Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk menganalisis literatur terkait Taksonomi Bloom dan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam konteks pendidikan. Taksonomi Bloom, yang diperkenalkan pada tahun 1956, mengelompokkan tujuan pembelajaran ke dalam tiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap ranah terdiri dari kategori yang berhierarki, penting untuk perkembangan peserta didik yang seimbang. PBL, sebagai metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pengenalan masalah nyata yang memerlukan pengetahuan baru. Penelitian menunjukkan bahwa penggabungan Taksonomi Bloom dan PBL dapat memperkaya pengalaman belajar, mendukung pengembangan kompetensi yang relevan dengan tuntutan zaman, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Dengan demikian, kedua pendekatan ini memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan membentuk karakter peserta didik yang holistik