Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH DOSIS DAN SUMBER BAHAN ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) VARIETAS KD4 Guntoro, Andi Yuono; Islami, Titiek; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/874

Abstract

Pemanfaatan bahan organik adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman untuk tumbuh dan berkembangbiak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dosis dan sumber bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum, serta menentukan dosis dan sumber bahan organik yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret – Juli 2016 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kromengan, Malang. Bahan yang digunakan adalah benih sorgum varietas KD4, blotong, kompos UB dan kotoran sapi.Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan perlakuan sumber bahan organik sebagai petak utama, terdiri dari 3 macam yaitu: blotong (B1), kompos UB (B2)  dan kotoran sapi (B3). perlakuan dosis sebagai anak petak terdiri dari 3 dosis yaitu: 125% (..ton ha-1) (D1), 100% (..ton ha-1) (D2) dan 75% (..ton ha-1) (D3). Hasil panen per hektar, penggunaan dosis 75% pada semua sumber bahan organik merupakan paling efisien dengan hasil sebesar 1,73 ton ha-1.
KAJIAN APLIKASI PUPUK N & P PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL 2 VARIETAS GANDUM (Triticum aestivum L.) yang DITANAM DI DATARAN MEDIUM Widyastuti, Erlita Dian; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/885

Abstract

Meningkatnya permintaan biji gandum tiap tahunya akan berdampak negatif pada devisa negara, dan perlu adanya pengembangan budidaya tanaman gandum di dataran medium karena dataran tinggi banyak digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh macam varietas dan dosis pupuk N, P dan menentukan varietas serta dosis gandum yang ditanam di dataran medium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2016 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Bahan yang digunakan adalah benih gandum (Dewata dan Selayar), pupuk N, P dan K. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan perlakuan macam varietas sebagai petak utama terdiri dari 2 macam yaitu: varietas Dewata (V1) dan Selayar (V2). Kombinasi pupuk Nitrogen dan Fosfor sebagai anak petak terdiri dari 5 kombinasi yaitu: 0% N + 0% P (P0); 50% N + 50% P (P1); 75% N + 75% P (P2); 100% N + 100% P (P3); 125% N + 125% P (P4). Hasil panen ha-1pada varietas Dewata paling tinggi didapatkan pada perlakuan dosis pupuk 125%(1,28 ton ha-1) dan pada varietas Selayar didapatkan pada dosis pupuk N, P 100% (1,31 ton ha-1).
Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Kambing dan Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt) Hendra, Archippus Christopher; Sebayang, Husni Thamrin; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/930

Abstract

Tingginya penggunaan dosis pupuk anorganik yang tidak dimbangi dengan penggunaan pupuk oranik mengakibatkan menurunnya kualitas dan kesuburan tanah serta produksi jagung manis yg kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi pupuk kandang kambing dan pupuk kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, serta untuk menentukan kombinasi pupuk kandang kambing dan kalium yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September – Desember 2015 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya yang terletak Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, ketinggian tempat 330 m dpl, suhu rata-rata 27-29ºC, curah hujan rata-rata 85 - 100 mm bulan-1,dan jenis tanah Alfisol. Bahan yang digunakan adalah benih tanaman jagung manis varietas BONANZA F1, pupuk organik kotoran kambing, pupuk N, pupuk P, pupuk K. Penelititan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 8 kombinasi perlakuan, yaitu: P1 = 100% Pupuk Kandang Kambing + 100% KCl; P2 = 150% Pupuk Kandang Kambing + 0% KCl; P3 = 125% Pupuk Kandang Kambing + 25% KCl; P4 = 100% Pupuk Kandang Kambing + 50% KCl; P5 = 75% Pupuk Kandang Kambing + 75% KCl; P6 = 50% Pupuk Kandang Kambing + 100% KCl; P7 = 25% Pupuk Kandang Kambing + 125% KCl; dan P8 = 0 % Pupuk Kandang Kambing + 150% KCl. Hasil panen per hektar, pengunaan 75% pupuk kandang kambing + 75% pupuk KCl mendapatkan hasil tertinggi dengan hasil  18,27 ton ha-1.
Uji Lapang Herbisida Parakuat Diklorida 276 G/L Terhadap Gulma pada Budidaya Tanaman Kelapa Sawit (TBM) Tanaman Belum Menghasilkan Anggriawan, Fahjar; Suminarti, Nur Edy; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/948

Abstract

Kelapa sawit merupakan bahan dasar untuk menghasilkan CPO (Crude Palm Oil), CPO tersebut merupakan bahan dasar pembuatan minyak goreng serta turunannya yang merupakan salah satu sumber minyak nabati yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan. Pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit merupakan suatu hal penting yang harus di upayakan seefektif mungkin, supaya secara ekonomi tidak berpengaruh secara nyata terhadap hasil produksi.  Metode pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida dianggap sebagai metode paling praktis. Keunggulan dari aplikasi herbisida di perkebunan menyangkut kebutuhan tenaga kerja yang lebih sedikit, kemampuannya dalam mengendalikan gulma secara cepat dan efektif, dan mengurangi kerusakan akar serta memperkecil erosi tanah, dan kali ini pengendalian gulma secara kimia menggunakan bahan aktif Parakuat Diklorida 276 g/l yang merupakan herbisida kontak pasca tumbuh yang tidak selektif serta efektif untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan rerumputan yang sering tumbuh di lahan kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi efektifitas dari herbisida parakuat diklorida pada berbagai tingkat dosis dalam mengendalikan gulma. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengendalian dengan herbisida dengan dosis berapapun dan penyiangan manual menunjukkan adanya perbedaan nyata dalam menurunkan bobot kering gulma jika dibandingkan kontrol pada pengamatan 2 MSA. Namun pada pengamatan 4, 6, dan 8 MSA juga menunjukkan adanya pengaruh nyata pengendalian gulma dengan cara kimiawi (herbisida) maupun manual terhadap bobot kering jika dibandingkan dengan kontrol. Disimpulkan bahwa dosis herbisida yang efektif baik secara efektifitas pengendalian, toksisitas dan nilai ekonomi ialah herbisida dengan dosis 1,50 l.ha-1.
Pengaruh Pemberian Zeolit dan Kalium Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorghum (Sorghum Bicolour L.) Varietas Super 1 Alfaridzy, Rizky; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1496

Abstract

Tanaman pangan alternatif seperti sorgum perlu ditingkatkan produktivitasnya dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui aplikasi pupuk K. Hal ini karena K berperan dalam meningkatkan kuantitas maupun kualitas biji sorgum. Mengingat unsur K mempunyai sifat cepat larut dan mudah mengalami leaching dan volatilisasi, maka sangat diperlukan aplikasi zeolit. Hal ini karena zeolit dapat berperan sebagai penjerap unsur tersebut. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2020 di lahan pertanian Universitas Brawijaya, Mrican, Kediri. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan menempatkan dosis pupuk K (50%, 100, 150%) pada petak utama, dan dosis zeolit (0%, 50%,100%, 150%) pada anak petak. Data dianalisa menggunakan uji F, jika terjadi interaksi nyata maka dilakukan uji BNJ pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi nyata antara dosis pupuk K dan dosis zeolit pada peubah luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman saat panen, bobot malai per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 1000 biji, bobot biji per petak panen, hasil panen per hektar maupun Indeks panen. Pada dosis K 50%, hasil panen per hektar tertinggi (3,26 ton ha-1) didapatkan pada dosis zeolit 150%, sedangkan pada dosis k 100% hasil panen tertinggi (4,63 ton ha-1) didapatkan pada dosis zeolit 150%, adapun pada dosis 150% K hasil panen tertinggi (5,33 ton ha-1) didapatkan pada dosis zeolit 150%.
Pengaruh Berbagai Jenis dan Ukuran Mulsa Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa var. Aggregatum) Varietas Bauji Lazuardian, Faizal Achmad; Suminarti, Nur Edy; Baskara, Medha
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 8 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1571

Abstract

Bawang merah (Allium Cepa var. Aggregatum) merupakan kelompok rempah yang tidak bisa digantikan oleh komoditas lain. Dalam lima tahun terakhir luas lahan bawang merah terus mengalami peningkatan, walaupun luas lahan terus meningkat namun produktifitas terus menurun tiap tahun.            Bawang merah sangat rentan terhadap iklim sehingga perlu dilakukan penanganan khusus agar bawang merah dapat berproduksi secara maksimal dengan iklim yang ada. Kelembaban tanah dan suhu tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan umbi bawang merah. Salah satu cara untuk mempertahankan suhu dan kelembaban adalah dengan menggunakan mulsa. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada bulan Juli 2018 sampai dengan Agustus 2018. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan menempatkan jenis mulsa pada petak utama yang terdiri dari: Mendong, Jerami, Rumput Gajah. Sedangkan panjang mulsa ditempatkan sebagai anak petak, terdiri dari tiga ukuran yaitu: 50 cm, 25 cm, 5 cm. Masing – masing kombinasi diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 petak kombinasi perlakuan. Pengamatan yang dilakukan terbagi menjadi 3 aspek yaitu (1) aspek lingkungan mikro tanaman, meliputi suhu tanah, dan kelembaban tanah (2) aspek pertumbuhan dari hasil tanaman serta (3) panen. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis dan ukuran mulsa tidak menunjukkan adanya interaksi, akan tetapi perlakuan jenis mulsa mendong dibandingkan dengan mulsa jerami dan rumput gajah dapat meningkatkan suhu minimum sebesar 5,5% dan 3,2%, menurunkan suhu maksimum sebesar 3,3% dan 2,5%, meningkatan jumlah anakan produtif sebesar 14% dan 8,3%, serta meningkatkan bobot kering sebesar 25% dan 18,8%.
Efektifitas Pupuk K2O Pada Pertumbuhan dan Hasil Kencur (Kaempferia galanga) Aksesi Kab. Lumajang dan Aksesi Kab. Nganjuk Pada Tingkat Naungan 25% AR, Raisa Friska; Suminarti, Nur Edy; Zaini, Akbar Hidayatullah; Widaryanto, Eko; Nurlaelih, Euis Elih
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 11 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1625

Abstract

Kencur (Kaempferia galanga) memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sebagai bahan rempah, penyedap makanan maupun minuman, dan obat tradisional maupun obat tablet. Peningkatan kebutuhan akan tanaman kencur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kalium. Pupuk kalium dapat meningkatkan produksi kencur terhadap rimpang. Terdapat berbagai jenis tanaman kencur di wilayah Indonesia khususnya di Jawa Timur, dipilih dua aksesi pilihan yaitu aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya interaksi antara aplikasi pemberian dosis pupuk kalium pada dua aksesi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kencur dengan tingkat naungan 25%. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga bulan Mei 2021 dilakukan di Kawasan Agro Techno Park (ATP) Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT), yaitu dengan petak utama aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk dan anak petak dosis pupuk 4 taraf meliputi 0 kg ha-1 K2O, 120 kg ha-1 K2O, 180 kg ha-1 K2O dan 240 kg ha-1 K2O dengan 3 ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi Jumlah Daun, Luas Daun, Volume Akar, Bobot Segar Total, Bobot Segar Rimpang, Bobot Kering Total, dan Bobot Kering Rimpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan menunjukkan respon yang nyata terhadap aksesi Nganjuk. Sedangkan pemberian dosis pupuk 120 kg ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan dosis pupuk 0 kg ha-1, 180 kg ha-1 dan 240 kg ha-1. 
Pengaruh Tingkat Kepadatan Tanaman pada Pembentukan Iklim Mikro, Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dewi, Resqiana; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 11 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1626

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan mikro. Tujuan penelitian adalah menentukan jarak tanam yang sesuai pada pembentukan iklim mikro, pertumbuhan dan hasil tiga varietas kacang tanah. Penelitian dilaksanakan Januari-April 2018 di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan: V1J1: Varietas Talam 1 + jarak tanam 40 cm x 10 cm, V1J2: Varietas Talam 1 + jarak tanam 40 cm x 20 cm, V1J3: Varietas Talam 1 + jarak tanam 40 cm x 30 cm, V2J1: Varietas Takar 2 + jarak tanam 40 cm x 10 cm, V2J2: Varietas Takar 2 + jarak tanam 40 cm x 20 cm, V2J3: Varietas Takar 2 + jarak tanam 40 cm x 30 cm, V3J1: Varietas Hypoma 2 + jarak tanam 40 cm x 10 cm, V1J2: Varietas Hypoma 2 + jarak tanam 40 cm x 20 cm, V1J3: Varietas Hypoma 2 + jarak tanam 40 cm x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan penerapan kombinasi varietas dan jarak tanam tidak menujukkan adanya interaksi. Semakin padat populasi tanaman dapat menurunkan suhu tanah dan meningkatkan kelembaban tanah. Perlakuan jarak tanam 40 cm x 30 cm memberikan hasil tertinggi pada parameter jumlah daun, jumlah polong/tanaman, bobot biji/tanaman dan bobot biji/petak panen.
Pengaruh Defoliasi dan Posisi Penanaman Stek Batang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Lam. Var. Sari Nur Edy Suminarti; Ratih Novriani
Jurnal Biodjati Vol 2, No 1 (2017): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i1.1293

Abstract

Beragamnya produktivitas tanaman ubi jalar diduga sebagai akibat masih bervariasinya teknologi penanaman yang diterapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitiaan yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh defoliasi dan posisi penanaman stek batang telah dilakukan pada bulan Februari 2016 di kebun percobaan Muneng, Probolinggo.  Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah, tingkat defoliasi sebagai petak utama, terdiri dari 3 taraf : (tanpa dirompes ; daun dirompes 50% dan 100 %). Posisi penanaman stek sebagai anak petak, terdiri dari 3 macam :  30o,60o dan 90o. Pengumpulan data dilakukan secara destruktif meliputi komponen pertumbuhan meliputi jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar total tanaman dan komponen panen mencakup jumlah umbi/tanaman, panjang umbi, bobot umbi/tanaman, bobot umbi ekonomis/tanaman, hasil umbi/ha dan hasil umbi ekonomis/ha.  Uji F taraf 5% digunakan untuk menguji pengaruh perlakuan, sedangkan perbedaan diantara rata-rata perlakuan didasarkan pada nilai BNJ taraf 5%. Interaksi nyata tidak terjadi pada semua parameter yang diamati, komponen pertumbuhan hanya dipengaruhi oleh prosentase defoliasi, sedangkan komponen hasil hanya dipengaruhi oleh posisi penanaman stek. Pada komponen pertumbuhan, hasil paling rendah didapatkan pada perlakuan defoliasi 100%, sedangkan untuk komponen hasil, posisi penanaman stek 60o dan 90o menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Namun demikian, berdasarkan hasil analisis usaha tani, penanaman stek 90o lebih efisien dari perlakuan lainnya dengan hasil umbi sebanyak  35,31 ton ha-1 dengan nilai B/C tertinggi : 1,04 
Dampak pemupukan N dan zeolite pada pertumbuhan serta hasil tanaman sorghum (Sorghum bicolour L.) Var. SUPER 1 Nur Edy Suminarti
Jurnal Agro Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/3923

Abstract

Nitrogen merupakan unsur hara esensial tanaman yang diperlukan paling banyak dibandingkan unsur hara lainnya. Namun demikian, pemberian pupuk N secara terus menerus berdampak pada menurunnya daya dukung lahan. Zeolit yang dapat digunakan untuk mengefisiensikan penyerapan N. Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak pemberian zeolit pada berbagai taraf pemberian N pada tanaman sorgum dilakukan dari bulan April hingga Juli 2017 di lahan sawah Desa Sumberduren, Kabupaten Kediri, menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan menempatkan dosis pupuk N (50%, 100% dan 150%) pada petak utama, dan dosis zeolit (0%, 50%, 100% dan 150%) pada anak petak yang diulang 3 kali. Ada tidaknya interaksi atau pengaruh nyata menggunakan Uji F taraf 5% dan dilanjutkan Uji BNJ taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan dosis N 50% pada zeolite 150% mendapatkan hasil biji sorghum sebesar 3,32 t ha-1. Adapun dosis N 100% dan 150 % mengurangi penggunaan zeolite sebesar 43,5% dan 48,12% dengan hasil biji sorghum sebanyak 4,56 t ha-1 dan 5,15 t ha-1. Aplikasi 50% dan 100% zeolit dapat menekan penggunaan N sebesar 13,67% dan 16,19%.ABSTRACTNitrogen is an essential nutrient and needed in the highest amount compared to other elements. However, the continuous use of nitrogen  causes a decrease in the carrying capacity of the land. Therefore to anticipate these problems, zeolite applications is prior to be done. The study aimed to assess the effect of N and zeolite application on sorghum plants which had been carried out from April to July 2017 in paddy fields in Sumberduren Village, Kediri Regency. Split Plot Design was used in this study by placing N fertilizer doses (50%, 100% and 150%) as the main plot, and zeolite dosage (0%, 50%, 100% and 150%) on subplots repeated 3 times. F test at 5% was used to determine the effect of treatments, while the average difference between treatments were referred to HSD value at 5%. The using of 100% and 150% N dosages could reduce the zeolite usage about 43.5% and 48.12% with sorghum yield as much as 4.56 t ha‐1 and 5.15 t ha-1 respectively. However, with the application of 50% and 100% zeolite, it can reduce N use by 13.67% and 16.19%.
Co-Authors Abdul Aziiz Adwar Ardhi Pradana Agung Nugroho Agus Nurchaliq Agustin, Rema Ruska Akbar, Alfin Nur Alfaridzy, Rizky Anggriawan, Fahjar Apriliani, Iin Nur AR, Raisa Friska Ardani, Primarini Dayu Ardiani Husadilla Arga P.H., Bagus Harits Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Ariska, Tri Aziiz, Abdul Azizah, Azizah Azizah, Nur Bagus Harits Arga P.H. Bambang Guritno Bambang Guritno Bayu, Pamungkas Budi Kusuma, Febrian Candra Choirunnisa, Adzra Chriswanto, Deby Alfian Danaparamita, Galuh Hayu Dewantari, Rima Putri Dewi, Resqiana Dewi, Tika Noviana Didik Hariyono Diyah, Sulinda Istining Eko Susanto Eko Widaryanto Elvira Ambarasti Rahmiana Febri Dwi Mulyanto Febrian Candra Budi Kusuma Febrina Dwi Pangesti Gede Bayu Surya Pradana Gita Pramudika Guntoro, Andi Yuono Heddy, Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendra, Archippus Christopher Husadilla, Ardiani Husni Thamrin Sebayang Iin Nur Apriliani Kurnia, Refri Fahmi Kurnia, Refri Fahmi Lazuardian, Faizal Achmad Manurung, Winda Karla Mariyam, Reni Medha Baskara Milladina, Shofa Haditsa Mochamad Zainal Muchamad Arif Yahfi Muhammad Nagano Mulyanto, Febri Dwi Mushoffan Prasetianto Nagano, Muhammad Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Novelia, Riana Novrianti, Ratih Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nur Azizah Nurchaliq, Agus Pahlevi, Reza Widhi Pamungkas Bayu Pangesti, Febrina Dwi Pangestu, Inggil Luji Pitoyo, Alief Cahyo Pradana, Adwar Ardhi Pramudika, Gita Prayogo, Yusmani Putri, Yoladeva Anneke Rachma, Ariyadni Devi Rahmiana, Elvira Ambarasti Ratih Novriani Rehan Putra, Muhammad Reni Mariyam Retno Wulan Twisty Tjahyani Retno Wulandari Reza Widhi Pahlevi Ridho, Mochamad Nukman Ridwan, Mohamad Rima Putri Dewantari Rofiatun, Siti Safitri, Devi Anggraini Sari, Maria Yunita Sebayang, Husni Thamrin Sebayang, Husni Thamrin Setyaningsih, Nurul Setyono Yudo Tyasmoro Simangunsong, Muhammad Rakha Aditya Sisca Fajriani Sri Ngenana Br Tarigan Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sukresna, Surya Cahya Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Surya Cahya Sukresna Surya Pradana, Gede Bayu Susanto, Eko Suwasono Heddy Syaifudin, Muhamad Tarigan, Sri Ngenana Br Tika Noviana Dewi Titiek Islami Tri Ariska Twisty Tjahyani, Retno Wulan Uliyah, Vika Noer Vika Noer Uliyah Widyastuti, Erlita Dian Wulandari, Retno Yahfi, Muchamad Arif Yoladeva Anneke Putri Zainal, Mochamad Zaini, Akbar Hidayatullah Zulfahmi, Hafizh