Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

IDENTIFIKASI SOFT SKILLS GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Wiwin Sri Hidayati; Jauhara Dian Nurul iffah; Muhammad Farhan Rafi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soft skills merupakan jalinan antara intrapersonal skills dan interpersonal skills. Implementasi soft skills dalam pembelajaran matematika dibutuhkan karena sejalan dengan standar proses pembelajaran, dimana salah satu prinsip pembelajaran menyeimbangkan antara soft skills dan hard skills. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi soft skills guru dalam pembelajaran matematika. Subjek adalah salah satu guru yunior di SMA N 3 Jombang. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dan didukung dengan instrumen bantu lembar observasi, dan pedoman wawancara. Kredibilitas data dengan triangulasi waktu. Data yang kredible dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi soft skills subjek dalam pembelajaran matematika. Hasil identifikasi soft skills subjek dalam pembelajaran matematika di SMA sebagai berikut: (1) mengembangkan atribut manajemen waktu dalam pembelajaran; (2) mengembangkan atribut komunikasi matematika baik verbal maupun non verbal; (3) mengembangkan atribut kerja sama tim yang memang dibutuhkan dalam pembelajaran;dan (4) mengembangkan atribut penyelesaian soal dalam pembelajaran matematika
PROFIL NUMBER SENSE SISWA ALIYAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH BERASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Ira Purwandari; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Number sense memberikan peran yang besar dan kompleks bagi seseorang dalam  memecahkan masalah yang dihadapi. Seseorang dikatakan baik dalam memecahkan masalah number sense apabila dapat menggunakan representasi bilangan yang fleksibel dan tidak bergantung pada algoritma biasa. Komponen number sense dalam penelitian ini dikaitkan dengan tahapan pemecahan masalah Lester. Tujuan penelitian kualitatif ini mendiskripsikan profil number sense siswa Aliyah dalam memecahkan masalah berdasarkan kemampuan matematika. Data dianalisis dari tes tertulis masalah number sense dan hasil wawancara setelah subyek memecahkan masalah number sense. Data yang diperoleh ditriangulasi dengan memberikan masalah baru yang setara untuk dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subyek adalah siswa MAN 4 Jombang kelas XII. Penelitian diperoleh dari nilai PAT dan kriteria subyek. Data yang sudah diperoleh dinalisis sesuai dengan teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan subyek kemampuan tinggi memiliki kemampuan understanding number magnitude, mental computation, computational estimation dan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah. Subyek kemampuan sedang dan rendah memiliki kemampuan understanding number magnitude dalam memecahkan masalah yaitu tahu jenis masalah yang diterima, menyebutkan unsur-unsur barisan dan deret aritmatika dan dapat membedakannya. Pada kemampuan mental computation dalam memecahkan masalah subyek kemampuan sedang dan rendah :menghitung tanpa menggunakan alat bantu hitung, menggunakan rumus barisan dan deret aritmatika, menghitung tanpa terikat dengan algoritma biasanya. Pada kemampuan computational estimation dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menentukan langkah-langkah dalam memecahkan masalah. Pada kemampuan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menghasilkan jawaban yang masuk akal dan sesuai dengan masalah yang diberikan.
ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA BERDASARKAN JENIS KELAMIN Tria Rahayu; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelesaian soal literasi matematika berbentuk soal cerita memerlukan translasi representasi dari bentuk verbal ke bentuk representasi matematis yang lain. Strategi penyelesaian soal tiap siswa akan berbeda dikarenakan berbagai faktor, salah satunya perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa perempuan dan laki-laki dalam menyelesaikan soal literasi matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki (SL) dan satu siswa perempuan (SP) yang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data menggunakan tes dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa SP melibatkan representasi visual dan simbolik dalam melaksanakan prosedur penyelesaian soal; menggunakan representasi visual untuk memudahkan penyelesaian; melibatkan representasi visual dan simbolik dalam memecahkan masalah dan menerapkan stratregi sederhana; dan menuliskan kesimpulan dengan menggunakan kata-kata (representasi verbal). Sedangkan SL melibatkan representasi verbal dan simbolik dalam melaksanakan prosedur penyelesaian soal; melibatkan representasi verbal dan simbolik dalam memecahkan masalah dan menerapkan stratregi sederhana; dan menuliskan kesimpulan dengan menggunakan kata-kata (representasi verbal).
ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL AKAR BILANGAN KOMPLEKS BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Widya Ana Rahayu; Wiwin Sri Hidayati; Abd Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: menganalisis proses berpikir kritis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, rendah dalam menyelesaikan soal akar bilangan kompleks berdasarkan teori Facione. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa semester 6 prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Instrumen dalam penelitian adalah lembar tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) subyek dengan kemampuan matematika tinggi telah menggunakan proses berpikir kritis dengan baik dalam menyelesaikan soal. (2) subyek dengan kemampuan matematika sedang juga menggunakan proses berpikir kritis dengan baik dalam menyelesaikan soal. (3) subyek dengan kemampuan matematika rendah hanya memenuhi 3 indikator berpikir kritis yaitu indikator analisis, evaluasi dan regulasi diri.
PROFIL KARAKTER SISWA DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA . Sulikah; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakter siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah  dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan bulat. Subyek dalam penelitian ini adalah  siswa MTs kelas VII sebanyak 3 orang dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dari hasil nilai PAT (Penilaian Akhir Tahun). intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi. Data diperoleh dari tes kemampuan matematika dan wawancara. Tes ini terdiri dari lima kategori berfikir kreatif: keaslian, kelancaran, keluwesan, penguraian dan perumusan kembali dengan langkah pemecahan masalah Membaca dan berfikir, Ekplorasi dan merencanakan,memilih stategi, mencari jawaban dan Refleksi dan pengembangan.  Penelitian dilakukan di MTsN 4 Mojokerto, kelas VII-D tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  siswa  dengan kemampuan berbeda maka hasil yang diperoleh beda pula yaitu :  kemampuan matematika tinggi memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keaslian, kelancaran, keluwesan, penguraian dan perumusan kembali. Siswa  dengan kemampuan matematika sedang memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keaslian, keluwesan dan penguraian. Siswa  dengan kemampuan matematika rendah memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keluwesan saja.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Rengga Adi Setyabekti; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek utama dalam pembelajaran matematika yang diperlukan oleh siswa, namun Setiap individu memiliki perbedaan kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah maupun menangkap informasi yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa ditinjau dari gaya kognitif yaitu field dependent dan field independent pada model pada soal open-ended.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Seluruh siswa kelas VII SMP SICH Jombang sebagai populasi dan dengan menggunakan teknik cluster sampling terpilih siswa kelas VII sebagai sampel. Subjek penelitian ini adalah dua siswa kelas VII SMP SICH Jombang, yang dipilih satu siswa dengan gaya kognitif field dependent dan satu siswa dengan gaya kognitif field independent. Penentuan subjek penelitian didasarkan pada hasil tes Group Embedded Figure Test (GEFT) yang dikembangkan oleh Witkin (1973). Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan/ verifikasi. Indikator dari penelitian ini adalah: (1) siswa menjelaskan secara tulisan apa saja yang diketahui dan ditanyakan, (2) siswa menghubungkan ide matematika dengan penggunaan rumus yang tepat serta mampu menjelaskan, (3) Siswa menuliskan langkah-langkah penyelesaian matematika dengan lengkap dan jelas, (4) siswa menyusun pendapat dan merumuskan definisi, (5) siswa menghubungkan benda/situasi nyata ke dalam ide matematika berbentuk gambar/diagram, (6) siswa menjelaskan ide, situasi, dan relasi (hubungan) matematika secara tulisan dengan benda nyata dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi matematis tulis siswa yang mempunyai gaya kognitif field dependent dalam menyelesaikan soal open-ended belum melaksanakan semua indikator dalam penelitian, sedangkan  siswa yang mempunyai gaya kognitif field independent dalam menyelesaikan soal open-ended sudah melaksanakan semua indikator dalam penelitian.
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL NILAI MUTLAK BILANGAN KOMPLEKS Khoirul Anam; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai mutlak bilangan kompleks masih dianggap sebagai materi yang sulit oleh beberapa mahasiswa. Ketika dihadapkan dengan soal masih ditemukan mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang sering muncul adalah kesalahan memahami konsep dan menerapkannya serta kesalahan menyelesaikan soal. Kesalahan yang dialami mahasiswa yang aktif dan yang kurang kurang aktif jelas berbeda. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan mahasiswa yang aktif dan yang kurang aktif dalam perkuliahan ketika menyelesaikan soal nilai mutlak bilangan kompleks. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek 1 mahasiswa yang aktif dan 1 mahasiswa yang kurang aktif di STKIP PGRI Jombang tahun akademik 2021/2022 pada prodi pendidikan matematika. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Langkah-langkah dalam analisis data meliputi mereduksi data, pemaparan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Kesalahan mahasiswa yang nampak aktif terjadi karena kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Kesalahan itu meliputi kesalahan menentukan rumus dan kesalahan dalam melakukan perhitungan sehingga terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan jawaban soal. Kesalahan mahasiswa yang nampak kurang aktif terjadi karena belum memahami konsep, belum bisa menerapkan teorema yang telah dipelajari, dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Kesalahan itu meliputi kesalahan menentukan rumus, kesalahan menentukan operasi untuk menyelesaikan soal, kesalahan menentukan prosedur untuk menyelesaikan soal, kesalahan menjalankan prosedur untuk menyelesaikan soal, dan tidak membuat kesimpulan jawaban soal. 
ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS PADA PEMBELAJARAN DARING Dwi Wahyuni; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk menganalisis proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika  rendah, sedang dan tinggi dalam pemecahan masalah fungsi Variabel Kompleks pada pembelajaran daring. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematika, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester VI terdiri dari 3 mahasiswa di pilih berdasarkan kemampuan matematika rendah, sedang dan tinggi. Indikator berpikir kritis berdasarkan pendapat Eliana Crespo (2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika rendah  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial  memenuhi 2 indikator, Proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika sedang  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial memenuhi 2 indikator dan proses kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika tinggi  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial  memenuhi 4 indikator sehingga pendidik dapat menyusun sebuah model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kritis akan  memberikan arahan yang lebih tepat dalam berpikir dan membantu lebih akurat dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan lainnya, oleh sebab itu proses berpikir kritis sangat diperlukan dalam pemecahan masalah
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA SEMESTER VI DALAM MENYELESAIKAN SOAL AKAR BILANGAN KOMPLEKS BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Yulinah .; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan penalaran matematis siswa diperlukan untuk menghubungkan berbagai macam hal dengan cara menalar pada suatu permasalahan tertentu . Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis mahasiswa semester VI Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan soal Akar Bilangan Kompleks sehingga penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Semester  VI Dalam Menyelesaikan Soal Akar Bilangan Kompleks Berdasarkan Kemampuan Matematika”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa semester VI Pendidikan Matematika yang mempunyai kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa Subjek ST sudah mampu memenuhi keempat indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang sudah benar, Subjek SS sudah mampu memenuhi tiga  indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang sudah benar meskipun jawabannya kurang rinci, dan Subjek SR sudah mampu memenuhi dua  indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang kurang tepat.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) Mokhamad Farid Hidayat; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir kritis  sangat berperan dalam suatu  kegiatan pembelajaran. Karakteristik dalam berpikir kritis idealnya memiliki beberapa kriteria atau elemen dasar yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity and Overview atau disingkat FRISCO. Soal HOTS merupakan soal dengan situasi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam permasalahan yang konstektual. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMK Darul Ulum Kepuhdoko (Mitra), permasalahan yang dihadapi mitra adalah kemampuan berpikir kritis yang masih rendah dan kurang maksimalnya guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena hasil temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian ini berusaha menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti. Subjek pada penelitian ini adalah 1 siswa dengan kemampuan tinggi dan 1 siswa dengan kemampuan sedang dari siswa SMK Darul Ulum Kepuhdoko kelas X TKR 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Subjek AEK dan I mampu memenuhi enam indikator kemampuan berpikir kritis pada soal matriks tipe HOTS yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview (FRISCO). Subjek AEK mampu memaksimalkan hasil dari pengerjaan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa untuk semua indikatornya sehingga nilai yang didapat juga maksimal sedangkan subjek I kurang maksimal dalam hasil pengerjaannya, terlihat dari kurangnya ketelitian dalam menjawab soal sehingga capaian indikator inference, situation dan overview kurang maksimal