Kelebihan berat badan berkaitan dengan berbagai keadaan patologik lainnya, terjadi reaksi inflamasi berlebih dengan akibat disfungsi mitokondria dan reaksi oksidasi asam lemak sebagai akibat terjadinya dislipidemia serta fatty liver disease. Alfamangostin, suatu senyawa xanthone berpotensi menurunkan ekspresi gen pengkode sintesis asam lemak dan juga merupakan suatu antioksidan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi alfamangostin terhadap perbaikan kadar SGPT dan SGOT serta gambaran steatosis dan inflamasi pada pemeriksaan histopatologishepar tikus Sprague Dawley yang diinduksi pakan tinggi lemak. Uji eksperimental in vivo dilakukan pada 30 ekor tikus jantan dengan rancangan acak lengkap yang setelah adaptasi 7 hari dibagi dalam 6 kelompok perlakuan (masing-masing 5 replikasi). Uji selama 4 minggu: kelompok pertama: KN (kontrol normal= pakan standar tanpa perlakuan 4 minggu), 5 kelompok lainnya 2 minggu PTL (pakan tinggi lemak) + 2 minggu berikutnya PTL + masing-masing perlakuan, yaitu kelompok PTL: diberi akuades, MJ (minyak jagung): diberi minyak jagung, D1: alfamangostin 7 mg/kgBB, D2: alfamangostin dosis35 mg/kgBB, SIM:simvastatin. Kadar SGPT dan SGOT diperiksa 2 kali: sebelum dan sesudah 2 minggu terakhir. Setelah selesai uji, tikus diterminasi melalui dislokasi servikal dalam keadaan teranestesi, data skoring steatosis dan inflamasi dicatat. Semua data dianalisis dengan ANOVA-Duncan atau Kruskal Wallis-Mann Whitney dengan alfa=0,05. Hasil penelitian menunjukkan alfamangostin 7 mg/kgBB menurunkan kadar SGPT dan SGOT (p< 0,05). Gambaran steatosis tidak tampak, derajat inflamasi pada KN lebih tendah (p<0,05) dibandingkan kelompok lainnya sedangkan derajat inflamasi antar kelompok lainnya tidak berbeda. Disimpulkan bahwa pada PTL, alfamangostin dosis 7 mg/kgBB memperbaiki kadar transaminase tetapi belum tampak memperbaiki gambaran mikroskopik inflamasi hepar. Kata kunci: alfamangostin, hepatic steatosis, inflamasi, pakan tinggi lemak, SGPT dan SGOTDOI : 10.35990/mk.v6n4.p352-363