Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (MODEL PENGUKURAN RISIKO PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN) Basri, Syahrul; Bujawati, Emmi; Amansyah, Munawir; ., Habibi; ., Samsiana
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

kesehatan. Se-dangkan risiko (risk) merupakan fungsi peluang terjadinya gangguan kesehatan dan kepara-han (severity) gangguan kesehatan oleh karena suatu bahaya.Risiko lingkungan merupakan risiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh karena faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, hayati maupun sosial-ekonomi-budaya. Salah satu bahaya yang berpotensi menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia dan ling-kungan yakni bahaya kimia yang berupa keberadaan polutan di udara.Di Indonesia Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) masih belum banyak dikenal dan digunakan sebagai metoda kajian dampak lingkungan terhadap kesehatan. Pa-dahal, di beberapa negara Uni Eropa, Amerika dan Australia ARKL telah menjadi proses central idea legislasi dan regulasi pengendalian dampak lingkungan. Karenanya, merupakan hal penting untuk mengenalkan metode ARKL dalam pengukuran risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan karena faktor lingkungan khususnya pencemaran udara.Kata Kunci : Analisis Risiko, Pencemaran Udara
Berkasih untuk berkreasi (Studi pengembangan kapasitas program pemberdayaan pemuda) Ulasaswini, Andi Ade; Rasyidin, Gunawan; Hidayat, Taufiq; Habibi; Amansyah, Munawir; Basri, Syahrul
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 1, Issue 1, March-August 2022
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program peningkatan pemuda memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jumlah penduduk kota Makassar sebanyak 1.427.619 jiwa dengan jumlah pemuda berada pada besaran 25%. Sayangnya, energi potensial pemuda di Makassar harus berujung pada tindakan-tindakan yang kurang produktif, seperti tawuran yang terjadi di kecamatan Ujung Tanah dan sekitarnya. Karenanya program Berkasih untuk Berkreasi hadir yang merupakan inisiasi dari pemuda dan dirancang bersama CSR PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi kapasitas dan respon masyarakat terhadap program Berkasih untuk Berkreasi di wilayah Ujung Tanah. Hasil menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas menunjukkan kategori tinggi, begitu pula respon masyarakat terhadap program ini. Diharapkan para pemuda dapat menjadi lebih produktif dalam setiap giat kesehariannya.
Intervensi Ceramah Perilaku Sehat Sehari-hari untuk Anak Sekolah Dasar Basri, Syahrul
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 2, Issue 1, September-February 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sociality.v2i1.36387

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat memiliki jangkauan yang lebih luas, apalagi PHBS seseorang telah baik maka orang tersebut bisa terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk pada kelompok rentan, yakni anak-anak. Anak usia sekolah dasar merupakan masa dimana tumbuh kembang pengetahuannya dapat diintervensi dengan baik dan benar untuk memperoleh generasi sehat di masa mendatang. Intervensi ceramah untuk anak sekolah dasar berkaitan dengan cuci tangan pakai sabun dan kesehatan gigi mulut terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan mereka.
Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi di Dusun Je’ne, Kecamatan Sanrobone, Takalar Ibrahim, Irviani Anwar; Syarfaini, Syarfaini; Basri, Syahrul; Hudayat, Miftahul; Nurlita, Nurlita
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 2, Issue 2, March-August 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sociality.v2i2.40345

Abstract

Sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bhwa dirinya menderita hipertensi sehingga tidak mendapatkan penanganan. Prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan 20,9%. Oleh karena itu, studi ini bertujuan agar meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang hipertensi. Studi ini berjenis one group pre-post tets. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi yang dilihat sebelum dan setelah dilakukan kegiatan promosi kesehatan. Dalam merealisasikan tujuan pengabdian ini maka digunakan metode sosialisasi berupa penyuluhan. Instrument penelitian yaitu kuesioner yang terdiri 10 pertanyaan hipertensi yang kemudian hasilnya diolah dengan uji statistic 2 Related Samples Wilcoxon pada software SPSS Versi 29. Pengetahuan responden dikategorikan cukup jika total skor >Mean, dan dikategorikan kurang jika total skor <Mean. Studi ini menemukan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Hipertensi dalam kategori cukup sebesar 47.6%, yang sebelumnya 42.9% menjadi 90.5% setelah diberikan intervensi. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan hasil p=0.002 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan responden tentang Hipertensi. Studi ini mengharapkan adanya kegiatan berkelanjutan yang dilakukan secara berkala agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masayarakat khususnya mengenai hipertensi
Impact of pesticides on farmers: A case study in the highlands Basri, Syahrul; Saleh, Muh.; Amansyah, Munawir
CORE JOURNAL Volume 5, Issue 1, December 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/corejournal.vi.52771

Abstract

This study investigates the symptoms of pesticide poisoning among vegetable farmers in the highland agricultural area of Pattapang Village, Tinggimoncong Subdistrict, Gowa Regency, South Sulawesi. Utilizing a descriptive method, 296 farmers were surveyed to assess pesticide application practices, personal hygiene, and the use of personal protective equipment (PPE). Data collection was conducted via structured questionnaires, focusing on exposure-related symptoms and contributing factors. Results reveal that 24.7% of respondents reported symptoms such as dizziness, nausea, and headaches, with PPE usage varying significantly—79.4% reported using PPE during pesticide application. However, 54.7% of farmers did not wear gloves, and only 24% used masks. Personal hygiene practices were generally good, with 72.6% of respondents following appropriate measures. The findings highlight the need for improved education and interventions to mitigate health risks associated with pesticide exposure. This study underscores the importance of safe pesticide practices and adequate PPE to safeguard farmer health. 
The Risk Factors Contributing to The Occurrence of Pulmonary Tuberculosis in The Small Island of South Sulawesi, Indonesia Susilawaty, Andi; Basri, Syahrul; Haerana, Bs Titi; La Ane, Ruslan; Mappau, Zrimurti; Ikhtiar, Muhammad
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 4 (2024): October - December
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i4.876

Abstract

Background:Pulmonary tuberculosis (PTB) has emerged as the leading cause of death among infectious diseases globally. This is attributed to a complex interaction of factors, including host-related risk factors, infecting agents, and environmental conditions. The Southeast Asia and West Pacific regions account for 58% of all tuberculosis cases, with Indonesia reporting the second highest prevalence of tuberculosis globally (10%), following India, which accounts for 23% of global cases. Objective:This study aimed to investigate the risk factors associated with the incidence of pulmonary tuberculosis on small islands in South Sulawesi, Indonesia. Methods:This research employed a case-control study design. Several explanatory variables were considered: age, gender, knowledge, nutritional status, occupant density, ventilation area, humidity levels, and type of flooring. The occurrence of pulmonary tuberculosis was designated as the dependent variable. The study sample consisted of 240 respondents, with 120 cases and 120 controls, all residing on three small islands—Sembilan Island, Balang Lompo Island, and Salemo Island—all sharing similar characteristics. Results:The study identified several factors associated with an increased risk of pulmonary tuberculosis. These factors included gender (OR = 1.71, 95% CI 0.61-4.77), knowledge (OR = 3.143, 95% CI 1.06-9.26), occupant density (OR = 1.52, 95% CI 0.42-5.47), area of ventilation (OR = 6.00, 95% CI 1.17-30.72), humidity (OR = 3.763, 95% CI 1.03-13.64), and type of floor (OR = 1.144, 95% CI 0.41-3.16). In contrast, age and nutritional status were not identified as risk factors for pulmonary tuberculosis. Conclusion:Environmental factors such as occupant density, area of ventilation, humidity, and type of floor were found to be significant risk factors for the incidence of pulmonary tuberculosis in small islands of South Sulawesi. These findings highlight the need for targeted interventions addressing these modifiable environmental conditions to reduce the burden of tuberculosis. Keywords:risk factors; incidence; pulmonary tuberculosis; nutritional status; environmental factors; Indonesia
Cedera dan Keluhan Kesehatan: Profil Risiko dan Tantangan Kesejahteraan Petani di Dusun Kanreapia, Kabupaten Gowa Saleh, Muh; Basri, Syahrul; Ekasari, Ranti
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 8 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v8i2.76361

Abstract

Pertanian di Indonesia menjadi pekerjaan sektor informal utama, mencakup sebagian besar mata pencaharian masyarakat. Namun, perilaku pekerja pertanian dalam manajemen risiko dan pengelolaan masih jauh dari optimal, meninggalkan pekerja dan lingkungan rentan terhadap potensi risiko dan bahaya. Penelitian ini, dilaksanakan di Dusun Kanreapia, Kabupaten Gowa, pada Juli-November 2023, bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian cedera dan keluhan kesehatan pada petani. Dengan metode cross-sectional study dan 71 responden dipilih melalui purposive sampling, variabel bebas mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31% responden mengalami cedera, dan 32.4% mengalami keluhan kesehatan, terutama nyeri punggung (43.7%). Hubungan antara lama kerja dan kejadian cedera memiliki nilai OR tertinggi (2.250), sedangkan hubungan antara masa kerja dan keluhan kesehatan memiliki OR tertinggi (1.474), meskipun tidak signifikan secara statistik. Rekomendasi melibatkan pembatasan jam kerja dan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk "Kader K3 Pertanian" untuk pengetahuan berkelanjutan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pertanian. Agriculture in Indonesia serves as a primary occupation within the informal sector, encompassing a significant portion of the population's livelihoods. However, the risk management and operational practices of agricultural workers remain far from optimal, leaving both workers and the environment vulnerable to potential risks and hazards. Conducted in Kanreapia Village, Gowa Regency, from July to November 2023, this research aims to identify injury occurrences and health complaints among farmers. Employing a cross-sectional study method with 71 respondents selected through purposive sampling, independent variables include age, gender, education, work period, tenure, and smoking habits. The research findings reveal that 31% of respondents experienced injuries, with 32.4% reporting health complaints, particularly back pain (43.7%). The relationship between work tenure and injury incidents showed the highest Odds Ratio (2.250), while the association between work period and health complaints had the highest Odds Ratio (1.474), though statistically insignificant. Recommendations involve implementing work hour restrictions and community empowerment through the establishment of "Agricultural HSE Cadres" for sustained knowledge transfer on Occupational Health and Safety (OHS) in the agricultural sector.
Evaluasi Peran Kepemilikan Jamban dalam Kejadian Stunting: Temuan dari Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Saleh, Muh.; Yudianti, Anita; Damayati, Dwi Santy; Basri, Syahrul; Munawir Amansyah, Munawir Amanah
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.24.1.101-108

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran kepemilikan jamban dan factor sanitasi lainnya terhadap kejadian stunting pada balita.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan sampel 348 balita usia 6-59 bulan. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan pengukuran fisik, dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Sebagian besar balita (81,6%) mengalami stunting, dan mayoritas rumah tangga memiliki jamban sehat (94,5%). Namun, hanya 33,3% responden memiliki kebiasaan cuci tangan yang baik, dan 78,7% rumah tangga melaporkan praktik pengolahan makanan yang buruk. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara kepemilikan jamban dengan kejadian stunting (p=0,545). Sebaliknya, terdapat hubungan signifikan antara sumber air minum (p=0,002), kebiasaan cuci tangan (p=0,003), dan pengolahan makanan (p=0,000) dengan kejadian stunting.Simpulan: Sumber air minum, kebiasaan cuci tangan, dan pengolahan makanan adalah faktor sensitif yang berhubungan dengan kejadian stunting, sedangkan kepemilikan jamban tidak berpengaruh signifikan. ABSTRACT Title: Evaluation of the Role of Toilet Ownership in Stunting Events: Findings from Jeneponto Regency, South SulawesiBackground: Stunting is a significant health issue in Indonesia, particularly in Jeneponto Regency, South Sulawesi. This study aims to evaluate the role of latrine ownership and other sanitation factors in the prevalence of stunting among children under five.Methods: This study employed a cross-sectional design with a sample of 348 toddlers aged 6-59 months. Data were collected through direct interviews and physical measurements and analyzed using the chi-square test.Results: The majority of children (81.6%) were found to be stunted, and most households had access to healthy latrines (94.5%). However, only 33.3% of respondents reported having good handwashing practices, and 78.7% of households reported poor food handling practices. There was no significant association between latrine ownership and stunting (p=0.545). Conversely, there were significant associations between drinking water sources (p=0.002), handwashing practices (p=0.003), and food handling practices (p=0.000) and stunting.Conclusion: Drinking water sources, handwashing habits, and food handling practices are sensitive factors associated with the incidence of stunting, whereas latrine ownership does not have a significant effect.
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE IN ANTIBIOTIC GIVING IN ROSSOAN VILLAGE HEALTH CENTER, ENREKANG DISTRICT, ENREKANG REGENCY Handayany, Gemy Nastity; Fitri, Nurdia; Basri, Syahrul
Homes Journal = Hospital Management Studies Journal Vol 6 No 1 (2025): Homes Journal
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hmsj.v6i1.52413

Abstract

An adequate understanding on health workers on use antibiotics can prevent the treatment ineffective. Increased risk for the security patient and the spread resistence. The purpose of this research that is, to know the knowledge of midwives in provision of antibiotics for the patient. The kind of research non experiment by using the method case study a qualitative approach. The data using a method of in- depth interviews. The determination of inform with purposive technique. Inform were 6 people consisting of 3 informants midwives and 3 informants patients.Based on the results of the study, the knowledge of midwives' knowledge of rationality in the administration of antibiotics based on 4 T (exact patient, precise indication, proper drug, correct dose) and 1 W (side effect) is still not appropriate because in midwife antibiotics using empirical therapy, the use of antibiotics for empirical therapy is the use of antibiotics in cases of infection that have not been known to the type of bacteria the cause. And rician drug information submitted is the name of the drug, the purpose of therapy, how to take medication with a time interval of 3 x 1 in a day, the drug should be spent and back in case of abnormalities when taking the drug
Islamic Environmental Ethics: A Cultural Framework for Sustainable Resource Management and Global Ecological Stewardship Basri, Syahrul; Adnan, Yudi; Widiastuty, Lilis; Asrul Syamsul, Muhammad; Indar, Indar
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 5, Issue 2, February 2025
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v5i2.52342

Abstract

Environmental ethics provides a moral framework for addressing sustainability challenges, emphasizing the ethical responsibility of humanity toward ecological preservation. This study explores Islamic environmental ethics, focusing on principles such as khalifah (stewardship), amanah (trust), and adl (justice), and their applications in sustainable practices, education, and policymaking. Using a systematic literature review, 72 sources were analyzed to identify key themes, including the theoretical foundations of Islamic environmental ethics, practical applications in daily practices and resource management, and implications for policy development. Findings demonstrate the transformative potential of Islamic teachings in fostering environmental stewardship, with examples such as eco-pesantren initiatives and sustainable agriculture illustrating successful integration into community practices. The study also highlights the significance of incorporating Islamic principles into education to cultivate eco-conscious behaviors and align sustainability efforts with cultural and religious values. By providing a comprehensive framework for integrating Islamic environmental ethics into global sustainability strategies, this research offers a culturally resonant approach to addressing environmental challenges. Future studies are recommended to assess the real-world applications of these principles across diverse contexts and their impact on long-term ecological sustainability.