Articles
Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI Berhubungan dengan Status Gizi Balita Usia Diatas 24 Bulan
Velga Yazia;
Ulfa Suryani
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.863
Prevalensi kurang gizi di Indonesia masih tergolong tinggi. Kurang gizi berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Prevalensi kurang gizi tercatat 17,7% terdiri dari 3,9% gizi buruk dan 13,8% gizi kurang. Sumatera Barat menempati urutan ke 16 untuk proporsi status gizi buruk dan status gizi kurang pada balita. Anak kurang gizi mengalami penurunan interaksi dengan lingkungannya dan keadaan ini menimbulkan perkembangan yang buruk. Untuk itu orangtua penting memberikan pola makan yang baik dan benar kepada anaknya. Penelitian bertujuan melihat hubungan antara `pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi pada balita. Jenis penelitian deskriptif analitik. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan tanggal 7-12 Februari 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang yaitu di Posyandu Kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita usia diatas 24 bulan sebanyak 60 orang. Jenis data yang digunakan data primer. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dengan hasil uji validitas dilakukan melalui pengujian validitas isi dengan nilai signifikan 0,05 sedangkan uji reabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,792 (> 0,6 dikatakan realibel). Analisa data dilakukan menggunakan uji normalitas yaitu uji chi-square secara univariat dan bivariat. Didapatkan sebesar 43,3% balita memiliki status gizi kurang dan 56,7% balita memiliki pola pemberian makanan pendamping ASI kurang tepat. Pengolahan data secara manual didapatkan hasil nilai X2h = 8.492 dan nilai X2t =3,841 maka X2h > X2t (Ha diterima). Terdapat hubungan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi pada balita usia diatas 24 bulan. Dapat disimpulkan bahwa pola pemberian makan pendamping ASI berhubungan dengan status gizi balita usia diatas 24 bulan yang berada di Kelurahan Kubu Dalam.
Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual pada Remaja
Ulfa Suryani;
Velga Yazia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.777-784
Perilaku seksual merupakan suatu bentuk perilaku yang muncul karena adanya suatu dorongan seksual atau suatu bentuk kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.Sumatera Barat tahun 2020 terdapat 107 kasus perilaku seksual, dimana sebanyak 17 kasus perilaku seksual pranikah pada remaja. Saat ini perkembangan remaja banyak yang tidak sesuai dengan tugas-tugas pekembangannya. Ini disebabkan karena banyak faktor, salah satunya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu smartphone. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Pengumpulan data dilakukan pada 8 Mei 2023. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh siswa dan siswi kelas X, XI dan XII dengan jumlah 1553 orang. Sampelnya berjumlah 94 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data dilakukan menggunakan uji normalitas yaitu dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (62,8%) perilaku seksual kurang aman, lebih dari separuh (59,6%) penggunaan smartphone tinggi. Hasil uji Chi-Square didapatkan p value = 0,000 (p < 0,05), ada hubungan penggunaan smartphone terhadap perilaku seksual pada remaja. Hasil uji Chi-Square didapatkan p value 0,000 (p 0,05), ada hubungan penggunaan smartphone terhadap perilaku seksual pada remaja di SMK 2 Padang.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur Penderita Diabetes Melitus
Velga Yazia;
Ulfa Suryani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.983-994
Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM setiap tahun mengalami peningkatan menjadi 382 kasus setiap tahunnya. Peningkatan ini berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah penderita DM yang salah satu penyebabnya kualitas tidur yang buruk. Berdasarkan survey awal tanggal 17-20 Februari 2023 di Puskesmas Nanggalo didapatkan sebagian besar penderita DM mengalami kualitas tidur yang buruk. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur penderita Diabetes melitus di Puskesmas Nanggalo Padang. Penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian dimulai bulan Februari – November 2023, dengan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1-5 Agustus 2023 di Puskesmas Nanggalo Padang. Dengan jumlah populasi 126 penderita Diabetes dan besar sampel 56 responden. Teknik pengambilan sampel adalah Quota sample. Hasil penelitian dari 56 responden, didapatkan 75% responden memiliki kualitas tidur buruk, 73,2% dengan faktor fisik terganggu. 83,9% responden mengalami stres, 67,9% responden memiliki lingkungan yang tidak nyaman. Berdasarkan uji chi-Square dapat disimpulkan ada hubungan antara faktor fisik, faktor stres, dan faktor lingkungan dengan kualitas tidur penderita Diabetes melitus. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan dan dapat membantu memberikan tambahan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur penderita DM, dan juga sebagai perawat yang ada di Puskesmas dapat mensosialisasikan pentingnya kualitas tidur yang baik khususnya pada penderita DM.
Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Kelancaran Produksi ASI Ibu Post Partum
Hamdayani, Delvi;
Hasni, Hidayatul;
Yazia, Velga
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 1 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35334/borticalth.v7i1.4334
Beberapa hambatan seorang Ibu dalam memberikan ASI pada bayi adalah pasokan ASI rendah, Ibu dalam masa pengobatan, Ibu Kembali bekerja, kelelahan fisik dan emosi, kurang mendapatkan dukungan,penyakit menular, serta mitos yang berkembang dilingkungan Ibu sehingga akan mempengaruhi kuantitas jumlah ASI yang dihasilkan dan kurangnya rangsangan hormone prolaktin dan oksitoksin. Cakupan ASI di Indonesia masih rendah, termasuk kota Padang khusunya wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu 58,33% belum mencapai target Nasional yaitu 90%. Untuk mengatasi hambatan ibu dalam pemberian ASI maka dapat diberikan terapi Hypnobreasfeeding, Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Hypnobreasfeeding terhadap kelancaran produksi ASI pada Ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Ambacang. Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan metode Quasi-eksperiment dengan rancangan pre-eksperimental design dengan pendekatan One-Group Pre-Posttest Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu post partum sebanyak 12 responden. Penelitian ini dilakukan dalam waktu satu tahun. Hasil penelitian Dan Kesimpulan : Hasil penelitian diolah berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan hasil penelitian ini didapat rerata skor kelancaran produksi ASI pada Ibu postpartum sebelum diberikan intervensi yaitu 31,33 dan sesudah diberikan intervensi yaitu 59,20. Hasil Uji Paired Sampel T-Test didapatkan p value = 0,000 artinya terdapat pengaruh Hypnobreasfeeding terhadap produksi ASI Ibu post partum.
Self Hipnosis untuk Mengatasi Keputusasaan pada Penderita Diabetes Mellitus
Suryani, Ulfa;
Yolanda, Yola;
Ausrianti, Rizka;
Yazia, Velga;
Hamdayani, Delvi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v5i2.1706
Prevalensi Diabetes Mellitus di Provinsi Sumatera Barat terjadi peningkatan dari 0,7% di tahun 2007 menjadi 1,3% di tahun 2013 dan pada tahun 2018 meningkat lagi hingga mencapai 1,7%. Berbagai masalah psikososial dapat terjadi pada penderita Diabetes Mellitus seperti depresi (Badescu et al., 2016). Depresi terjadi karena ketidakpatuhan terhadap pengobatan, control metabolic yang buruk, perawatan yang dijalani dan kehilangan produktivitas serta peningkatan resiko kematian. Faktor-faktor di atas merupakan tanda dan gejala dari perilakuyang menggambarkan masalah keputusasaan (Khan et al, (2019). Untuk mengatasi keputusasaan ini maka dilakukan terapi self hypnosis. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang self hipnosis untuk mengatasi keputusasaan pada penyakit Diabetes Mellitus. Sasaran pada penyuluhan ini adalah dewasa akhir yang berjumlah 23 orang. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan diskusi. Hasil dari penyuluhan ini diharapkan penderita penyakit DM dapat mengatasi keputusasaannya dengan terapi self hypnosis.
Kemampuan Perkembangan Anak Usia Sekolah dalam Permainan Kelompok dengan Permainan Lempar Tangkap Bola
Suryani, Ulfa;
Yazia, Velga;
Hasni, Hidayatul;
Nurleny, Nurleny;
Fatrida, Dedi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2338
Anak pada Usia Sekolah merupakan masa perkembangan motorik kasar yang pesat. Dunia anak pada usia sekolah adalah bermain dan belajar melalui permainan yang mereka lakukan. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan perkembangan anak usia sekolah dalam permainan kelompok dengan permainan lempar tangkap bola. Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2023 dengan sasaran anak usia sekolah yang berjumlah 17 orang. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi. Hasil dari penyuluhan ini didapatkan sebelum dilakukan permainan lebih dari separoh (64,7%) anak usia sekolah memiliki tingkat pengetahuan dan permainan lempar tangkap bola yang rendah dan setelah dilakukan permainan sebagian besar (94,1) anak usia sekolah memiliki pengetahuan dan permainan lempar tangkap bola yang tinggi, dan dapat dilihat hasil 88,2% peserta mampu mengetahui pengertian anak usia sekolah, 76,5% peserta mampu memahami tentang perkembangan normal dan menyimpang anak usia sekolah, dan 100% peserta dapat mengikuti permainan lempar tangkap bola yang dapat meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dan berkompetisi.
Terapi Yogic Eye Exercise sebagai Upaya Preventif dalam Penggunaan Gadget pada Anak Usia Sekolah
Yazia, Velga;
Suryani, Ulfa;
Suryani, Indah;
Maeza, Al Thorik;
Priatna, Nico
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2398
Sumatera Barat penggunaan gadget dengan akses internet sebanyak 41% dengan banyak penggunaan bermain game online dan sebanyak 57% penggunaannya melalui media sosial. Kesehatan mata sangat perlu diperhatikan untuk mencegah gangguan penglihatan salah satunya dengan menerapkan latihan yogic eye exercise yang sangat bermanfaat untuk mengurangi kelelahan mata karena bermain game online, meningkatkan fungsi penglihatan, dan merilekskan pikiran serta mewujudkan perkembangan mata yang optimal di masa tumbuh kembang anak. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam melakukan latihan Yogic Eye Exercise secara mandiri, adanya peningkatkan keterampilan kader kesehatan sekolah dalam mengembangkan perilaku sehat dengan dibentuknya kader kesehatan sekolah dengan memanfaatkan ruangan UKS. Sasaran pada penyuluhan ini adalah anak usia sekolah yang berjumlah 28 siswa/i. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi secara tatap muka menggunakan power point. Edukasi diberikan selama 2 sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian materi edukasi tentang bahaya kecanduan gadget. Sesi kedua yaitu mendemonstrasikan dan memberikan pelatihan dan pendampingan siswa terkait pencapaian Kesehatan pada anak untuk meningkatkan kemampuan anak dalam Latihan Yogic Eye Exercise.
Edukasi Pemahaman Kekerasan Seksual pada Anak Usia Sekolah
Yazia, Velga;
Suciana, Sri;
Fitri, Yulia;
Suryani, Ulfa;
Maeza, Althorik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4433
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (Kemen PPPA) mencatat, laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat dalam waktu kurun 3 tahun terakhir yang tercatat oleh sistem simfoni tahun 2021 Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebutkan, dari jumlah tersebut, bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak-anak adalah kekerasan seksual yaitu sebanyak 7.004 kasus (IDAI, 2014). Menurut data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang pada tahun 2017 ada 57 laporan kasus kekerasan terhadap anak yang telah tercatat dalam laporan. Laporan terbanyak yang masuk yaitu dari Kecamatan Koto Tangah yaitu sebanyak 13 kasus. Di kelurahan Pasia Nan Tigo saat ini memiliki berbagai laporan pengaduan kekerasan seksual pada anak sebagian besar terjadi di lingkup rumah. Kegiatan pengabmas ini dilakukan dengan memberikan edukasi secara tatap muka menggunakan power point untuk pemaparan materi, dan dilanjutkan dengan penayangan Vidio 4 dimensi terkait kekerasan seksual. Edukasi di berikan selama 2 sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian materi edukasi tentang “Bentengi Diri Kita Dari Kekerasan Seksual”. Sesi kedua yaitu penayangan berupa video 4 dimensi terkait membentengi diri anak dari kekerasan seksual. Dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi tanya jawab. Sebelum dan sesudah edukasi dilakukan pembagian kuesioner untuk menilai pengetahuan siswa tentang kekerasan seksual. Hasil dari kegiatan didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang pemahaman kekerasan seksual setelah diberikan edukasi melalui penyampaian materi dan penayangan video. Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam pengabmas ini sebanyak 30 siswa kelas IV SD. Kegiatan pengabmas tentang “Edukasi Pemahaman Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Sekolah” dapat meningkatkan pengetahuan siswa di SDN 31 Pasir Nan Tigo. Hal ini berdasarkan hasil pre test dan post test yang telah dilakukan tanggal 1 Desember 2022. Untuk itu pemerintah dan lembaga swasta perlu meningkatkan kegiatan edukasi tentang pemahaman kekerasan seksual pada siswa. Untuk orangtua agar bisa memberikan informasi kepada anak cara melindungi diri dari kekerasan seksual serta menjalin hubungan dekat dan bersifat terbuka.
Hubungan Tingkat Depresi dengan Social Media Addiction pada Remaja
Suryani, Ulfa;
Yazia, Velga
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1831
Data WHO jumlah penderita depresi menjadi 20% di dunia. Data Riskesdas jumlah penderita depresi di Sumatera Barat sebanyak 8,2%. Terjadinya depresi pada remaja salah satunya disebabkan oleh penggunaan sosial media tidak terdapat aturan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat depresi dengan social media addiction pada remaja. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain cros sectional yang telah dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2023. Populasi semua remaja siswa sebanyak 105 orang dengan jumlah sampel 83 orang teknik pengambilan sampel teknik propotional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian di olah secara menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh (63,9%) remaja siswa mengalami depresi sedang. Lebih dari separoh (56,6%) remaja siswa mengalami kecanduan sedang terhadap social media addiction. Terdapat hubungan tingkat depresi dengan social media addiction pada remaja siswa (p = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat depresi dengan social media addiction pada remaja. Dharapkan pihak sekolah agar bekerjasama dengan orang tua untuk melakukan skrining terkait akibat dari kecanduan penggunaan social media yang mengakibat depresi pada remaja.
Hubungan Harga Diri dan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Bullying
Suryani, Ulfa;
Yazia, Velga
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 4 (2024): Jurnal Keperawatan: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/keperawatan.v16i4.2201
Perilaku bullying pada remaja terkait dengan adanya faktor harga diri yang rendah dan juga pola asuh orang tua yang membuat siswa merasa tidak diperhatikan atau terlalu diatur. Berdasarkan hasil laporan status global dari UNESCO, tahun 2020 tentang kekerasan yang terjadi di sekolah dan bullying di beberapa negara, didapatkan bahwa korban bullying mencapai 22,8% hingga 48,2%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga diri dan pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying pada remaja. Desain penelitianyang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang telah dilakukan pada tanggal 11-12 Agustus tahun 2023. Populasi semua orang siswa sebanyak 534 orang dengan jumlah sampel 84 orang siswa dengan cara simple random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner bulying, kuesioner harga diri dan pola asuh. Pengumpulan data di olah dengan menggunakan uji statistik Chi-Square adalah untuk melihat adanya hubungan antara harga diri terhadap perilaku bullying (p=0,005) dan adanya hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying pada siswa (p = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara harga diri dan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada remaja.