Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL, TINGKAT PENDAPATAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT DESA GLONDONG, KAB. BLITAR DENGAN GAYA HIDUP SEBAGAI VARIABEL MODERASI A1 DELF PADA WEBSITE: WWW.KWIZIQ.COM Dwi Rahayu, Diah; Anas, M.; Muchson, M.
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 8 No. 3 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i3.14685

Abstract

The aim of this research is to find out whether there is an influence of the social environment, income level and technological developments on people's consumptive behavior with lifestyle as a moderating variable. This research uses a descriptive quantitative approach, for data collection using questionnaires with a sample of 373 people. This research uses SMART PLS software in data processing. The significant value obtained: the social environment has a positive influence and is stated to be significant with consumer behavior in this relationship t statistic 4,680>1.96 and P value 0.0001.96 and the P value is 0.0001.96 and the P value is 0.0301.96 and the P value is 0.0001.96 and the P value is 0.0141.96 and the P value is 0.000
The Role of Forensic Accounting in Detecting Financial Fraud in the banking sector Ashari, Muhammad Hasyim; Anas, M.; Fitrianingsih, Dwi
Dhana Vol. 2 No. 1 (2025): DHANA-MARCH
Publisher : Pt. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/pxhx7a76

Abstract

This study explores the role of forensic accounting in detecting fraud within the banking sector, with a focus on its practices, challenges, and contributions to internal control systems. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews with key informants from major financial institutions, including Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), and oversight bodies such as the Financial Services Authority (OJK) and the Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK). The findings reveal that forensic accounting plays a significant role in uncovering complex fraud schemes that are often undetected by conventional auditing processes. Techniques such as financial ratio analysis and forensic data analytics prove effective in identifying anomalies, while digital tools enhance the accuracy and efficiency of investigations. However, challenges such as limited data access, lack of organizational support, and weak inter-agency collaboration continue to hinder optimal outcomes. The study concludes that integrating forensic accounting into internal audit mechanisms and enhancing collaboration among stakeholders can significantly strengthen fraud prevention and detection systems in the banking industry.
IMPLEMENTATION OF PROJECT-BASED LEARNING ON STUDENTS' PERCEPTIONS AND UNDERSTANDING OF COMPETENCIES IN CREATIVE PROJECTS AND ENTREPRENEURSHIP SUBJECTS Widyanarka, Fajar; Anas, M.; Muchson, M.
Nusantara Economics and Entrepreneurships Journals VOl.3,N0.2, (AUGUST, 2025), IN PRESS
Publisher : PUSAT KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS BALIKPAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59971/necent.v3i2.92

Abstract

This study aims to explore the implementation of project-based learning (PjBL) in the Creative Projects and Entrepreneurship subject at SMK Negeri 1 Pagerwojo and students' perceptions of the application of this learning model. The research methods used include a quantitative approach with data collection techniques such as observation, documentation, and student perception questionnaires. The results of the study indicate that PjBL has been implemented systematically through the stages of planning, implementation, monitoring, and evaluation. The Lesson Plan (RPP), teaching modules, guidance sheets, and evaluation formats serve as guidelines for the implementation of learning. In terms of student perceptions, the majority of respondents gave very positive responses, particularly regarding learning motivation, competency understanding, interaction with teachers, time management, learning outcomes, and the suitability of the learning model to the characteristics of the subject. Based on the analysis, more than 40% to 80% of students placed their perceptions in the “Very Good” category. However, there are still some suggestions from students regarding the need to enhance active participation and individual assessment strategies for optimal results. This study recommends that the project-based learning model be maintained and further developed, not only in the Creative Projects and Entrepreneurship subject but also in other productive subjects
Optimalisasi Bank Sampah sebagai Solusi Ekonomi dan Lingkungan di Kelurahan Dermo Kota Kediri Anas, M.; Forijati, Forijati; Subagyo, Subagyo; Riwayatiningsih, Rika; Sugiono, Sugiono; Hariyono, Hariyono; Muchson, Mochamad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol 4 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/dimastara.v4i2.26062

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah di Kelurahan Dermo, Kota Kediri, menjadi semakin mendesak karena volume sampah yang meningkat dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang cara memilah dan mengelola sampah dari rumah tangga. Urgensi ini mendorong pengabdian masyarakat untuk mengoptimalkan peran bank sampah sebagai solusi ekonomi dan lingkungan dengan partisipasi masyarakat. Program ini baru-baru ini menggabungkan pendekatan kerja sama dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan praktis yang menggabungkan prinsip ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Untuk mengukur pengaruh program, digunakan sosialisasi, pelatihan, workshop, dan pendampingan pembentukan bank sampah. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat lebih memahami, menguasai, dan menyadari pentingnya pengelolaan sampah. Selain itu, ada penurunan jumlah sampah yang dibuang sembarangan, peningkatan partisipasi dalam daur ulang, dan pembentukan kerja sama dengan pihak eksternal untuk mendukung operasi bank sampah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat dimotivasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan mendorong kemandirian ekonomi yang bergantung pada pengelolaan sampah melalui pendekatan yang berkelanjutan.
DINAMIKA SISA HASIL USAHA (SHU) DAN SUKU BUNGA DALAM MENOPANG KEBERLANJUTAN FINANSIAL KUD. SRI AMONG TANI PLOSOKLATEN Putra, Frans Surya Syah; Anas, M.
Prosiding Simposium Nasional Manajemen dan Bisnis Vol. 4 (2025): Simposium Manajemen dan Bisnis
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/t0mkgm55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dinamika Sisa Hasil Usaha (SHU) dan suku bunga terhadap keberlanjutan finansial KUD Sri Among Tani Plosoklaten, Kediri. Fokus utama berada pada unit simpan pinjam sebagai penyumbang terbesar SHU. Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan data laporan keuangan tahun 2022–2024, analisis dilakukan menggunakan metode time series dan rasio keuangan. Hasil studi menunjukkan perubahan SHU dipengaruhi oleh efisiensi operasional, skala usaha, aset, dan partisipasi anggota. Sedangkan suku bunga yang tidak tepat berdampak pada minat pinjaman dan pendapatan koperasi. Pengelolaan SHU yang efisien serta kebijakan bunga yang kompetitif terbukti mendukung keberlanjutan finansial. Secara keseluruhan, temuan ini memperkaya literatur keuangan koperasi di pedesaan dan dapat dijadikan acuan strategis bagi pengurus koperasi dalam merumuskan kebijakan keuangan yang berkelanjutan. Penelitian ini juga relevan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam pembinaan koperasi.
Interaction of Hot Work Climate on Physiological Responses of Apron Employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Salam, Jumhur; Anas, M.
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The apron area of an airport is a high-heat work environment that poses significant physiological stress to workers. Excessive heat exposure can lead to heat strain and health risks. This study aimed to analyze the interaction between hot work climate and physiological responses among apron employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. Methods: This was a cross-sectional study with an analytic-descriptive approach involving 67 purposively selected respondents from PT. Gapura Angkasa. The independent variable was the hot work climate measured by WBGT index (ISBB), and the dependent variables were heart rate and oxygen saturation before and after work. Data were analyzed using paired samples t-test with a significance level of p < 0.05. Results: The average WBGT value was 29.9°C, exceeding the recommended threshold. A significant increase in heart rate (p = 0.000) and a significant decrease in oxygen saturation (p = 0.000) were found after work. Most workers had long working hours (>40 hours/week) and long tenure, increasing their heat exposure risk. Conclusion: Hot work climate significantly affects the physiological responses of apron workers, as indicated by increased heart rate and decreased oxygen saturation. Risk control and regular physiological monitoring are essential to safeguard workers’ health and safety.
Interaction of Hot Work Climate on Physiological Responses of Apron Employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Salam, Jumhur; Anas, M.
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The apron area of an airport is a high-heat work environment that poses significant physiological stress to workers. Excessive heat exposure can lead to heat strain and health risks. This study aimed to analyze the interaction between hot work climate and physiological responses among apron employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. Methods: This was a cross-sectional study with an analytic-descriptive approach involving 67 purposively selected respondents from PT. Gapura Angkasa. The independent variable was the hot work climate measured by WBGT index (ISBB), and the dependent variables were heart rate and oxygen saturation before and after work. Data were analyzed using paired samples t-test with a significance level of p < 0.05. Results: The average WBGT value was 29.9°C, exceeding the recommended threshold. A significant increase in heart rate (p = 0.000) and a significant decrease in oxygen saturation (p = 0.000) were found after work. Most workers had long working hours (>40 hours/week) and long tenure, increasing their heat exposure risk. Conclusion: Hot work climate significantly affects the physiological responses of apron workers, as indicated by increased heart rate and decreased oxygen saturation. Risk control and regular physiological monitoring are essential to safeguard workers’ health and safety.
Identifikasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada PTPN XIV Unit PG. Camming Anas, M.
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bagian dari pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) merupakan sistem manajemen operasional berdasarkan kebijakan nasional (K3). K3 adalah serangkaian inisiatif yang dirancang untuk menjaga dan melindungi karyawan sekaligus mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Penerapan SMK3 bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, mencegah dan mengurangi penyakit dan cedera yang berhubungan dengan tempat kerja, dan menyediakan tempat kerja yang aman, menyenangkan, dan produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana PG Camming Bone menggunakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Rangkaian lengkap implementasi SMK3 di PG Camming Bone menjadi sampel penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perumusan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, penilaian K3, serta review dan peningkatan kinerja SMK3 belum dilaksanakan. Penyelidikan ini sampai pada kesimpulan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PG Camming Bone belum dilakukan dengan benar. Komponen kepemimpinan di PG Camming Bone diharapkan dapat lebih meningkatkan peluncuran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sana.
Gambaran Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) Di UPT Puskesmas Tambayoli Kab. Morowali Utara Sulawesi Tengah Anas, M.
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen fasilitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan aktivitas proses kerja di fasilitas pelayanan kesehatan guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di UPT Puskesmas Tambayoli, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang diambil berjumlah 40 tenaga kesehatan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan kuesioner. Data di analisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penetapan kebijakan K3 memiliki kategori baik (90,0%), perencanaan K3 memiliki kategori baik (70,0%), pelaksanaan rencana K3 memiliki kategori baik (81,8%), pemantauan dan evaluasi kinerja K3 memiliki kategori baik (80,0%), peninjauan dan peningkatan kinerja K3 memiliki kategori baik (82,5%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di UPT Puskesmas Tambayoli, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah telah berjalan optimal karena penetapan kebijakan K3 hingga peninjauan dan peningkatan kinerja K3 berjalan dengan baik. Diharapkan dengan adanya SMK3 ini dapat menurunkan angka kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta meningkatkan produktivitas kerja dan terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman.
Gambaran Penerapan Promosi K3 Pada PT. Malea Energy Di Kabupaten Tana Toraja Anas, M.; Nanda, Sri
Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah OHSE Media (Occupational Health Safety Environment)
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Promosi K3 merupakan suatu bentuk aktivitas di perusahaan yang dirancang untuk membantu pekerja dan perusahaan dalam memperbaiki dan meningkatkan Keselamatan dengan partisipasi langsung dari pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran penerapan promosi K3 pada PT. Malea Energy di Kabupaten Tana Toraja. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 170 orang pekerja menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data pada penelitian yaitu menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan K3 belum terlaksana dengan baik dikarenakan sebagian pekerja belum mendapatkan pelatihan K3. Komunikasi K3, pengawasan K3 dan rambu K3 sudah terlaksana dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi K3, pengawasan K3 dan rambu K3 sudah terlaksana dengan baik sedangkan pelatihan K3 belum terlaksana. Diharapkan semua tenaga kerja diikutkan pelatihan K3 arahan K3 seperti safety briefing yang sesuai, diharapkan komunikasi K3 lebih dikembangkan agar promosi dapat tersampaikan dengan baik serta diharapkan perusahaan tetap mempertahankan pengawasan K3 serta lebih aktif dalam mengawasi pekerja juga diharapkan bagi perusahaan agar rambu K3 yang ada di perusahaan tetap digunakan bila perlu ditambahkan serta perlu dirawat agar tersampaikan dengan baik.