Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN TAPAKTUAN Yasni, Hilma
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.378 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1298

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu ditunjang oleh tenaga kesehatan yang berkualitas sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 38 Tahun 2014. Selama proses pendidikan motivasi belajar dan kecerdasan intelektual memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi belajar, kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di Prodi D III Keperawatan Tapaktuan pada bulan  Mei sampai dengan Oktober 2018. Metode penelitian dengan survey analitik dengan pendekatan Cross ? sectional. Sampel  44 orang . Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, tes analisa IQ dan data Indeks Prestasi. Hasil  nilai  kekuatan korelasi (r) yaitu 0,8050 angka  ini lebih kecil dari nilai ? = 0,05 sehingga  ada hubungan yang antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dan didapatkan nilai  kekuatan korelasi (r) yaitu 0,726 angka  ini lebih kecil dari nilai ? = 0,05 artinya  ada hubungan antara kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar mahasiswa.Tapaktuan. disarankan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan motivasinya, lebih serius  belajar dan sering mengikuti pelatihan dan workshop.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN TAPAKTUAN Yasni, Hilma
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1298

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu ditunjang oleh tenaga kesehatan yang berkualitas sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 38 Tahun 2014. Selama proses pendidikan motivasi belajar dan kecerdasan intelektual memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi belajar, kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di Prodi D III Keperawatan Tapaktuan pada bulan  Mei sampai dengan Oktober 2018. Metode penelitian dengan survey analitik dengan pendekatan Cross – sectional. Sampel  44 orang . Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, tes analisa IQ dan data Indeks Prestasi. Hasil  nilai  kekuatan korelasi (r) yaitu 0,8050 angka  ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 sehingga  ada hubungan yang antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dan didapatkan nilai  kekuatan korelasi (r) yaitu 0,726 angka  ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 artinya  ada hubungan antara kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar mahasiswa.Tapaktuan. disarankan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan motivasinya, lebih serius  belajar dan sering mengikuti pelatihan dan workshop.
Edukasi Gizi Melalui Leaflet “Isi Piringku” dalam Upaya Pencegahan Obesitas pada Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi Keperawatan Aceh selatan Rahmi, Cut; Rasima, Rasima; Yasni, Hilma; Asmanidar, Asmanidar; Orisinal, Orisinal; Julissasman, Julissasman; Husaini, M
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202404825000

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tentang “Edukasi Gizi Melalui Leaflet “Isi Piringku” Dalam Upaya Pencegahan Obesitas Pada Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi Keperawatan Aceh Selatan”. Mitra dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi Keperawatan Aceh Selatan. Solusi permasalahan yang ditawarkan dalam upaya pencegahan terjadinya obesitas pada remaja adalah melalui penyuluhan tentang “isi piringku” yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. "Isi Piringku" juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Tujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi asupan gizi seimbang. Manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini agar mahasiswa mengetahui pentingnya mengkonsumsi menu seimbang melalui “isi Piringku”.
Faktor Resiko Merokok terhadap Tuberkulosis Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Tuha Aceh Selatan Yasni, Hilma; Rasima, Rasima; Usrina, Nora; Raisah, Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.16850

Abstract

ABSTRACT Overcoming infectious diseases is necessary through effective prevention, control and eradication. Most tuberculosis germs attack the lungs and spread through the phlegm of sufferers who are BTA positive. Tuberculosis has a significant impact on the quality of life, economy and safety of human life. To determine the risk factors of smoking for pulmonary tuberculosis in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency. This research design is in the form of analytical observational with a case control approach. The population in this study were all pulmonary TB sufferers (BTA+) who smoked and were male, totaling 52 people. Sampling in this study was a total population of 52 case samples and a control sample of 52 (1:1) and matching was carried out based on age and gender. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. This research was conducted in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency from May 20 to June 6, 2024, using a questionnaire. around 41 TB sufferers (63.1%) had a smoking habit, while 11 TB sufferers (28.2%) did not have a smoking habit. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between smoking habits of p = 0.001 and the incidence of pulmonary TB. There is a relationship between smoking habits and the incidence of pulmonary TB in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency. Keywords: Smoking, Pulmonary Tuberculosis, Case Control, South Aceh  ABSTRAK Penanggulangan penyakit menular diperlukan melalui pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru-paru dan menyebar melalui dahak penderita yang memiliki BTA positif. Tuberkulosis memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup, ekonomi, dan keselamatan jiwa manusia. Mengetahui faktor resiko merokok terhadap Tuberkolosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru (BTA+) yang merokok dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sampel kasus total populasi sebanyak 52 dan sampel kontrol sebanyak 52 (1:1) dan dilakukan matching berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan dari tanggal 20 Mei s.d 06 Juni 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sekitar 41 penderita TB (63,1%) mempunyai kebiasaan merokok, sedangkan 11 penderita TB (28,2) tidak mempunyai kebiasaan merokok. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok p = 0,001 dengan kejadian TB paru. Ada hubungan antara kebiasan merokok dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Kata Kunci: Merokok, Tuberkulosis Paru, Case Kontrol, Aceh Selatan
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan yang Tinggal di Pesisir Pantai Orisinal, Orisinal; Yasni, Hilma; Rasima, Rasima; Usrina, Nora; Raisah, Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17224

Abstract

ABSTRACT Stunting is a growth failure that lasts for a long time when growing up with limited access to food and health services. Stunted children who come from families with clean water facilities have a 17% chance of achieving normal height when compared to stunted children who come from families who do not have clean water facilities. Stunting is a problem because it is associated with the risk of morbidity and death, brain development so that motor development is delayed. To determine the relationship between factors that influence the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months who live on the coast. The research method used was observational with a cross-sectional design. The population in this study were all toddlers who lived on the coast of the Susoh Community. The sample in the research was parents who had toddlers aged 24-59 months, with sample criteria in the research namely being willing to be respondents, toddlers aged 24-59 months, toddlers monitoring their body and development at the Posyandu, having a KIA book. The sampling technique was carried out using multistage sampling, namely cluster random sampling with a total sample in the study of 69 toddlers consisting of 4 villages in the Susoh Community Health Center area. The data collection method uses primary data and secondary data through interviews and observation. Data analysis in this research is univariate, bivariate and multivariate. The statistical test used is logistic regression with a confidence level of 95% which is analyzed with STATA software. There is no relationship between the factors clean water sources, access to clean water, clean water quality, latrines, employment, and income with the incidence of stunting in children under five (p>0.05). There is a relationship between sanitation factors, waste management, education level and the incidence of stunting in toddlers (p<0.05). There is no relationship between clean water sources, access to clean water, clean water quality, latrines, employment and income and the incidence of stunting in children under five. There is a relationship between sanitation factors, waste management, education level and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months who live on the coast in the Susoh Community Health Center Working Area. Keywords: Stunting, Toddlers, Coastal Areas, Socio-Economics, Water Resources, Sanitation   ABSTRAK Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan yang berlangsung dalam jangka waktu lama ketika tumbuh dengan keterbatasan akses terhadap makanan dan pelayanan kesehatan. Balita stunting berawal dari keluarga dengan fasilitas air bersih memiliki kesempatan sebesar 17% untuk mencapai tinggi badan normal bila dibandingkan dengan anak stunting yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki fasilitas air bersih. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan risiko kesakitan dan kematian, perkembangan otak sehingga perkembanagan motorik terlabat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan yang tinggal di pesisir pantai. Metode penelitian yang digunakan observasional dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh balita yang tinggal di pesisir pantai. Sampel dalam penelitian orang tua yang mempunyai balita usia 24-59 bulan, dengan kriteria sampel dalam penelitian yaitu bersedia menjadi responden, balita berusia 24-59 bulan, balita melakukan pemantau tubuh kembang di Posyandu, memiliki buku KIA. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara multistage sampling yaitu cluster random sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian 69 balita yang terdiri dari 4 desa yang ada diwilayah Puskesmas Susoh. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara dan observasi. Analisa data dalam penelitian ini berupa univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistic yang digunakan yaitu regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95% yang di analisa dengan Software STATA. Tidak ada hubungan antara faktor sumber air bersih, akses air bersih, kualitas air bersih, jamban, pekerjaan, dan penghasilan dengan kejadian stunting pada balita (p>0.05). Ada hubungan antara faktor sanitasi, pengelolaan limbah, tingkat pendidikan dengan kejadian stunting pada balita (p<0.05). Tidak ada hubungan antara faktor sumber air bersih, akses air bersih, kualitas air bersih, jamban, pekerjaan, dan penghasilan dengan kejadian stunting pada balita. Ada hubungan antara faktor sanitasi, pengelolaan limbah, tingkat pendidikan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan yang tinggal di pesisir pantai di Wilayah Kerja Puskemas Susoh Kata Kunci: Stunting, Balita, Pesisir Pantai, Sosial Ekonomi, Sumber Air, Sanitasi
Faktor Kepadatan Penduduk dan Pengetahuan terhadap Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Tuha Aceh Selatan Usrina, Nora; Yasni, Hilma; Usman, Said; Zakaria, Radhiah; Julissasman, Julissasman; Raisah, Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17062

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization, Tuberculosis is the second most deadly disease in the world in 2021 after Covid-19, and is ranked 13th (thirteenth) as the main cause of death worldwide. Indonesia is ranked third in the world with the highest number of TB cases after India and China. South Aceh Regency is the area with the highest TB cases in Aceh Province. Data from the health service, South Aceh Regency shows an increase in the number of pulmonary TB cases every year. In 2019, there were 260 cases of pulmonary TB, and in 2020, there were 387 cases of pulmonary TB. To determine the factors of knowledge and population density on pulmonary tuberculosis in the working area of Ladang Tuha Community Health Center, South Aceh Regency. This research design is in the form of analytical observational with a case control approach. The population in this study was all pulmonary TB sufferers (BTA+), totaling 52 people. Sampling in this study was a total population of 52 case samples and a control sample of 52 (1:1) and matching was carried out based on age and gender. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. This research was conducted in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency from 20 May to 06 June 2024 using a questionnaire. Around 43 TB sufferers (82.7%) at most had insufficient knowledge, and 20 TB sufferers (38.5%) did not meet the population density requirements. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge factor (p = 0.001) and the population density factor (p = 0.001) with the incidence of pulmonary TB. There is a relationship between population density and knowledge factors with the incidence of pulmonary TB in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency.  Keywords: Knowledge, Population Density, Pulmonary Tuberculosis, Case Control    ABSTRAK Tuberculosis menurut World Heallth Orgalnizaltion sebagai penyakit mematikan nomor dua di dunia pada tahun 2021 setelah Covid-19, dan menjadi urutan ke 13 (tiga belas) sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia menduduki peringkat ke tiga di dunia dengan beban jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, dan China. Kabupaten Aceh Selatan adalah wilayah dengan kasus TBC paling tinggi di Provinsi Aceh. Data dari dinas kesehatan, Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan peningkatan jumlah kasus TBC paru setiap tahunnya. Pada tahun 2019, terdapat 260 kasus TBC paru, dan pada tahun 2020, terdapat 387 kasus TBC paru. Mengetahui faktor pengetahuan dan kepadatan penduduk terhadap Tuberkolosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru (BTA+) berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sampel kasus total populasi sebanyak 52 dan sampel kontrol sebanyak 52 (1:1) dan dilakukan matchingberdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan dari tanggal 20 Mei s.d 06 Juni 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sekitar 43 penderita TB (82,7%) paling banyak mempunyai pengetahuan kurang, dan 20 penderita TB (38,5%) tidak memenuhi syarat kepadatan penduduk. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara faktor pengetahuan (p = 0,001) dan faktor kepadatan penduduk (p = 0,001) dengan kejadian TB paru. Ada hubungan antara faktor kepadatan penduduk dan pengetahuan dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Kata Kunci: Pengetahuan, Kepadatan Penduduk, Tuberkulosis Paru, Case Kontrol
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader UKS Dalam Penanganan Kegawatdaruratan Dasar Di SMAN 1 Tapaktuan Yasni, Hilma; T.Cut Lizam; Heriyandi
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): EDISI II
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.233 KB) | DOI: 10.30867/jeumpa.v1i2.134

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan tekanan atau stress dikarenakan ketegangan emosi yang meningkat akibat perubahan fisik dan hormon, dimana juga ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik, pengembangan kepribadian, kebutuhan untuk pencapaian kedewasaan, kemandirian, serta adaptasi antara peran dan fungsi dalam kebudayaan dimana ia berada. Remaja mengalami masa-masa pergolakan emosi yang muncul dari berbagai bentuk seperti hubungan dalam keluarga, lingkungan di tempat tinggal, lingkungan sekolah dan hubungan pertemanan sebaya dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader UKS SMA Negeri I Tapaktuan tentang konsep Kegawatdaruratan dasar. Hasil kegiatan penyuluhan ini yang dilaksanakan dalam dua tahap dengan peserta kader UKS SMA Negeri I Tapaktuan. Setelah kegiatan ini dilakukan tampak Kader UKS mengerti dan ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan penyuluhan. Siswa dan Siswi mendapatkan pengetahuan tentang Kegawatdauratan dasar pada Kader UKS sehingga diharapkan siswa dan siswi dapat menjaga dan meningkatkan pengetahuan dibidang kegawatdaruratan dasar.   Kata kunci: Kader UKS, Kegawat Daruratan Dasar
Sosialisasi dan Implementasi  Pijat Oksitosin menggunakan Minyak Essensial Lavender di Wilayah Kerja Puskesmas Lhok Bengkuang Yasni, Hilma; Asmanidar, Asmanidar; Rasima, Rasima; Orisinal, Orisinal
JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L) Vol 1 No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L): Volume 1 Nomor 1,
Publisher : LEMBAGA KAJIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (LKPPL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi terbaik dan yang paling penting, terutama pada bulan–bulan pertama kehidupan bayi. Pengeluaran ASI merupakan suatu proses pelepasan hormon oksitosin untuk mengalirkan air susu yang sudah diproduksi melalui saluran dalam payudara. Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Penggunaan minyak esensial lavender diharapkan dapat membantu ibu pascasalin untuk meningkatkan relaksasi dan kenyamanan sehingga diharapkan produksi ASI dapat meningkat
Description Preparedness Of Health Workers In Disaster Management In Public Health Center Disaster Vulnerable Area In Lhok Bengkuang Health Center Sasmita, Yenni; Fathimi, Fathimi; Yasni, Hilma; Devi, Desriati; Zakirullah, Zakirullah
International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts Vol. 4 No. 2 (2025): International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts, Article April 202
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ijmdsa.v4i2.5946

Abstract

Background: This research provides an overview of the role of health workers in disaster preparedness at Community Health Centers and provides information regarding implementation strategies that health workers can use both in preparing for and responding to disasters. Objective: to understand the preparedness of health workers in disaster management at the Lhok Bengkuang Community Health Center, South Aceh Regency. Method: This type of research is quantitative research with a cross sectional approach. The population in this study was 82 health workers in the Lhok Bengkuang Tapaktuan Health Center Working Area in 2023. The sample taken in this study used an accidental sampling technique totaling 70 people. Results: The research results showed that of the 70 respondents, 44 people were less prepared to face disasters, 20 people were ready to face disasters. Of the 70 respondents, 38 people had <10 years of work experience, and 32 people had ?10 years of work experience. There were 32 people who had little knowledge about disasters and 36 had a positive attitude towards disasters. And there were 44 people who stated that disaster preparedness was lacking. Conclusions and Suggestions: There is a significant relationship between education, knowledge, attitudes and work experience and the preparedness of health workers in facing disasters in the Lhok Bengkuang Health Center work area, Tapaktuan. It is hoped that health workers at Community Health Centers can increase awareness and ability to prepare for disasters.
Penyuluhan Tentang Konstruksi Sumur Sesuai Standar Kesehatan Di Desa Mata Ie Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan Orisinal, Orisinal; Yasni, Hilma; Lizam, T. Cut; Julissasman, Julissasman; Irwan, Syam; Rasima, Rasima
DCS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): DCS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 2 Nomor 1, Juni 2025
Publisher : LEMBAGA KAJIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (LKPPL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62671/dcs.v2i1.76

Abstract

Kondisi banjir adalah keadaan bencana yang mengganggu aktifitas dan kesehatan masyarakat. Salah satu dampak banjir adalah tercemarnya sumber air bersih masyarakat seperti sumur gali yang tercemar lumpur, hal tersebut akan semakin berat kondisinya jika sumur tersebut konstruksinya tidak memenuhi syarat dan standar kesehatan, seperti tidak memiliki bibir, tidak memiliki dinding, dan tidak memiliki lantai, serta tidak memiliki penutup. Tercemarnya sumber air bersih akan menyebabkan gangguan kesehatan, terutama penyakit yang berhubungan dengan air, antara lain penyakit diare. Kecamatan Pasie Raja, khususnya Desa Mata Ie adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan yang hampir selalu mengalami bencana banjir setiap datang musim hujan. Salah satu dampak bencana banjir yang dialami masyarakat adalah tercemarnya sumur-sumur mereka akibat kondisi konstruksi sumur yang belum sesuai standar kesehatan. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kondisi sumur yang sesuai standar kesehatan, dengan harapan setelah kegiatan ini masyarakat mau melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi sumur mereka, sehingga tidak rawan tercemar saat datang bencana banjir. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat di DEsa Mata Ie pada saat pre test sudah memiliki pengetahuan baik (91,3%) tentang konstruksi sumur yang sesuai standar kesehatan, dan saat post test pengetahuan mereka menjadi semakin meningkat, dimana 100% masyarakat memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan kegiatan adalah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Perlu adanya pemicuan STBM dengan fokus pada renovasi dan revitalisasi sumur.