Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Hubungan Pola Asuh Orang tua, Riwayat Persalinan, dan Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik Anak Yanti, Yuliana Evi; Nency, Aprilya; Syarah, Maryam
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 3 No. 02 (2024): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v3i02.63

Abstract

Perkembangan adalah peningkatan kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai akibat dari proses pematangan. Perkembangan anak balita khususnya gangguan perkembangan motorik (55,0%) atau 3 juta anak terganggu sehingga perlu dilakukan pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh, riwayat lahir, dan stimulasi dini dengan perkembangan motorik anak di taman kanak-kanak terang tugava ciracas jakarta timur tahun 2020, menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi di tk terang tugava ciracas sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan data primer. Menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Pada uji statistik chi-square keluarga nilai p = 0,0002, riwayat kelahiran nilai p = 0,026, stimulasi dini nilai p = 0,002, disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh, riwayat kelahiran, dan stimulasi dini dengan perkembangan motorik dini. Anak-anak. . Kesimpulannya, perkembangan motorik anak usia dini akan berjalan normal jika pola suhu orang tua, riwayat persalinan, dan stimulasi dini bekerja dengan baik untuk menghindari penyimpangan perkembangan.
Hubungan Lingkungan Sosial Budaya, Pengetahuan Ibu, dan Persepsi Ibu terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Lia, Shinta; Nency, Aprilya; Putri, Rizkiana
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 3 No. 03 (2024): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v3i03.73

Abstract

Imunisasi dasar lengkap bertujuan mencegah terjadinya penyakit, kecacatan, atau kematian sehingga anak tidak rentan terkena berbagai penyakit selama pertumbuhannya dan dapat melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial budaya, pengetahuan, dan persepsi ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di UPTD Puskesmas Jatijajar tahun 2024. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling menggunakan rumus slovin sebanyak 57 ibu bayi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan lingkungan sosial budaya (nilai p = 0,000), pengetahuan (nilai p = 0,000), dan persepsi (nilai p = 0,000) terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di UPTD Puskesmas Jatijajar tahun 2024. Saran bagi ibu bayi agar mampu meningkatkan pengetahuan dan persepsi mengenai imunisasi dasar lengkap bayi, sehingga dapat memberikan imunisasi dasar secara lengkap kepada bayinya dengan harapan mampu meningkatkan status kesehatan dan imunitas bayi terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Sumiati, Iis; Nency, Aprilya; Rini, Ageng Septa; Munawaroh, Emun; Murni, Dewi; Yuningsih, Endang; Nariyah; Ernawati, Eti; Khoerunisa, Anis
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.89

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan bayi. Namun, banyak ibu nifas mengalami kesulitan dalam produksi dan kelancaran ASI, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, teknik menyusui, serta perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas (post partum) di Puskesmas Patia tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas hari ke-1 dengan produksi ASI tidak lancar yang tercatat di register Puskesmas Patia periode bulan Februari tahun 2025. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi tentang peningkatan produksi ASI dan prosedur tentang pijat oksitosin dan breast care. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 ibu nifas yang diberikan intervensi pijat oksitosin rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 467,1 ml/24 jam. Pada responden yang diberikan breast care, menunjukkan bahwa dari 7 orang ibu nifas rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 394,3 ml/24 jam. Perbandingan nilai rata-rata ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin lebih cepat meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan ibu nifas yang diberikan breast care. Diharapkan pemberian pijat oksitosin dan breast care dapat dijadikan alternatif asuhan kebidanan terhadap peningkatan kelancaran produksi asi pada ibu nifas (post partum).
Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care dan Pemberian Zat Besi terhadap Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida di PMB Bogor Tahun 2024 Irmayani; Nency, Aprilya; Hanifa, Fanni; Nurhikmahwati, Meisya; Aulia, Nurul; Wulandari; Hasanah, Zirni Al
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.90

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global yang umum dan tersebar luas serta memengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia. Word Health Organisation (WHO) 2020 prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia telah mengalami penurunan sebanyak 4,5% selama 19 tahun terakhir, dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019, sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 angka kejadian anemia pada ibu hamil meningkat 44,2% dari tahun 2015 sebesar 42,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care Dan Pemberian Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Ringan Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida Di Pmb Bogor Tahun 2024. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan desain Cross Sectional, dimana penelitian dilakukan pada saat pengambilan data antara variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan secara bersama-sama pada waktu yang sama, sampel pada penelitian ini 33 responden, telah dilakukan uji Validitas dan keseluruhan instrumen yang digunakan adalah Valid. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,000 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,010 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,002 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida di PMB Bogor tahun 2024.
Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.97

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.14

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Nency, Aprilya; Rini, Ageng Septa; Sumiati, Iis; Munawaroh, Emun; Murni, Dewi; Yuningsih, Endang; Nariyah; Ernawati, Eti; Khoerunisa, Anis
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.29

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan bayi. Namun, banyak ibu nifas mengalami kesulitan dalam produksi dan kelancaran ASI, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, teknik menyusui, serta perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas (post partum) di Puskesmas Patia tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas hari ke-1 dengan produksi ASI tidak lancar yang tercatat di register Puskesmas Patia periode bulan Februari tahun 2025. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi tentang peningkatan produksi ASI dan prosedur tentang pijat oksitosin dan breast care. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 ibu nifas yang diberikan intervensi pijat oksitosin rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 467,1 ml/24 jam. Pada responden yang diberikan breast care, menunjukkan bahwa dari 7 orang ibu nifas rata-rata mengalami peningkatan produksi ASI selama 7 hari yaitu sebesar 394,3 ml/24 jam. Perbandingan nilai rata-rata ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin lebih cepat meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan ibu nifas yang diberikan breast care. Diharapkan pemberian pijat oksitosin dan breast care dapat dijadikan alternatif asuhan kebidanan terhadap peningkatan kelancaran produksi asi pada ibu nifas (post partum).
Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal Care dan Pemberian Zat Besi terhadap Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida di PMB Bogor Tahun 2024 Nency, Aprilya; Hanifa, Fanni; Irmayani; Nurhikmahwati, Meisya; Aulia, Nurul; Wulandari; Hasanah, Zirni Al
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i01.32

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global yang umum dan tersebar luas serta memengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia. Word Health Organisation (WHO) 2020 prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia telah mengalami penurunan sebanyak 4,5% selama 19 tahun terakhir, dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019, sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 angka kejadian anemia pada ibu hamil meningkat 44,2% dari tahun 2015 sebesar 42,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Sumber Informasi, Kunjungan Antenatal care Dan Pemberian Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Ringan Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida Di Pmb Bogor Tahun 2024. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan desain Cross Sectional, dimana penelitian dilakukan pada saat pengambilan data antara variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan secara bersama-sama pada waktu yang sama, sampel pada penelitian ini 33 responden, telah dilakukan uji Validitas dan keseluruhan instrumen yang digunakan adalah Valid. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,000 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,010 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai P-value = 0,002 dimana nilai P-value < α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I primigravida di PMB Bogor tahun 2024.
Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Orang Tua terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pendidikan Seks Prasekolah Nency, Aprilya; Syafei, Abdullah
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 03 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.37

Abstract

Pendidikan seks pada anak prasekolah merupakan upaya penting untuk membentuk pemahaman awal mengenai tubuh, batasan diri, dan perilaku yang aman. Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada peran orang tua, terutama terkait pola asuh dan tingkat pengetahuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dan pengetahuan orang tua terhadap perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 4–6 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua (nilai p = 0,001; OR = 4,042) dan tingkat pengetahuan orang tua (nilai p = 0,008; OR = 3,094) dengan perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks. Kesimpulannya, semakin baik pola asuh dan semakin tinggi pengetahuan orang tua, maka semakin positif perilaku mereka dalam memberikan pendidikan seks kepada anak prasekolah. Diharapkan orang tua dapat meningkatkan pengetahuan dan menerapkan pola asuh yang mendukung keterbukaan serta komunikasi efektif mengenai pendidikan seks sejak dini.