Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN “CELS” DALAM EKSPERIMEN FISIKA DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERFORMANCE SKILLS DAN MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Samsudin, A.; Suhendi, E.; Efendi, R.; Suhandi, A.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan keterampilan kinerja (performance skills) mahasiswa dalam bereksperimen melalui Combination Experiment Laboratory by Simulation (CELS) pada eksperimen elastisitas untuk benda tegar. CELS merupakan kegiatan eksperimen yang memadukan antara eksperimen verifikatif dengan eksperimen berbasis multimedia komputer baik berupa simulasi komputer maupun video yang dikembangkan dari internet. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R and D) dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Eksperimen Fisika Dasar di salah satu LPTK Jawa Barat. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini, yaitu: analisis kebutuhan, desain perkuliahan, pengembangan media, evaluasi produk (validasi ahli, one to one evaluation, small goup evaluation, dan field evaluation), dan hasil produk CELS. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi belajar mahasiswa dan lembar pengamatan berbasis performance assessment (penilaian kinerja). Analisis data menggunakan analisis skala sikap atau skala Likert (1, 2, dan 3) untuk menghasilkan persentase pencapaian motivasi belajar dan analisis dengan Rating Scale (skala 4 dan skala 5) untuk penilaian kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan CELS dapat me-ningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan mengembangkan kemampuan kinerja mahasiswa yang meliputi aspek: mempersiapkan alat dan bahan, melaksanakan (melakukan eksperimen), dan menggunakan hasil pengukuran untuk menarik kesimpulan.The prurposes of the research were to improve learning motivation and develop performance skills of students in doing experiment through the use of Combination Experiment Laboratory by Simulation (CELS) on elasticity experiment of rigid body. CELS is an experiment activity combining between verification and computer-based experiments including either computer simulation or video developed from the internet. This research used R&D method and its research subjects were “Basic Physics Experiment” students of an education institute located in West Java. The research stages developed were analyzing the need, designing the course, developing the media, evaluating the product consisting of expert validation, one to one evaluation, small group evaluation and field evaluation, and producing CELS final product.  Research data were gathered by using student learning motivation questionnaire and performance assessment based observation sheet. The Liker scale analysis was used in order to gain the percentage of learning motivation achievement, while the rating scale was used to gather performance assessment. The result showed that the use of CELS can increase the learning motivation of the students and develop performance skills of students including preparing tools and material, performing the experiment and using the measurement result to derive the conclusion.
PENGEMBANGAN “CELS” DALAM EKSPERIMEN FISIKA DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERFORMANCE SKILLS DAN MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Samsudin, A.; Suhendi, E.; Efendi, R.; Suhandi, A.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan keterampilan kinerja (performance skills) mahasiswa dalam bereksperimen melalui Combination Experiment Laboratory by Simulation (CELS) pada eksperimen elastisitas untuk benda tegar. CELS merupakan kegiatan eksperimen yang memadukan antara eksperimen verifikatif dengan eksperimen berbasis multimedia komputer baik berupa simulasi komputer maupun video yang dikembangkan dari internet. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R and D) dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Eksperimen Fisika Dasar di salah satu LPTK Jawa Barat. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini, yaitu: analisis kebutuhan, desain perkuliahan, pengembangan media, evaluasi produk (validasi ahli, one to one evaluation, small goup evaluation, dan field evaluation), dan hasil produk CELS. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi belajar mahasiswa dan lembar pengamatan berbasis performance assessment (penilaian kinerja). Analisis data menggunakan analisis skala sikap atau skala Likert (1, 2, dan 3) untuk menghasilkan persentase pencapaian motivasi belajar dan analisis dengan Rating Scale (skala 4 dan skala 5) untuk penilaian kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan CELS dapat me-ningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan mengembangkan kemampuan kinerja mahasiswa yang meliputi aspek: mempersiapkan alat dan bahan, melaksanakan (melakukan eksperimen), dan menggunakan hasil pengukuran untuk menarik kesimpulan.The prurposes of the research were to improve learning motivation and develop performance skills of students in doing experiment through the use of Combination Experiment Laboratory by Simulation (CELS) on elasticity experiment of rigid body. CELS is an experiment activity combining between verification and computer-based experiments including either computer simulation or video developed from the internet. This research used R&D method and its research subjects were “Basic Physics Experiment” students of an education institute located in West Java. The research stages developed were analyzing the need, designing the course, developing the media, evaluating the product consisting of expert validation, one to one evaluation, small group evaluation and field evaluation, and producing CELS final product.  Research data were gathered by using student learning motivation questionnaire and performance assessment based observation sheet. The Liker scale analysis was used in order to gain the percentage of learning motivation achievement, while the rating scale was used to gather performance assessment. The result showed that the use of CELS can increase the learning motivation of the students and develop performance skills of students including preparing tools and material, performing the experiment and using the measurement result to derive the conclusion.
PENGARUH PENAMBAHAN NiO TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK FILM TEBAL Fe2O3 UNTUK SENSOR GAS ASETON Suhendi, E.; Hasanah, L.; Gustaman, D.S.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan keramik film tebal Fe2O3-NiO telah dilakukan dengan menggunakan Fe2O3 lokal sebagai bahan dasar untuk sensor gas aseton.  Serbuk Fe2O3 dicampur dengan serbuk NiO dengan konsentrasi 0, 10 dan 50% mol secara homogen. Serbuk campuran kemudian dicampur dengan organic vehicle (OV) terbuat dari campuran terpineol dan etil selulose dengan komposisi 75% berat serbuk campuran dan 25% berat OV dan diaduk membentuk pasta. Pasta dilapiskan di atas substrat alumina dengan metode screen printing lalu dibakar pada suhu 900oC selama 90 menit hingga membentuk keramik film tebal. Film tebal dianalisis dengan difraksi sinar-x (XRD) dan mikroskop elektron (SEM). Resistansi listrik keramik film tebal diukur pada berbagai suhu di ruangan berisi udara dan berisi gas aseton. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa struktur kristal yang terbentuk adalah Fe2O3 hematit dan NiFe2O4 kubik spinel sebagai fase kedua untuk penambahan konsentrasi NiO 10% dan 50%. Penambahan NiO diketahui memperkecil ukuran butir film tebal Fe2O3 dan meningkatkan resistansi listriknya. Keramik film tebal yang dibuat sensitif terhadap gas aseton.Fabrication of thick film Fe2O3-NiO ceramics for acetone gas sensor has been carried out using local Fe2O3as raw material.  The Fe2O3 powder was mixed with NiO powder homogeneously with NiO concentration of 0, 10 and 50 mole %. The mixed powder was then mixed with organic vehicle (OV) made of alpha terpineol and ethyl cellulose with composition of 75 weight % mixed powder and 25 weight % OV forming a paste. The paste was coated on alumina substrates by screen printing method, then fired at 900oC for 90 minutes to produce thick film ceramics. The thick film was analyzed using x-ray diffraction (XRD) and scanning electron microscope (SEM). Resistance of the thick films was measured at different temperatures in chamber containing air and containing acetone gas. XRD characterization showed that the crystal structures are hematite Fe2O3 and NiFe2O4 cubic spinel as second phase for the addition of 10% and 50% NiO concentration. It was known that the addition of NiO decreases grain size of the thick film of Fe2O3 and increases its electrical resistance. The produced thick films were sensitive to acetone gas.
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN INDUKSI MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN AKADEMIK DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Adiputra, Yogaswara; Suhendi, Endi; Samsudin, Achmad
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.50

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kecakapan akademik dan prestasi belajar siswa di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Subang. Hal tersebut dilihat dari metode pembelajaran yang sering digunakan dan dari nilai ujian siswa yang masih kurang dari nilai Kriteria Kelulusan Minimum (KKM), sehingga penelitian ini difokuskan pada upaya meningkatkan kecakapan akademik dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model guided inquiry pada pembelajaran induksi magnet. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian control group pretest-posttest design dengan teknik rotasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII IPA 1 dan XII IPA 5 di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Subang dengan jumlah siswa keduanya 86 orang yang di bagi kedalam 2 kelompok besar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, tes dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kecakapan akademik dan prestasi belajar siswa secara umum mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran guided inquiry. Kategori peningkatan untuk aspek kecakapan akademik dan prestasi belajar termasuk kedalam kategori rendah dengan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok pertama dan kelompok keuda. Kata Kunci : induksi magnet, kecakapan akademik, model pembelajaran Guided Inquiry, prestasi belajar
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MEMINIMALKAN MISKONSEPSI Suhandi, A.; Sinaga, P.; Kaniawati, I.; Suhendi, E.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 1 (2008): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i1.317

Abstract

Telah dilakukan penelitian eksperimen semu tentang uji penggunaan media simulasi virtual pada pendekatan pembelajaran konseptual interaktif, guna menjajagi efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dan meminimalkan kuantitas miskonsepsi. Pada pendekatan pembelajaran ini, media simulasi digunakan pada sesi pengenalan dan penggalian konsep. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi kelas XII pada salah satu SMA Negeri di kota Bandung dengan menggunakan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Materi pelajaran yang dibahas adalah tentang kemagnetan. Pendekatan pembelajaran konseptual interaktif tanpa menggunakan media simulasi digunakan sebagai perlakuan kontrol. Dari perbandingan rata-rata gain yang dinormalisasi <g> dan kuantitas miskonsepsi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media simulasi virtual pada pendekatan pembelajaran konseptual interaktif dapat lebih meningkatkan efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dan meminimalkan miskonsepsi. Kata kunci : media simulasi virtual, pendekataan konseptual-interaktif, pemahaman konsep, miskonsepsi  
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MEMINIMALKAN MISKONSEPSI Suhandi, Andi; Sinaga, Parulian; Kaniawati, Ida; Suhendi, Endi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 13, No 1 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v13i1.304

Abstract

Telah dilakukan penelitian eksperimen semu tentang uji penggunaan media simulasi virtual pada pendekatan pembelajaran konseptual interaktif, guna menjajagi efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dan meminimalkan kuantitas miskonsepsi. Pada pendekatan pembelajaran ini, media simulasi digunakan pada sesi pengenalan dan penggalian konsep. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi kelas XII pada salah satu SMA Negeri di kota Bandung dengan menggunakan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Materi pelajaran yang dibahas adalah tentang kemagnetan. Pendekatan pembelajaran konseptual interaktif tanpa menggunakan media simulasi digunakan sebagai perlakuan kontrol. Dari perbandingan rata-rata gain yang dinormalisasi <g> dan kuantitas miskonsepsi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media simulasi virtual pada pendekatan pembelajaran konseptual interaktif dapat lebih meningkatkan efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dan meminimalkan miskonsepsi.Kata kunci : media simulasi virtual, pendekataan konseptual-interaktif, pemahaman konsep, miskonsepsi
TINJAUAN KLASIK DAN RELATIVISTIK KESTABILAN ORBIT HAMPIR MELINGKAR DALAM MEDAN GAYA SENTRAL Suhendi, Endi; Feranie, Selly
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 2 (2005): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i2.349

Abstract

Perbedaan tinjauan partikel yang bergerak dalam orbit hampir melingkar yang dipengaruhi medan gaya sentral secara klasik dan relativistik telah dianalisis. Dalam kasus khusus dimana medan gaya sentralnya atraktif dan nilainya berbanding dengan n r1 , telah ditemukan bahwa nilai momentum sudut dan kestabilan orbit hampir melingkar untuk kedua tinjauan terdapat perbedaan. Nilai momentum sudut dan kestabilan orbit hampir melingkar dalam kasus relativistik untuk 2 < n < 3 tidak selalu stabil, tidak seperti pada kasus klasik. Kata kunci: Gaya Sentral, Momentum Sudut, Kestabilan Orbit
MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Sutrisno, Asep Dedy; Samsudin, Achmad; Liliawati, Winny; Kaniawati, Ida; Suhendi, Endi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 1 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i1.560

Abstract

Experimental research about Two Stay Two Stray (TSTS) learning model has been conducted in one of senior high school in Bandung. This research aimed to analyze students’ understanding of momentum and impulse concepts by using TSTS learning model. Students’ conception were identified by multiple choice-diagnostics test using Certainty of Response Index (CRI) scale. Research method was pre-experimental design with one group pretest posttest design involving 37 students as research subjects. Results showed that profile of students’ understanding of momentum and impulse concepts were increased from 16,8% in pretest to 70,6% in posttest. Effectiveness of TSTS learning model was reflected by N-gain of 0.64. Keywords: concept of momentum and impuls, CRI, two stay two stray (TSTS)ABSTRAKTelah dilakukan penelitian eksperimental tentang model pembelajaran Two Stay Two Stray di salah satu SMA di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman konsep siswa pada materi momentum dan impuls dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray (TSTS). Pemahaman konsep siswa diukur dengan tes diagnosis berupa tes pilihan ganda dengan menggunakan skala Certainty of Response Index (CRI). Metode penelitian adalah Quasi Experimental dengan desain One Group Pretest Posttest yang melibatkan 37 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa SMA pada materi momentum dan impuls setelah pembelajaran meningkat, yaitu 16,8% pada pretest menjadi 70,6% pada posttest. Keefektivitasan pembelajaran dengan menggunakan model TSTS ini dapat dilihat dari nilai N-gain sebesar 0,64.Kata kunci: CRI, konsep momentum dan impuls, two stay two stray (TSTS)
PERHITUNGAN ARUS TEROBOSAN PADA TRANSISTOR DWIKUTUB BERBASIS Si1-xGex ANISOTROPIK PADA MODE OPERASI AKTIF-MAJU DAN AKTIF-MUNDUR MENGGUNAKAN METODE MATRIKS TRANSFER Irawan, Indra; Hasanah, Lilik; Suhendi, Endi
ISSN
Publisher : Program Studi Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan transmitansi dan arus terobosan pada transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik dengan nilai konsentrasi germanium x = 0.5 pada mode operasi aktif maju dan aktif mundur telah dilakukan. Dalam perhitungannya dibutuhkan nilai massa efektif elektron dari Si1-xGex. Karena massa efektif elektron ini dipengaruhi gaya dan percepatan maka nilainya dapat berbeda meskipun pada material yang sama sehingga digunakan dua nilai massa efektif elektron yang berbeda yaitu M1 dan M2. Nilai transmitansi pada mode operasi aktif maju dihitung menggunakan metode matriks transfer (MMT) untuk kecepatan elektron berbeda yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode analitik. MMT adalah metode semi numerik dengan cara membagi daerah solusi menjadi sejumlah n bagian untuk memecahkan persamaan Schrodinger dimana energi potensial pada setiap bagian dianggap konstan. Hasil yang diperoleh untuk metode analitik dan MMT adalah sama dimana pada massa efektif M1 nilai transmitansi dan arus terobosan semakin mengecil dengan bertambahnya kecepatan elektron sedangkan pada massa efektif M2 nilai transmitansi dan arus terobosan semakin membesar dengan bertambahnya kecepatan elektron. Nilai transmitansi dan arus terobosan pada mode aktif mundur dihitung menggunakan metode matriks transfer pada kecepatan elektron 0 m/s dan  8.25 x 105m/s. Baik pada mode aktif maju atau aktif mundur besar nilai transmitansi dan arus terobosan untuk massa efektif M1 lebih kecil daripada nilai transmitansi dan arus terobosan untuk massa efektif M2.
Mekanisme Hamburan Defek Statis Dan Vibrasi Termal Terhadap Mobilitas Elektron Pada Film Tipis GaN Rusdiana, Dadi; Hasanah, Lilik; Suhendi, Endi
BERKALA FISIKA Vol 13, No 1 (2010): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.637 KB)

Abstract

Electrons Mobility in GaN thin films has been determined for temperature variation using approach method to the relaxation time due to the influence of static defect scattering and thermal vibrations. The simulation results show that electron mobility is strongly influenced by environmental temperature, except for the scattering of neutral impuritas type that does not affect the value of the charge carrier mobility even though the external temperature was varied.   Keywords: Electrons Mobility, defect static, thermal vibration