Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Smoking Intention and Social Support toward Smoking Behavior among Male Adolescents Murti, Christinauli Eka; Ayu, Ira Marti; Shorayasari, Susi; Veronika, Erna; Nitami, Mayumi; Heryana, Ade
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 9 No. 1 (2025): VOLUME 9 - NUMBER 1 - MARCH 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v9i1.42128

Abstract

The prevalence of smoking among children and adolescents in Indonesia has been reported to have significantly increased, with more male adolescents smoking than female adolescents. A preliminary study conducted at SMAN X, Tangerang Regency, found that 7 out of 20 male students (35%) reported smoking. The high prevalence of smoking among adolescent males could lead to more serious health issues in the future. This study aims to identify the factors associated with smoking behaviour among male adolescents at SMAN X Tangerang Regency in 2024. The study used a cross-sectional study with 72 sample sizes of male adolescents. The sampling technique used in this study was total sampling. The researcher collected data from April to August 2024. Primary data was collected through a questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with chi-square tests. Univariate results show the highest proportions: non-smoking behaviour (69.4%), low intention to smoke (83.3%), unsupportive social environment (56.9%), and exposure to health information (61.1%). Bivariate results reveal a relationship between intention to smoke (PR=2.86, 95%CI=1.56 to 5.25) and social support (PR=4.50, 95%CI=1.86 to 10.86) with smoking behaviour. The school should continue its efforts to prohibit smoking among students by posting posters about the dangers of smoking and signs prohibiting smoking, as well as implementing a program involving the role of guardians/parents to actively monitor and educate adolescent males about the dangers of smoking so that they do not smoke.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEBON JERUK JAKARTA TAHUN 2024 Shorayasari, Susi; Maharaja, Adelia Chika; Situngkir, Decy; Handayani, Putri
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.70

Abstract

Kebutuhan fisiologis adalah yang utama melebihi apapun, salah satu kebutuhan fisiologis adalah tidur yang berkualitas. Kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana individu dapat tidur serta mendapatkan kepuasan tidur yang diperoleh dari jumlah istrahat yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga tidak menunjukkan adanya tanda dari gangguan tidur. Mahasiswa di Indonesia cenderung memiliki gangguan tidur seperti sulit tidur sehingga bisa membuat perubahan pada kualitas tidurnya yang akan menjadi buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Mayarakat Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Jakarta Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 93 mahasiswa dan metode pengambilan sampel adalah dengan teknik simple random sampling. Analisis data digunakan dengan univariat dan bivariat chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan screen time (p-value = 0,033) dengan kualitas tidur. Tidak terdapat hubungan aktivitas fisik (p-value = 0,790), stres akademik (p-value = 0,597), faktor lingkungan (p-value = 0,849), konsumsi kafein (p-value = 1,000) dengan kualitas tidur.
Factors Related to the Productivity Level of Tofu Processing Workers at the Doa Ibu Tofu Factory in East Jakarta Muhammad Syafhaa, Haykhal; Dwi Rahmah Rusdy, Mirta; Alia Keumala Muda, Cut; Shorayasari, Susi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v5i1.2932

Abstract

Work productivity is a crucial factor in determining the success of an organization or company. In the informal sector, productivity is often not formally recorded, but can be estimated through indirect indicators such as production output, work completion duration, and frequency of labor involvement. Labor productivity is a key determinant in ensuring the effectiveness and efficiency of the production process. Several factors are known to influence productivity levels, including work climate, nutritional status, and individual characteristics such as age, gender, education level, and length of service. This study aims to analyze factors related to the productivity levels of tofu processing workers at the Doa Ibu Tofu Factory in East Jakarta. This study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The entire population of 34 processing workers was sampled using a total sampling technique. Data collection was carried out through direct measurements using WBGT (work climate), Body Mass Index (nutritional status), and questionnaires (age, gender, education, length of service, and productivity). Some respondents were recorded as having low productivity levels (50%). The results of the chi-square analysis showed that there was no significant relationship between the variables of work climate (p = 1,000), nutritional status (p = 0.214), age (p = 0.335), gender (p = 1,000), education (p = 0.398), and length of service (p = 1,000) on productivity (p > 0.05). However, monitoring working conditions and nutritional status is still recommended as an effort to increase workforce productivity.
Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Shorayasari, Susi; Maharaja, Adelia Chika; Situngkir, Decy; Handayani, Putri
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.16

Abstract

Kebutuhan fisiologis adalah yang utama melebihi apapun, salah satu kebutuhan fisiologis adalah tidur yang berkualitas. Kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana individu dapat tidur serta mendapatkan kepuasan tidur yang diperoleh dari jumlah istrahat yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga tidak menunjukkan adanya tanda dari gangguan tidur. Mahasiswa di Indonesia cenderung memiliki gangguan tidur seperti sulit tidur sehingga bisa membuat perubahan pada kualitas tidurnya yang akan menjadi buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Mayarakat Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Jakarta Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 93 mahasiswa dan metode pengambilan sampel adalah dengan teknik simple random sampling. Analisis data digunakan dengan univariat dan bivariat chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan screen time (p-value = 0,033) dengan kualitas tidur. Tidak terdapat hubungan aktivitas fisik (p-value = 0,790), stres akademik (p-value = 0,597), faktor lingkungan (p-value = 0,849), konsumsi kafein (p-value = 1,000) dengan kualitas tidur.
Efektivitas Kegiatan Promosi Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Mengenai Kualitas Hidup Lansia Di Kelurahan Grogol Jakarta Barat Mustikawati, Intan Silviana; Mahadewi, Erlina Puspitaloka; Asmirajanti, Mira; Shorayasari, Susi; Eff, Aprilita Rinayanti
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.23063

Abstract

ABSTRACT The quality of life of the elderly is an important matter because the quality of life of the elderly is an indicator of successful aging, where the elderly feel well-being in their lives. Health promotion activities are one effective intervention to increase the knowledge of the elderly regarding health, which impacts the increase in healthy behaviors and the quality of life of the elderly. The aim of this study is to analyze the effectiveness of health promotion in enhancing knowledge about quality of life of the elderly in Grogol sub-district, West Jakarta. This research is a quantitative study with a cross-sectional approach. The respondents in this study are the elderly in Grogol sub-district, West Jakarta, who participated in health promotion activities, totaling 60 individuals. Data collection was conducted using questionnaires and analyzed using Wilcoxon signed-rank statistical tests. Based on the research results, there was an increase in the knowledge of the elderly regarding quality of life before and after the health promotion activities (p-value<0.05). It is necessary to follow up on activities involving related parties to improve the quality of life of the elderly sustainably. Keywords: Effectiveness, Knowledge, Quality of Life, Elderly, Health Promotion  ABSTRAK Kualitas hidup pada orang lanjut usia (Lansia) merupakan hal penting karena kualitas hidup Lansia merupakan indikator dalam successful aging, dimana Lansia merasakan kesejahteraan di dalam hidupnya. Kegiatan promosi kesehatan merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan Lansia mengenai kesehatan, yang berdampak pada meningkatnya perilaku sehat dan kualitas hidup Lansia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan mengenai kualitas hidup Lansia di Kelurahan Grogol, Jakarta Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini yaitu Lansia di Kelurahan Grogol, Jakarta Barat yang mengikuti kegiatan promosi kesehatan yang berjumlah 60 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon signed-rank test. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya peningkatan pengetahuan Lansia mengenai kualitas hidup sebelum dan sesudah kegiatan promosi kesehatan (nilai p<0,05). Diperlukan adanya tindak lanjut kegiatan yang melibatkan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia secara berkelanjutan.  Kata Kunci: Efektivitas, Pengetahuan, Kualitas Hidup, Lansia, Promosi Kesehatan
Factors Related to the Productivity Level of Tofu Processing Workers at the Doa Ibu Tofu Factory in East Jakarta Muhammad Syafhaa, Haykhal; Dwi Rahmah Rusdy, Mirta; Alia Keumala Muda, Cut; Shorayasari, Susi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v5i1.2932

Abstract

Work productivity is a crucial factor in determining the success of an organization or company. In the informal sector, productivity is often not formally recorded, but can be estimated through indirect indicators such as production output, work completion duration, and frequency of labor involvement. Labor productivity is a key determinant in ensuring the effectiveness and efficiency of the production process. Several factors are known to influence productivity levels, including work climate, nutritional status, and individual characteristics such as age, gender, education level, and length of service. This study aims to analyze factors related to the productivity levels of tofu processing workers at the Doa Ibu Tofu Factory in East Jakarta. This study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The entire population of 34 processing workers was sampled using a total sampling technique. Data collection was carried out through direct measurements using WBGT (work climate), Body Mass Index (nutritional status), and questionnaires (age, gender, education, length of service, and productivity). Some respondents were recorded as having low productivity levels (50%). The results of the chi-square analysis showed that there was no significant relationship between the variables of work climate (p = 1,000), nutritional status (p = 0.214), age (p = 0.335), gender (p = 1,000), education (p = 0.398), and length of service (p = 1,000) on productivity (p > 0.05). However, monitoring working conditions and nutritional status is still recommended as an effort to increase workforce productivity.
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ANALYSIS DAN DETERMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMATIAN MATERNAL DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016-2017 Zuhron, Susi Shorayasari; Latief, kamaluddin; Ryzkiana, Clara Novani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.552 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i4.4

Abstract

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah melalui program surveilens yang diimplementasikan dalam program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Hasil pengelolaah data PWS KIA disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi, grafik, dan peta. Dirumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sendiri dalam pelaporan kematian maternal belum adanya penyajian dalam bentuk peta yang digunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan wilayah kematian maternal dengan menggunakan geographic information system analisis dan determinan yang berpengaruh di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan secara retrospektif dan mempelajari distribusi kasus kematian ibu dengan menggunakan SIG. Populasi penelitian adalah seluruh kasus kematian maternal di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Sampel berjumlah 53 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dan univariat. Analisis univariat menggunakan Frekuensi. Hasil: distribusi kematian maternal di RSU Kabupaten mengalami penurunan dari Tahun 2016-2017. Tahun 2016: kematian obstetri langsung PEB (46,4%), Usia 20-35 (67,9%), pendidikan SD (42,9%), pekerjaan IRT (64,3%), Gravida >3 (21,4%), Paritas 1-3 (42,9%), Tidak memilki riwayat abortus (28,6%), Cara masuk melalui rujukan (75%), Jenis pembiayaan BPJS (53,6%), Wilayah perkotaan (72,7%). Tahun 2017: kematian obstetric langsung PEB (40%), Usia 20-35 (28%), Pendidikan SD (40%), Pekerjaan IRT (60%), Gravida > 3(28%), Paritas 1-3 (60%), Ada riwayat abortus (20%), Cara masuk melalui rujukan (76%), Jenis pembiayaan BPJS (72%), Wilayah perkotaan (78,6%). Kasus kematian ibu di Kabupaten Tangerang memiliki pola menyebar, sebanyak 1-2 kematain setiap desa/kecamatan, 75% berasal dari perkotaan. Ibu yang berasal dari luar Kabupaten Tangerang tahun 2016 (21,4%) dan 2017 (44%). Kesimpulan: Kasus kematian ibu memiliki pola menyebar. Kasus paling banyak masuk melalui rujukan, sebagian besar berdomisili diwilayah perkotaan. Geographic Information System Analysis And Determinants Of Maternal Mortality In Tangerang Public Hospital Abstract Background: one of the efforts to reduce maternal and infant mortality is through a surveillance program implemented by the local mother and child health monitoring program (PWS KIA). Results of data processing PWS KIA presented in the form of narration, tabulation, graphics, and maps. At the Tangerang District Public Hospital, in the reporting of maternal deaths, there is no presentation in the form of maps used to describe events based on geographic representation. This study aims to determine the mapping of maternal mortality areas by using geographic information system analysis and influential determinants in Tangerang district public hospital in 2016-2017. Research Methods: This type of research is an analytical study, using quantitative methods and retrospective approach and studying the distribution of maternal mortality cases using GIS. The study population is all cases of maternal deaths in Tangerang District General Hospital in 2016-2017. The sample was 53 cases. Data analysis using spatial and univariate analysis. Univariate analysis using frequency. Results: maternal mortality distribution in Tangerang District General Hospital decreased from 2016-2017. The year 2016: the direct obstetric death of PEB (46.4%). Age of 20-35 (67.9%), elementary education (42.9%), IRT work (64.3%), Gravida> 3 (21.4%), Parity 1-3 (42.9%), No history of abortion (28.6%), How to enter by referral (75%), Type of financing BPJS (53.6%), Urban area (72.7%). The year 2017: the direct obstetric death of PEB (40%). Age 20-35 (28%), elementary education (40%), IRT (60%), Gravida> 3 (28%), Parity 1-3 (60%), Abortion history (20%), through referral (76%), Type of financing BPJS (72%), Urban area (78.6%). Maternal mortality cases in the District have spread patterns, as many as 1-2 deaths as village / . 75% comes from urban areas. Mothers coming from outside Tangerang District in 2016 (21.4%) and 2017 (44%). Conclusion: The case of maternal death has a diffuse pattern. Most cases enter through referrals, most of them domiciled in urban areas. Keywords: Special Analysis; Maternal Mortality; Referral; Geographic Information System
Penegakan Cause of Deaths Neonatal Menggunakan InterVA-4 Versi 4.04 di Bandingkan dengan Diagnosa Cause of Deaths ICD-10 di Kecamatan Ciputat Periode Tahun 2016-2017 shorayasari, susi; Latief, Kamaluddin; Wahyuni, Wahyuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.357 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.30

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Data penyebab kematian adalah sumber penting perencanaan kebijakan kesehatan, tetapi ketersediaan dan kualitas data kurang di banyak bagian dunia, verbal autopsy dapat dijadikan suatu alternatif terhadap sistem pencatatan angka dan penyebab kematian yang kurang baik pada suatu wilayah namun memiliki permasalahan penafsiran verbal autopsy dengan andal dan konsisten agar bisa sampai pada penyebab kematian.Metode: Survei kepada komunitas di Kecamatan Ciputat untuk mendapatkan informasi kasus kematian neonatal pada tahun 2016-2017, ditindak lanjuti dengan verbal autopsy kepada keluarga yang mengetahui kematian kasus dan dilakukan penegakan diagnosa cause of death dengan InteraVA-4 kemudian dibandingkan dengan data Dinkes dan hasil telaah dokumen Puskesmas.Hasil: Data cause of death Kota Tangsel berdasarkan SRS 2016 adalah gangguan pernafasan dan kardiovaskular (50,7%). Hasil cause of death di Kecamatan Ciputat berdasarkan data AMP Dinkes tahun 2016 asfiksia (60%) dan 2017 setengah dari data tidak memiliki cause of death sama seperti data puskesmas tahun 2016, pada 2017 asfiksia (25%) menjadi cause of death neonatal. Hasil cause of death InterVA-4 tahun 2016 asfiksia (43%) dan 2017 asfiksia (28%). Perbandingan cause of death InterVA-4 memiliki kesamaan 70% pada data Dinkes, perbandingan dengan puskesmas memiliki 66,7% kesamaan dan hasil telaah dokumen dengan menginput kedalam sofware memiliki kesamaan 70%.Kesimpulan: InterVA memiliki kesamaan yang cukup baik dengan data Dinkes dan Puskesmas dalam menentukan diagnosa cause of death. InterVA merupakan alat yang sederhana, murah dan kongsisten dalam menetapan cause of death. Enforcement Cause of Deaths Neonatal Using InterVA-4 Version 4.04 Compare with Diagnosis Cause of Death ICD-10 in Ciputat District, period 2016-2017 AbstractBackground: Cause of death data are public health planning essential sources, but their availability and quality are lacking in many parts of the world, verbal autopsy can be made for alternative recording and causes of death that are not good in the area but have verbal autopsy interpretation problems reliably and contrast in order to arrive at the cause of death.Methods: Survey of communities in Ciputat Subdistrict to obtain information on neonatal mortality cases in 2016-2017, followed by verbal autopsy to families who knew case deaths and diagnosed cause of death with InteraVA-4 then compared with Dinkes data and results. review of Puskesmas documents.Results: South Tangerang City's cause of death data based on SRS 2016 are respiratory and cardiovascular disorders (50.7%). The result of cause of death in Ciputat Subdistrict based on AMP Dinkes data in 2016 asphyxia (60%) and 2017 half of the data did not have cause of death as well as data from Puskesmas in 2016, in 2017 asphyxia (25%) became neonatal cause of death. The result cause of death InterVA in 2016 asphyxia (43%) and 2017 asphyxia (28%). Comparison of cause of death InterVA-4 has 70% similarity in Dinkes data, comparison with health center has 66.7% similarity and document review results by inputting into software have 70% similarity.Conclusion: InterVA has good similarities between the data of the Dinkes and Puskesmas. InterVA is a simple, inexpensive and consistent tool in the cause of death.