Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Bioteknologi

PENGARUH PEMBERIAN MANUR BROILER DENGAN FERMENTASI Lactobacillus casei TERHADAP KONVERSI PAKAN AYAM KAMPUNG Nururrozi, Alfarisa; Indarjulianto, Soedarmanto; Ramandani, Dhasia; Yanuartono, Yanuartono
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 5 No. 2 (2018): December 2018
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.536 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.2774

Abstract

The Effect of Broiler Manure with Lactobacillus casei Fermentation on the Kampung Chicken Feed Convertion Ratio ABSTRACTHusbandry of kampung chicken is constrained by high feed prices and poor productivity. This study aims to utilize alternative feed materials derived from broiler manure to obtain a cheaper feed with good quality. Manure contains high nutrients. Manure was fermented using Lactobacillus casei to improve feed conversion. Two hundred chickens were divided into 4 groups (n = 50). Groups P1, P2, and P3 were given 4%, 8%, and 12% fermentation of L. casei, respectively. Group P0 was given a regular feed without L. casei. Each treatment group consisted of four replicates and were maintained for 60 days. The research design used was Completely Randomized Design subjected to analysis of variant (ANOVA) followed by Duncan test. The feed conversion values of groups P0, P1, P2, and P3 were 4.46; 4.38; 4.21; and 4.54, respectively. The results showed that the feed conversion was not significant in all groups. It was concluded that L. casei fermenter could not improve the feed conversion ratio (FCR).Keywords: FCR, fermentation, kampung chicken, Lactobacillus casei, manure ABSTRAKBudidaya ayam kampung terkendala tingginya harga pakan dan rendahnya produktivitas. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan pakan alternatif bersumber manur (limbah kotoran) ayam broiler untuk memperoleh pakan murah dengan kualitas baik. Manur broiler masih mengandung nutrisi yang tinggi. Manur difermentasi menggunakan Lactobacillus casei untuk memperbaiki konversi pakan. Dua ratus ekor ayam dibagi menjadi 4 kelompok (n=50 ekor). Kelompok P1, P2, dan P3 masing-masing diberi ransum yang ditambah fermentasi L. casei sebanyak 4%, 8%, dan 12%. Kelompok P0 diberikan pakan biasa tanpa penambahan L. casei. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari empat ulangan dipelihara selama 60 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Konversi pakan dari kelompok P0, P1, P2, dan P3 berturut-turut 4,46; 4,38; 4,21; dan 4,54.  Hasil penelitian menunjukkan konversi pakan tidak berbeda nyata pada semua kelompok perlakuan. Dari hasil penelitian disimpulkan penggunaan fermenter L.casei pada pakan belum mampu memperbaiki konversi pakan.Kata Kunci: ayam kampung, FCR, fermentasi, Lactobacillus casei, manur
PENENTUAN JENIS KELAMIN BURUNG KENARI (Serinus canaria) BERDASARKAN GEN Chromodomain Helicase DNA-Binding 1 (CHD1) Akhrom, Afif Muhammad; Soedarmanto, Indarjulianto; Yanuartono, Yanuartono; Susmiati, Trini; Nururrozi, Alfarisa; Raharjo, Slamet
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 7 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.004 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v7i1.3178

Abstract

Phenotype determination of sex in young canaries is very low in accuracy. This study aimed to develop a genotypic sexing method in canaries. This study used 12 canaries consisting of 3 mature males, 3 mature females and 6 one-month-old canaries. Phenotypic sexing by cloacal observation was done on all birds, continued by genotypic sexing to identification CHD1 gene using polymerase chain reaction (PCR). The PCR used blood samples for mature canaries, and feather for mature and one-month-old canaries. The results of phenotypic observations showed that all mature male canaries had prominent and pointed cloaca forms, all mature females had flat and wide, whereas all one-month-old birds had a flat cloaca. The result of PCR showed a single band (500 bp) for mature male and double bands (500 bp and 300 bp) for mature female canaries. The PCR results of one-month-old canaries showed that there were one male and five females. Based on this study, it was concluded that genotypic sexing using the PCR method is effective in the sex determination of canaries.Keywords: canary, CHD1, genotype, PCR, sexing ABSTRAKPenentuan jenis kelamin burung kenari muda secara fenotip akurasinya sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis kelamin burung kenari secara genotip. Penelitian ini menggunakan 12 ekor burung kenari, terdiri dari 6 ekor dewasa (3 jantan, 3 betina) serta 6 ekor umur 1 bulan. Semua burung ditentukan jenis kelaminnya dengan mengamati kloaka dan identifikasi gen CHD1 menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR). Sampel DNA berasal dari darah dan bulu untuk burung dewasa serta bulu untuk burung umur 1 bulan. Pengamatan fenotip menunjukkan bahwa burung kenari dewasa jantan mempunyai bentuk kloaka menonjol dan runcing, dewasa betina berbentuk datar dan lebar, sedangkan semua burung umur 1 bulan mempunya bentuk kloaka datar. Hasil identifikasi gen CHD1 diperoleh adanya 1 pita gen sekitar 500 bp dari sampel darah dan bulu semua burung kenari dewasa jantan, dan 2 pita gen sekitar 500 bp dan 300 bp dari sampel semua burung kenari betina dewasa. Hasil PCR pada sampel burung umur 1 bulan menunjukkan bahwa 1 ekor jantan dan 5 ekor betina. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penentuan jenis kelamin secara genotip menggunakan gen CHD1 dapat dilakukan pada burung kenari.
MANURE UNGGAS: SUPLEMEN PAKAN ALTERNATIF DAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN Yanuartono, Yanuartono; Nururrozi, Alfarisa; Indarjulianto, Soedarmanto; Haribowo, Nurman; Purnamaningsih, Hary; Raharjo, Slamet
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 5 No. 2 (2018): December 2018
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1472.076 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.2775

Abstract

Manure Poultry: Alternative Feed Supplements and Impacts on the EnvironmentABSTRACTThe increase in protein demand is now of serious concern as the human population is forecasted to rise to as much as 9.6 billion by 2050. The poultry industry is one of the largest and fastest growing sectors of livestock production in the world. Increased production results in increased sewage so that the impact on the emergence of environmental problems associated with increased air pollution, water, and soil. The sustainability of animal feeds is crucial in the development of livestock production systems, and feed efficiency can be improved by reusing poultry waste in livestock diets, thus diminishing the use of feed grains. There are several ways of disposing of poultry waste including burial, incineration, composting, fertilizer or source of biogas energy and feed for livestock. Poultry manure is a rich source of lignocelluloses, polysaccharides, proteins, minerals, and other biological materials. It is currently expected some problems can be overcome by utilizing poultry manure waste as an alternative feed source for livestock. This paper aims to review the negative effects of excessive chicken manure and its benefits as an alternative feed for livestock and fish.Keywords: alternative feed, livestock, pollution, poultry industry, poultry manure ABSTRAKKenaikan permintaan protein menjadi perhatian serius karena populasi manusia diperkirakan akan meningkat menjadi sebanyak 9,6 miliar orang pada tahun 2050. Industri perunggasan merupakan salah satu sektor produksi ternak terbesar dan tercepat di dunia. Meningkatnya hasil produksi tersebut akan menambah jumlah limbah sehingga berdampak pada munculnya masalah lingkungan yang terkait dengan peningkatan polusi udara, air dan tanah. Ketersediaan pakan hewan secara berkesinambungan sangat penting dalam pengembangan sistem produksi ternak dan efisiensi pakan dapat ditingkatkan dengan menggunakan kembali limbah unggas sebagai bahan pakan ternak, sehingga mengurangi penggunaan biji-bijian sebagai sumber pakan. Ada beberapa metode mengurangi jumlah manure ayam termasuk penguburan, insinerasi, pengomposan, pemupukan atau sumber energi biogas dan pakan ternak. Kotoran unggas adalah sumber lignoselulosa, polisakarida, protein, mineral dan bahan biologi lainnya. Saat ini diperkirakan beberapa permasalahan bisa diatasi dengan memanfaatkan limbah manure unggas sebagai sumber pakan alternatif bagi ternak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dampak negatif dari manure ayam yang berlebihan dan manfaatnya sebagai pakan alternatif untuk ternak dan ikan.Kata Kunci: industri perunggasan, manure ayam, pakan alternatif, polusi, ternak