. Mayoritas peserta menunjukkan pemahaman yang lebih baik dan berkomitmen untuk tidak lagi menggunakan antibiotik tanpa resep. Selain itu, warga menjadi lebih terampil dalam mengecek legalitas obat secara mandiri. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan mendorong perilaku pengobatan yang lebih bertanggung jawab secara berkelanjutan.
Evaluation Of Antibiotic Use With Quantitative Methods at Sultan Agung Semarang Hospital Heroweti, Junvidya; Suswanto, Suswanto; Johari, Ahmad Mu’alim
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.524

Abstract

Antimicrobial Resistant in Indonesia estimates that the data of deaths due to Antimicrobial Resistant in 2018 is around 700,000 people and this number will continue to increase to 10 million people by 2050. It is necessary to control antibiotic resistance by evaluating the use of antibiotics. The purpose of this study was to determine the quantity of antibiotic use at RSI Sultan Agung Semarang period July-December 2021. This research is observational with a descriptive research design and retrospective data collection. The population used was all medical record data of inpatients in the internal medicine ward who used antibiotics. There were 394 medical records that met the inclusion criteria. Data calculated using the ATC/DDD method is described descriptively and presented in the form of percentages and tables, percentages and tables. The results showed the total DDD value of the antibiotic was 81.56 DDD/100 patient days with a total Length of Stay (LOS) of 2,588 days. Antibiotics with the highest DDD value are Levofloxacin parenteral with a value of every 100 days of hospitalization 20.38 patients received the treatment with a dose of 0.5 grams every day. While antibiotics that enter the 90% DU segment are Levofloxacin (P), Ceftriaxone (P), Moxifloxacin, Cefoperazone Sulbactam (P), Ampicillin Sulbactam (P), Meropenem (P), Metronidazole (P), Cefixime (O), Azitromycin (O), Levofloxacin (O), dan Cefotaxime (P). As a consequence of the possibility of antibiotic resistance, its use should be strictly controlled.