Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Budidaya Rumput Laut Eucheuma spinosum Di Pantai Muluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah Nunik Cokrowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Endah Wahyuningsih; Nuryatin; Muhammad Faris; Dwi Agustina; Salwa Suhendri; Muhammad Iman Nichfu Sa’ban; Pilo; M. Zohri; Febriana Irfani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8999

Abstract

Eucheuma spinosum is a seaweed included in the red algae (Rhodophyta). The content of compounds in seaweed as secondary metabolites functions as antioxidants, antivirals, antifungals and antimicrobials in brown, red and green seaweed. Eucheuma spinosum is one type of red seaweed that has the potential as an antimicrobial compound due to the presence of bioactive components consisting of saponins and flavonoids. The purpose of this activity is applying seaweed cultivation using bottom off method. The activity was carried out at Muluk Beach, Gerupuk, Sengkol Village, Pujut District, Central Lombok Regency. Activities were carried out for 30 days, from July 28, 2024 to August 26, 2024. The method of implementing the activity is a demonstration plot of Eucheuma spinosum cultivation. Therefore, this activity was carried out to increase the production of Eucheuma spinosum seaweed in Gerupuk. The results of this activity are Eucheuma spinosum cultivation used bottom off method.
Efektivitas Bauran Pemasaran Terhadap Tingkat Kunjungan Ekowisata di Kawasan Oi Marai Resort Kawinda To’i Taman Nasional Tambora Khusnul Hayati; Hairil Anwar; Endah Wahyuningsih
Journal of Mandalika Literature Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the Effectiveness of Marketing Mix on the Level ofEcotourism Visits in the Oi Marai Area, a tourist attraction in Kawinda To'i Village,Tambora District, Bima Regency. Marketing, which includes a marketing mix strategy, isused as the main tool to attract tourists, focusing on products, prices, places, andpromotions. Using a descriptive research method, researchers selected 48 respondentsconsisting of tourists and area managers using the Purposive Sampling technique. Based onthe results of the study, it was found that the level of effectiveness of Oi Marai tourismmarketing was very high, with an effectiveness ratio reaching 90% and above in 2019-2020and increasing to 100% and above in 2021-2022. Partially and simultaneously, all elementsof the marketing mix were proven to have a significant influence on the level of tourist visits,with a significant value of less than 0.05. These results indicate that the marketing strategyimplemented in Oi Marai was successful in attracting tourist visits and increasing theeffectiveness of local tourism.
Kualitas Lingkungan pada Tegakan Mangrove di Blok Hutan Mondulambi, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru: Environmental Quality in Mangrove Stands in Mondulambi Forest Block, Manupeu Tanah Daru National Park Endah Wahyuningsih; Clarita Wihelmina Sulastri; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Andi Tri Lestari
PERENNIAL Vol 20 No 2 (2024): Vol. 20 No. 2, Oktober 2024
Publisher : Forestry Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v20i2.35755

Abstract

Mangrove ecosystems are dynamic and vulnerable to external factors such as temperature, pH, and salinity. Changes in the quality of the environment and external conditions of the mangrove ecosystem can affect the arrangement of vegetation, species diversity, and the health and vulnerability of an ecosystem. The research aims to determine the environmental quality of external factors in the mangrove ecosystem by incorporating supporting data such as biota associations and pollutants. Measurement of environmental quality is carried out on plots of systematically dispersed samples representing ecosystems. The quality of the environment is measured using several parameters, such as temperature, salinity, pH, substrate thickness, and stagnation height, and the data is analyzed using observational and quantitative descriptive methods. The environmental quality conditions of the mangrove ecosystems in the Mondulambi Block, RPTN (National Park Management Resort) Kambatawundut, SPTN (Section of National Park Management) II Lewa, Manupeu Land Daru National Park cover salinity values ranging from 20-30 ‰ (ideal), soil pH ranges from 5-6.5 (tends to be more acidic), water pH ranges from 6-7.5 (optimal), the soil temperature ranged between 25-28°C, the water temperature ranging between 26-29°C (tendered to be lower), the lowest substrate thickness of about 2 cm and the highest thickness of 80 cm, the highest standoff height of about 9 cm, and the lowest standoff heights of around 2 cm. The results of this study describe the conditions of an ecosystem intended to be ideal.
Penyusunan Buku Saku Edukasi Dan Penanganan Penyu Di Penangkaran Nipah Kabupaten Lombok Utara Maiser Syaputra; Endah Wahyuningsih; Andi Tri Lestari; Muhamad Husni Idris; Budhy Setiawan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10027

Abstract

Secara swadaya masyarakat Desa Malaka mendirikan kelompok pelestari penyu bernama Turtle Conservation Community atau TCC pada tahun 2018, kelompok TCC membangun unit penangkaran sebagai sarana pelestarian Penyu serta edukasi kepada masyarakat serta pengunjung wisata. Kegiatan edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran akan lebih efektif apabila didukung oleh sarana (media) yang memadai. Permasalahan saat ini, media edukasi yang dimiliki oleh kelompok TCC sifatnya terbatas, fasilitas yang ada saat ini masih tergolong minim, berupa papan-papan informasi yang dipasang disekitar lingkungan penangkaran. Salah satu media interpretasi yang memiliki fungsi dan manfaat besar dalam mendukung kegiatan edukasi adalah buku saku. Buku saku merupakan buku ringkas dan informatif yang disajikan dengan prinsip singkat, padat dan jelas. Melalui kegiatan pengabdian ini, media edukasi milik kelompok pelestari penyu Nipah akan ditingkatkan dengan menghadirkan buku saku edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran yang berguna untuk pengenalan karakteristik Penyu, ekologi dan kehidupannya serta upaya penanganan Penyu di penangkaran. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode 1). Pra kegiatan: persiapan dan konsolidasi tim, 2). Penyusunan buku: perancangan, pengembangan buku, sosialisasi dan evaluasi. Kesimpulan kegiatan ini adalah peserta penyuluhan dalam hal ini Kelompok Pelestari Penyu TCC (turtle conservation community) Nipah mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya peran media informasi berupa buku saku bertema edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran, sehingga kelompok dapat memahami, melakukan monitoring, evaluasi dan menentukan arah pengelolaan penangakaran kedepannya secara lebih baik
Modal Kepemimpinan Transformasi Dalam Inovasi Pembangunan Agro Wisata Sumber Celeng Bulurejo Diwek Jombang Supraptini; Endah Wahyuningsih; Muhammad Nur Hidayat
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agrowisata Sumber Celeng (ASC) berdiri sejak 2017 berada di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang merupakan bagian dari unit usaha milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan transformatif kepala desa dan implementasi pendekatam kolaborasi katalis yang telah dilaksanakan dalam membangun Agrowisata Sumber Celeng (ASC). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan ditentukan dengan cara purposif yang terdiri dari 7 informan yaitu kepala desa (mantan dan yang saat ini menjabat), staf BUMDesa, Tokoh Masyarakat dan juga perangkat desa. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dengan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles and Haberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala desa memiliki peran yang sentral mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan saat ini serta terus berupaya meningkatkan partisipasi warga dan banyak pihak agar ASC semakin maju dan berkembang. Selain itu kepala desa juga adalah tokoh yang jujur, terpercaya dan memiliki kepedulian. Kemampuannya dalam membangun jaringan dan komunikasi yang baik membuat mudah dalam menjalin kerjasama untuk kesejakteraan masyarakatnya  
Modal Kepemimpinan Transformasi Dalam Inovasi Pembangunan Agro Wisata Sumber Celeng Bulurejo Diwek Jombang Supraptini; Endah Wahyuningsih; Muhammad Nur Hidayat
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agrowisata Sumber Celeng (ASC) berdiri sejak 2017 berada di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang merupakan bagian dari unit usaha milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan transformatif kepala desa dan implementasi pendekatam kolaborasi katalis yang telah dilaksanakan dalam membangun Agrowisata Sumber Celeng (ASC). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan ditentukan dengan cara purposif yang terdiri dari 7 informan yaitu kepala desa (mantan dan yang saat ini menjabat), staf BUMDesa, Tokoh Masyarakat dan juga perangkat desa. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dengan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles and Haberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala desa memiliki peran yang sentral mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan saat ini serta terus berupaya meningkatkan partisipasi warga dan banyak pihak agar ASC semakin maju dan berkembang. Selain itu kepala desa juga adalah tokoh yang jujur, terpercaya dan memiliki kepedulian. Kemampuannya dalam membangun jaringan dan komunikasi yang baik membuat mudah dalam menjalin kerjasama untuk kesejakteraan masyarakatnya  
Shallot Agrotourism Based on Local Resources (Mulch and Organic Fertilizer) to Achieve Sustainable Agroecosystem in Sigerongan Village A. Farid Hemon; Tufaila Hemon; Endah Wahyuningsih; Lestari Ujianto; Dwi Putra Buana Sakti
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 3 (2025): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i3.1163

Abstract

The Farming in Sigerongan village is highly intensive, potentially leading to chemical residues such as pesticides and fertilizers, which pose a problem for the biological, physical, and chemical balance of the soil and the environment. Sigerongan village, with its "Sumber Hidup" Farmers Group, is a popular destination for local tourism, necessitating the development of a farming system that is both economically valuable and environmentally friendly. Shallot farming offers an alternative for developing agrotourism through the use of local resources such as rice mulch and organic fertilizer. Researchers have collected several superior shallot varieties and utilized mulch and manure to increase the productivity of small plots. To achieve this goal, direct extension activities and demonstration plots (action research) have been conducted with farmers. The training method used is adult education (POD) using participatory techniques. These activities aim to improve the skills and knowledge of partner farmers. The results of the activity showed that the development of shallot agrotourism based on local resources has been carried out in the "Sumber Hidup" farmer group in Sigerongan village. Partner farmers have been very responsive to the community service activities. The technological transformation process of using rice straw mulch and cow manure in shallot cultivation has been implemented. Partner farmers are expected to experience behavioral changes in knowledge, skills, and attitudes to develop shallot agrotourism. 3. The chemical-free shallot cultivation technique that has been developed has the potential to promote agrotourism in Sigerongan village.