Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Penyalahgunaan Lem Aibon Bagi Anak-Anak Di Kota Sorong Papua Barat Rosalina, Febrianti; Cahyani, Vita Puspa Ningrum; Putri, Violita Ramadhanti
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 1, No 1 (1): January 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.345

Abstract

Penulisan karya tulis ilmiah bertujuan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang penyalahgunaan lem aibon bagi generasi muda terutama anak-anak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian berisi penjelasan tentang kandungan zat yang terdapat pada lem aibon, factor munculnya kebiasaan ngelem pada anak, dampak negatif yang ditimbulkan, bentuk perhatian khusus orang tua terhadap anak, solusi mengatasi termasuk langkah pemerintah dalam penyalahgunaan lem aibon. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan lem aibon pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni: faktor internal dan eksternal. 
Pelatihan Dasar-Dasar Pengoperasian GPS Garmin Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong Farida, Anif; Rosalina, Febrianti
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.995

Abstract

Global Positioning System (GPS) merupakan teknologi yang sangat penting karena membantu untuk menentukan posisi koordinat di permukaan bumi. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang GPS Garmin, memperkenalkan feature-feature dan fungsi yang ada di dalam GPS Garmin, serta mengetahui respon mahasiswa terhadap pelatihan GPS. Metode dalam kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi yang bersifat teori dengan menggunakan slide (powerpoint). Selanjutnyanmenggunakan metode demostrasi alat (materi yang bersifat praktek) dengan memperkenalkan alat secara langsung. Metode terakhir yang digunakan dalam pelatihan yaitu metode tanya jawab dan diskusi untuk mempertajam serta memperjelas tingkat pemahaman peserta terkait teori dan cara menggunakan GPS. Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh informasi bahwa: 1) GPS merupakan sebuah sistem satelit navigasi yang berguna untuk mengetahui suatu posisi di permukaan bumi. 2) Komponen yang terdapat di dalam GPS terdiri dari unit antena sebagai penangkap sinyal satelit, unit display sebagai penampil informasi hasil pembacaan, unit receiver sebagai penerima sinyal satelit untuk memperkirakan posisi. 3) Prinsip kerja GPS adalah pengukuran jarak (range) antara receiver dengan satelit. Dimana pemancaran sinyal satelit yang diterima alat secara pasif paling tidak GPS harus memperoleh sinyal dari 3 satelit untuk dapat menentukan posisi dengan tepat. 4) Kelebihan GPS adalah dapat dioperasikan oleh setiap orang kapan saja dan dimana saja,karena pengoperasisannya yang cukup mudah, serta posisi koordinat geografis dapat diketahui dengan cepat. Namun, GPS juga memiliki kelemahan pada sinyalnya yang lemah karena pengaruh atmosfer serta sulit digunakan di dalam ruangan atau bila terhalang gedung tinggi. selain itu tingkat akurasinya di atas 1 meter apabila digunakan di daerah dengan tutupan kanopi yang lebat (sehingga menyebab pergeseran lokasi).
Pemanfaatan Pasir Pantai Sebagai Media Tanaman Holtikultura Di Kampung Werur Kabupaten Tambrauw Sangadji, Zulkarnain; Rosalina, Febrianti; Febriadi, Ihsan
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 1, No 2 (1): July 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i2.633

Abstract

Salah satu permasalahan lahan yang ada di Papua Barat adalah lahan pantai berpasir yang hingga kini pemanfaatannya terutama di kampung werur  masih tergolong terbatas. Lahan pertanian yang terbatas dan pengetahuan masyarakat tentang cara pemanfaatan lahan atau penggunaan media tanam sebagai pengganti lahan  yang minim serta teknik budidaya tanaman yang kurang dipahami menjadi kendala bagi masyarakat di Kampung Werur khususnya dalam pemanfaatan dan pengolahan pasir sebagai media tanam. Dengan adanya potensi wilayah Papua Barat, khususnya kampung Werur untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian, maka secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan termasuk pola berfikir masyarakat Kampung Werur didalam memanfaatkan potensi daerahnya sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai sentra pendidikan dan penghasil budidaya tanaman pada lahan pasir di kabupaten Tambraw untuk memenuhi kebutuhan masayarakat. Selain itu, kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat  kampung Werur khususnya dan Kabupaten Tambaruw pada umumnya. Adapun metode penerapan  ini dilaksanakan oleh masyarakat  Kampung Werur sebagai pilot proyek akan dilatih cara pemanfaatan lahan pasir pantai, pengolahan lahan pasir, penyiapan bibit, penananam, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta  teknik perawatan tanaman dan pemanenan. Dari hasil pelaksanaan kegiatan ini, hampir semua proses kegiatan berjalan dengan baik. Dimana pada saat proses penyemaian benih tanaman yang ditanam tumbuh dengan baik sehingga pada saat memasuki proses penanaman tetap berjalan dengan lancar.
Pengentasan Buta Aksara Melalui Pembelajaran Calistung di Kampung Nanggou Distrik Sausapor Kabupaten Tambrauw Papua Barat Sangadji, Zulkarnain; Febriadi, Ihsan; Rosalina, Febrianti
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 3, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1315

Abstract

Pemberantasan buta aksara adalah salahsatu bagian integral terkait pengentasan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan, serta ketidakberdayaan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Distrik Sausapor sebagai Distrik yang berfungsi sebagai Ibu Kota Kabupaten Sementara Kabupaten Tambrauw menuntut masyarakatnya khususnya di daerah Pesisir yang masih memiliki Pendidikan rendah dan kemampuan berkomunikasi yang rendah dengan kemampuan Calistung yang masih sangat membutuhkan pemberdayaan, khususnya  pembelajaran membaca, menulis dan menghitung. Sebagai Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk Buta Aksara terbanyak di Papua Barat, tentunya Pembelajaran Calistung ini sangat perlu dilakukan. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kemampuan berkomunikasi masyarakat. Berdasar pada hal tersebut maka dilakukan kegiatan berupa pengentasan buta aksara melalui  pembelajaran calistung (membaca, menulis, dan berhitung) secara berkelompok dengan tiga tahapan yang dimulai darin tahap persiapan, pelaksanaan hingga  tahapan analisis data. Selanjutnya demi keberlanjutan kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut akan dipilih beberapa calon tutor yang akan melanjutkan kegiatan belajar kelompok yang telah dibentuk. Demi meningkatkan kemampuan berkomunikasi masyarakat, metode pembelajaran yang berbasis komunikatif dilakukan agar mampu melatih masyarakat dalam berinteraksi satu sama lainnya. Kemampuan aksara masyarakat diukur melalui pre test (sebelum kegiatan) dan post test (setelah kegiatan). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemapuan Calistung warga belajar setelah dilakukan proses belajar mengajar oleh tutor. Dimana kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sebelum kegiatan adalah 20%, 28%, dan 19% dan meningkat manjadi 84%, 85%, dan 78% setelah kegiatan. Adapaun kegiatan ini tidak akan berjalan lancer jika tidak ada Kerjasama yang baik dari berbagai pihak dan tentunya kesadaran belajar yang tinggi dari warga belajar harus diciptakan agar tujuan kegiatan bisa tercapai dengan baik.
The Effect of Composting Azolla Compost Fertilizer and Humic Material on CO2 Gas Production in Sand Land Febrianti Rosalina; Muhammad Syahrul Kahar
Bioscience Vol 2, No 2 (2018): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.051 KB) | DOI: 10.24036/0201822100974-0-00

Abstract

his study was an experimental study which aimed to determine the effect of Compost Azolla Fertilizer (KA) and the addition of humic material (H) on the sand soil to the levels of CO2 produced in the respiration process of soil microorganisms (incubation soil conditions). The design used is a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 9 treatments, namely 300 kg ha-1 urea (U), 4 tons ha-1 KA (T1), 15 liters ha-1 H (T2), 2 tons ha-1 KA + 15 liters ha-1 H (T3), 4 tons ha-1 KA + 15 liters ha-1 H (T4), 6 tons ha-1 KA + 15 liters ha-1 H (T5), 2 tons ha-1 KA + 30 liters ha-1 H (T6), 4 tons ha-1 KA + 30 liters ha-1 H (T7), 6 tons ha-1 KA + 30 liters ha-1 H (T8) and 1 control (K ) without the addition of train and H with 3 replications. Measurement of carbon dioxide (CO2) levels from each sample using gas chromatography equipped with TCD (Thermal Conductivity Detector). The statistical data analysis used was the F test, whereas to see the difference in the effect of each treatment, the BNT test was used. The results showed that Azolla compost fertilizer and humic material on sand soil had an effect on the level of CO2 gas production produced in the soil microorganisms respiration process, where the concentration of Azolla compost fertilizer and humic material which most affected the increase of CO2 gas production in sand soil was treated with the highest concentration of 6 tons ha-1 Azolla + 30 liter compost fertilizer ha-1 H (T8).
Development of Interactive Video Based Powerpoint Media In Mathematics Learning Zakiyah Anwar; Muhammad Syahrul Kahar; Rais Dera Pua Rawi; NurJannah Nurjannah; Hermanto Suaib; Febrianti Rosalina
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 6 Number 2 August 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/est.v6i2.13179

Abstract

This study aims to determine the effectiveness and practicality of interactive video-based PowerPoint media implemented in learning. This research and development phase refers to the Research and Development (R&D) method. The assessment instruments consist of: (1) Validity instruments in the form of validity assessment instruments based on interactive video PowerPoint media; (2). Practicality instruments in the form of questionnaires for teacher and student responses to interactive video-based PowerPoint media; and (3) Effectiveness instruments in the form of observations of learning outcomes and student learning outcomes. Based on data analysis, obtained an average level of media validity of 3.99 and included in the valid criteria. Also, the practicality test results are seen from the teacher's response to learning by 4.4 and the response of students by 3.46 with practical criteria. This is supported by the results of students' learning tests on the use of interactive video-based PowerPoint media with an average score of students learning outcomes of 70.29. Therefore, it can be concluded that the interactive video-based PowerPoint media developed is effective and practical in the implementation of learning. On the other hand, the development of this media focuses on the concept of integrated learning video learning using PowerPoint and concentrates on interactive learning.
Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Obat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid 19 Muzna A.A Gafur; Ponisri Ponisri; Febrianti Rosalina
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.4802

Abstract

Pelatihan Teknik budidaya tanaman obat kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di masa pandemi ini.  Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang jenis tanaman yang berkhasiat obat, mengetahui teknik budidaya yang mudah, penyiapan media tanam yang baik, dan pemeliharaan yang tepat. Metode pelatihan dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi/penyuluhan, diskusi kelompok, dan praktik teknik budidaya. Setelah pelatihan, dilanjutkan dengan pendampingan teknik budidaya kepada peserta.  Pelatihan ini bekerja sama dengan ibu-ibu anggota Aisiyah Kota Sorong sebagai mitra, dengan lokasi kepada tiga (3) kelompok anggota Aisiyah yang tersebar di Distrik Sorong Barat, Distrik Sorong Utara dan Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.  Pelatihan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap program Sekolah Wirausaha Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Sorong. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis dan manfaat tanaman obat, Teknik budidaya tanaman obat dan keterampilan keterampilan masyarakat tentang tahapan budidaya tanaman obat secara mudah dan praktis mengalami peningkatan. Adapun persentase tingkat pengetahuan peserta rata-rata meningkat menjadi 71,85% dari total semua peserta dari 3 lokasi sebanyak 135 peserta. Berdasarkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan Budidaya Tanaman Obat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat termotivasi untuk membudidayakan tanaman obat di pekarangan sebagi upaya menyediakan alternatif obat untuk pencegahan penyakit ataupun pertolongan pertama manakala terserang penyakit tertentu. Training on medicinal plant cultivation techniques in the community is one form of community empowerment efforts during this pandemic. Through this training, it is hoped that the community will learn about types of plants with medicinal properties, know easy cultivation techniques, prepare good planting media, and proper maintenance. The training method is carried out by providing material/counselling, group discussions, and cultivation techniques. After the training, it was followed by mentoring cultivation techniques for the participants. This training collaborates with Aisiyah members, Sorong City as partners, with locations for three (3) groups of Aisiyah members spread across West Sorong District, North Sorong District, and East Sorong District Sorong City. This training is also a form of support for the Aisyiyah Regional Leadership School of Entrepreneurship program in Sorong City. The activity results show that public knowledge about the types and benefits of medicinal plants, medicinal plant cultivation techniques and community skills regarding the stages of cultivating medicinal plants easily and practically has increased. On average, the percentage of participants' knowledge level increased to 71.85% of all participants from 3 locations with as many as 135 participants. Based on the socialization and training on Medicinal Plant Cultivation that has been carried out, it can be concluded that the community is highly motivated to cultivate medicinal plants in their yards as an effort to provide alternative medicines for disease prevention or first aid when afflicted with certain diseases.
Penyalahgunaan Lem Aibon Bagi Anak-Anak Di Kota Sorong Papua Barat Febrianti Rosalina; Vita Puspa Ningrum Cahyani; Violita Ramadhanti Putri
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (1): January 2019
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.345

Abstract

Penulisan karya tulis ilmiah bertujuan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang penyalahgunaan lem aibon bagi generasi muda terutama anak-anak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian berisi penjelasan tentang kandungan zat yang terdapat pada lem aibon, factor munculnya kebiasaan ngelem pada anak, dampak negatif yang ditimbulkan, bentuk perhatian khusus orang tua terhadap anak, solusi mengatasi termasuk langkah pemerintah dalam penyalahgunaan lem aibon. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan lem aibon pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni: faktor internal dan eksternal. 
Pemanfaatan Pasir Pantai Sebagai Media Tanaman Holtikultura Di Kampung Werur Kabupaten Tambrauw Zulkarnain Sangadji; Febrianti Rosalina; Ihsan Febriadi
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (1): July 2019
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i2.633

Abstract

Salah satu permasalahan lahan yang ada di Papua Barat adalah lahan pantai berpasir yang hingga kini pemanfaatannya terutama di kampung werur  masih tergolong terbatas. Lahan pertanian yang terbatas dan pengetahuan masyarakat tentang cara pemanfaatan lahan atau penggunaan media tanam sebagai pengganti lahan  yang minim serta teknik budidaya tanaman yang kurang dipahami menjadi kendala bagi masyarakat di Kampung Werur khususnya dalam pemanfaatan dan pengolahan pasir sebagai media tanam. Dengan adanya potensi wilayah Papua Barat, khususnya kampung Werur untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian, maka secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan termasuk pola berfikir masyarakat Kampung Werur didalam memanfaatkan potensi daerahnya sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai sentra pendidikan dan penghasil budidaya tanaman pada lahan pasir di kabupaten Tambraw untuk memenuhi kebutuhan masayarakat. Selain itu, kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat  kampung Werur khususnya dan Kabupaten Tambaruw pada umumnya. Adapun metode penerapan  ini dilaksanakan oleh masyarakat  Kampung Werur sebagai pilot proyek akan dilatih cara pemanfaatan lahan pasir pantai, pengolahan lahan pasir, penyiapan bibit, penananam, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta  teknik perawatan tanaman dan pemanenan. Dari hasil pelaksanaan kegiatan ini, hampir semua proses kegiatan berjalan dengan baik. Dimana pada saat proses penyemaian benih tanaman yang ditanam tumbuh dengan baik sehingga pada saat memasuki proses penanaman tetap berjalan dengan lancar.
Pelatihan Dasar-Dasar Pengoperasian GPS Garmin Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong Anif Farida; Febrianti Rosalina
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2020): January
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.995

Abstract

Global Positioning System (GPS) merupakan teknologi yang sangat penting karena membantu untuk menentukan posisi koordinat di permukaan bumi. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang GPS Garmin, memperkenalkan feature-feature dan fungsi yang ada di dalam GPS Garmin, serta mengetahui respon mahasiswa terhadap pelatihan GPS. Metode dalam kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi yang bersifat teori dengan menggunakan slide (powerpoint). Selanjutnyanmenggunakan metode demostrasi alat (materi yang bersifat praktek) dengan memperkenalkan alat secara langsung. Metode terakhir yang digunakan dalam pelatihan yaitu metode tanya jawab dan diskusi untuk mempertajam serta memperjelas tingkat pemahaman peserta terkait teori dan cara menggunakan GPS. Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh informasi bahwa: 1) GPS merupakan sebuah sistem satelit navigasi yang berguna untuk mengetahui suatu posisi di permukaan bumi. 2) Komponen yang terdapat di dalam GPS terdiri dari unit antena sebagai penangkap sinyal satelit, unit display sebagai penampil informasi hasil pembacaan, unit receiver sebagai penerima sinyal satelit untuk memperkirakan posisi. 3) Prinsip kerja GPS adalah pengukuran jarak (range) antara receiver dengan satelit. Dimana pemancaran sinyal satelit yang diterima alat secara pasif paling tidak GPS harus memperoleh sinyal dari 3 satelit untuk dapat menentukan posisi dengan tepat. 4) Kelebihan GPS adalah dapat dioperasikan oleh setiap orang kapan saja dan dimana saja,karena pengoperasisannya yang cukup mudah, serta posisi koordinat geografis dapat diketahui dengan cepat. Namun, GPS juga memiliki kelemahan pada sinyalnya yang lemah karena pengaruh atmosfer serta sulit digunakan di dalam ruangan atau bila terhalang gedung tinggi. selain itu tingkat akurasinya di atas 1 meter apabila digunakan di daerah dengan tutupan kanopi yang lebat (sehingga menyebab pergeseran lokasi).