Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERIAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK TERHADAP ORANG TUA Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Mira Andika; Cindi Arista
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1076

Abstract

Tingginya kejadian stunting (balita pendek) di Indonesia (37,2%) merupakan permasalaha gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi. Hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi kependekan pada anak umur 2-5 tahun di Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri dari 15,1 % sangat pendek dan 20 % pendek. Secara umum gizi buruk disebabkan karena asupan makanan yang tidak mencukupi dan penyakit infeksi. Terdapat dua kelompok utama zat gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh dan diperlukan dalam pertumbuhan, termasuk di dalamnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk di dalamnya adalah vitamin dan mineral. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai stunting. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
PENYULUHAN PEMBERIAN KECAP MANIS DAN AIR JERUK UPAYA MEREDAKAN BATUK DAN MELEGAKAN TENGGOROKAN PADA ANAK DI PUSKESMAS NANGGALO PADANG Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Martina Wisdayanti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.839

Abstract

Penyakit batuk, pilek, dan demam ,merupakan bentuk dari ISPA yang paling sering menyerang pada balita. ISPA adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal (mikro plasma) atau substansi asing yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan. Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada setiap tanhunnya, sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. Masalah yang biasanya terjadi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Bersihan jalan napas merupakan hal yang penting karena jalan napas merupakan jalan utama untuk melakukan proses sirkulasi udara dalam tubuh sehingga dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Apabila bersihan jalan napas tidak dipertahankan maka pasien akan mengalami sumbatan pada jalan napas sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Jeruk nipis banyak dipakai sebagai salah satu bahan obat herbal karena buah ini mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang bisa melemaskan otot-otot pada saluran pernafasan. Larutan jeruk nipis dan kecap ini dapat meredakan gejala penyerta dan bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan batuk, karena rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan di Puskesmas Nanggalo Padang. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan mendemonstrasikan pemberian kecap manis dan jeruk nipis
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause dalam Menghadapi Masa Menopause Velga Yazia; Delvi Hamdayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa Vol 2 No 2 (2020): Agustus 2020, Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa
Publisher : RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pramenopause adalah fase antara 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Sindroma premenopause dan menopause dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia. 90% wanita menopause mengeluh mudah tersinggung, berasa takut, gelisah, dan mudah marah. kecemasan wanita memasuki masa premenopause meningkat tinggi yaitu 71,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu premenopause menghadapi masa menopause. Penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di RW 3 Kelurahan Gurun Laweh Puskesmas Nanggalo Padang dengan jumlah populasi 152 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini 60 orang dan sampel diambil dengan propersional random sampling dengan cara wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner, data diolah secara univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan secara Bivariat dengan menggunakan uji chi square. Data diolah dengan sistem komputerisasi menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara konsep diri (p = 0,000), tingkat pendidikan (p = 0,000), sosial ekonomi (p = 0,000) dan dukungan suami (p = 0,003) dengan tingkat kecemasan pada ibu dalam menghadapi masa menopause di RW 3 Kelurahan Gurun Laweh Puskesmas Nanggalo Padang.
Menambah Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam Mengontrol Tekanan Darahnya dengan Menggunakan Jus Semangka di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni; Ulfa Suryani; Meria Kontesa; Velga Yazia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.1012

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg yang menetap. Data statistik terdapat 24,7% penduduk asia tenggara dan 23,3% penduduk indonesia berusia 18 tahun keatas mengalami hipertensi tahun 2018. Hipertensi dapat diminimalkan dengan menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi yang salah satunya adalah jus semangka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jus semangka terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2022 Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan agar ada penurunan tekanan darah sebelum dan setelah diberikan jus semangka. Sehingga dapat menurunkan dan menekan angka kejadian hipertensi di Puskesmas Air Dingin Padang sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh jus semangka terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Padang. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa jus semangka dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, maka diharapkan penderita hipertensi untuk dapat memanfaatkan jus semangka sebagai terapi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah.
Pemberian Terapi Bermain Magic Box untuk Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun Velga Yazia; Ulfa Suryani; Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i2.1066

Abstract

Pada dasarnya orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab dalam tugas mendidik anak dengan memberikan berbagai hal menyangkut kepentingan anak-anaknya, seperti mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan menjaga Kesehatan anak. Hal ini dikarenakan aktifitas yang dilakukan oleh anak ketika dirumah lebih kepada penekanan kemampuan berbicara dan bercerita kegiatan yang dilakukan dengan metode tanya jawab. Sedangkan anak usia dini lebih mudah mengerti dan memahami jika pembelajaran diterapkan dengan langsung praktek/menggunakan media, anak akan gampang mengingatnya karena langsung terlibat dalam kegiatan belajar tersebut. Permainan magic box dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak tertutama dalam berbicara, bercerita dan penambahan kosakata untuk anak. Karena tujuan permainan ini adalah menambah kosakata anak saat anak menjelaskan apa saja yang telah mereka sentuh. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah kosakata anak melalui pemberian terapi bermain magic box sehingga saat mereka dapat menjelaskan apa saja yang telah mereka sentuh. Anak-anak menggunakan indra peraba untuk mencari tahu dan mengevaluasi pengalamannya tersebut. Kegiatan ini berfokus pada kemampuan anak untuk merasakan, mengamati, dan menjelaskan pengamatan mereka. Peserta dari kegiatan ini merupakan anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 13 orang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah, terapi bermain dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini adalah mampu menambah kosakata anak saat anak menjelaskan apa saja yang telah mereka sentuh.
PENINGKATAN STATUS GIZI ANAK, MENGURANGI KEJADIAN KURUS DAN PENDEK MELALUI PENERAPAN GIZI SEIMBANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG Fitri Wahyuni; Velga Yazia; Rini Rahmayanti; Delvi Hamdayani; Hidayatul Hasni; Ises Reni
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2294

Abstract

Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan fisik, mental dan emosional anak. Kebutuhan akan asah, asih, dan asuh yang memadai pada usia ini akan meningkatkan kelangsungan hidup anak dan mengoptimalkan kualitas anak sebagai generasi penerus bangsa. Kekurangan gizi masih merupakan permasalahan yang harus dihadapi dibanyak negara berkembang. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 mencatat bahwa walaupun telah terjadi penurunan prevalensi gizi kurang dan buruk pada anak bawah lima tahun (balita), namun masih terjadi disparitas (kesenjangan) antar kabupaten. Tujuan dari penyuluhan ini adalah tentang pemeriksaan status gizi balita dan penyuluhan demonstrasi tentang gizi seimbang pada Ibu hamil. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Puskemas Nanggalo Padang pada tanggal 11 November 2019. Hasil dari kegiatan adalah teridentifikasi 90% ibu dengan balita terlihat aktif dalam mendengarkan dan bertanya selama proses penyuluhan gizi balita dan penyuluhan gizi seimbang.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM MELAKUKAN PEMENUHAN IMUNISASI DASAR BAYI USIA 0-12 BULAN Vivi Syofia Sapardi; Velga Yazia; Mira Andika
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v4i1.162

Abstract

Prevalensi cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia tahun 2018 sebesar 86,9%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat pengetahuan, keterjangkauan jarak rumah ke pelayanan kesehatan, dan dukungan keluarga. Dampak yang dapat ditimbulkan jika bayi tidak mencukupi imunisasi dasar lengkap adalah bayi akan menderita penyakit yang kemungkinan dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan pemenuhan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan responden 93 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 2 -14 Maret 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan cara ke rumah responden dan memberikan kuesioner kepada responden. Penelitian ini dianalisa secara univariat menggunakan table distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan 55,9% ibu tidak patuh, pengetahuan tinggi 60,2%, keluarga tidak mendukung 57%, keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi dekat 52,5%. Adapun hasil didapatkan ada hubungan p value = 0,019 pengetahuan dengan kepatuhan ibu. Ada hubungan 0,013 dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dan tidak ada hubungan hubungan 0,518 keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi dengan kepatuhan ibu. Faktor pengetahuan, dukungan keluarga mempengaruhi pemberian imunisasi dasar pada bayi. Diharapkan bagi pihak puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya dapat meningkatkan kegiatan posyandu dan memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada bayi.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka pada Pasien Post Sectio Caesarea Delvi Hamdayani; Velga Yazia
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan “Cross Sectional Study. Populasi ibu post sectio caesarea, jumlah sampel 34 responden dengan teknik pengambilan accidental sampling. jenis data primer dikumpulkan dari lembar checklist. Analisa secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan proses penyembuhan luka pasien post sectio caesareamengalami penyembuhan luka secara tidak normal sebanyak 29,4%, ibu usia beresiko 32,4%, status nutrisi kategori obesitas 23,5%, gemuk 11,8%, kurus 17,6%, dan mobilisasi dini kurang baik 44,1%. Hasil analisa bivariat terdapat hubungan usia, status nutrisi, dan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka post sectio caesarea (X2h ≥ X2t).
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA DI PANTI AISYIYAH LUBUK MINTURUN Rini Rahmayanti; Fitri Wahyuni; Velga Yazia; Delvi Handayani; Hidayatul Hasni
Abdimas Galuh Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v2i2.4057

Abstract

Seiring dengan peningkatan kasus masalah reproduksi pada remaja sekarang ini, ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang dapat menyebabkan kelengahan remaja dalam kebersihan reproduksi berpotensi menimbulkan masalah kesehatan reproduksi pada remaja putri di panti asuhan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan berfikir kritis remaja putri tentang perubahan fisik remaja di rumah serta untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang manajemen kebersihan menstruasi selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi Zoom pada tanggal 4 Juni 2020 dengan menggunakan metode ceramah. Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang manajemen kebersihan menstruasi selama pandemi Covid-19 dan pengenalan perubahan fisik remaja selama di rumah. Metode tanya jawab juga dilaksanakan agar peserta dapat menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang materi yang disampaikan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan peserta dalam memahami materi yang disampaikan. Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan persentase sampai 100% untuk pertanyaan terkait pengetahuan tentang menstruasi yang dikatakan normal apabila terjadi selama di rumah, perubahan fisik yang terjadi pada seseorang jika beranjak remaja, dan cara kebersihan menstruasi selama Covid-19.
Edukasi Masyarakat Khususnya Ibu Balita dalam Mencegah Terjadinya Masalah Gizi pada Anak dengan Pendekatan Terapi Pijat Tuina Fitri Wahyuni; Rini Rahmayanti; Delvi Hamdayani; Hidayatul Hasni; Velga Yazia; Ises Reni; Mitakheny Megalasa; Diva Shelfioni Wilanda; Sasmi Sasmi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7204

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi di Indonesia semakin kompleks, tidak hanya gizi lebih tetapi juga masalah gizi kurang dan akibatnya semakin meningkat. Penyebab utama masalah gizi salah satunya pola makan dan gaya hidup. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan salah satunya dapat diperoleh melalui edukasi gizi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan status gizi balita sehingga dapat menurunkan kejadian balita gizi buruk atau kurang di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kelurahan Pasir Nan Tigo. Setiap peserta yang hadir tampak sangat antusias selama kegiatan dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung. Tanya jawab cukup hangat dan ini menandakan bahwa peserta yang hadir tertarik dan memiliki kesadaran untuk menerapkan pola yang baik dalam memenuhi gizi balita. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah terlaksana di kelurahan Pasir Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Lubuk Buaya Padang dapat disimpulkan kegiatan berjalan dengan baik, mencapai target dan tepat sasaran. Kata Kunci: Balita, Pijat Tuina, Status Gizi ABSTRACT Nutrition problems in Indonesia are increasingly complex, not only overnutrition but also undernutrition and are increasing. One of the main causes of nutritional problems is diet and lifestyle. One of the efforts to increase knowledge, one of which can be obtained through nutrition education. The purpose of this community service is to improve the nutritional status of toddlers so that they can reduce the incidence of malnutrition or malnutrition in the working area of the Lubuk Buaya Health Center, Pasir Nan Tigo Village. Every participant who attended seemed very enthusiastic during the activity and did not leave the place during the activity. The questions and answers were quite warm and this indicated that the participants were interested and had the awareness to apply good patterns in fulfilling toddler nutrition. Based on community service activities that have been carried out in the Pasir Nan Tigo village, Koto Tangah District, Lubuk Buaya Padang, it can be said that the activity went well, achieved the target and was right on target. Keywords: Nutritional Status, Toddler, Tuina Massage