Claim Missing Document
Check
Articles

Found 54 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Antena Mikrostrip Single Feed Dual Band Frekuensi 15 Ghz Dan 28 Ghz Polarisasi Sirkular Patch Persegi Dengan Slot Silang Pada Jaringan 5g Gilang Dewangga; Levy Olivia Nur; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dengan semakin meningkatnya permintaan user untuk kecepatan data yang lebih tinggi dalam sistem komunikasi nirkabel, Generasi ke-5 atau fifth generation adalah istilah yang digunakan sebagai fase berikutnya dari 4G yang melebihi standar 4G. Teknologi generasi ke-5 atau 5G direncanakan akan resmi menjadi standar sistem operasi seluler pada tahun 2020. sehingga pada saat ini masih banyak riset yang mempelajari dan mengembangkan 5G. Kandidat frekuensi yang akan digunakan pada 5G berada pada spektrum millimeter wave. Penelitian ini merancang antena mikrostrip single feed dengan dua frekuensi kerja 15 GHz dan 28 GHz dengan polarisasi sirkular. Untuk perancangan ini, patch yang digunakan adalah bentuk rectangular, dengan slot ring rectangular dan slot silang. Patch antena diberi celah berbentuk silang untuk melebarkan bandwidth serta menurukan nilai axial ratio dan diberi slot ring rectangular untuk menghasilkan dual band. Selain itu antena yang dirancang menggunakan teknik pencatuannya menggunakan microstrip line. bahan yang digunakan adalah RT Duroid 5880 yang memiliki nilai konstanta dielektrik 2,2 dan tebal 1,575 mm, sebagai substrat. Material konduktor menggunakan tembaga dengan ketebalan 0,035 mm. Antena yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki dua frekuensi kerja yaitu 15 GHz dan 28 GHz, pada frekuensi 15 GHz antena memiliki return loss -4,6548 dB dan gain 8,39 dBi, pada frekuensi 28 GHz antena memiliki return loss -14,9209 dB pada pengukuran dBi. Pada frekuensi 15 GHz antena memiliki polarisasi sirkular dengan nilai axial ratio 4,15 dB. Kata kunci: 5G, millimeter wave, antena mikrostrip, single feed, dual band, polarisasi sirkular, slot silang, ring rectangular slot. Abstract With the increasing demand of users for higher data rates in wireless communication systems, 5th or fifth generation is the term used as the next phase of 4G that exceeds the 4G standard. The 5th or 5G generation technology is planned to become the official cellular operating system standard in 2020. so that currently there is still a lot of research that studies and develops 5G. The frequency candidates to be used at 5G are in the millimeter wave spectrum. This study designed a single feed microstrip antenna with two working frequencies of 15 GHz and 28 GHz with circular polarization. For this design, the patch used is a rectangular shape, with a rectangular and cross slot ring. The antenna patch is given a cross-shaped gap to widen the bandwidth and reduce the axial ratio and is given a rectangular ring slot to produce a dual band. In addition, the antenna is designed using the technique using a microstrip line. the material used is RT Duroid 5880 which has a dielectric constant of 2.2 and 1.575 mm thick, as a substrate. The conductor material uses copper with a thickness of 0.035 mm. The antenna produced in this study has two working frequencies namely 15 GHz and 28 GHz, at 15 GHz frequency the antenna has a return loss of -4.6548 dB and a gain of 8.39 dBi, at a frequency of 28 GHz the antenna has a return loss of -14.9209 dB on dBi measurements. At a frequency of 15 GHz the antenna has a circular polarization with an axial ratio of 4.15 dB. Keywords: 5G, millimeter wave, microstrip antena, single feed, dual band, circular polarization, slot silang, ring rectangular slot.
Analisis Penyerapan Gelombang Elektromagnetik Berbagai Bentuk Patch Berbasis Artificial Magnetic Conductor Dzecky Dzackwan Hady; Bambang Setia Nugroho; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tentang penyerap gelombang elektromagnetik telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Penyerap gelombang elektromagnetik memiliki peran dalam mengurangi interferensi gelombang elektromagnetik dengan cara menyerap energi gelombang datang dan mengurangi pantulan yang tidak diinginkan. Teknologi surface textured merupakan teknik yang digunakan dalam merealisasikan penyerap gelombang elektromagnetik yang memiliki tingkat penyerapan tinggi. Secara prinsip, teknik ini menggunakan lapisan AMC (artificial magentic conductor) dengan karakteristik impedansi permukaan tinggi. Dengan disimulasikan pada software CST Microwave Studio menggunakan substrat FR-4 Epoxy dengan konstanta dielektrik 4,3 akan dibandingkan tingkat penyerapan yang direpresentasikan sebagai return loss (S11) dengan melakukan variasi bentuk patch, dimensi substrat dan jarak gap antar patch untuk ketiga bentuk patch yaitu patch lingkaran, segi delapan dan bujur sangkar dengan frekuensi kerja pada 3 GHz. Penambahan elemen resistif membuat tingkat penyerapan menjadi lebih baik bila dibandingkan tanpa elemen resistif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penyerap dengan bentuk patch persegi yang bekerja pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai S11 sebesar -35,578 dB dengan penambahan elemen resistor 600 ohm. Pada penyerap gelombang elektromagnetik dengan bentuk patch segi delapan yang bekerja pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai S11 sebesar -46,374 dB dengan penambahan elemen resistor 800 ohm. Pada penyerap gelombang elektromagnetik dengan bentuk patch lingkaran yang bekerja pada frekuensi 3,01 GHz memiliki nilai S11 sebesar -37,204 dB dengan penambahan elemen resistor 700 ohm. Kata kunci : Penyerap gelombang elektromagnetik, Artificial Magnetic Conductor, teknologi permukaan bertekstur (textured surface), metamaterial, patch, elemen resistif Abstract Research on electromagnetic wave absorbers has experienced rapid development in recent years. Absorbing electromagnetic waves has a role in reducing electromagnetic wave interference by absorbing incoming wave energy and reducing unwanted reflections. Surface textured technology is a technique used in realizing electromagnetic wave absorbers that have high absorption rates. In principle, this technique uses an AMC (artificial magnetic conductor) layer with high surface impedance characteristics. By simulating on CST Microwave Studio software using FR4 Epoxy substrate with a dielectric constant of 4,3 will be compared to the absorption rate represented as return loss (S11) by performing patch variations, substrate dimensions and gap between patches for all three patch forms circle, octagon and square with a working frequency at 3 GHz. Addition of resistive elements makes absorption rates better when compared to resistive elements. The simulation results show that the absorbent in the form of a square patch that works at a frequency of 3 GHz has an S11 value of -35,578 dB by adding 600 ohm resistor elements. In electromagnetic wave absorbers with octagonal patch form that works at a frequency of 3 GHz has an S11 value of -46,374 dB with the addition of an 800 ohm resistor element. In absorbing electromagnetic waves with a circle patch form that works at a frequency of 3.01 GHz has a S11 value of -37.204 dB with the addition of a 700 ohm resistor element. Keywords: Absorber of Electromagnetic Wave, Artificial Magnetic Conductor, Textured Surface Technology, Metamaterial, Patch, Resistive Element
Analisis Antena Mikrostrip Mimo 8×8 Dengan Patch Berbentuk Segitiga Pada Frekuensi 15 Ghz Raihan Anshari; Levy Olivia Nur; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi khususnya pada bidang telekomunikasi menuntut kemajuan pada perangkat guna mendukung perkembangan teknologi tersebut. Pada saat ini fifth generation (5G) sedang dikaji oleh ITU. Teknologi 5G membutuhkan antena dengan menggunakan sistem MIMO karena diharapkan dapat meningkatkan data rate, mengurangi latency dan terhubung ke berbagai perangkat. Salah satu kandidat frekuensi untuk teknologi 5G adalah 15 GHz. Pada penelitian ini membahas antena untuk komunikasi 5G yang bekerja pada frekuensi 15 GHz. Desain perancangan menggunakan patch segitiga akan dianalisis dan pada saat single patch akan dibandingkan dengan patch persegi panjang, dan patch lingkaran. Analisis dalam bentuk array dan MIMO hanya terfokus pada patch berbentuk segitiga. Bahan yang digunakan adalah Duroid Roger 5880 dengan 𝜺𝒓= 2,2 serta ketebalan bahan 1,575 mm. Pada tugas akhir ini hasil yang didapatkan adalah bahwa pada antena single patch segitiga diperoleh bandwidth sebesar 4,063 GHz dengan gain 6,323 dB, sementara patch lingkaran diperoleh bandwidth sebesar 1,003 GHz dengan gain 5,056 dB, sedangkan pada patch persegi panjang diperoleh bandwidth sebesar 1,172 GHz dengan gain 6,605 dB. Selain itu penambahan teknik array 1×2 dapat meningkatkan gain antena patch segitiga menjadi 9,128 dB. Untuk antena MIMO 8×8, nilai mutual coupling tertinggi yang diperoleh adalah sebesar -39,685 dB. Patch segitiga yang disusun secara array 1×2 dan MIMO 8×8 menghasilkan pola radiasi unidireksional. Kata Kunci: MIMO, Antena mikrostrip, Patch segitiga, single patch, Array. Abstract The development of communication and information technology specifically in the telecommunications sector requires equipment to support the development of these technologies. At present the fifth generation (5G) is currently being reviewed by ITU. 5G technology requires an antenna using the MIMO system because it is expected to increase data speed, reduce latency and connect to various devices. One candidate for the Frequency for 5G technology is 15 GHz. In this final project discuss the antenna for 5G communication that works at a frequency of 15 GHz. Design designs using patch triangles will be analyzed and when single elements will be compared to rectangular patch, and circular patch. Analysis in the form of arrays and MIMO only focus on patch triangles. The material used is Duroid Roger 5880 with 𝜺𝒓 = 2,2 and a material thickness of 1,575 mm. In this final project, the results obtained are in the triangular single patch antenna, obtained bandwidth 4,063 GHz with a gain of 6,323 dB, while the circle patch obtained a bandwidth of 1,003 GHz with a gain of 5,056 dB, while the rectangular patch obtained a bandwidth of 1,172 GHz with a gain of 6,605 dB. In addition, 1 × 2 array technique can increase the gain of the triangular patch antenna to 9,128 dB. For 8 × 8 MIMO antennas, the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 3200 2 highest mutual coupling value obtained is -39,685 dB. The triangular patch arranged in an array of 1 × 2 and MIMO 8×8 can obtained a unidirectional radiation pattern. Keywords: MIMO, Microstrip antenna, Triangular patch, Single patch, Array.
Antena Array 6 × 2 Dengan Penambahan Pertubasi Dan Pengaturan Distribusi Daya Pada Saluran Transmisi Paralel Untuk Aplikasi Medium Power Radar S Band Hafshin Habibie Tanjung; Levy Olivia Nur; Yussi Perdana Saputera
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dalam mengawasi dan mengamankan wilayah perairan NKRI adalah radar pengawas pantai. Radar ini digunakan untuk mengawasi kapal-kapal laut sehingga dapat mencegah tindakan-tindakan yang merugikan NKRI. Radar pengawas pantai di Indonesia masih terbilang sedikit dikarenakan besarnya biaya untuk memenuhi kebutuhan radar. Medium Power Radar (MPR) adalah salah satu radar yang bekerja untuk pengawas pantai. MPR bekerja pada frekuensi S-Band sebesar 3 GHz dan memiliki spesifikasi seperti bandwitdh 50 MHz, Gain 10 dBi, daya 20 Mw dan polarisasinya linear.Pada penelitian ini dilakukan simulasi dan realisasi antena yang akan bekerja pada Medium Power Radar (MPR) S-Band. Simulasi antena menggunakan software CST Microwave Studio. Perancangan antena ini menggunakan antena mikrostrip yang memiliki lapisan patch, substrat dan ground. Dan bahan yang digunakan pada substrat adalah FR4 Epoxy. Pada perancangan dilakukan penambahan pertubasi, yaitu teknik pemotongan pada ujung sisis-sisi patch antena secara diagonal. Pertubasi dilakukan bertujuan untuk merubah arah polarisasi dan meningkatkan Gain pada antena. Pada tugas akhir ini menghasiilkan antena array 6×2 yang disusun secara paralel dengan satu sumber catuan. Penambahan array dilakukan untuk memperbesar nilai Gain dan terkoreksinya digram arah dan fasa pada antena. Antena yang dihasilkan dapat bekerja pada rentang frekuensi center 3 GHz, yang sudah sesuai dengan frekuensi S-Band. Dan memiliki hasil nilai VSWR 1,07, Return loss -29,51, Gain 10,304. Antena juga memiliki polarisasi elips yang mendekati sirkular dan polaradiasi omnidireksional. Dari hasil nilai yang dimiliki pada perancangan antena sudah memenuhi spesifikasi antena yang bekerja pada Medium Power Radar (MPR).Kata Kunci : MPR, Radar, Antena, VSWR Abstract One way to improve the ability of government officials to monitor and secure the territorial waters of the Republic of Indonesia is the coast surveillance radar. This radar is used to monitor marine vessels so as to prevent actions that are detrimental to the Republic of Indonesia. Radar watchdog coast in Indonesia is still relatively small due to the large cost to meet radar needs. Medium Power Radar (MPR) is one of the radars that works for coast watchers. MPR works at S-Band frequency of 3 GHz and has specifications such as 50 MHz bandwidth, 10 dBi gain, 20 Mw power and linear polarization. In this study the simulation and realization of the antenna will work on the S-Band Medium Power Radar (MPR). Antenna simulation using CST Microwave Studio software. The design of this antenna uses a microstrip antenna that has patch, substrate and ground layers. And the material used on the substrate is FR4 Epoxy. In the design of the addition of pertubation, the cutting technique at the edges of the patch antenna sides diagonally. Pertubasi carried out aims to change the direction of polarization and increase the gain on the antenna. In this final project produces a 6 × 2 array antenna arranged in parallel with one source of supply. The addition of arrays is done to increase the Gain value and correct the direction and phase diagrams in the antenna. The resulting antenna can work in the center frequency range of 3 GHZ, which is in accordance with the S-Band frequency. And it has a VSWR value of 1.07, Return loss of -29.51, Gain of 10.304. Antennas also have elliptical polarization that is close to circular and omnidirectional polaradiation. From the results obtained in the design of the antenna already meets the specifications of the antenna that works on Medium Power Radar (MPR). Keywords: MPR, Radar, Antena, VSWR
Perancangan Dan Realisasi Rectenna Array Bow-tie Dipole Frekuensi 2,4 Ghz Dengan Voltage Multiplier Untuk Energy Harvesting Hendro Fransniko Situmeang; Levy Olivia Nur; Zulfi Zulfi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi hingga saat ini kebanyakan mengharapkan hanya dari fossil. Padahal sumber fossil seiring berjalannya waktu akan habis terpakai. Salah satu solusi menanggulangi hal tersebut adalah dengan energy harversting pada frekuensi radio. Tugas akhir ini membahas tentang perancangan dan pembuatan rectenna (rectifying antenna) untuk energy harvesting. Input dari rectenna adalah gelombang elektromagnetik dengan keluaran berupa DC. Antena yang dirancang dengan patch bowtie dengan array 1x2 dan groundplane yang dimodifikasi dengan u-slot dan rectifier menggunakan topologi 7 stage voltage multiplier dengan dioda scottky bat 46. Pada tugas akhir ini, nilai return loss setelah pengukuran adalah -18,445. Nilai VSWR pada frekuensi 2,4 GHz adalah 1,29 dan gain pada frekuensi kerja sebesar 2.798 dBi. Rectifier dengan input –2 dB dapat menghasilkan keluaran rata-rata 86,77 mV dan semakin rendah frekuensi maka semakin besar keluaran rectifier. Pengukuran rectenna dengan input rata-rata -26 dBm dapat menghasilkan keluaran 8,09 mV. Kata Kunci : Rectenna, Energy Harvesting, Dioda Schottky, Mikrostrip Abstract Energy needs up to now mostly expect only from fossils. Though fossil sources over time will be used up. One solution to overcome this problem is energy harversting on radio frequency. This final project discusses the design and manufacture of rectenna (rectifying antenna) for energy harvesting. Input from rectenna is an electromagnetic wave with an output in the form of DC. Antenna designed with patch bowtie with a 1x2 array and groundplane modified with u-slot and rectifier using a 7 stage voltage multiplier topology with bat 46 scottky diode. In this final project, the return loss value after the measurement is 18,445. The VSWR value at the 2.4 GHz frequency is 1,29 and gain at work frequency of 2.798 dBi. An input -2 dB rectifier can produce an average output of 86.77 mV and the lower the frequency the greater the output of the rectifier. Measurement of rectenna with an average input of -26 dBm can produce output of 8,09 mV. Keywords: Rectenna, Energy Harvesting, Schottky Diodes, Microstrip
Perancangan Dan Realisasi Antena Array Patch Segi Enam Dengan Slot Square Ring Untuk Mimo 4×4 Pada Frekuensi 15ghz Muhammad Rustiyarso; Levy Olivia Nur; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada komunikasi seluler 5G dibutuhkan frekuensi tinggi berguna untuk meningkatkan kapasitas trafik, meninjau kapasistas dan jangkauannya, salah satu kandidat frekuensi yakni pada 15 GHz. Dikarenakan bekerja pada frekuensi tinggi maka sinyal rentan terhadap pemantulan karena panjang gelombang yang semakin kecil berakibat pada timbulnya fading tinggi. Maka daripada itu digunakan sistem antenna MIMO (Multiple Input, Multiple Output) yang dapat menjadi solusi untuk permasalahan pemantulan dan scattering gelombang, yang sering terjadi untuk komunikasi pada frekuensi tinggi. Antena ini pun membutuhkan intergrasi yang mudah maka mikrostrip menjadi salah satu teknologi yang cocok untuk hal ini. Antena yang dirancang adalah antenna MIMO dengan 4 elemen, pada setiap elemennya terdapat patch segi enam dan slot square ring pada patchnya. Slot diberikan bertujuan untuk memperbesar bandwidth dari antena, sedangkan penyusunan secara array bertujuan untuk meningkatkan gain antenna. Bahan yang digunakan sebagai substrat yaitu Duroid 5880 dengan ketebalan 1.575 mm dan cooper sebagai patch dengan ketebalan 0.035 mm Antena yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki dua frekuensi kerja yaitu 15 GHz dan 28 GHz, pada frekuensi 15 GHz antena memiliki return loss -12,1803 dB dengan bandwidth 1,48 GHz dan gain 7,4741 dB pada simulasi, memiliki return loss -4,6548 dB dan gain 8,39 dBi pada pengukuran. Pada frekuensi 15 GHz antena memiliki polarisasi sirkular dengan nilai axial ratio 2,1241 dB pada simulasi, 4,15 dB pada pengukuran. Kata kunci : Antena, MIMO, Mikrostrip, Square Ring Slot, 15 GHz Abstract In 5G cellular communication, high frequency is needed to increase traffic capacity, review capacity and reach, one of the candidate frequencies is at 15 GHz. Because it works at high frequencies the signal is vulnerable to reflection because the smaller the wavelength results in the emergence of high fading. So than that MIMO (Multiple Input, Multiple Output) antenna system is used which can be a solution for reflecting problems and wave scattering, which often occurs for communication at high frequencies. This antenna also requires easy integration so microstrip is one of the technologies that is suitable for this. The designed antenna is a MIMO antenna with 4 elements, in each element there is a hexagon patch and a square ring slot on the patch. The given slot aims to increase the bandwidth of the antenna, while array arrangement aims to increase antenna gain. The material used as a substrate is FR4-Epoxy with a thickness of 1.6 mm and cooper as a patch with a thickness of 0.035 mm. The antennas produced in this study used a frequency of 15 GHz. at 15 GHz the antenna has a return loss of -19.0686 dB with a bandwidth of 750 MHz and a gain of 9.119 dB in the simulation, a return loss of -14,3348 dB and a gain of 9.89 dB in the measurement. At 15 GHz the antenna has a linear polarization with an axial value of 5.1356 dB in the simulation, 4.15 dB in the measurement. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 4503 Keywords: Anttena, MIMO, Mikrostrip, Square Ring Slot, 15 GHz
Perancangan Dan Realisasi Wearable Antenna Untuk Mendeteksi Kanker Payudara Gina Hapshah Arrahmah; Bambang Setia Nugroho; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wearable antenna memberikan kemudahan dalam bidang medis, selain terdiri dari bahan yang fleksibel dan dapat dibengkokkan juga harganya yang murah. Wearable antenna harus di desain sesuai dengan hasil rancangan simulasi pada software simulasi elektromagnetik 3D dengan frekuensi kerja 2,45 GHz sehingga tidak terjadi kesalahan ketika proses perealisasian. Pada Tugas Akhir ini telah dilakukan perancangan serta realisasi antena mikrostrip yang akan digunakan sebagai pendeteksi kanker payudara pada frekuensi 2,45 GHz menggunakan metode microwave imaging. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan software simulasi elektromagnetik 3D. Analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah membandingkan perbedaan nilai medan listrik atau E-Field antena pada jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker. Parameter yang telah dicapai menunjukkan antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz berdasarkan simulasi diantaranya memiliki nilai return loss ≤ -10 dB dan cakupan bandwidth yang lebar antara 2,4 GHz -2,4835 GHz pada frekuensi kerja 2,45 GHz. Untuk perancangan antena direalisasikan dengan menggunakan bahan fleksibel yaitu Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 dan h = 0,75 mm). Hasil fabrikasi memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10. Antena fabrikasi terbukti dapat bekerja dengan baik ketika mendeteksi realisasi pemodelan struktur jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker yang dilihat dari hasil nilai return loss menunjukkan dapat mendeteksi adanya perbedaan material. Kata Kunci: wearable antenna, microwave imaging, deteksi kanker payudara Abstract Wearable antennas provide convenience in the medical field, in addition to consisting of flexible and bendable materials as well as low prices. Wearable antennas must be designed in accordance with the results of the simulation design on the 3D electromagnetic simulation software with a working frequency of 2.45 GHz so there is no error during the realization process. In this Final Project has been carried out the design and realization of microstrip antennas that will be used as a breast cancer detector at a frequency of 2.45 GHz using the microwave imaging method. Antenna design is done using 3D electromagnetic simulation software. The analysis conducted in this Final Project is to compare the difference in the value of the electric field or E-Field antenna in breast tissue without cancer and with cancer. The parameters that have been achieved indicate that the antenna can work well at 2.45 GHz frequency based on simulations including having a return loss value ≤ -10 dB and a wide bandwidth coverage between 2.4 GHz -2.4835 GHz at 2.45 GHz working frequency. For antenna design is realized by using a flexible material that is Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 and h = 0.75 mm). The fabrication results have a VSWR value below 2 and a return loss value below -10. Fabrication antennas are proven to work well when detecting the realization of the modeling of breast tissue structure without cancer and with cancer as seen from the results of the return loss value can detect any material differences Keywords: wearable antenna, microwave imaging, breast cancer detection.
Antena Mikrostrip Dual Band Bahan Fleksibel Frekuensi 2,45 Ghz Dan 5,85 Ghz Untuk Aplikasi Telemedis Phaksi Ghagono Awang Murti; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Salah satu penggunaan teknologi telekomunikasi adalah telemedis. Telemedis adalah salah satu teknologi telekomunikasi untuk melakukan pelayanan kesehatan jarak jauh. Salah satu komponen untuk mendukung telemedis adalah antena wearable. Penggunaan antena wearable diharapkan mampu membuat nyaman pada saat digunakan oleh pasien. Dengan melihat kondisi Indonesia, yang memiliki wilayah yang luas serta jumlah penduduk yang padat. Kebutuhan akan pemerataan kesehatan menjadi masalah yang terus dicari solusinya. Telemedis diharapkan mampu untuk menjadi solusi dari permasalahan kurangnya pemerataan kesehatan. Pada penelitian tugas ahkir ini, telah dirancang antena mikrostrip dengan patch rektangular dengan slot rektangular menggunakan teknik pencatuan feed-line pada frekuensi Industry Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz dan 5,85 GHz dan menggunakan bahan Roger 3003C sebagai substrat yang memiliki ketebalan sebesar 0,75 mm dan nilai permitivitas bahan sebesar 3,0. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz dan 5,85 GHz dengan bandwidth total sebesar 59,9 MHz dan nilai gain untuk 2,45 GHz sebesar 6,347 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 5,276 dB dengan pola radiasi unidirectional. Pada antena yang sudah direalisasikan memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10 dengan gain yang dihasilkan untuk frekuensi 2,45 GHz sebesar 4,195 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 2,426 dB. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Telemedis, Wearable, Fleksibel, Phantom ABSTRACT One of the uses of telecommunications technology is telemedicine. Telemedicine is one of the telecommunication technologies for conducting long-distance health services. One component to support telemedicine is a wearable antenna. The use of wearable antennas is expected to make it comfortable when used by patients. By looking at the condition of Indonesia, which has a large area and a dense population. The need for health equity is a problem that continues to find a solution. Telemedicine is expected to be a solution to the problem of lack of health equity. In this task study, microstrip antennas with rectangular patches with rectangular slots have been designed using Industry Scientific and Medical (ISM) feed-line rationing techniques 2.45 GHz and 5.85 GHz and use Roger 3003C as a substrate that has thickness of 0.75 mm and the material permittivity value of 3.0. Simulation results show that the antenna can work well at frequencies of 2.45 GHz and 5.85 GHz with a total bandwidth of 59.9 MHz and a gain value of 2.45 GHz at 6.347 dB and at a frequency of 5.85 at 5.276 dB with a pattern unidirectional radiation. The realized antenna has a VSWR value below 2 and the return loss value below -10 with the gain generated for the 2.45 GHz frequency of 4.195 dB and at the frequency of 5.85 at 2.426 dB.. Keywords: Microstrip Antenna, Telemedicine, Wearable , Flexible , Phantom
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Berbentuk L Array Pada Frekuensi 9,4 Ghz Untuk Aplikasi Radar Cuaca Fajar Gunawan; Levy Olivia Nur; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tingkat curah hujan yang tinggi yang dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat maka pada penelitian ini dibuat sebuah antena Radar cuaca dimana patch yang dirancang tersebut berbentuk L pada frekuensi X band yaitu pada 9,4 GHz, dimana penelitian sebelumnya sudah dirancang antena mikrostrip pada frekuensi X band dengan susunan linier. Sedangkan pada penelitian ini dirancang antena mikrostrip berbentuk L array pada frekuensi 9,4 GHz supaya didapatkan resolusi yang lebih bagus, dapat mendeteksi partikel-partikel yang lebih kecil dengan sensitifitasnya yang lebih tinggi, dimana frekuensi X band jaraknya jauh lebih dekat ke target. Dengan metode array, matching impedance dan slot supaya didapatkan spesifikasi yang diinginkan. Dimana, hasil parameter–parameter yang diinginkan dari antena tersebut, diantaranya : memiliki VSWR ≤ 2 , return loss ≤ -10 dB, gain≥ 10 dBi, bandwidth ≥ 60 MHz, Pola Radiasi Unidireksional. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Radar cuaca, X-band, Array Abstract High rainfall levels that can cause negativity if not addressed quickly and precisely, in this study, patch traffic Radar antennas are designed according to the X band frequency, namely at 9.4 GHz, where studies that have previously been designed microstrip antenna in X band type with linear arrangement. While in this study designed an L array microstrip antenna at a frequency of 9.4 GHz obtained better resolution, can test smaller particles with higher sensitivity, while the X band frequency is higher on target. With the array method, matching impedances and slots obtained obtained the desired specifications. Where, the desired parameters from the antenna are expected to have VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 dB, gain ≥ 10 dBi, ≥ 60 MHz Bandwidth, Unidirectional Radiation Pattern. Keywords: Microstrip antenna, weather radar, X-band, array
Desain Dan Implementasi Antena Susun Mikrostrip Dengan Patch Persegi Panjang Pada 2,4 Ghz Menggunakan Distribusi Arus Dolph Chebyshev Anastasia Vera Ruth; Nachwan Mufti A; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada era komunikasi modern ini dibutuhkan perangkat antena yang ringan, murah, dan mudah untuk melakukan instalasi. Banyak perangkat transmisi yang membutuhkan antena dengan spesifikasi ini, dan spesifikasi tersebut bisa didapatkan pada antena mikrostrip. Namun kelemahan dari antena mikrostrip adalah gain yang kecil hanya sekitar 5 dB. Oleh karena itu dilakukan penyusunan antena lebih dari satu elemen dengan tujuan mendapatkan gain yang besar. Pada antena susun diperlukan distribusi arus, contohnya seperti binomial, uniform, dan Dolph-Chebyshev. Distribusi arus ini berguna untuk mengurangi side lobe dan beamwidth yang lebar. Pada penelitian ini dirancang antena susun lima elemen mikrostrip dengan frekuensi kerja 2,4 GHz dengan distribusi dolph-chebyshev. Adapun spesifikasi yang diinginkan adalah; VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 Db, dengan pola radiasi unidireksional dan polarisasi linear. Pada proses realisasi digunakan bahan substrat FR-4 dengan konstanta dielektrik bernilai 4,4 serta ketebalan ketebalan 1,6 mm. Pada akhir proses penelitian dilakukan perbandingan antara hasil simulasi dengan hasil pengukuran. Hasil pengukuran dari antena menunjukkan bahwa VSWR 1,2285 dengan return loss -21,462 dB, pola radiasi elips dan polarisasi sirkular. . Kata kunci: antena mikrostrip, distribusi arus, antena susun, Dolph-Chebyshev Abstract In this modern era of communication, antenna devices that are lightweight, inexpensive, and easy to install are needed. Many transmission devices require antennas with this specification, and these specifications can be found on microstrip antennas. But the disadvantage of microstrip antennas is the small gain of only about 5 dB. Therefore, the antenna is arranged more than one element with the aim of getting a large gain. The array antenna requires the distribution of current, for example binomials, uniforms, and DolphChebyshev. This current distribution is useful to reduce side lobes and wide beamwidth. In this study, the antenna designed for stacking five microstrip elements with a working frequency of 2.4 GHz with the dolph-chebyshev distribution. The desired specifications are; VSWR ≤ 2, return loss ≤ -10 Db, with unidirectional radiation patterns and linear polarization. In the realization process the FR-4 substrate material is used with a dielectric constant of 4.4 and thickness of 1.6 mm. At the of the process, the simulation results and the measurements results are compared. The measurement results of the antenna show that VSWR 1.22285 with a return loss of -21,462 dB, elliptical radiation patterns and circular polarization. Keywords: microstrip antenna, current distribution, array antenna, Dolph-Chebyshev
Co-Authors Aan Sahat M P Turnip Achmad Munir Achmad Munir Adha Suhariyono Adit Kurniawan Aisyah Novfitri Ajie, Lenggana Bayu Alhafizh, Dzaki Aloysius Adya Pramudita Alvian Raharjo Aji Amanda Nurul Islam Ali Analisa Nadhira Lestari Anastasia Vera Ruth ANGGELINA, IRSANDI Annisa Safira Rachman Arfan Ridwan Hartawan Arfan Ridwan Hartawan Austin Bengeth I. Tambunan Auzano Rabyndra Zhafiri Azka Maulani Azka Maulani Bambang Setia Nugroho Bengawan Alfaresi Budi Syihabuddin Damayanti, Nabila Rizqa Daniel Christian Sianipar Degit Refniawan Dwi Banyu Prawito Dwiyanto Dwiyanto Dzecky Dzackwan Hady Edwar EDWAR EDWAR EDWAR Fadiel, M. Gani Fajar Gunawan FARDAN FARDAN Fauziah, Regita Nurul Ghazwa Azizul Asdhar Ghehena Latipah Adha Sahara Gilang Dewangga Gilda Priscilla Gina Hapshah Arrahmah Hafizha, Syahna Hafshin Habibie Tanjung Hamsy, Muhammad Daffa Hania Silva Khairani Haniifah Arif Ash-Shiddiq Harfan Hian Ryanu Hawary Siddik Hendro Fransniko Situmeang Heroe Wijanto I Made Santanu Wiryawan Ikhwan Muzzaki Ikhwanul Arif Qhalbina A Irhamni, Robby Iwan Iwut Tritoasmoro Izzan Radhi Mafazi Jamal, Muh. Arham Jones A.S., Kevin Jumria, Ummi Karimafikri, Aisha Aulia Khoirul Anwar Lazuardi Rea Rizkina Liska Ammai Lutfianne Rafasari M Eiqko Eiqko M Fitriansyah Eka Putra M Imas Maesharoh M. Maulana Nugraha Macho Revelino Siahaan Masna, Haris Azmil Mochamad Ryan Fajar Nurdin Muhammad Agy Ramdhan Muhammad Daffa Hamsy Muhammad Fadhil Muhammad Fathan Hizbuddin Muhammad Rustiyarso Nabila Rizqa Damayanti Nabilah, Nisrina Nachwan Mufti A Nawawi, Zainudin Ngurah Pratyusa Dharma Cretrya Nopian Teguh Susyanto Nopian Teguh Susyanto Nugroho, S.T., M.T, Dr. Bambang Setia Nurhaliza, Salwa Pandu Andika Darmawan Phaksi Ghagono Awang Murti Putra, Ari Yanuar Putri Indra Wahyuningsih Putri Indra Wahyuningsih Radial Anwar, Radial Raeida Widyananda Raihan Anshari Raihan, Mochamad Alif Raihan, Muhammad Wildan Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rayhan Almahdy Raymondus Kevin Regita Nurul Fauziah Rendy Anugerah Reza Firsandaya Malik Reza Firsandaya Malik Riansyah, Aldi Rina Pudji Astuti Ruben Samuel Marojahan Purba Salim, Akhmad Raihan Salwa Salsabila Salwa Salsabila Saputra, Yusuf Eka Sevierda Raniprima Siddik, Hawary Sitepu, Karolina Sitorus, Saidhatul Munawaroh Stepen Martinus Tarigan Sudung Parjuangan Parhusip Sugihartono Sugihartono Susilawati Susilawati Syahna Hafizha Tri Cahyani, Kenita Umar Muaz`zad Hsb Ummi Jumria Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Wenda Adi Irawan Winala, Isra Putri Windi Andaresta Nurul Hakim YUNITA, TRASMA Yussi Perdana Saputera Yustina Wahyu Andika Yustina Wahyu Andika Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Zahara Nur Fikana Zainudin Nawawi Zuchra Latifah Zulfi Zulfi