Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Larutan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Cupang (Betta splendens) Vini Taru Febriani Prajayati; Ega Aditya Prama; Muhammad Akbarurrasyid; Irpan Mustakim
Jurnal Salamata Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.776 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i1.11429

Abstract

Ikan hias merupakan ikan yang mempunyai bentuk dan warna yang indah dan menarik. Secang adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian batangnya, tanaman secang ini dapat dijumpai diseluruh nusantara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan kayu secang pada benih ikan cupang yang diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan cupang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan didapatkan bahwa pada perlakuan B (2 ml/l larutan kayu secang) memiliki pertumbuhan panjang mutlak paling tinggi yaitu 3,55 cm. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan cupang didapatkan bahwa nilai kelangsungan hidup paling tinggi 89,3%  pada perlakuan A (1 ml/l larutan kayu secang). Penambahan larutan kayu secang pada kolam pemeliharaan berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan cupang dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan cupang (Betta splendens).
Pengaruh Pemberian Larutan Buah Mengkudu (Morinda citrofilia) pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid
Jurnal Salamata Vol 5, No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i1.12815

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang dimanati oleh masyarakat. Produksi ikan nila terkendala masalah penyakit dan pertumbuhan. Penggunaan bahan kimia dalam upaya pencegahan seragan penyakit dan meningkatkan pertumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami seperti buah mengkudu (Morinda citrofilia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah mengkudu dalam bentuk larutan yang ditambahkan pada pakan ikan nila terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan larutan buah mengkudu dosis 450 ml/kg pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot mutlak sebesar 5,48 ± 0,106 gram, laju pertumbuhan spesifik sebesar 2,39 ± 0,032 dan kelangsungsungan hidup sebesar 98%, sedangkan dosis 150 ml/kg pakan berpengaruh terhadap Feed Conversion Rate sebesar 1,28.
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON SEBAGAI INDIKATOR PRODUKSI BUDIDAYA UDANG VANAME (Penaeus vannamei) Muhammad Akbarurrasyid; Vini Taru Febriani Prajayanti; Ilma Nurkamalia; Bobby Indra Gunawan
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 4 (2022): (Desember 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.17.4.2022.249-263

Abstract

Plankton berfungsi sebagai pakan alami dan parameter ekologi dalam kegiatan budidaya. Perubahan struktur komunitas plankton dapat memengaruhi produktivitas budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas plankton sebagai indikator produksi budidaya udang vaname. Sampel dikumpulkan pada tiga tambak budidaya udang vaname intensif di Garut, Jawa Barat, Indonesia (7⁰35’57.5”S-107⁰38’7”E) periode waktu November sampai dengan Desember 2021. Tambak budidaya yang diamati berjumlah tiga petak (20 x 20 m per kolam) dengan perlakuan yang sama. Komunitas plankton di tambak ditemukan lima kelompok (20 genus). Kelompok plankton tertinggi adalah kelompok lain-lain (enam genus), sedangkan kelompok fitoplankton tertinggi adalah Chlorophyceae (lima genus). Kelimpahan plankton berkisar 2–2826 ind mL-1. Nilai indeks keragaman masih dalam kategori baik dan stabil di mana keragaman tertinggi terdapat pada tambak 2 (H’ = 2,16) dan terendah pada tambak 1 (H’ = 1,83). Nilai keseragaman plankton termasuk dalam kategori tinggi berkisar 0,71–0,81 dan tidak terdapat genus plankton yang mendominasi. Kualitas air tambak budidaya memiliki hubungan sangat kuat terhadap kelimpahan plankton dengan nilai R2 = 0,89 dan produktivitas tambak memiliki hubungan sangat kuat dengan keragaman plankton dengan nilai R2 = 0,97. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa struktur plankton dalam tambak udang berpengaruh kuat terhadap produktivitas udang vaname yang dibudidayakan. Plankton functions as live feed and ecological parameters in fish farming systems. Changes in the structure of the plankton community can affect aquaculture productivity. This study aimed to determine the plankton community structure as an aquaculture production indicator for Pacific whiteleg shrimp. Samples were collected in three intensive Pacific whiteleg shrimp farming ponds in Garut, West Java, Indonesia (7⁰35'57.5”S-107⁰38'7”E) from November to December 2021. The observed shrimp ponds consisted of three ponds (20 x 20 m per pond) and managed using the same shrimp farming inputs and practices. The study found that plankton community in the pond could be categorized into five groups consisting of 20 genera. The highest plankton group was the miscellaneous group (six genera), while the highest phytoplankton group was Chlorophyceae (five genera). The abundance of plankton ranged from 2–2826 ind mL-1. The diversity index value was considered good and in stable category where the highest diversity was in pond 2 (H' = 2.16) and the lowest in pond 1 (H' = 1.83). The uniformity value of plankton was in the high category ranging from 0.71-0.81 with no dominant plankton genus. This study found that the shrimp pond water quality has a very strong relationship with the abundance of plankton with a value of R2 = 0.89 and pond productivity has a very strong relationship with plankton diversity with a value of R2 = 0.97. Based on these findings, this study concludes that the dynamics of plankton structure in shrimp ponds affect the productivity of farmed Pacific whiteleg shrimp.
Tilapia Aquaculture (Oreochromis niloticus) by Using Minapadi System: Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Menggunakan Sistem Minapadi Indra Kristiana; Ega Aditya Prama; Gusti Nu’man Amir; Muhammad Akbarurrasyid; Achmad Sofian; Wahyu Puji Astiyani; Dinno Sudinno; Vini Taru Febriani Prajayati; Atiek Pietoyo; Rani Rehulina Tarigan; Irvan Firman Syah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 6 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i6.15253

Abstract

High tilapia production indicates high demand,therefore it is necessary to produce tilapia in a sustainable manner. Sustainable tilapia production can be fulfilled through fish farming activities with various aquaculturemethods and systems. One of the integrated systems of tilapia aquaculturecan becarried out through minapadisystem.This community service activity (PKM) aims to increase the productivity of paddy fields so that they can be utilized for the production of agricultural products and for fish production through the minapadi aquaculturesystem in Karangkamulyan Hamlet, Cintakarya, Parigi, Pangandaran. The stages of this activity include: (i) planning and presentation of tilapia aquacultureusing the minapadi system; (ii) creating a minapadi system that integrates tilapia aquaculturewith rice; (iii) monitoring the growth of cultivated tilapia fish; and (iv) evaluation of activities related to the perceptions of the target community and the results of monitoring the growth of tilapia cultivated using the minapadi system. The results of monitoring fish growth obtained an absolute weight of 65,86 grams, while an absolute length of 7,86 cm and a specific growth rate of 3,84% per day. The results of monitoring water quality during maintenance were obtained, pH value 7 –7,9; temperature (26-34)oC and DO values (3,1 –11,3) mg/l. The results of monitoring and evaluation can be concluded that Cintakarya Village, which is included in the Parigi District, has the potential to develop tilapia aquaculturewith the minapadi system. This is shown by the enthusiasm of the cultivators while participating in PKM activities and being supported by natural resources that are suitable for the aquacultureof the minapadi system
Pengaruh Penambahan Larutan Kencur (Kaempferia galanga) Pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp) Prajayati, Vini Taru; Akbarurrasyid, Muhammad; Sudinno, Dinno; Wicaksono, Ronggo; Samsuharapan, Sri Budiani
Jurnal Salamata Vol 5, No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i2.12828

Abstract

Pada kegiatan budidaya penggunaan suplemen pakan sangat diperlukan untuk meningkatkan nutrisi pada pakan sehingga memberikan pertumbuhan yang maksimal. Salah satu tanaman herbal dari bahan rempahrempah yang cocok dijadikan suplemen dalam pakan adalah kencur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas larutan kencur pada pakan komersial sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan lele. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pada penelitian ini perlakuan 3 memberikan hasil yang terbaik dengan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 5,2 cm dan bobot mutlak sebesar 4,5 gram. Pada perlakuan kontrol didapatkan hasil terendah dengan nilai panjang mutlak sebesar 4,6 cm dan bobot mutlak sebesar 3,7 gram. Tingkat kelulushidupan benih ikan lele selama pemeliharaan dengan nilai sebesar 94.3%.
NILAI PARAMETER KUALITAS AIR PADA PEMELIHARAAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) Astiyani, Wahyu Puji; Humaira, Fatma; Febriani, Vini Taru; Akbarurrasyid, Muhammad; Prama, Ega Aditya
Jurnal Salamata Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v6i1.13647

Abstract

Kualitas air merupakan salah satu indikator yang sangat mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan lobster. Sumber air merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam pemeliharaan lobster air tawar (Cherax quaricarinatus) karena untuk memelihara lobster air tawar memerlukan air yang cukup, serta  air  yang digunakan harus berkualitas baik sehingga pertumbuhan lobster menjadi lebih cepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai parameter kualitas air pada pemeliharaan lobster air tawar (Cherax quaricarinatus). Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengukur parameter kualitas air yang meliputi suhu, derajat keasaman (pH), Dissolved Oxygen (DO), amoniak dan total alkalinitas. Nilai rata-rata parameter kualitas air pada tandon meliputi suhu dengan nilai 26-28°C; pH dengan nilai 6-7 ppm; DO dengan nilai 3,3-6,8 ppm; amoniak dengan nilai 0; dan total alkalinitas dengan nilai 297,4-310,6 ppm. Nilai rata-rata parameter kualitas air pada kolam pemeliharaan meliputi suhu dengan nilai 26-32°C; pH dengan nilai 6,5-8,4 ppm; DO dengan nilai 57,4 ppm; amoniak dengan nilai 0.01 ppm; dan total alkalinitas dengan nilai 304,2-339,6 ppm. Nilai rata-rata pada kolam IPAL meliputi suhu 26,4-29,4°C; pH dengan nilai 7,4-8 ppm; DO dengan nilai 5,3-7,6 ppm; amoniak dengan nilai 0.01 ppm; dan total alkalinitas 332,971-351,6 ppm.
Identifikasi Plankton pada Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Teaching Factory Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran Kristiana, Indra; Astiyani, Wahyu Puji; Pietoyo, Atiek; Maulidia, Annisa Intan; Akbarurrasyid, Muhammad
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 15 No 1 (2024): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v15i1.4546

Abstract

Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) are one of the mainstays of Indonesia's aquaculture sector, which has great export potential. The development of Millennium Shrimp Farming (MSF) or millennial generation of shrimp farming means that the younger generation is encouraged to actively farm shrimp in a millennial way with the concept of cultivation using small amounts of land, low salinity and maximizing the regulation of water quality. Water quality in vannamei shrimp cultivation is managed by utilizing the application of probiotics and plankton growth. Plankton plays an important role in aquaculture, as natural food and an indicator of the fertility and stability of water bodies. Plankton itself is one of the main components in the food chain system and food web in vannamei shrimp cultivation. The aim of this research was to determine the type of plankton found in the vannamei shrimp ponds of Pangandaran Marine and Fisheries Polytechnic Teaching Factory. The data analysis method used is descriptive quantitative. The test parameters in this research were: plankton abundance, plankton diversity, plankton uniformity and dominance of plankton species found in vannamei shrimp ponds. The results of plankton identification in vannamei shrimp cultivation ponds in Pangandaran Maritime and Fisheries Polytechnic Teaching Factory revealed 7 species of plankton, including: (50-71)% from the Chlorophyta (green algae) group; (16-32)% from the Cyanophyta group (blue-green algae); (2-13)% from the Chrysophyta group (diatoms); 1% from the Phyrrophyta group (dinoflagellates); (2-3)% from the group of protozoa; (1-2)% from the Branchiopoda group and (2-8)% from the Euglenophyta group. The observation results show that the water in vannamei shrimp ponds has moderate biota community stability with plankton uniformity index values ​​under moderate or unstable conditions. Otherwise, there is no individual dominance in the shrimp pond waters.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NP DAN TRACEMETAL DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Tetraselmis sp. PADA SKALA LABORATORIUM DI PT CENTRAL PROTEINA PRIMA HATCHERY ANYER, BANTEN Wahyu Puji Astiyani; Indra Kristiana; Gilang Alifudin Ghofar; Muhammad Akbarurrasyid; Atiek Pietoyo
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.388

Abstract

Pupuk tracemetal adalah larutan yang terdiri dari FeCl3.6H2O, EDTA, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O, MnCl2.4H2O, Na2MoO4.H2O, ZnSO4.7H2O. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan pemberian dosis pupuk pada peningkatan pertumbuhan dan kepadatan Tetraselmis sp. Pupuk NP adalah larutan yang terdiri dari NaNO3 dan DSP. Metode penelitian dilakukan menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A pengurangan dosis pupuk NP 30% (7 ml) dan penambahan pupuk tracemetal 70% (17 ml), perlakuan B penambahan dosis pupuk NP (70%) (17 ml) dan pengurangan pupuk tracemetal 40% (7 ml), perlakuan C penambahan pupuk NP 60% (16 ml) dan pengurangan pupuk tracemetal 40% (6 ml), dan kontrol (K). Parameter yang diamati yaitu kepadatan sel harian, laju pertumbuhan harian, waktu generasi, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan larutan penambahan dan pengurangan dosis pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kepadatan Tetraselmis sp. dengan perlakuan B dengan dosis terbaik yaitu kepadatan sel sebesar 95 x 104 sel/mL dan laju pertumbuhan harian sebesar 3.99936 sel/mL/hari.
PEMANFAATAN SILASE DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM FORMULASI PAKAN TERHADAP EFISIENSI NUTRIEN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid; Vini Taru Febriani Prajayati; Achmad Sofian; Dinno Sudinno; Ega Aditya Prama; Wahyu Puji Astiyani; Indra Kristiana
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.539

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan baku lokal yang memiliki kandungan protein nabati sebesar 21,49% sehingga dapat dijadikan alternatif dalam penyusunan formulasi pakan buatan. Potensi penggunaan daun kelor sebagai bahan baku dalam formulasi pakan dapat dilakukan dalam bentuk silase. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan dan persentase silase daun kelor dalam formulasi pakan terhadap efisiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian dilakasana dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilakukan dengan mengindetifiksi potensi silase daun kelor, persiapan pakan perlakuan dan uji biologi terkait efesiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan silase daun kelor memiliki potensi yang sama seperti pakan komersial terhadap efisiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila. Nilai efisiensi nutrient tidak menunjukan perbedaan signifikan antara pakan formulasi silase dan tanpa silase daun terhadap rasio konversi pakan dan retensi energi (P>0.05), sebaliknya mengalami perbedaan signifikan terhadap rasio efisiensi protein (P<0.05). Pertumbuhan ikan nila yang diperoleh tidak menunjukan perbedaan signifikan antara formulasi silase dan tanpa formulasi terhadap pertumbuhan bobot mutlak, Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan tingkat kelangsungan hidup (P>0.05), hal ini menujukan bahwa kualitas pakan formulasi silase sama dengan pakan tanpa formulasi tapi memiliki tingkat rasio efisiensi protein yang rendah.  
KEANEKARAGAMAN TEMPORAL PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN DI AREA TAMBAK BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) Muhammad Akbarurrasyid; Vini Taru Febriani Prajayati; Mustika Katresna; Dinno Sudinno; Sofian Sofian
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.621

Abstract

Plankton merupakan mikroorganisme yang memiliki fungsi dan jasa ekosistem penting pada lingkungan perairan. Plankton rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan sehingga dapat dijadikan indikator kualitas lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman temporal plankton sebagai bioindikator kualitas lingkungan perairan pada area sekitar tambak udang vannamei. Penelitian dilakukan dengan cara survey dan identifikasi terhadap plankton dan kualitas air secara temporal. Plankton yang teridentifikasi dilakukan analisis indeks biologi (keanekaragaman, keseragaman dan dominansi), kualitas air dianalisis secara deskriptif kualitatif serta analisis regresi untuk mengetahui peran plankton sebagai indikator kualitas lingkungan perairan. Hasil penelitian diperoleh kelimpahan dan kepadatan plankton kelompok Chlorophyceae sebesar 78,30% (3 Genus), Cyanophyceae sebesar 12,89% (2 Genus), Bacillariophyceae sebesar 5,98% (3 Genus), Dinoflagelata sebesar 2,52% (2 Genus) dan lain-lain sebesar 0,31% (1 Genus). Kelimpahan dan kepadatan plankton secara temporal berpengaruh terhadap kualitas air. Hasil pengamatan kualitas air mengalami fluktuasi yang mendukung kelimpahan dan kepadatan plankton, sedangkan hasil uji regresi keanekaragaman (R2 = 0,7854), keseragaman (R2 = 0,9643) dan dominansi (R2 = 0,8673) plankton terhadap kualitas air sangat berpengaruh. Hasil penelitian menunjukan bahwa keanekaragaman, keseragaman dan dominansi plankton secara temporal merupakan indikator biologi terhadap kualitas lingkungan perairan.