Selulosa bakteri (SB) merupakan biopolimer unik yang digunakan dalam berbagai bidang seperti makanan, kosmetik, pembuatan kertas, dan biomedis. Pemanfaatan SB di bidang biomedis antara lain pembalut luka, sistem penghantaran obat yang dapat dikontrol, pemurnian darah, dan rekayasa jaringan. Selulosa bakteri diproduksi oleh bakteri Acetobacter xylinum dengan media pertumbuhan campuran dari air kelapa tua, sukrosa, dan urea. Selulosa bakteri yang dihasilkan dikompositkan dengan ekstrak daun cincau sehingga dihasilkan komposit selulosa bakteri-ekstrak daun cincau (KSB-EDC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan crosslinker amilum jagung 1%, 2%, dan 3% terhadap sifat fisik dan mekanik dari komposit selulosa bakteri-ekstrak daun cincau yang telah direndam crosslinker (KSB-EDCC). Penambahan crosslinker dapat menurunkan persentase kadar air KSB-EDCC 3% dengan nilai 98,23%, KSB-EDC 99,27% dan SB 99,32%. Hasil uji kuat tarik terbaik adalah dengan penambahan crosslinker dengan konsentrasi 3% (KSB-EDCC) dengan nilai 72,08 MPa, KSB-EDC 44,91 MPa dan SB 41,97 MPa.