Nurmansyah, Muhamad
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SYOK SEPSIS DAN INTERVENSI SUCTION PADA PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN DI INTENSIVE CARE UNIT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sumendap, Deisy; Mulyadi, Mulyadi; Malara, Reginus; Nurmansyah, Muhamad
Mapalus Nursing Science Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Mapalus Nursing Science Journal (MNSJ)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/mnsj.v2i2.54969

Abstract

Latar Belakang : Syok sepsis menjadi salah satu penyebab kematian di ruangan intensive care unit. Hampir 80% pasien yang berada di ICU mengalami gagal nafas dan tidak mampu melakukan ventilasi spontan salah satunya pada syok sepsis sehingga dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator mekanik, beberapa permasalahan yang terjadi seperti pada pasien sering mengalami penumpukan sekret yang berlebih, sehingga membutuhkan tindakan suction. Tindakan suction (penghisapan lendir) terhadap pasien yang terpasang ventilator dapat menggunakan close dan open suction. Tujuan : Menganalisis intervensi suction pada perubahan saturasi oksigen pada pasien dengan syok sepsis. Metode : Menggunakan metode studi kasus pada pasien dengan diagnosa syok sepsis, gagal napas on ventilator. Intervensi berupa tindakan close dan open suction dan di observasi selama lima hari. Hasil : Setelah dilakukan Intervensi suction selama lima hari dengan bantuan hiperoksigenasi 1-2 menit pre suction, lalu suction selama <10 detik, dapat terjadi peningkatan setelah 5-10 menit.  Kesimpulan : Tindakan suction dapat mengurangi sekret yang berlebih sehingga dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tindakan suction diberikan hiperoksigenasi 1-2 menit dapat direkomendasikan sebagai tindakan untuk pencegahan hipoksia. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Saturasi Oksigen, Suction, Syok Sepsis Background : Shock sepsis became one of the causes of death in the intensive room care unit. Nearly 80% of patients who are in ICU have breathing failure and are unable to perform spontaneous ventilation of one of the shock sepsis so that the observation and mounting ventilator, some problems occurring as in patients often experience a disposition of excessive secretions, requiring suction action. Suction action (susceptone) to patients installed ventilator can use close and open suction. Purpose : To analyze the suction intervention on oxygen saturation changes in patients with septic shock. Method : This research uses case study methods in patients with diagnosis shock sepsis, failure to breath on ventilator. Intervention is the close of action and open suction and in observations for five days. Results : After the suction intervention for five days with the help of hyperogsiationgen 1-2 minutes Pre suction, then suction during <10 seconds, there could be an increase after 5-10 minutes. Conclusion : Suction action can reduce excessive secretions so as to improve oxygen saturation. Suction action is given 1-2 minute hyperoxygenation can be recommended as an action for hypoculating prevention. Keywords: nursing care, oxygen saturation, suction, shock sepsis
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Tindakan Pencegahan Rabies di Wilayah Kerja Puskesmas Melonguane Losoh, Dewi Sintya; Sembiring, Erika Emnina; Nurmansyah, Muhamad
Mapalus Nursing Science Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Mapalus Nursing Science Journal (MNSJ)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/mnsj.v2i2.57206

Abstract

Latar Belakang: Rabies adalah penyakit mematikan yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, dan beberapa hewan lainnya. Tingginya angka kematian akibat rabies sering dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit ini. Oleh karena itu, pemahaman dan sikap masyarakat terhadap rabies sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan rabies di wilayah kerja Puskesmas Melonguane. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 108 responden yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan terkait rabies.  Hasil: Berdasarkan hasil uji chi-square, ditemukan bahwa nilai p-value sebesar 0,00 (lebih kecil dari α = 0,05) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan rabies. Selain itu, nilai p-value sebesar 0,02 (lebih kecil dari α = 0,05) juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan pencegahan rabies. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan rabies di wilayah kerja Puskesmas Melonguane    
Gambaran self-efficacy pada pasien yang menjalani hemodialisis : Self-efficacy overview in patients undergoing hemodialysis Larira, Dina Mariana; Nurmansyah, Muhamad; Rey, Gabriela Sintya
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 1 (2025): JiKep | Februari 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i1.2354

Abstract

Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) yang membutuhkan terapi hemodialisis secara terus menerus, namun pasien juga dapat mengalami beberapa permasalahan, seperti penurunan nafsu makan, anemia, gangguan fungsi seksual, permasalahan keuangan, kecemasan, keputusasaan sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Salah satu faktor yang dapat membantu pasien untuk memaksimalkan tingkat kepatuhan pada proses pengobatan yang dijalani yaitu self-efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self-efficacy pada pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitian menggunakan jenis deskriptif analitik. Tahap awal dimulai dengan pengambilan sampel yang dilakukan melalui accidental sampling, dengan jumlah populasi pada bulan Juli-Agustus 2024 sejumlah 1.080 pasien, sampel sebanyak 150 responden yang dihitung dengan menggunakan aplikasi g-power. Tahap kedua dilakukan pengolahan data yakni melakukan analisis data dengan cara univariat, untuk melihat gambaran pada variabel dependen sebagian besar pasien mempunyai self-efficacy tinggi. Pasien yang menjalani hemodialisis umumnya telah memiliki kepercayaan diri akan sembuh selama menjalani hemodialisis dan hal ini tentunya dapat mempengaruhi perilaku kesehatan responden, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan status emosional pada responden.
Temperamen, Self Management dan Kepatuhan Terapi Antidiabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Muhamad Nurmansyah; Dina Mariana Larira; Musfira Ahmad; Abd Gani Baeda
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1864

Abstract

In order to prevent complications in patients with type 2 diabetes mellitus, lifelong treatment is needed. In some patients, this can cause fear of drug side effects such as impaired liver and kidney function. The purpose of this study was to analyze the relationship between temperament and self-management with adherence to antidiabetic therapy in patients with type 2 diabetes mellitus. This study applied a cross-sectional design. The sample was 90 patients with type 2 diabetes mellitus at the Kolongan Health Center. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Kruskal-Walis test for temperament factors and the Gamma & Sommers correlation test for self-management factors. The results of the analysis showed that adherence to antidiabetic therapy was associated with self-management (p = 0.001; r = 0.368), but not with temperament: novelty seeking (p = 0.331), reward dependence (p = 0.832), and harm avoidance (p = 0.771). Thus, self-management factors related to adherence to antidiabetic therapy.Keywords: type 2 diabetes mellitus; temperament; self management; compliance; antidiabetic therapy ABSTRAK Dalam rangka mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 maka dibutuhkan pengobatan seumur hidup. Pada sebagian penderita, hal ini dapat menimbulkan ketakutan akan efek samping obat seperti gangguan fungsi hati dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara temperamen dan self management dengan kepatuhan terapi antidiabetik pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini menerapkan desain cross-sectional. Sampel adalah 90 penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kolongan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji Kruskal-Walis untuk faktor temperamen dan uji korelasi Gamma & Sommers untuk faktor self management. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan terapi antidiabetik berhubungan dengan self management (p = 0,001; r = 0,368), namun tak berhubungan dengan antara temperamen: novelty seeking (p = 0,331), reward dependence (p = 0,832), dan harm avoidance (p = 0,771). Dengan demikian faktor self management yang berhubungan dengan kepatuhan terapi antidiabetik.Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2; temperamen; self management; kepatuhan; terapi antidiabetik
ACUPRESSURE THERAPY TO DECREASE BLOOD PRESSURE FOR MRS. MT WITH CORONARY ARTERY DISEASE Hanifah, Qolbu Ainun; Nurmansyah, Muhamad; Wirawan, Alfonsius Ade
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol. 9 No. 1 (2025): VOLUME 9 ISSUE 1 APRIL 2025
Publisher : Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2025/Vol9/Iss1/657

Abstract

Background: The increase in cases of Coronary Artery Disease (CAD) is the highest compared to other cardiovascular diseases. Symptoms of CAD cause chest pain, increased heart rate, and increased blood pressure. Pharmacological therapy is sometimes resistant which ultimately fails to decrease blood pressure, thus introducing various non-pharmacological therapies, one of which is acupressure. The purpose of this study was to provide nursing care to CAD patients by applying acupressure to decrease blood pressure. The research method used was a case study on Mrs. MT with a descriptive approach based on caring for CAD patients. The application for acupressure was given on August 1-5 2024. The results showed significant changes in systolic and diastolic values. Acupressure is provided at points PC6, LI4, and LR3 once a day on average decrease systolic values while stabilizing diastolic values. Conclusion: Acupressure affects reducing blood pressure in CAD patients who have undergone Percutaneous Coronary Intervention (PCI).