Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemanfaatan Calcium Carbide dan Bottom Ash sebagai Bahan Subtitusi pada Beton Datupuang, Ermita; Phengkarsa, Frans; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 5 No. 1 (2023): PCEJ Vol.5, No.1, March, 2023
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan calcium carbide dan bottom ash sebagai bahan subtitusi pada beton. Dimana calcium carbide ialah sebuah senyawa kimia yang tidak berwarna dengan rumus kimia (CaC2), dan calcium carbide yang sering digunakan umumnya berwarna abu-abu atau cokelat. sedangkan bottom ash adalah abu dasar yang dikeluarkan di bawah tungku pembakaran dari sisa pembakaran batu bara. Persentase penggunaan calcium carbide 10% sebagai bahan subtitusi semen dan bottom ash sebagai bahan subtitusi agregat halus sebesar 25%, 30% dan 35%. Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan balok dengan ukuran 15 cm × 15 cm × 60 cm. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ACI (American Concrete Instute ) dengan  Mutu beton rencana 30 MPa,Hasil pengujian kuat tekan pada 28 hari di peroleh hasil pada variasi 25%, 30%, dan 35% adalah 30,951 MPa, 31,328 MPa, dan 32,838 MPa. Hasil pengujian kuat tarik belah pada variasi 25%, 30%, dan 35% adalah 2, 878 MPa, 2,972 MPa, dan 3,161 MPa. Hasil pengujian kuat lentur pada variasi 25%, 30% dan 35% yaitu 3,338 MPa, 3,390 MPa, 3,441 MPa. Dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan subtitusi calcium carbide dan bottom ash memenuhi mutu rencana 30 MPa.
Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Sebagai Subtitusi Agregat Halus Pada Beton Parangga, Loryanti Elsandi; Mara, Junus; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 4 No. 2 (2022): PCEJ, Vol.4 No.2, June 2022
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/bn2qff18

Abstract

Beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan utama dalam konstruksi.Semakin berkembangnya waktu maka kebutuhan manusia juga semakin meningkat maka pada penelitian ini memanfaatkan limbah serbuk kayu kedalam adukan beton dengan nilai kuat tekan beton normal yaitu 20 Mpa dengan menggunakan agregat dari Sungai Jeneberang. Pada penelitian ini menggunakan limbah serbuk kayu untuk dimanfaatkan pada beton dengan variasi 0%, 3%, 6% dan 9% dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh limbah serbuk kayu kedalam adukan beton dengan variasi yang telah ditentukan. Cara pelaksanaannya menggunakan metode SNI dengan cara membuat benda uji berupa silinder dan balok di Laboratorium Universitas Kristen Indonesia Paulus. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pengaruh limbah serbuk kayu yang dicampurkan ke dalam adukan beton menunjukan nilai kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur beton mengalami peningkatan sebesar 3% kemudian menurun pada variasi sebesar 6% dan 9% akan tetapi pada penambahahn 3% nilai kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur beton semakin menurun dibanding beton normal
Pengaruh Substitusi Sandblasting Pada Campuran Beton Mutu Tinggi Marthen, Roi; Tanijaya, Jonie; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 4 No. 2 (2022): PCEJ, Vol.4 No.2, June 2022
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/dhthfd48

Abstract

Beton mutu tinggi adalah jenis beton yang telah diberi perlakuan khusus, jika tidak ditambahkan bahan khusus maka tidak selalu dapat diperoleh dengan bahan konvensional.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi substitusi sandblasting yang paling baik dalam menghasilkan beton yang bermutu tinggi. Metode yang digunakan dalam perancangan campuran adalah metode SNI, dengan mutu beton rancangan sebesar 42 MPa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari didapatkan nilai tertinggi pada variasi sandblasting 10% yaitu 49,163 MPa, kuat tarik belah beton variasi sandblasting 10% yaitu 4,789. MPa, kuat lentur beton variasi sandblasting 10% sebesar 6,399 MPa dan modulus elastisitas beton variasi sandblasting 10% sebesar 22531,964 MPa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan sandblasting sebagai pengganti agregat halus menunjukkan adanya peningkatan nilai variasi sandblasting 10% untuk uji kuat tekan, uji kuat tarik belah, kuat lentur dan uji modulus elastisitas beton. 
Pengaruh Agregat Tambang Sangkaropi’ Dan Sandblasting Pada Beton Paa, Mikel; Phengkarsa, Frans; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 4 No. 1 (2022): PCEJ, Vol.4, No.1, March 2022
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/0arrj545

Abstract

Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral, semen dan air. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Dalam meningkatkan kekuatan atau mutu beton, agregat kasar yang digunakan berasal dari tambang Sangkaropi’ karena selain masih jarang yang menggunakan agregat disana, batu tambang Sangkaropi pun mengandung mineral seperti kalsium oksida, silika dioksida, aluminium oksida. Dengan menambahkan bahan-bahan, baik itu pada agregat kasar maupun agregat halus, sebagai pengganti bahan pengikat dan ada pula sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan daya rekat dari bahan pengikat dalam beton salah satunya menggunakan material sandblasting dalam campuran beton. Hal tersebut dikarenakan sandblasting merupakan bahan alam yang bahan bakunya mengandung almandite dan silica sebanyak kurang dari 0,1 persen, yang artinya sandblasting tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Variasi yang digunakan 0%,5%, dan 10%. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan, uji kuat tarik belah, dan uji kuat lentur dengan mutu beton rencana 25 MPa. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai kuat tekan berturut-turut sebesar 26,502 Mpa, 28,389 Mpa dan 31,878 Mpa pada uji kuat tarik belah diperoleh nilai berturut-turut 1,721 Mpa, 2,146 Mpa, 2,617 Mpa dan pada uji kuat lentur diperoleh nilai sebesar 1,837 Mpa, 2,341 Mpa, dan 2,696 Mpa. 
Pengaruh Kalsium Karbonat (CaCO3) Sebagai Bahan Substitusi Semen pada Beton Mutu Tinggi Nobertus Rombe Seru; Tanijaya, Jonie; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 3 No. 1 (2021): PCEJ, Vol.3, No.1, March 2021
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/0t77pn94

Abstract

Bahan penyusun utama dari pembuatan semen adaIah calsium carbonat. Pada pencampuran beton bahan yang dapat digantikan sebagai bahan yang dapat dipakai sebagai pengganti sebagian semen adaIah kaIsium karbonat. Maksud tujuan dari peneIitian ini ialah mengetahui kuat tekan, kuat tarik beIah, dan kuat Ientur beton yang menggunakan kaIsium karbonat sebagai bahan pengganti sebagian semen pada beton mutu tinggi. Metodologi peneIitian dimulai dari pemeriksaan karakteristik agregat, kaIsium karbonat, serta mix design (SNI 03-2834-200), pembuatan benda uji siIinder dan baIok. HasiI peneIitian yang telah diIakukan menunjukkan bahwa pengaruh kekuatan beton pada umur 28 hari yang menggunakan kaIsium karbonat sebagai substitusi semen pada peneIitian menunjukan bahwa persentase penurunan kuat tekan beton sebesar 1,70 %, kuat tarik beIah sebesar 2,76 %, dan kuat Ientur sebesar 17,95 %. Komposisi campuran beton dengan menggunakan kaIsium karbonat sebagai substitusi semen menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase variasi kaIsium karbonat akan mengurangi niIai mutu beton.
Pengaruh Limbah Karbit / Calcium Carbit Sebagai Bahan Substitusi Semen Pada Beton Liberty Juniasy Somalinggi; Phengkarsa, Frans; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 2 No. 4 (2020): PCEJ, Vol.2, No.4, December 2020
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/tr67q005

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah karbit sebagai pengganti sebagian semen dalam pembuatan beon yang bertujuan untuk mengetahui nilai optimum penambahan limbah karbit yang berfungsi sebagai pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton. Variasi limbah karbit sebesar 0%, 4%, 6%, dan 8%. Sampel yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 72 sampel. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari, dan kekuatan tarik belah dan modulus elastisitas diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian bahan limbah karbit 0% menunjukkan kuat tekan 35,47 MPa, kuat tarik belah 2,59 MPa, dan modulus elastisitas 16957,76 MPa. Variasi 4% limbah karbit, kuat tekan 37.64 MPa, kuat tarik belah 2,66 MPa, dan modulus elastisitas 17180,87 MPa. Variasi 6% limbah karbit, kuat tekan 33.60 MPa, kuat tarik belah 2,50 MPa, dan modulus elastisitas 16635,53 MPa. Variasi 8% limbah karbit, kuat tekan 35.48 MPa, kuat tarik belah 2,50 MPa, dan modulus elastisitas 16429,19 MPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan 4% limbah karbit mendapatkan hasil uji paling optimum untuk semua pengujian.
Studi Karakteristik Beton Normal Dengan Memanfaatkan Agregat Kecamatan Pamona Selatan febriani, lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 6 No. 2 (2024): PCEJ Vol.6, No.2, June 2024
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/tv1baf42

Abstract

Dalam upaya untuk mengembangkan inovasi material dalam industri konstruksi, penelitian tentang pemanfaatan agregat lokal sebagai bahan campuran beton telah menjadi fokus utama. Pemanfaatan material lokal dalam pembuatan campuran beton tentu menjadi pilihan yang efektif karena pengadaannya tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam studi ini, digunakan agregat halus dari berupa pasir putih dan agregat kasar dari kecamatan Pamona Selatan, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada campuran beton dengan mutu rencana 25 MPa. Penelitian ini, Karakteristik agregat halus dan agregat kasar dari kecamatan pamona Selatan menunjukan hasil yang memenuhi. Untuk mengetahui karakteristik beton, dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Dari hasil pengujian yang dihasilkan memperlihatkan nilai yang baik dengan hubungan dari sifat mekanik beton yang memenuhi batas-batas yang ada. Dengan kata lain agregat dari kecamatan Pamona Selatan dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk beton struktural. In an effort to develop material innovation in the construction industry, research on the use of local aggregate as a concrete mixture has become the main focus. Utilizing local materials in making concrete mixes is certainly an effective choice because procurement does not require a long time. In this study, fine aggregate from white sand and coarse aggregate from South Pamona subdistrict, Poso district, Central Sulawesi were used in the concrete mixture with a design quality of 25 MPa. This research, the characteristics of fine aggregate and coarse aggregate from South Pamona sub-district shows satisfactory results. To determine the characteristics of concrete, compressive strength, split tensile strength and modulus of elasticity were tested. The resulting test results show good values with a relationship between the mechanical properties of concrete that meets the existing limits. In other words, aggregate from South Pamona sub-district can be used as a mixture for structural concrete.
Pengaruh Fly Ash Dan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Substitusi Pada Beton Normal Songko, Imelda; Phengkarsa, Frans; Febriani, Lisa; Wong, Irwan Lie Keng
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Beton merupakan suatu campuran yang terdiri dari agregat halus, agregat kasar, air dan semen yang menjadi pengikat dan disatukan dalam perbandingan tertentu. Pada penelitian ini digunakan tempurung kelapa dan fly ash sebagai bahan substitusi pada beton normal dengan mutu rencana 25 MPa. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi normal, 3%, 3,5% dan 4% yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perbandingan dari fly ash dan tempurung kelapa sebagai bahan substitusi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan pengujian modulus elastisitas beton. Dari hasil pengujian diperoleh nilai rata – rata kuat tekan beton pada umur 28 hari sebesar 25,412 MPa, 28, 264 MPa, 25,059 MPa, dan 20,656 Mpa. Nilai pengujian kuat tarik belah beton umur 28 hari diperoleh nilai rata - rata sebesar 2,734 MPa, 2,875 Mpa, 2,640 Mpa dan 2,451 Mpa. Nilai rata – rata pengujian kuat lentur beton umur 28 hari diperoleh berturut – turut sebesar 2,871 MPa, 2,921 MPa, 2,770 MPa dan 2,619 MPa. Dan nilai rata – rata pengujian modulus elastisitas beton umur 28 hari diperoleh sebesar 23631,659; 23846,63; 23585,448; dan 23319,164 Kata Kunci : , , , , Abstract Concrete is a mixture consisting of fine aggregate, coarse aggregate, water and cement which become binders and are put together in a certain ratio. In this study, coconut shell and fly ash were used as substitute materials for normal concrete with a plan quality of 25 MPa. The variations used in this study are normal variations, 3%, 3.5% and 4% which aim to determine the effect and comparison of fly ash and coconut shell as substitution materials. The tests carried out in this study are testing compressive strength, tensile strength, flexural strength, and testing the modulus of elasticity of concrete. From the test results, the average compressive strength of concrete at the age of 28 days was 25.412 MPa, 28, 264 MPa, 25.059 MPa, and 20.656 Mpa. The tensile strength test value of 28-day-old concrete obtained average values of 2,734 MPa, 2,875 Mpa, 2,640 Mpa and 2,451 Mpa. The average value of the 28-day concrete flexure test was obtained respectively of 2,871 MPa, 2,921 MPa, 2,770 MPa and 2,619 MPa. And the average value of testing the modulus of elasticity of 28-day-old concrete was obtained at 23631,659; 23846,63; 23585,448; and 23319,164.
Pengaruh Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Agregat Halus dan Penambahan Superplasticizer Pada Beton Normal Bramana Tangkelayuk; Tonapa, Suryanti Rapang; Febriani, Lisa
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 6 No. 4 (2024): PCEJ Vol.6, No.4, Desember 2024
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/jqy20021

Abstract

Beton merupakan bahan campuran yang terdiri dari kombinasi agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dan semen sebagai pengikat. Di era perkembangan pembangunan yang pesat dan semakin maju, tidak selalu diimbangi dengan penanganan limbah yang dihasilkan oleh industri rumahan maupun industri skala besar. Limbah merupakan sisa buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia yang tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap manusia jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu limbah yang banyak ditemukan adalah limbah kaca. Superplasticer merupakan material yang berwujud cairan yang bersifat meningkatkan kekuatan beton dengan memungkinkan pengurangan jumlah air yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat  workability yang sama. Serbuk kaca yang digunakan adalah limbah pembuatan akuarium berasal dari Toddopuli, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mix Design menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI)  7656-2012 dengan mutu beton yang direncanakan (f’c) 28 Mpa. Pengujian kuat tekan diperoleh nilai tertinggi pada  beton umur 28 hari pada variasi sebuk kaca 15% adalah 27,917 Mpa. Untuk nilai kuat tarik belah beton tertinggi pada Variasi superplasticizer 1% dan serbuk kaca 15% adalah 2,593 MPa. Dari hasil pengujian didapatkan nilai kuat lentur beton tertinggi pada variasi superplasticizer 1% dan serbuk kaca 15% yaitu 2,896 Mpa dari beton normal, Dan hasil pengujian didapat nilai modulus elastisitas maksimum pada variasi superplasticizer 1% dan sebuk kaca 15% adalah 24479,61 Mpa setelah beton normal.  
Analyzing Coastline Erosion to Save the Coastal Environment in Makassar Singgih, Hanna; Buarlele, Luciana; Febriani, Lisa
Journal of Science and Education (JSE) Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of Science and Education (JSE)
Publisher : CV. Media Digital Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58905/jse.v5i1.438

Abstract

Due to the degradation of the beach, the sea level is approaching some of the buildings on Layar Putih beach. Tugu Layar Putih, which used to be accessible on foot, has been submerged. The condition of the beach looks damaged, especially at Tanjung Layar Putih, which is currently unattended and abandoned. This has a negative impact on the environment and can lead to flooding. The area from Tanjung Bunga Metro to Losari Beach is also experiencing high sedimentation. The high sedimentation is caused by the deposition of sediment carried by river currents in the area of the Jeneberang River estuary, as well as the presence of sea currents at the mouth of the river in sufficient volume. A sediment transport capacity that is not in balance with the supply is the process of beach retreat. This process is known as coastal erosion and causes changes in coastal morphology in addition to abrasion and estuarine sedimentation (accretion). While the coastal area of Makassar City is one of the beach tourist attraction areas located in Makassar City. The purpose of the study was to determine the causes of coastal erosion in order to find strategies to save the coastal environment in Makassar in order to prevent further coastal damage. The research methodology analyses beach typology, waves and sediments. The results of the study were obtained coastal sediment type clay type which has a high cohesion value, the wave direction is generally from the West and North towards the South, the most frequent wave height that can be analyzed by STWave CEDAS Genesis 4.03 Numerical Modelling for 10 years of modelling is 1.64 meters, the dynamics of shoreline change is quite balanced between erosion and accretion, the average wave period is 4.599 seconds, the sediment deposition rate is 1.66 cm/sec and sediment transport is 54,975,398.47 meter3/year. The sediment deposition rate is in a transitional (intermediate) condition so that sediment transport does not experience a significant decrease in transport. The conclusion from this study is that the beach tends to have more potential for sedimentation (accretion) than erosion (abrasion), due to the type of sediment and the construction of buildings on reclaimed land in the northern part of the study site.