Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Potensi Bakteri Metanotrof sebagai Pereduksi Emisi Metan pada Lahan Pertanian Febrianti Rosalina; Sukmawati Sukmawati; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Budi Satria; Ayu Diah Syafaati; Nuryanto Nuryanto
Bioscience Vol 7, No 1 (2023): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0202371120929-0-00

Abstract

Konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) meningkat seiring dengan aktivitas manusia dan menyebabkan peningkatan pemanasan global, salah satunya berasal dar sektor pertanian. Masih tingginya produksi emisi GRK pada sektor pertanian membutuhkan monitoring dan pengawasan secara berkala, sehingga dapat dipantau dan ditekan kuantitasnya. Untuk mengukur emisi GRK diperlukan inovasi dengan salah satu pengaplikasian bakteri metanotrof yang dapat menekan emisi di lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri metanotrof yang diaplikasikan pada lahan pertanian dalam mengurangi emisi metan. Perlakuan dalam penelitian terdiri dari 4 perlakuan diantaranya Sungkup 1 (Isolat bakteri MFb), Sungkup 2 (Isolat bakteri MFc), Sungkup 3 (Isolat bakteri MFd), dan Sungkup 4 (Isolat bakteri MFe). Pengambilan contoh gas dilakukan dengan metode sungkup tertutup (close chamber technique). Emisi metan (CH4) dianalisis secara langsung di lapangan dengan menggunakan alat digital berupa Alat Pintar Digital deteksi Kebocoran Gas Metana dan Propana AZ-7291 untuk mengukur CH4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aplikasi bakteri metanotrof terhadap laju penurunan emisi gas metan. Dari semua perlakuan isolate bakteri metanotrof  yang diberikan, perlakuan bakteri metanotrof dengan kode MFe mampu menurunkan rata-rata emisi CH4 sebesar 305,449 mol/jam dan dianggap bahwa isolate tersebut adalah isolate yang paling baik diantara semua perlakuan.Greenhouse Gas (GHG) concentrations increase along with human activities and cause an increase in global warming, one of which comes from the agricultural sector. The high production of GHG emissions in the agricultural sector requires regular monitoring and supervision, so that the quantity can be monitored and suppressed. To measure GHG emissions, innovation is needed, one of which is the application of methanotrophic bacteria which can reduce emissions on agricultural land. The purpose of this study was to determine the potential of methanotrophic bacteria applied to agricultural land in reducing methane emissions. The treatment in this study consisted of 4 treatments including Chamber 1 (bacterial MFb isolate), Chamber 2 (bacterial MFc isolate), Chamber 3 (bacterial MFd isolate), and Chamber 4 (bacterial MFe isolate). Gas sampling was carried out using the closed chamber technique. Methane (CH4) emissions are analyzed directly in the field using a digital device in the form of a Methane and Propane AZ-7291 Digital Smart Leak Detection Tool to measure CH4. The results showed that there was an effect of the application of methanotrophic bacteria on the rate of reduction of methane gas emissions. Of all the isolates of methanotrophic bacteria given, the treatment of methanotrophic bacteria with the code MFe was able to reduce the average CH4 emission by 305.449 mol/hour and it was considered that the isolate was the best isolate among all the treatments.Keywords: Methanotrophic bacteria, GHG, methane, agricultural land
Tingkat Bahaya Longsor Di DAS Klagison Kota Sorong Menggunakan Sistem Informasi Geografis Anif Farida; Febrianti Rosalina
EcoNews Vol 5 No 1 (2022): EcoNews
Publisher : Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.284 KB) | DOI: 10.47826/econews.5.1.p.1-6

Abstract

On September 16, 2020, landslides occurred in Sorong City covering Sorong District (Klademak, North Remu), North Sorong (Malaingkedi), and Sorong Manoi (Malabutor). The three affected sub-districts are in the Klagison watershed area where the upstream has a fairly steep slope. The purpose of this study was to determine the level of landslide hazard in the Klagison watershed based on the parameters of rainfall, slope, soil type, rock type, and land cover using Geographic Information Systems. The method used is an overlay of five parameters that affect landslides by weighting and scoring to produce a landslide hazard level map. The results showed that the Klagison watershed was divided into three classes of landslide hazard levels: low (1.180,66 Ha), medium (442,45 Ha), and high (244,52 Ha).
PELATIHAN BUDIDAYA AKUAPONIK IKAN LELE DAN KANGKUNG PADA MAMA-MAMA PAPUA KAMPUNG KOKODA KELURAHAN MALAWELE KABUPATEN SORONG Nurul Fajeriana; Febrianti Rosalina; Sukmawati Sukmawati; Riskawati Riskawati; Salmawati Salmawati; Ponisri Ponisri; Retno Puspa Rini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14536

Abstract

ABSTRAKPelatihan Aquaponik dilrancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya teknologi tanpa tanah yang berfokus pada penggabungan budidaya perikanan dan pertanian yang ramah lingkungan dengan dengan modal yang sedikit dan dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat.. Pelatihan Aquaponik ini dilakukan pada hari Sabtu, 04 Maret 2023, bertempat di  gedung aula masyarakat Kampung Kokoda, Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Peserta pelatihan akuaponik mempelajari cara penyemaian benih tanaman, peralatan dan bahan yang diperlukan, cara dalam merakit media tanam dan cara pemeliharaan dan pemanenan ikan dan sayur. Tujuan pelatihan akuaponik kepada masyarakat yaitu; (1) melatih masyarakat untuk produktif walau dalam keadaan lahan yang terbatas; (2) menambah wawasan dan keterampilan pada masyarakat tentang budidaya tanpa tanah yang murah dan mudah dilakukan. Metode yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat  ini  berupa  kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pelatihan secara langsung sehingga masyarakat memahami materi dan praktek budidaya dengan baik. Budikdamber atau aquaponik  dalam ember adalah cara budidaya tanpa menggunakan lahan yang luas dan tentunya lebih efisien. Sistem kerja Akuamber adalah membudidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem aquaponik (polikultur ikan lele dan sayur kangkung). Akuamber/budikdamber tidak memerlukan lahan yang luas melainkan perkarangan sempit milik warga juga bisa dimanfaatkan, sehingga bisa melakukan budidaya dan proses perawatan yang mudah dengan produksi yang banyak sehingga membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran dan ikan. Dalam pelatihan yang dilakukan oleh Tim, peserta yakni masyarakat Kampung Kokoda yang terdiri dari Mama-mama Papua sangat antusias dan tertarik bercocok tanam dengan sistem akuaponik. Kata kunci: akuaponik; budikdamber; mama-mama papua; kampung kokoda. ABSTRACTAquaponics training is designed to provide knowledge and skills in cultivating landless technology that focuses on combining aquaculture and agriculture that are environmentally friendly with little capital and can be easily carried out by the community. This Aquaponic training will be held on Saturday, 04 March 2023, located in the community hall building of Kokoda Village, Malawele Village, Aimas District, Sorong Regency. Aquaponics training participants learn how to sow plant seeds, the equipment and materials needed, how to assemble planting media, and how to care for and harvest fish and vegetables. The purpose of aquaponics training for the community is; (1) to train the community to be productive even in limited land conditions; (2) to add insight and skills to the community about cultivation without soil which is cheap and easy to do. The method used in community service is a combination of direct counseling, coaching, and training so that the community understands the material and cultivation practices well. Budikdamber or aquaponics in a bucket is a way of cultivating without using large areas of land and of course, it is more efficient. Akuamber's work system is cultivating fish and vegetables in one bucket which is an aquaponic system (polyculture of catfish and kale). Aquaponic does not require a large area of land but narrow yards belonging to the residents, so that it can carry out cultivation and an easy maintenance process with a lot of production so that it helps the community in saving expenses or spending on vegetables and fish. In the training conducted by the Team, the participants, namely the Kokoda Village community consisting of Papuan mothers, were very enthusiastic and interested in farming with the aquaponics system. Keywords: aquaponics; budikdamber; papuan women; kokoda village.
Application of Super Bokashi MA-11 Organic Fertilizer on the Growth and Yield of Rice (Oryza sativa L.) Mekongga Variety Wardana, Mursyid Ardi; Maruapey, Ajang; Rosalina, Febrianti
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 1 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i1.2041

Abstract

One of the most important food crops for Indonesian people is rice. The research location is Klaru Village in Mariat District, Sorong Regency. The experiment will take place from March to May, 2024. This study was carried out using experimental methods through field trials. Randomized Block Design, or randomized group design, consists of four stages of super bokashi MA-11 organic fertilizer treatment, namely A0 = no fertilizer (control), A1 = 5 tonnes/ha (3.125 kg/plot), A2 = 7 tonnes/ha (4,375 kg/plot), and A3 = 9 tons/ha (5,625 kg/plot). The research results showed that the application of superbokashi MA-11 organic fertilizer increased the growth and production of Mekongga rice varieties. Average production ranged between 4.08 tonnes/ha and 6.94 tonnes/ha. The highest production of 6.94 tons/ha was achieved with a dose of 9 tons/ha, followed by 6.10 tons/ha with a dose of 7 tons/ha, and 5.50 tons/ha with a dose of 5 tons/ha. In the treatment without fertilizer, the lowest yield reached 4.08 tons/ha. LoA, Kor
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SAGU DALAM MENDORONG PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI INDUSTRI KREATIF BAGI MASYARAKAT KAMPUNG BATU LUBANG Rosalina, Febrianti; Rawi, Rais Dera Pua; Wahyudien, Mohammad Arief Nur; Riskawati, Riskawati; Gafur, Muzna Ardin Abdul
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 29, No 4 (2023): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v29i4.50662

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk pertanian, serta menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan dan menunjang perekonomian masyarakat yang ada di Kampung Batu Lubang. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa tahap kegiatan diantaranya adalah Survei lapangan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi keberhasilan program. Berdasarkan hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan, diperoleh data bahwa tingkat pengetahuan pengolahan limbah sagu menjadi pupuk organic meningkat dari 31,43% menjadi 88,57%, tingkat keterampilan pembuatan pupuk organic meningkat dari 28% menjadi 85,14%, tingkat pengetahuan terkait pengolahan lahan dan budidaya tanaman meningkat dari 38,29% menjadi 80,57%, dan tingkat pengetahuan terkait pengembangan sumber daya manusia dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis ekonomi industry kreatif meningkat dari 28% menjadi 77,14%. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk kompos secara langsung terkait dengan kemampuan mereka dalam memanfaatkan sumber daya lokal, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan menciptakan peluang ekonomi di sektor industri kreatif. Oleh karena itu, sosialisasi, pelatihan, dan penyuluhan yang lebih baik dalam hal ini dapat menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan perekonomian lokal dan industri kreatif yang berkelanjutan.
STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH DALAM MENINGKATKAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI KAMPUNG BATU LUBANG Mega, Bayu Lesta; Rombe, Wanti; Malibela, Yulia Katrina; Rosalina, Febrianti; Gafur, Muzna Ardin Abdul; Riskawati, Riskawati
PROFICIO Vol. 5 No. 2 (2024): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i2.3674

Abstract

Permasalahan yang dihadapi di Kampung Batu Lubang, Distrik Makbon adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pengolahan limbah sagu menjadi pupuk organic sehingga limbah sagu berdampak negatif terhadap lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat limbah sagu dan meningkatkan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik guna mendukung pertanian berkelanjutan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian meliputi survei lapangan, sosialisasi, dan pelatihan. Survei lapangan dilakukan untuk memahami kondisi masyarakat petani serta potensi lokal yang dapat dimanfaatkan. Sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang bahaya dan manfaat limbah sagu, serta cara pengolahan menjadi pupuk organik. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan praktis masyarakat dalam pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pengolahan limbah sagu menjadi pupuk organik. Tingkat pengetahuan meningkat dari 20% menjadi 80%, sedangkan tingkat keterampilan dalam pembuatan pupuk organik meningkat dari 20% menjadi 75%. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah sagu secara efektif dan berkelanjutan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pemetaan Potensi Lahan Pertanian di Distrik Makbon Melalui Sistem Informasi Geografis Farida, Anif; Rosalina, Febrianti; Sangadji, Zulkarnain
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.328

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu peningkatan pengetahuan masyarakat di Distrik Makbon dalam mengelola data terkait dengan potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian berbasis sistem SIG. Metode yang digunakan ini terdiri atas: (1) tahap pendahuluan. Pada tahap ini dilakukan survey lokasi mitra untuk identifikasi wilayah; (2) tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, masyarakat diberi pengarahan mengenai pengetahuan dasar peta dan sistem informasi geografis (SIG). Tahap selanjutnya masyarakat diberikan pengarahan mengenai potensi lahan pertanian berdasarkan kondisi fisik wilayah. Berbekal sistem informasi geografis, masyarakat diajak untuk melihat persebaran potensi pertanian masing-masing wilayah dalam peta. Setelah itu dilakukan ground check sehingga dapat dilihat kondisi nyata di lapangan. Pada akhirnya masyarakat akan diberi rekomendasi pengembangan potensi pertanian yang paling sesuai untuk daerahnya. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa masyarakat sangat membantu pelaksanaan kegiatan yang dibuktikan dengan kehadiran serta keaktifannya bertanya selama pemberian materi berlangsung. Hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan data pre-test dan post-test yang diperoleh setelah kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan peserta selama kegiatan sosialisasi diberikan dari 5% menjadi 75%. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan dalam mengelola data terkait dengan potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian berbasis sistem SIG
Strategi perbaikan tanah untuk meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura di Kawasan penambangan pasir yang terdegradasi Rosalina, Febrianti; Riskawati, Riskawati; Sangadji, Zulkarnain; Lisalohit, Sulaiman; Wardan, Kharisma Dewi Sukma
Jurnal AGRO Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/38086

Abstract

The addition of ameliorant materials into the soil on former post-rock mining land was identified as one of the potential approaches in improving soil quality. This study aims to determine the effect of ameliorant materials on the growth and yield of horticultural crops. The study used a Randomized Group Design with five treatments and three. Plants used as indicator plants used two types of horticultural crops (spinach and pakcoy). The treatments consisted of KS0 (Control), KS1 (compost at a dose of 10 t ha-1 + biofertilizer 5 ml L-1), KS2 (compost at a dose of 15 t ha-1 + biofertilizer 10 ml L-1), KS3 (compost at a dose of 20 t ha-1 + biofertilizer 15 ml L-1), and KS4 (compost at a dose of 25 t ha-1 + biofertilizer 20 ml L-1). The results of the research showed that the application of ameliorant material had a significant effect on plant height, number of leaves and wet weight of pakchoy plants, but had no significant effect on plant root length. Treatment with a compost dose of 15 t ha-1 + biofertilizer 10 ml L-1 (KS2) gave the highest results for the growth of Pakcoy plants. The provision of ameliorant had a significant effect on all observation parameters (plant height, number of leaves, wet weight and root length) of spinach plants, where treatment with a compost dose of 20 t ha-1 + biofertilizer 15 ml L-1 (KS3) gave the highest results on growth Spinach plant. These results imply that the ameliorant used can be used as an alternative in improving the quality of former sand mining land. ABSTRAK Penambahan bahan amelioran ke dalam tanah di lahan bekas tambang batuan diidentifikasi sebagai salah satu pendekatan yang berpotensi dalam perbaikan kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan amelioran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hortikultura. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakukan dan tiga kelompok. Tanaman yang digunakan sebagai tanaman indikator menggunakan dua jenis tanaman hortikultura (bayam dan pakcoy). Adapun perlakuan yang diberikan terdiri dari Kontrol (KS0), kompos ampas sagu dengan dosis 10 t ha-1 + pupuk hayati 5 ml L-1 (KS1), kompos ampas sagu dengan dosis 15 t ha-1 + pupuk hayati 10 ml L-1 (KS2), kompos ampas sagu dengan dosis 20 t ha-1 + pupuk hayati 15 ml L-1 (KS3), dan kompos ampas sagu dengan dosis 25 t ha-1 + pupuk hayati 20 ml L-1 (KS4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan amelioran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah tanaman pakcoy, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar tanaman. Perlakuan dengan dosis kompos ampas sagu 15 t ha-1 + pupuk hayati 10 ml L-1 (KS2) memberikan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy. Pemberian bahan amelioran berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan (tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah dan Panjang akar) tanaman bayam, dimana perlakuan dengan dosis kompos ampas sagu 20 t ha-1 + pupuk hayati 15 ml L-1 (KS3) memberikan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan tanaman Bayam. Hasil ini memberikan implikasi bahwa bahan amelioran yang digunakan dapat dijadikan sebagai alternatif dalam perbaikan kualitas lahan bekas tambang pasir.
ANALISIS KANDUNGAN C-ORGANIK DAN TOTAL MIKROB PADA BEBERAPA JENIS TANAH Afifah Farida Jufri; Eka Rahmi; Rika Yayu Agustini; Febrianti Rosalina
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4462

Abstract

The level of soil fertility is a crucial factor in the success of agricultural businesses because it is the main medium for growing crops. Soil fertility will continue to decrease if it is managed continuously without understanding the condition of the soil, so it is necessary to evaluate the condition of the soil before carrying out plant cultivation activities. One indicator of soil fertility is the organic matter content (C-Organic) and the total availability of soil microbes. This research aims to evaluate the organic matter (C-Organic) content and total microbes from different soil types and conditions. This research took place for 2 months at the Land Physical Resources Development Laboratory and the Soil Chemistry and Fertility Laboratory, Department of Soil Science and Land Resources, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural Institute. The soil samples used were taken from several locations, namely the Cikabayan IPB oil palm experimental plantation, IPB experimental rice fields, IPB rubber plantations and peat soil from Jambi. The research results show that the highest organic matter content was found in Jambi peat soil, but the highest total microbes and microbial activity were found in oil palm soil. The topsoil layer contains more C-Organic than sub-soil, and paddy soil contains the lowest C-Organic, total microbial and soil respiration. . Organic C content and total microbes are not the only ones that determine the level of respiration in soil, there are other factors such as temperature.Key-words: microbes, soil fertility, soil evaluation INTISARI Tingkat kesuburan tanah merupakan faktor krusial dalam keberhasilan usaha pertanian karena merupakan media utama dalam budidaya tanaman. Kesuburan tanah akan terus berkurang jika dikelola terus menerus tanpa memahami kondisi tanah, sehingga perlu melakukan evaluasi kondisi tanah sebelum melakukan kegiatan budidaya tanaman. Salah satu indikator kesuburan tanah adalah kandungan bahan organik (C-Organik) dan ketersediaan total mikrob tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kandungan bahan organik (C-Organik) dan total mikroba dari jenis dan kondisi tanah yang berbeda. Penelitian berlangsung selama 2 bulan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sampel tanah yang digunakan diambil dari beberapa lokasi yang diambil dari kebun percobaan kelapa sawit Cikabayan IPB, tanah sawah percobaaan IPB, kebun karet IPB dan tanah gambut dari Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan organik tertinggi terdapat pada tanah Gambut Jambi, namun total mikroba dan aktivitas mikroba tertinggi terdapat pada tanah kelapa sawit. lapisan tanah top soil mengandung lebih banyak C-Organik daripada sub soil, dan tanah sawah mengandung C-Organik, total mikroba dan respirasi tanah yang paling rendah. . Kandungan C-Organik dan total mikroba bukan satu-satunya yang menentukan tinggi rendahnya respirasi pada tanah, tetapi ada faktor lain seperti suhu.  Kata kunci: evaluasi tanah, kesuburan tanah, mikroba 
Mitigasi Dampak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Distrik Sorong Kepulauan Kota Sorong Ali, Muhammad; Rais, Lukman; Gafur, Muzna A. A; Ponisri; Sukmawati; Rosalina, Febrianti; Riskawati
Entita: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ejpis.v5i2.10409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta upaya mitigasi dan pencegahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data melibatkan observasi, kuesioner, dan wawancara mendalam, dengan analisis data yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kekerasan terhadap perempuan mencakup luka fisik dan non-fisik yang mempengaruhi kesehatan psikologis perempuan tersebut. Ini dapat menyebabkan trauma jangka panjang, depresi, dan berpotensi mengakibatkan perempuan tersebut melakukan kekerasan terhadap orang lain, termasuk anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan dampak kekerasan terhadap anak juga signifikan, dengan gangguan psikologis dan dampak mental yang berpotensi menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan cenderung mengalami traumatisasi yang dalam, perilaku agresif, dan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka. Dalam upaya mitigasi dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, diperlukan peningkatan fungsi keluarga serta sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif oleh pemerintah dan lembaga terkait, seperti kepolisian dan lembaga masyarakat. Sinergi antara masyarakat dan pemerintah merupakan kunci keberhasilan upaya mitigasi ini, sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat dicegah dengan efektif melalui pelembagaan tindakan pencegahan ini.