Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan

PENDUGAAN POTENSI LESTARI IKAN LAYANG BIRU (Decapterus macarellus) DI PERAIRAN SEBELAH BARAT SUMATERA UTARA Fuah, Ricky Winrison; Lase, Wanda Fernanda; Samiaji, Joko; Rahayu, Rosi; Riza, Femi
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.93-102

Abstract

Penangkapan ikan layang biru yang dilakukan secara terus-menerus, tidak terkontrol, dan tidak adanya proses rekruitmen akan menyebabkan stok ikan mengalami degradasi. Sebagian besar stok ikan layang biru saat ini bergantung pada sumber daya alam, yang menyebabkan stok dan kelimpahan ikan tidak stabil, jika ditangkap tanpa adanya pengelolaan yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terkait dengan pendugaan potensi lestari ikan layang biru. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung Catch Per Unit Effort (CPUE), mengkaji nilai Maximum Sustainable Yield (MSY), dan Total Allowable Catch (TAC/JTB) ikan layang biru. Penelitian dilaksanakan di PPN Sibolga dengan metode pengumpulan data secara survei, sementara metode surplus produksi dianalisis dengan model Schaefer. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai CPUE standarisasi pada 2018 sebesar 0,639 ton/trip, pada 2019 mengalami peningkatan menjadi 0,764 ton/trip, pada 2020 menurun menjadi 0,527 ton/trip, pada 2021 menjadi 0,506 ton/trip, dan pada 2022 meningkat menjadi 0,639 ton/trip. Alat tangkap pukat cincin merupakan alat tangkap yang paling berperan dalam sumber daya ikan layang biru. Sementara itu, nilai CMSY dengan menggunakan model scheafer diperoleh 8.699,7 sehingga disimpulkan bahwa status penangkapannya sudah fully exploited. Sedangkan nilai FMSY diperoleh sebesar 5.447 trip, dimana statusnya sudah overfishing karena upaya penangkapan setiap tahunnya sudah berada di atas nilai FMSY. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (TAC/JTB) sebesar 6.959,7 ton.