Claim Missing Document
Check
Articles

STRESS ESTIMATION OF PRE-SLAUGHTER AND SLAUGHTERED BY MEANS OF FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY ANALYSIS THROUGH MEASUREMENT OF CORTISOL AND CATECHOLAMINE LEVEL IN FEMALE CATTLE URINE Widiyanto, Slamet; Widiyono, Irkham; Putro, Prabowo Purwono; Astuti, Pudji
ANIMAL PRODUCTION Vol 16, No 3 (2014): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.056 KB)

Abstract

Abstract. This study was aimed to analyze the levels of catecholamine and cortisol as stress indicator by invasive and non-invasive methods. Twelve female cattle PO were used in this study and were collected from slaughter house in Yogyakarta. Catecholamine and cortisol level of urine were measured by Enzyme linked Immunoassay (EIA) method and Fourier Transform Infrared (FTIR), were statistically analyzed to determine the difference between pre slaughter and slaughter conditions. FTIR spectra were analyzed using chemo-metrics software.  These results showed that the concentration of urinary cortisol were 2.12±1.68 ng/dl of pre-slaughter and 7.58±3.89 ng/dl of slaughtered respectively. The levels of urinary catecholamine in pre slaughter and slaughter were 3.07±2.05 ng/dl  and 4.15±2.68 ng/dl respectively. In FTIR analysis showed the spectral separation between the different quadrants before and during slaughter. The result suggested the correlation between the results of the analysis using the EIA and FTIR spectra. It is assumed that the separation of the FTIR spectrum in line with the increased levels of cortisol catecholamine and samples. It can be concluded that FTIR can be used to analyze the status of stress in animals, especially in cattle. Key words: catecholamine, cortisol, non-invasive, FTIR Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar katekolamin dan kortisol sebagai indicator stress secara invasif maupun non invasif dan mengembangkan metode deteksi stress pada sapi. Penelitian menggunakan sampel urin sapi Peranakan Ongole (PO) yang diambil dari rumah potong hewan di Yogyakarta. Analisis kadar katekolamin (CA) dan kortisol (CO) dilakukan dengan menggunakan metode EIA dan FTIR. Data konsentrasi kortisol maupun katekolamin hasil pengukuran menggunakan metode EIA dilakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh stres terhadap konsentrasi CA dan CO urine. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata konsentrasi kortisol urin adalah 2.12±1.68 ng/dl dalam kondisi prapenyembelihan dan 7,58±3,89 ng/dl pada saat penyembelihan. Sedangkan konsentrasi katekolamin urin pada saat prapenyembelihan dan penyembelihan secara berurutan adalah 3,07±2,05 ng/dl  dan 4,15±2,68 ng/dl. Analisis FTIR menggambarkan pemisahan spektral pada quadran berbeda antara sebelum dan saat penyembelihan. Berdasarkan hasil ini menunjukkan korelasi antara hasil analisis dengan menggunakan EIA dan FTIR, baik konsentrasi katekolamin dan kortisol dengan spektra FTIR dari sampel. Perbedaan konsentrasi CA dan CO urin prapenyembelihan dan saat penyembelihan sejelan dengan pemisahan spektra FTIR. Hal ini diyakini bahwa pemisahan spektrum FTIR disebabkan adanya peningkatan kadar katekolamin dan kortisol dari sampel. Dapat disimpulkan bahwa FTIR dapat untuk menganalisis status stres pada hewan khususnya pada sapi. Kata kunci : katekolamin, kortisol, non invasif, FTIR
Pelatihan Penggunaan Alat Penghalus Kotoran Ternak di Kelompok Ternak Sidomaju Bantul Yogyakarta Indarjulianto, Soedarmanto; Widiyono, Irkham; Sarmin, Sarmin; Airin, Claude Mona
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i1.168

Abstract

ABSTRACT The utilization of manure as organic fertilizer is on the rise, but the coarse form may negatively impact the aesthetics. This community service aims to train the farmers to operate the livestock manure grinder machine. The community service was performed in the Sidomaju livestock group, Panggungharjo village, Sewon, Bantul, Yogyakarta, with 37 farmers. The method for this community service is providing online presentations followed by online and offline workshops. The participation and satisfaction of the participants were measured by direct interaction and analyzed descriptively. The results of this community service showed that all farmers were more enthusiastic to participate in offline activities rather than online ones. All of the participants of the training can operate the livestock manure grinder machine. Based on the results of this activity, it is concluded that the training on the use of grinders for livestock manure machine has been adopted by farmers. Keywords: Manure; Manure grinder; Livestock; Organic manure ABSTRAK Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik semakin meningkat, tetapi bentuk yang kasar dapat mengurangi estetika. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melaksanakan pelatihan penggunaan alat pelembut kotoran ternak. Pengabdian dilakukan di kelompok ternak Sidomaju, desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta yang beranggotakan 37 peternak. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan presentasi dan pelatihan secara daring dan luring. Keterlibatan dan kepuasan peserta diukur melalui interaksi langsung dan hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa semua peternak lebih antusias mengikuti kegiatan secara luring. Semua peserta yang hadir dalam pelatihan telah dapat mengoperasionalkan mesin penghalus kotoran ternak. Berdasar hasil kegiatan ini, disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan mesin penghalus kotoran ternak telah dapat diadopsi oleh peternak. Kata kunci: Kotoran ternak; Pelembut kotoran; Pupuk organik; Ternak
Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) dan Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap Profil Darah Ayam Hartati, Sri; Widiyono, Irkham; Raharjo, Slamet; Purnamaningsih, Hary; Nururrozi, Alfarisa; Fitriana, Ida
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i1.96

Abstract

Abstract Herbal preparations have started being used to support poultry health. The purpose of this study was to obtain information about the effect of meniran and turmeric extracts as well as the combination of both on the blood profile (hemoglobin, hematocrit, erythrocytes, leukocytes, and plasma protein) of chickens. This study used 80 layer chickens (DOC), which were randomly divided into 4 groups (A, B, C, and D, each group contain 20 chickens). Group A was the control, group B was treated with turmeric extract (100 mg/kg BW), group C was treated with meniran extract (100 mg/kg BW), and group D was treat with a combination of meniran and turmeric extracts (each dose 100 mg/kg BW). Treatment was given for 30 days. Blood samples were collected on the end period for examination. Statistical analysis of the data were done through the one-way ANOVA method. The results showed that the blood profiles (hematocrit, hemoglobin, erythrocytes, leukocytes, and total plasma protein) with turmeric and meniran extract treatments were still within normal range and not significantly different from the control group (P> 0.05). Based on this research, it can be concluded that the treatment of extract turmeric and meniran or a mixture of both at a dose of 100 mg/kg body weight for 30 days does not affect the blood profile. Keywords: meniran, turmeric, blood profile, chicken Abstrak Penggunaan sediaan herbal mulai banyak digunakan untuk mendukung kesehatan unggas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh ekstrak kunyit dan meniran serta kombinasi kedua ekstrak terhadap gambaran darah (hematokrit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan total protein plasma) ayam. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor day old chicken (DOC) layer, yang secara acak dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C dan D, masing-masing kelompok 20 ekor). Kelompok A sebagai kontrol, kelompok B sebagai perlakuan yang diberi ekstrak kunyit (dosis 100 mg/kg berat badan), kelompok C diberi ekstrak meniran (dosis 100 mg/kg BB), dan kelompok D diberi campuran ekstrak meniran dan kunyit (masing-masing dosis 100 mg/kg BB). Pemberian ekstrak kunyit dan meniran dilakukan selama 30 hari. Sampel dikoleksi pada akhir periode penelitian untuk dilakukan pemeriksaan darah. Analisis data secara statistik menggunakan ANOVA one way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kunyit dan meniran tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai hematokrit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan total protein plasma dibanding kontrol (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kunyit dan meniran maupun campuran keduanya dengan dosis 100mg/kg berat badan selama 30 hari tidak berpengaruh terhadap gambaran darah ayam. Kata kunci: ayam; kunyit; meniran; profil darah
Sosisalisasi Kesehatan Hewan Kepada Masyarakat Secara Daring Indarjulianto, Soedarmanto; Yanuartono, Yanuartono; Raharjo, Slamet; Nururrozi, Alfarisa; Wuryastuty, Hastari; Widiyono, Irkham; Purnamaningsih, Hary; Mulyani, Guntari Titik; Tjahajati, Ida; Hartati, Sri; Yuriadi, Yuriadi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i2.223

Abstract

ABSTRACT Various animal diseases are not always known by animal owners, so they must always be socialized even in the condition of the COVID-19 outbreak. This community service aims to provide animal health information to the community by online. This activity was carried out from in November 2020 using the Cisco Webex platform. The results showed that as many as 269 participants have joined in the socialization, consisting of 180 from Yogyakarta and 89 from outside Yogyakarta. Concluded that online socialization of animal health is successfully carried out and received a very good response from the community. Keywords: Animal health; Community service; Veterinary clinic ABSTRAK Berbagai macam penyakit hewan tidak selalu diketahui oleh pemilik hewan, sehingga harus selalu disosialisasikan walapun dalam kondisi wabah COVID-19. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan informasi kesehatan hewan kepada masyarkat secara daring. Pengabdian dilakukan pada bulan bulan Oktober sampai Nopember 2020 secara daring menggunakan platform Cisco Webex. Hasil PKM menunjukkan bahwa sebanyak 269 calon peserta telah mengikuti sosialisasi, yang terdiri dari 180 berasal dari Yogyakarta dan 89 dari luar Yogyakarta. Berdasar hasil kegiatan ini, disimpulkan bahwa sosialisasi tentang kesehatan hewan secara daring berhasil dilaksanakan dan mendapat respon sangat bagus dari masyarakat. Kata kunci: Kesehatan hewan; Klinik hewan; Pengabdian masyarakat.
STATUS MAKROMINERAL (Ca dAn P) DOMBA YANG TERINFESTASI RINGAN DAN BERAT CACING STRONGIL Hary Purnamaningsih; Irkham Widiyono; Guntari Titik Mulyani
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4604.934 KB) | DOI: 10.22146/jsv.263

Abstract

Infestasi parasit gastlointestinal adalah salah satu penyebab defisiensi makromineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status makrominera(Ca dan P ) pada domba yang terinfestasi ringan dan berat oleh cacing strongil. Tiga puluh tujuh (37) ekor domba lokal, jantan, umur +12 bulan di daerah Sleman digunakan dalam penelitian ini. Domba di kelompokkan menjadi kelompok yang terinfestasi ringan( 26 ekor) dan kelompoky ang terinfestasbi erat (10 ekor) cacings hongil. Pengelompokkan domba didasarkan pada pemeriksaan parasitologi terhadap jumlah telur cacing per gram tinja. Setiap domba pada masing-masing kelompok diambil sampel darah sebanyak 5 mL melalui vena jugularis, selanjutnya dipisahkan plasmanya. Pengambilan sampel darah dilakukan sebelum domba digembalakan atau  diberi pakan. Plasma yang diperoleh disimpan pada suhu- 20'C sampai analisis mineral dilakukan. Analisis Ca dalam plasma dilakukan dengan metode o-Kresolpthalein Komplekson yang diuraikan oleh Ray Sarkerd an Chaunan( 1967), dan fosfat anorganik dalam plasma diperiksa dengan menggunakan metodef osfomolibdat( Kraft dan Duer, 1999). Pemeriksaan jumlah telur cacing dilakukan secara mikroskopik dengan menggunakan metode McMaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) 97% domba lokal, jantan, dewasa(± 12 bulan) di daerah Sleman terinfestasi cacing strongil, (2) infestasi ringan (< 1.000 epg) dan infestasi berat (> 1.000 epg) cacing strongil pada domba tampaknya tidak menimbulkan gejala klinis atau gangguan patologis yang dapat mengganggu metabolisme makromineral( Ca dan P), dan (3) stafus domba yang terinfestasi ringan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan domba yang terinfestasi berat dan status makrominerapl ada kedua kelompok tersebut masih dalam batas nilai fisiologisnorm(Ca:9,65±0,29 d an 10,60 ±.0,46m g/dl dan (P:6,61r0,25dan6,76±0,38mg/dl). Kata kunci: makromineral, cacings trongil, domba
PROFIL FARMAKOKINETIK OKSITETRASIKLIN HIDROKLORID DALAM BERBAGAI JARINGAN TIKUS SPRAGUE DAWLEY Agustina Dwi Wijayanti; Lukman Hakim; Irkham Widiyono
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4298.921 KB) | DOI: 10.22146/jsv.264

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai kadar oksitetrasiklin hidroklorida dalam hati, ginjal dan otot tikus Sprague Dawley jantan untuk mendapatkan profil farmakokinetik dalam jaringan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi oksitetrasiklin hidroklorida pada berbagaai jaringan tubuh yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan sampel jaringan setelah tikus disuntik senyawa oksitetrasiklin secara intravena dengan dosist unggal 20 mg/kg berat badan. Organ hati, ginjal dan otot diambil setelah t kus dietanasi menggunakan eter pada menit ke 1, 5, 15, 20, 30, 60, 120 dan 240. Selanjutnya semua sampel jaringan disimpan dalam freezer(-20'C) kemudian diekstraksi dan dianalisis serta diukur kadarnya menggunakan High Performance Liquid Chromatograph(HPLC). Parameter farmakokinetik obat ditentukan menggunakan model non kompartemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar, profil dan parameter farmakokinetik oksitetrasiklin hidroklorida pada hati, ginjal dan otot yang menunjukkan perbedaan sifat distribusi, metabolisme dan ekskresi obat.Kata kunci: oksitetrasiklin hidroklorida, profil farmakokinetik, jaringan.
DAMPAK SUPLEMENTASI 1,25-DIHIDROKSIVITAMIN D3 TERHADAP EKSKRESI KALSIUM URIN DAN AKUMULASI KALSIUM TULANG TIKUS WISTAR PANHISTEREKTOMI YANG MENGKONSUMSI TERI TAWAR . Hartiningsih; Irkham Widiyono; Devita Anggraeni
Jurnal Sain Veteriner Vol 29, No 1 (2011): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5490.497 KB) | DOI: 10.22146/jsv.284

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dampak suplementasi 1,25-dihidroksivitami D3, terhadap ekskresi kalsium(Ca) dalam urin dalam akumulas Ca pada tikus Wistar panhisterektomi yang mengkonsumsi teri tawar. Lima belas tikus Wistar betina umur 8 minggu, dibagi 3 kelompok (kontrol, panhisterektomi dan panhisterektom+suplemen 1,25-dihidroksivitan D3) masing-masing 5 tikus. Ketika berumur 19 minggu, masing-masing tikus dimasukkan kandang metabolikin dividu untuk studi balan. Selama studi balan(hari 4 -11 studi balan), setiap pagi dilakukan pengumpulan feses urin dan sisa pakan untuk pemeriksaan Ca. Hasil analisis menunjukkan konsumsi Ca tikus panhisterektomi yang mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitami D3 lebih rendah meskipun  tidak berbeda signifikan dibandingkan tikus panhisterektomi yang tidak mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitamin D3, ekskresi Ca dalam feses lebih tinggi dan berbeda sangat signifikan (p<0,01), ekskresi Ca dalam urin lebih tinggi dan berbeda signifikan (P<0,05), retensi Ca lebih rendah dan berbeda signifikan (p<0,05)dengan tikus panhisterektorni yang tidak mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitaminD3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplemen 1,25-dihidroksivitamin D3, menyebabkan hiperkalsiuria menurunkan retensi Ca dengan demikian menurunkan akumulasi Ca pada tikus Wistar panhisterektomi.Kata kunci: kalsium, 1,25-dihidroksivitamin D3, hiperkalsiuria
PENGARUH KONSUMSI IKAN TERI TERHADAP MINERALISASI TULANG PADA TIMIS PUTIH (Rattus norvegicus albinus) = EFFECT OF "TERI" FISH CONSUMPTION ON BONEMINERALIZATION IN RATS (Railus nonvgicus albinus) Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuti; Hartiningsih .
Jurnal Sain Veteriner Vol 19, No 2 (2001): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.380

Abstract

Pengaruh konsumsi ikan teri terhadap mineralisasi tulang telah diteliti pada tikus dewasa normal (sehat) dan penderita osteodistrofia umur 4 bulan. Osteodisatrofia pada hewan penelitian ini diinduksi dengan pemberian pakan yang mengandung fosfor (P) tinggi dan kalsium (Ca) cukup. Pakan perlakuan (pakan teri) dibuat dari tepung jaeune._ tepung kedelai dan tepung teri yang memiliki kandungan Ca dan P sebanyak masing-masing 0,5% dan 0,65%. Kandungan ikan ten dalam pakan tersebut adalah 20% (b/b). Sebagai pakan kontrol adalah pakan yang tersusun dari tepung jaeuna_ tepune kedelai, CaCO3 dan NaH2PO4 dan mempunyai kandungan Ca dan P yang sama dengan pakan ten. Perlalcuan pakan berlangsung selama 2 bulan secara terus menerus. Pada minggu terakhir dilakukan studi balms Ca dan P. Pada hari terakhir penelitian dilakukan pengambilan sampel darah. Selanjutnya hewan dietanasi dan dilakukan koieksi tulang femur. Hasil pemeriksaan kimia darah, berat badan dan tulang femur (panjang, berat kering, densitas abu, mineralisasi tulang, kandungan Ca dan P) menunjukkan bahwa semua parameter dalam batasan normal dan tidak menunjukkan adanya perbedaan diantara kelompok perlalcuan pakan tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi ikan terimenimbulkan efek negatif terhadap metabolisme Ca dan P serta mineralisasi tulang, baik pada individu normal (sehat) maupun yang mengalami gangguan patologik tulang (osteodistrofia).
Pengaruh Pemberian Teri Asin Terhadap Ekskresi Kalsium Urin dan Mineralisasi Tulang Femur Tikus Penderita Hartiningsih .; Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuty
Jurnal Sain Veteriner Vol 23, No 2 (2005): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.383 KB) | DOI: 10.22146/jsv.472

Abstract

.
FREKUENSI NAFAS, PULSUS DAN GERAK RUMEN SERTA SUHU TUBUH PADA KAMBING PERANAKAN ETTAWA SELAMA 3 BULAN PERTAMA KEHIDUPAN PASCA LAHIR. Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuti; Soedarmanto Indarjulianto; Hary Purnamaningsih
Jurnal Sain Veteriner Vol 21, No 2 (2003): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2331.024 KB) | DOI: 10.22146/jsv.500

Abstract

.
Co-Authors . Hartiningsih Agustina Dwi Wijayanti Agustina Dwi Wijayanti Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi, Alfarisa Alfariza Nururozi Angeline Ganapragasam Aryanto Aryanto Asih Kurniawati Bambang Suwignyo Christin Melkianus Claude Mona Airin Corry Devita Anggraeni Devita Anggraeni Devita Anggraini Djarot Heru Santosa Eko Agus Suyono Elfina Okto Posmaida Damanik Fitriana, Ida Guntari Titik Mulyani Hartiningsih - Hartiningsih . Hartiningsih . Hartiningsih Hartiningsih Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuti Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty I Gusti Bagus Wiksuana Ida Fitriana Ida Tjahajati Jhonson Allen Marbun Kelviano Muqit Laksono Trisnantoro Lukman Hakim Nareswari, Anggitya Novia Nur Aini Okid Parama Astirin Prabowo Purwono Putro Prabowo Purwono Putro Pudji Astuti PUDJI ASTUTI Puji Astuti Refika Melina Putri Rieska Indriani Rieska Indriani Rolando Sihombing Rusmi Hayati Rusmihayati Rusmihayati Sarmin - Sarmin . Sarmin Sarmin Sarmin Sarmin Slamet Rahardjo Slamet Raharjo Slamet Raharjo Slamet Raharjo Slamet Widiyanto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Widayati Suparni Setyowati Rahayu Tatang Irianti Tioner Purba Tridjoko Wisnu Murti Trini Susmiyati Ulil Amri Wijaya Ulil Amri Wijaya Wisnu Nurcahyo Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono, Yanuartono Yeo Suan Jiao Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi, Yuriadi