Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Salmeterol-Flutikason Terhadap Kualitas Hidup Pasien Pasca Tuberkulosis Latief, Adhi Nugroho; Dilangga, Pad; Berawi, Khairun Nisa; Messah, Anse Diana Valentiene; Soemarwoto, Retno Ariza S.; Herdato, M. Junus Didiek; Lyanda, Apri; Kusumajati, Pusparini; Gozali, Achmad
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.20152

Abstract

Pasien TB yang telah diobati kemungkinan akan tetap mengalami keluhan gejala pernapasan jangka panjang akibat komplikasi dari pasca TB yang memperburuk kualitas hidup. Penelitian Tae Hoon dkk, pemberian indakaterol inhalasi selama 8 minggu pada pasien pasca tuberkulosis yang mengalami sequele dan menyebabkan obstruksi mengalami perbaikan VEP1 sebesar 81,3mL. Tetapi belum ada penelitian yang menggunakan kombinasi bronkodilator dengan kortikosteroid pada pasien pasca tuberkulosis. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode randomized controlled trial dengan pola uji klinis tahap 2 Kohort Prospektif., untuk menganalisis pengaruh pemberian salmeterol-flutikason terhadap kualitas hidup pasien pasca tuberkulosis. Sebanyak 30 pasien pasca tuberkulosis berumur 18-85 tahun yang dipilih secara acak. Kemudian pasien akan diberikan penjelasan mengenai prosedur dan meminta inform consent dilakukan pemeriksaan dan perlakuan uji. Pasien kemudian diberikan form kuesioner untuk mengisi secara mandiri dengan panduan. Pasien ditimbang berat badan, diukur tinggi badan, dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen, spirometri dan pemeriksaan foto toraks.  Pasien pasca tuberkulosis diberikan obat salmeterol-flutikason DPI dosis 250 mcg/50 mcg. Pasien menggunakan obat uji selama 3 bulan sebanyak 1 dosis hisapan. Setelah 3 bulan pasien akan di lakukan kembali tes jalan 6 menit, dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen, spirometri dan pemeriksaan foto toraks. Terdapat pengaruh pemberian salmeterol-flutikason terhadap kualitas hidup pasien pasca tuberkulosis.
Hubungan Kadar D-Dimer Dan Jenis Histopatologi Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Terhadap Respons Kemoterapi Berdasarkan Recist 1.1 Firdaus, Elman Dani; Infianto, Andreas; Windarti, Indri; Soemarwoto, Retno Ariza S; Ekawati, Diyan; Sinaga, Fransisca T.Y.; Hendarto, Gatot Sudiro; Lyanda, Apri; Kusumajati, Pusparini; Ajipurnomo, Adhari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20247

Abstract

Kanker paru tetap menjadi penyebab utama kematian terkait kanker secara global, terutama pada pria di Indonesia. Sekitar 80 % kasus  didiagnosis sebagai Kanker Paru Bukan Sel Kecil (KPKBSK), terutama Adenokarsinoma dan Karsinoma Sel Skuamosa. Kadar D-Dimer yang meningkat, yang menunjukkan keadaan hiperkoagulasi, dapat menjadi penanda potensial untuk memprediksi hasil pengobatan dan prognosis keseluruhan.  Metode: Dalam penelitian ini, 61 pasien KPKBSK yang menjalani tiga siklus kemoterapi lini pertama dilibatkan. Sebelum pengobatan, kadar D-Dimer diukur, dan jenis histopatologi ditentukan melalui pemeriksaan patologi anatomi. Respons kemoterapi dinilai menggunakan RECIST 1.1. Distribusi respons: Partial Response (27,9 %), Stable Disease (19,7 %), dan Progressive Disease (52,5 %). Terdapat perbedaan signifikan secara statistik dalam kadar D-Dimer antar kelompok tersebut (p = 0,001). Kelompok Partial Response memiliki median kadar D-Dimer 1.229 ng/mL (Mean Rank = 18,32), kelompok Stable Disease menunjukkan mean 1.335,67 ng/mL (SD = 624,30; Mean Rank = 21,13), dan kelompok Progressive Disease memiliki median 2.586 ng/mL (Mean Rank = 41,44). Kadar D-Dimer ≥1.654 ng/mL secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko Progressive Disease, dengan sensitivitas 78,1 % dan spesifisitas 76 %. Subtipe histopatologi (Adenokarsinoma vs. Karsinoma Sel Skuamosa) tidak berkorelasi signifikan dengan respons kemoterapi (p = 0,717). Kadar D-Dimer berkorelasi dengan respons kemoterapi pada pasien KPKBSK, menunjukkan potensi penggunaannya sebagai prediktor, sedangkan jenis histopatologi tidak memengaruhi hasil terapi.
Analysis of Respondent Characteristics Regarding The Severity of Community-acquired Pneumonia Patients at Dr. H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung. Sanjaya, Rizki Putra; Herdato, M. Junus Didiek; Ajipurnomo, Adhari; Herliyana, Lina; Dilangga, Pad; Soeprihatini, Retno Ariza; Lyanda, Apri; Hendarto, Gatot Sudiro; Sinaga, Fransisca Tarida Yuniar; Kusumajati, Pusparini
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3096

Abstract

Community-acquired pneumonia (CAP) is a leading cause of morbidity and mortality worldwide, particularly among the elderly and immunocompromised patients. Various factors, including age, gender, bacterial pattern, comorbidities, and Pneumonia Severity Index (PSI) score, influence CAP severity. Understanding these characteristics is crucial for optimizing treatment strategies and predicting clinical outcomes. This descriptive-analytical cross-sectional study was conducted at Dr. H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung, from December 2022 to January 2023. A total of 102 CAP patients were analyzed based on their age, gender, bacterial pattern, comorbidities, and PSI score. Data were processed using IBM SPSS 21.0, with Pearson correlation applied to assess relationships between variables. A statistically significant correlation was found between age and PSI score (p = 0.018), with a low-strength positive correlation (R = 0.234). This suggests that as age increases, CAP severity also increases (p = 0.011). However, no significant correlations were found between PSI score and gender, bacterial pattern, or diabetes mellitus. This study confirms that age is a significant factor influencing CAP severity, emphasizing the need for early screening and intervention in elderly patients. Although gender, bacterial pattern, and diabetes mellitus were not significantly correlated with CAP severity. 
HUBUNGAN FUNGSI PARU DAN SEKUELE RADIOGRAFI TORAKS TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA INFEKSI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BATIN MANGUNANG KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG Silaen, David Tongon; Ekawati, Diyan; Messah, Anse Diana Valentiene; Soemarwoto, Retno Ariza S.; Infianto, Andreas; Sinaga, Fransisca TY; Ajipurnomo, Adhari; Gozali, Achmad; Kusumajati, Pusparini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi paru dan sekuele radiografi toraks terhadap kualitas hidup pasien pasca infeksi COVID-19 di Rumah Sakit Batin Mangunang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada Juni 2022 hingga Desember 2023 dengan total sampel 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 25–45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan gejala sisa terbanyak berupa kelelahan, serta sebagian besar tidak memiliki komorbiditas, tidak merokok, dan memiliki indeks massa tubuh berlebih. Gangguan fungsi paru ditemukan pada 45,8% pasien, terdiri dari gangguan restriktif (30,5%), obstruktif (10,2%), dan tipe campuran (5,1%). Sebanyak 66,1% pasien menunjukkan sekuele radiografi toraks, terutama berupa fibrosis. Penurunan kualitas hidup ditemukan pada 27,1% pasien. Dari analisis bivariat didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara sekuele radiografi toraks dan kualitas hidup pasien. (p value=0,793) dan terdapat hubungan antara penurunan kualitas hidup dengan gangguan fungsi paru baik dari gangguan obstruksi (p value < 0,001) atau restriksi (p value = 0,043).
Aktualisasi Manajemen Pencegahan Serta Tatalaksana Infeksi Laten Tuberkulosis di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Mustofa, Syazili; Soemarwoto, Retno Ariza; Kusumajati, Pusparini; Gusti Wahyu, Pratiwi; Pratama, Arianda; Juhana, Hakim AlHaady; Sanjaya, Rizki Putra; Fitriyah, Fitriyah
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v8i2.3227

Abstract

Penyakit saluran pernapasan tuberkulosis paru (TB) merupakah salah satu penyakit dengan kejadian tertinggi di Indonesia.Tuberkulosis paru juga terjadi secara global di seluruh belahan dunia. Epidemiologi tuberkulosis lebih umum berkaitandengan negara berkembang karena faktor sosioekonomi yang kurang baik, di mana Indonesia masuk ke dalam salah satunya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat kali in adalah dalam bentuk penyuluhan yang di lanjutkandnegan diskusi terkait manajamen dan tatalaksana serta pencegahan untuk terjadinya penyakit tuberkulosis yangdilaksanankan di kabupaten Pringsewu yang diikuti oleh 61 orang peserta dari dokter hingga tenaga medis dan staf DinasKesehatan Kabupaten Pringsewu dengan dukungan dari IDI Provinsi dan kabupaten juga membantu dalam mensukseskanpencegahan dan tatalaksana tuberkulosis di Indonesia. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dokter dantenaga medis lainnya mengenai pencegahan dan tatalaksana terkait penyakit tuberkulosis.Kata kunci:  Infeksi Laten Tuberkulosis.