Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT OPTIK DAN SIFAT LISTRIK LAPISAN TIPIS KARBON AMORF TERHIDROGENASI (a-C:H) YANG DIPABRIKASI DENGAN TEKNIK RF-PECVD Saleh, Muh; Priyanto, Budi; Cahyono, Yoyok; Darminto, Darminto
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.49 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v15i3.13503

Abstract

Lapisan tipis karbon amorf terhidrogenasi (a-C:H) telah berhasil ditumbuhkan di atas substrat kaca ITO dengan teknik Radio Frequency – Plasma Enhanced Chemical Vapor Deposition (RF–PECVD) pada frekuensi standar 13,56 MHz. Efek variasi parameter laju aliran gas metana (CH4) murni dari 40 sampai 100 sccm terhadap sifat optik dan sifat listrik lapisan a-C:H diselidiki dalam penelitian ini. Parameter temperatur substrat, tekanan deposisi, daya RF, dan waktu deposisi dibuat konstan pada nilai 100 0C, 450 mTorr, 15 W dan 120 menit. Jenis fase, ketebalan, celah pita energi dan konduktivitas listrik lapisan a-C:H masing-masing dikarakterisasi dengan Difraksi Sinar – X (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), spektroskopi UV-Vis dan probe 4-titik (Four-Point Probe). Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa struktur lapisan a-C:H yang diperoleh berfase amorf. Peningkatan laju aliran metana dari 40 sampai 100 sccm dengan selang 20 sccm telah meningkatkan ketebalan lapisan tipis a-C:H pada nilai 641,5 - 1256 nm dengan laju deposisi 5,43 - 10,47 nm/menit serta peningkatan konduktivitas listrik lapisan pada rentang nilai 6,90x10-2 - 7,43x10-2 S/cm yang berakibat pada penurunan celah pita energi lapisan dari 2,55 eV menjadi 2,00 eV dengan meningkatnya laju aliran metana.
INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENDUDUK LOKAL DENGAN PENDUDUK PENDATANG DI DESA TAWAMELEWE KECAMATAN UEPAI KABUPATEN KONAWE Melamba, Nur Intan; Yusuf, Muh; Saleh, Muh
SELAMI IPS Vol 13, No 1 (2020): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i1.13622

Abstract

Abstak: Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui: (1) interaksi sosial antara penduduk lokal dengan penduduk pendatang; dan (2) aspek-aspek interaksi sosial yang terjadi pada Desa Tawamelewe Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi masyarakat pada daerah penelitian antara masyarakat lokal dan pendatang berjalan dengan baik melalui interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Hubungan baik tersebut ditunjukkan oleh para masyarakat dengan sikap antusias masyarakat pendatang yang selalu aktif dalam mengikuti dan melestarikan berbagai bentuk acara keagamaan khusunya yang berhubungan dengan kegiatan hari-hari besar Islam. Proses interaksi asosiatif dan disasosiatif  juga dikatakan baik, selajutnya aspek-aspek interaksi sosial yang terdiri dari kontak sosial dan komunikasi ditanggapi baik. Dengan demikian  disimpulkan bahwa Interaksi sosial antara penduduk lokal dengan penduduk pendatang yang terjadi di Desa Tawamelewe Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe adalah asosiatif dan disosiatif dan Aspek-aspek interaksi sosial apa yang terjadi di Desa Tawamelewe Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe adala aspek sosial dan aspek komunikasi. Kata Kunci: Penduduk Lokal, Penduduk Pendatang
Cedera dan Keluhan Kesehatan: Profil Risiko dan Tantangan Kesejahteraan Petani di Dusun Kanreapia, Kabupaten Gowa Saleh, Muh; Basri, Syahrul; Ekasari, Ranti
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 8 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v8i2.76361

Abstract

Pertanian di Indonesia menjadi pekerjaan sektor informal utama, mencakup sebagian besar mata pencaharian masyarakat. Namun, perilaku pekerja pertanian dalam manajemen risiko dan pengelolaan masih jauh dari optimal, meninggalkan pekerja dan lingkungan rentan terhadap potensi risiko dan bahaya. Penelitian ini, dilaksanakan di Dusun Kanreapia, Kabupaten Gowa, pada Juli-November 2023, bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian cedera dan keluhan kesehatan pada petani. Dengan metode cross-sectional study dan 71 responden dipilih melalui purposive sampling, variabel bebas mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31% responden mengalami cedera, dan 32.4% mengalami keluhan kesehatan, terutama nyeri punggung (43.7%). Hubungan antara lama kerja dan kejadian cedera memiliki nilai OR tertinggi (2.250), sedangkan hubungan antara masa kerja dan keluhan kesehatan memiliki OR tertinggi (1.474), meskipun tidak signifikan secara statistik. Rekomendasi melibatkan pembatasan jam kerja dan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk "Kader K3 Pertanian" untuk pengetahuan berkelanjutan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pertanian. Agriculture in Indonesia serves as a primary occupation within the informal sector, encompassing a significant portion of the population's livelihoods. However, the risk management and operational practices of agricultural workers remain far from optimal, leaving both workers and the environment vulnerable to potential risks and hazards. Conducted in Kanreapia Village, Gowa Regency, from July to November 2023, this research aims to identify injury occurrences and health complaints among farmers. Employing a cross-sectional study method with 71 respondents selected through purposive sampling, independent variables include age, gender, education, work period, tenure, and smoking habits. The research findings reveal that 31% of respondents experienced injuries, with 32.4% reporting health complaints, particularly back pain (43.7%). The relationship between work tenure and injury incidents showed the highest Odds Ratio (2.250), while the association between work period and health complaints had the highest Odds Ratio (1.474), though statistically insignificant. Recommendations involve implementing work hour restrictions and community empowerment through the establishment of "Agricultural HSE Cadres" for sustained knowledge transfer on Occupational Health and Safety (OHS) in the agricultural sector.
PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT UKUR FISIKA BAGI PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 5 TAKALAR Haris, Abdul; Mahir; Hasyim, Mutahharah; Martawijaya, M. A.; Saleh, Muh
ABDI KIMIA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Edisi Juni
Publisher : Jurusan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/abdi.v2i2.8113

Abstract

Pelatihan penggunaan alat ukur fisika di kelas X SMAN 5 Takalar dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan praktikum siswa, terutama dalam membaca data eksperimen secara presisi; kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi mereka dalam mengenali, mengkalibrasi, dan menggunakan mistar, neraca, gelas ukur, serta termometer guna menunjang pembelajaran fisika berbasis eksperimen. Program berlangsung empat sesi tatap muka dengan metode ceramah interaktif, demonstrasi langsung, dan praktik berkelompok terstruktur; 40 siswa dibagi menjadi empat kelompok—Kelompok A (mistar, 7 peserta), Kelompok B (neraca, 7 peserta), Kelompok C (gelas ukur, 7 peserta), dan Kelompok D (termometer, 8 peserta). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan rata‑rata skor keterampilan praktikum sebesar 34 poin (dari 56 menjadi 90 pada skala 0–100); kesalahan pengukuran panjang di Kelompok A turun dari 0,40 cm menjadi 0,07 cm, deviasi massa di Kelompok B menyusut dari 4,2 % menjadi 0,8  %, selisih volume bacaan di Kelompok C berkurang dari 3,5 mL menjadi 0,6 mL, dan selisih suhu bacaan di Kelompok D menurun dari 1,8 °C menjadi 0,3 °C. Manfaat tambahan meliputi meningkatnya kepercayaan diri siswa saat praktikum, terbentuknya budaya diskusi ilmiah lintaskelompok, serta tersusunnya modul praktikum ringkas yang kini diadopsi sebagai suplemen kurikulum sekolah. Kesimpulannya, pelatihan ini menghadirkan pendekatan praktik terstruktur yang efektif dan melibatkan komunitas sekolah secara langsung, terbukti meningkatkan akurasi pengukuran serta keterampilan ilmiah siswa secara signifikan.
Analisis Manajemen Risiko Wanprestasi Debitur Pada Produk Pembiayaan Akad Murabahah di Bank BTPN Syariah Cabang Pangkajene dan Kepulauan Saleh, Muh; Hasibuddin, M.; Darmawangsa, Andi; Lawang, Hasanna; Akil, M.
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 12 (2025): July 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15749948

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen risiko operasional dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal pada Bank BTPN Syariah Cabang Pangkajene. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi bagaimana penerapan manajemen risiko dapat memperkuat sistem pengendalian internal perusahaan guna mencegah kerugian dan meningkatkan efisiensi operasional dalam sektor perbankan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Responden penelitian ini terdiri dari karyawan yang terlibat langsung dalam manajemen risiko dan pengendalian internal di Bank BTPN Syariah Cabang Pangkajene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen risiko operasional di Bank BTPN Syariah Cabang Pangkajene sudah berjalan cukup baik, ditunjukkan dengan adanya sistem pemantauan risiko, identifikasi risiko yang rutin, serta upaya mitigasi yang sistematis. Selain itu, efektivitas pengendalian internal juga meningkat berkat sinergi antara kebijakan manajemen risiko dan pengawasan internal yang konsisten. Namun, penelitian juga menemukan bahwa perlu ada peningkatan dalam hal sosialisasi kebijakan risiko kepada seluruh karyawan serta penggunaan teknologi informasi yang lebih optimal dalam mendukung pengendalian risiko
PENGUATAN PERAN LEMBAGA PAUD UNTUK THE PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESMENT (PISA) Hewi, La; Saleh, Muh
Tunas Siliwangi Vol 6 No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p63-70.2081

Abstract

Penilaian PISA sejak tahun 2000 sampai 2018 terhadap anak-anak di Indonesia memiliki capaian yang konstan yaitu selalu berada di level bawah sejak keikutsertaan Indonesia sampai sekarang ini. Hasil PISA tahun 2018 pada kategori kemampuan membaca Indonesia berada di peringkat ke 74 dari 79 negara yang menjadi partisipan dalam PISA. Untuk penilaian kemampuan matematika dan kemampuan sains, Indonesia berada di peringkat ke 73 dan ke 71 dari ke 79 negara partisipan PISA. Sementara untuk hasil PISA tiga tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 Indonesia menempati peringkat ke 65 dari 69 negara yang menjadi partisipan dalam PISA. Hal ini menjadi tolak ukur bahwa pendidikan Indonesia belum berhasil memenuhi standar internasional. Salah satu solusi yang dilakukan oleh pemerintah adalah perubahan kurikulum yang ada diharapkan dapat memperbaiki peringkat Indonesia dalam PISA, namun pada kenyataannya hasil PISA belum mengalami perubahan yang berarti. Tulisan ini berusaha untuk memberikan salah satu solusi dari banyak solusi yang ada untuk perbaikan hasil PISA, yaitu penguatan peran lembaga pendidikan anak usia dini. Hasil riset membuktikan bahwa perkembangan kemampuan intelektual mencapai 80% saat usia dini sehingga istilah yang sering dipakai adalah usia emas (golden age), selanjutnya seluruh indikator dalam PISA mulai dipelajari oleh anak sejak di lembaga pendidikan anak usia dini mulai dari literasi membaca (bahasa), literasi matematika dan literasi sains menjadi fokus dalam pembelajaran di lembaga pendidikan anak usia dini yaitu pemberian stimulasi pada aspek-aspek perkembangan secara holistik integratif.     Kata Kunci: Hasil PISA, Peran Lembaga PAUD    
Dampak Maloklusi Terhadap Psikososial Remaja Asriawal; Saleh, Muh; Baharuddin; Hijriyati Syam, Nur
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 24 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v24i1.1449

Abstract

Dental and oral health problems in Indonesia remain quite prevalent, with 57% of the population experiencing issues, yet only 10.2% of them receive treatment. One of the most commonly found problems is malocclusion, which refers to the misalignment of teeth and affects around 80% of the population. This condition negatively impacts daily activities, including psychosocial aspects. Previous studies have shown that malocclusion can affect self-confidence and appearance, thereby requiring special attention in orthodontic care.This study is an analytical observational research, in which the researcher directly observes subjects to identify relationships between two or more variables without administering treatment or intervention. The research design used is cross-sectional, which assesses the relationship between independent and dependent variables at a specific point in time without follow-up. The results of the bivariate analysis using the Chi-Square test indicated that there is no significant relationship between malocclusion and psychosocial conditions among adolescents at SMA Negeri 9 Makassar (p = 0.149). Most respondents had Class I malocclusion, commonly in the form of crowding, but due to low levels of knowledge and awareness, they were less conscious of the social impact of their condition. In line with previous findings, this study concludes that malocclusion does not have a significant impact on adolescents’ psychological condition. All adolescents identified with malocclusion at the school were female, who also showed the highest prevalence.
Peningkatan Pengetahuan Gizi dan Anemia pada Remaja melalui Pelatihan Pembuatan Media Promosi Nurbaya; Najdah, Najdah; Irwan, Zaki; Saleh, Muh
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i1.123

Abstract

Remaja menghadapi triple burden of malnutrition yaitu KEK, anemia dan obesitas. Sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Penguatan literasi gizi merupakan salah satu intervensi gizi spesifik yang dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi seimbang pada remaja dan mencegah masalah anemia. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang pola hidup gizi seimbang dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan media edukasi gizi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah: FGD, ceramah, dan pelatihan pembuatan media edukasi gizi. Sasarannya adalah siswa yang berasal dari perwakilan sekolah yang ada di Mamuju sebanyak 10 orang. Kegiatan dilakukan pada bulan April-Mei 2023. Pemberian materi dan pelatihan pembuatan media promosi gizi pada remaja dapat meningkatkan pengetahuan remaja sebanyak 54% serta meningkatkan keterampilan remaja dalam membuat media promosi. Peserta diharapkan dapat membuat media promosi secara mandiri dan menyebarluaskan media tersebut melalui media sosial dan di lingkungan sekolah
Description of the Level of Dental Anxiety Regarding Dental Treatment in Child Patients Aged 8-10 Years at the Shine Dental Care Clinic, Makassar City Alfah, Siti; Hadriyanti, Hadriyanti; Feblina, Ayu Rahayu; Saleh, Muh; Magfirah, Febi
International Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 4 (2023): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v1i4.257

Abstract

Dental and oral health in children needs attention because children tend to have the impression of being afraid of dental care procedures. Anxiety about dental care procedures can result in children being uncooperative and delaying or delaying children from visiting the dentist regularly. This anxiety can be influenced by individual factors of the child patient, factors outside the individual. If anxiety is not handled properly it will cause the child to have anxiety that will continue until the next treatment or until adulthood. This research is a descriptive study using survey, observation and observation methods and is presented in tabular form which was carried out on children at the Shine Dental Care Clinic in Makassar City in September 2023. The population is the total number of patients who visited the clinic and the number of pediatric patients aged 8-10 years old who will undergo dental treatment, while the sample was taken using the positive sampling technique and the Slovin formula so that 28 respondents were obtained. The results of this study show that dental anxiety on a very anxious scale is most often found in children aged 8 years (54.5%) compared to those aged 9 years and 10 years. Based on gender, dental anxiety on the very anxious scale was more common in girls (32.3%) than boys (27.7%). Most dental procedures can cause anxiety in children aged 8-10 years. The conclusion is that dental anxiety on a very anxious scale is found to be more common in younger children than older children and girls experience more dental anxiety on a very anxious scale than boys.
ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM KEJAHATAN PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI PAREPARE Saleh, Muh; Renggong, Ruslan; Hasan, Yulia A.
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 6 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v6i1.3852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan menganalisis perlindungan hukum, faktor penghambat dan upaya penanggulangan kejahatan pelecehan seksual terhadap anak di Kota Parepare. Tipe penelitian adalah penelitian normatif empiris yaitu penelitian yang mengarah untuk mengkaji gejala-gejala, faktor-faktor atau kejadian secara sistematis dan akurat, dan menggunakan data primer dan sekunder. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data prime yaitu mendatagi langsung responden dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interviu) dan mengedarkan angket. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh bahwa 1.Bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan pelecehan seksual belum maksimal diberikan oleh pihak penegak hukum meskipun sudah banyak hak-hak korban yang terpenuhi serta perlidungan yang diberikan, 2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksualterhadap anak adalahfaktor penegakan hukum, faktor lingkungan, faktor  keluarga dan faktor Lemahnya Pengawasan Orang Tua, 3. Peran Masyarakat dalamPenanganan kekerasan seksual terhadap anak, perlu adanya, dengan memperhatikan aspek pencegahan yang melibatkan warga dan juga melibatkan anak-anak yang bertujuan memberikan perlindungan kepada anak ditingkat akar rumput sehingga referensi mendeteksi adanya kasus kekerasan terhadap anak. This research aims to gain an understanding and analyze legal protection, inhibiting factors and efforts to overcome sexual abuse crimes against children in Parepare. The type of research is empirical normative research, namely research that aims to examine symptoms, factors or events systematically and accurately, and uses primary and secondary data. The technique used to obtain prime data is directly collecting data from respondents by observing, interviewing and distributing questionnaires. Based on the research results, it was found that 1. Forms of legal protection for children as victims of sexual harassment have not been maximally provided by law enforcers even though many victims' rights have been fulfilled and protection has been provided, 2. Factors that cause sexual violence against children are a factor in law enforcement, environmental factors, family factors and weak parental supervision. 3. The role of society in handling sexual violence against children is necessary, taking into account prevention aspects involving citizens and also involving children with the aim of providing protection to children at the level grass roots so that references detect cases of violence against children.