Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Prospects of wheat flour in improving the economy of the Labuandiri village Siontapina district, Buton regency, Indonesia Wa Ode Dian Purnamasari; Wa Ode Al Zarliani; Wardana Wardana; Anggraini Anggraini; Paolo Iovieno
Environmental and Agriculture Management Vol 1 No 2 (2024): Environmental and Agriculture Management : November 2024
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM), Universitas Islam Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/eam.1.2.91-100

Abstract

The production of raw crackers made from wheat flour has developed as a potential small business in Labuandiri Village, Buton Regency. In the context of business development, it is important to know to what extent the production process is able to create added value for craftsmen. The problem formulation in this research is how much added value results from converting wheat flour into raw crackers. This research aims to analyze the added value of converting wheat flour into raw crackers in Labuandiri Village, Siotapina District, Buton Regency, using the Hayami method. The sample consisted of 10 participants selected purposively. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. The results show that the average production of raw crackers is 56 kg per month with 48 kg of raw materials and involving 1.8–2 workers. The resulting added value is $1.11/kg of raw materials, with a profit of $0.84/kg and labor compensation of $0.27/kg. This research is expected to provide insight for craftsmen and stakeholders about the potential for added value and encourage the development of small businesses to increase the income of local craftsmen.
DARI KEBUN KE MEJA: INISIATIF PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN SELAI SEMANGKA UNTUK EKONOMI LOKAL DI DESA AMBUAU INDAH KECAMATAN LASALIMU KABUPATEN BUTON Wa Ode Dian Purnamasari; Wa Ode Al Zarliani; Antasalam Ajo; Wardana Wardana; Maghfirah Pattiiha
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33600

Abstract

pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi lokal di Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, melalui pembuatan selai semangka. Program ini melibatkan penyuluhan kepada 25 anggota masyarakat desa tentang teknik pengolahan semangka dan strategi pemasaran produk. Dengan memanfaatkan semangka yang melimpah di desa, peserta diajarkan cara membuat selai semangka berkualitas tinggi serta metode pemasaran yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar. Fokus utama inisiatif ini adalah pada pengembangan ekonomi lokal dan diversifikasi produk desa, dengan harapan bahwa produksi selai semangka dapat menambah pendapatan keluarga dan memperkuat ketahanan ekonomi desa. Program ini juga mencakup rekomendasi untuk pengembangan kebun semangka menggunakan teknik pertanian yang lebih baik serta pendampingan berkelanjutan dalam produksi dan pemasaran. Selain itu, edukasi lanjutan diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha masyarakat. Secara keseluruhan, inisiatif ini telah memberikan dampak positif dengan membuka peluang pendapatan baru dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Dengan dukungan dan perbaikan berkelanjutan, program ini berpotensi untuk berkembang lebih jauh dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar di masa depan.
Kegiatan Bersih Pantai sebagai Upaya Mengurangi Sampah di Kawasan Wisata Pantai Pulau Pendek Desa Boneatiro, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton Hamar, Bahtiar; Wa Ode Dian Purnamasari; LM. Junaidin Sirza; Abdul Hadi Bone; Waode Sitti Cahyani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v8i2.6833

Abstract

Kawasan wisata pantai merupakan salah satu destinasi yang menarik bagi wisatawan. Namun, seringkali menghadapi permasalahan sampah yang dapat mengurangi kualitas lingkungan dan daya tarik wisata. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan wisatawan, untuk mengatasi permasalahan ini secara berkelanjutan. Pengabdian ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kecintaan dan kesadaran terhadap lingkungan khususnya ekosistem laut serta membangun kesadaran tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia di kawasan wisata pantai Pulau Pendek, Desa Boneatiro, Kabupaten Buton. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan metode teori dan praktek. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat penting menjaga kebersihan pantai yang menjadi objek wisata, sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan pantai dan keberlanjutan lingkungan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan komunitas lokal, menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa kegiatan bersih pantai tidak hanya berkontribusi pada pengelolaan sampah tetapi juga mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Home Industri Ikan Asap Di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau Olviana Repi, Jayanti; Purnamasari, Wa Ode Dian; Bone, Abdul Hadi
Media Agribisnis Vol. 8 No. 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v8i2.6539

Abstract

Usaha Home Industri pengolahan ikan asap di Kelurahan Sulaa Betoambari Kota Baubau telah beroperasi sejak tahun 2021, namun tidak diketahui sampai sejauh ini apakah usaha ini layak dikembangkan secara ekonomi dan finansial terutama terkait dengan adanya pendapatan yang tidak stabil akibat kenaikan biaya-biaya operasional dan ketersediaan bahan baku yang berkaitan pasokan ikan yang menjadi komuditas usaha. Tujuan penelitian untuk mengestimasi tingkat keuntungan usaha dan menganalisis kelayakan usaha home industri pengolahan ikan asap. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau mulai dari bulan Agustus hingga September 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha home industri pengolahan ikan asap senilai Rp. 18.401.556,-/bulan. Analisis finansial R/C ratio pengolahan ikan asap menunjukkan angka 1,08 yang artinya usaha ini layak dikembangkan.
Menilai Keberlanjutan Finansial Usaha Tani Ubi Kayu di Pesisir Kelurahan Saragi Pulau Buton Omy, Alfian; Ajo, Antasalam; Purnamasari, Wa Ode Dian
Media Agribisnis Vol. 8 No. 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v8i2.6285

Abstract

Usaha tani ubi kayu di tingkat petani masih belum mendorong kesejahteraan petani padahal ia sebagai sumber pangan penting. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan usaha tani ubi kayu di Pesisir Kelurahan Saragi, Kecamatan Pasarwajo, serta menentukan titik impas (Break Event Point/BEP) dari usaha tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan melibatkan 30 orang petani sebagai responden. Data dikumpulkan melalui wawancara yang dilengkapi dengan kuisioner dan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh bahwa penerimaan petani ubi kayu mencapai Rp 11.104.639 per musim, dengan rata-rata produksi sebesar 2.953 kg. Titik impas (BEP) juga tercatat pada angka yang sama, yaitu Rp 11.104.639 per musim. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, petani disarankan untuk menanam tanaman lain di lahan yang berbeda atau mencari pekerjaan tambahan. Nilai penerimaan dalam satu kali produksi tercatat sebesar Rp 14.766.667, dengan biaya variabel Rp 528.333 dan biaya tetap Rp 399.767, sehingga menghasilkan pendapatan sebesar Rp 13.838.567 per kg dalam satu musim. Penting bagi petani untuk memperhatikan luas lahan, biaya, serta pemilihan bibit yang berkualitas guna meningkatkan produksi. Dukungan pemerintah dalam meningkatkan nilai produksi ubi kayu perlu menjadi perhatian serius, mengingat ketergantungan masyarakat Pesisir Kelurahan Saragi terhadap komoditas ini.
PELATIHAN PROSES PEMBUATAN OLAHAN PANGAN LOKAL UBI JALAR MENJADI PRODUK BERNILAI TAMBAH DI DESA LAPODI KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON: Ekonomi Azizu, Azelia Monica; Al Zarliani, Wa Ode; Purnamasari, Wa Ode Dian; Cahyani, Wa Ode Sitti; Hamar, Bahtiar
Jurnal Nauli Vol. 2 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jurnal nauli.v2i2.1126

Abstract

Desa Lapodi merupakan salah satu desa yang cukup luas dalam menanam tanaman palawija di Kabupaten Buton. Namun harga ubi jalar ditingkat petani sangatlah rendah. Rendahnya harga jual disebabakan karena petani langsung menjual hasil panen tanpa dioleh terlebih dahulu. Penerapan inovasi teknologi pengolahan ubi jalar yang tepat guna perlu dikembangkan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonominya dan harga jualnya. Pengolahan ubi jalar yang cocok di Desa Lapodi adalah pudingubi, bolu kukus ubi, kripik ubi, biji salak ubi dan bola-bola ubi. Tujuan kegiatan pengabiam kepada masyarakat ini adalah terciptanya aneka hasil olahan ubi jalar menjadi makanan yang memiliki nilai jual yang tinggi dimasyarakat Desa Lapodi.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Balai Desa Lapodi pada tanggal 10 Januari 2023 dan bertempat di Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo. Kegiatan dengan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan olahan dari ubi jalar diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan masyarakat Desa Lapodi. Olahan ubi jalar berupa puding, bolu kukus, kripik ubi, biji salak ubi dan bola-bola ubi dapat digunakan sebagai oleh-oleh khas daerah sehingga kontiniutas produksi tetap berlangsung.
Diversivikasi Olahan Pangan Lokal Ubi Kayu di Desa Kaongkeongke Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Pasar Wajo Azelia Monica Azizu; Wa Ode Dian Purnamasari; Bahtiar Hamar; Abdul Hadi Bone; Waode Sitti Cahyani
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.54

Abstract

Development of processed cassava commodity products so that it can improve the quality and high selling value when marketed by the community, especially cassava farmers. This effort is one of the strategies in maintaining and realizing food security through cassava diversification. This community service activity is to improve the skills of the community or cassava farmers in managing it into various foods that have high selling values with training. Service activities are carried out in Kaongkeongke Village, Buton Regency. The activity starts with the preparation of the materials and tools used. Next, the process of pounding the cassava becomes smooth to extract the starch which will be used as the basic ingredient for cake dough. After that all the wok is mixed to become a dough and steamed at a temperature of 80 - 100 oC. This training was carried out quite well and many people and cassava farmers attended and were enthusiastic in asking questions, so that the knowledge given in the form of training could be easily accepted by the participants.
PEMANFAATAN KELOR MENJADI STIK KELOR DALAM PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN SEHAT UNTUK MASYARAKAT Wa Ode Dian Purnamasari; Wa Ode Al Zarliani; Antasalam Ajo; Wardana Wardana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24711

Abstract

Pengembangan produk pangan berbasis kelor dapat memberikan manfaat nutrisi dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Proses pembuatan mencakup petikan dan rebus daun kelor, diikuti dengan penghalusan bersama bawang putih dan bawang merah. Adonan dicampur dengan tepung terigu, tepung kanji, margarin, telur, dan air kelor, kemudian diuleni hingga merata. Mie kelor dicetak sesuai selera menggunakan mesin pencetak mie, kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berwarna golden brown. Setelah dingin, stik kelor dapat diberi tambahan sambalado atau dinikmati dengan rasa original sebelum dikemas. Peluang ini tidak hanya meningkatkan nilai gizi produk pangan, tetapi juga memberikan potensi ekonomi yang besar bagi petani dan produsen lokal.
Storystage: Merajut Karakter Anak melalui Panggung Cerita Interaktif di Sekolah Dasar Negeri 2 Lamangga Aminu, Nurmin; Aswat, Hijrwatil; Riskayati, Anisa; Purnamasari, Wa Ode Dian; Kamarudin; S, Yesa Putri.
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i02.3616

Abstract

Penanaman nilai-nilai karakter sejak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berkepribadian kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dan dampak program Storystage, yaitu media pembelajaran berbasis panggung cerita interaktif yang dikembangkan untuk menumbuhkan karakter positif pada siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Lamangga. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Storystage mampu menciptakan ruang ekspresi yang menyenangkan dan mendidik, di mana siswa tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku aktif dalam alur cerita yang sarat pesan moral. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian sosial tertanam secara natural melalui peran dan interaksi dalam cerita. Program ini juga meningkatkan keterampilan komunikasi, empati, dan kepercayaan diri siswa. Kesimpulannya, Storystage menjadi alternatif pembelajaran yang efektif dan kreatif dalam merajut karakter anak melalui pendekatan yang kontekstual dan partisipatif
Optimalisasi Manajemen Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Melalui Peningkatan Kinerja dan Pendapatan Safiah, Safiah; Ajo, Antasalam; Purnamasari, Wa Ode Dian
Media Agribisnis Vol. 9 No. 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v9i1.6286

Abstract

Peternak ayam ras pedaging, khususnya dari kalangan masyarakat kecil, menghadapi tantangan utama terkait perkembangan usaha yang stagnan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan manajemen usaha peternakan ayam ras pedaging (ayam broiler) oleh responden serta mengukur pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut di lokasi penelitian. Data utama diperoleh dari sepuluh pengusaha responden dan dianalisis berdasarkan aspek manajemen usaha, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen usaha yang efektif berkontribusi positif terhadap kinerja peternakan ayam ras, dengan perencanaan yang baik (30,61%) dan implementasi rencana (26,53%) sebagai elemen dominan. Namun, pengorganisasian sumber daya (24,49%) dan pengendalian operasional (22,45%) masih menghadapi tantangan. Peternak disarankan untuk mengadopsi teknologi dan praktik manajemen modern guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha. Dari segi pendapatan, banyak peternak yang masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan reinvestasi. Oleh karena itu, pengembangan usaha melalui program pelatihan, akses modal, dukungan pemasaran, serta kolaborasi dengan pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi non-pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan usaha ternak.