Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Paud Cempaka Sepatan Kabupaten Tangerang Dwi Sinta; Ida Faridah; Ria Setia Sari
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): GJIK - AGUSTUS s/d JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v2i2.901

Abstract

Latar Belakang : Masalah perkembangan motorik anak prasekolah masih menjadi masalah kesehatan anak di Indonesia. Pola asuh orang tua faktor utama perkembangan motorik anak usia prasekolah, orang tua mempunyai otoritas penuh terhadap anak anaknya, oleh karena itu, anak tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya, Jika anak kurang mendapat stimulasi dari orang tua maka akan berdampak menurunnya perkembangan motorik.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia pra sekolah di PAUD cempaka sepatan kabupaten tangerang. Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional, total sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua, perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus. Instrumen yang digunakan yaitu Kuesioner dan DENVER II. Analisis Univariat dan Bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik kasar didapatkan nilai P-Value 0,021 < 0,005. Dan terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus didapatkan nilai P-Value 0,005 < 0,005. Saran: Bagi orang tua agar lebih memperhatikan perkembangan motorik anak sesuai tahapan usia anak kemudian segera memeriksakan anak ketika anak dicurigai mengalami keterlambatan perkembangan.
Pengaruh Terapi Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik Terhadap Nyeri Haid Disminore Remaja Putri Kelas 3 Di SMP Negeri 8 Tangerang Dian Mutiara Cahyani; Mursiyah; Ria Setia Sari
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): GJIK - FEBRUARI s/d JULI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v3i1.1161

Abstract

Latar Belakang : Nyeri menstruasi menyebabkan ketidaknyamanan yang mengakibatkan aktifitas wanita terganggu. Dsiminore sering disertai sakit kepala, mual, konstipasi atau diare, sering buang air kecil, dan terkadang muntah. Kondisi ini bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stress, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan murung atau gembira yang berlebihan Tujuan : untuk mengetahui Pengaruh Terapi Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik Terhadap Nyeri Haid Desain Penelitian : Pre dan Post with control Teknik sampel : total sampling. JumlahSampel : 62 responden Analisis data: Menggunakan uji normalitas,analisis univariat,bivariat dan menggunkan uji T Independen Hasil Penelitian : Hasil penelitian menggunakan Uji T Independen memiliki P-value sebesar (0,000). Kesimpulan : berdasarkan hasil Uji T Independen terdapat Pengaruh Terapi Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik Terhadap Nyeri Haid Disminore Remaja Putri Kelas 3 Di Smp Negeri 8 Tangerang
Asuhan Keperawatan Pada Anak Bronchopneumonia Dengan Intervensi Chest Physioterapi Di Ruang Perawatan Anak RS An-Nisa Tangerang Yunaenah Setiawati; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bronkopneumonia pada anak dapat menyebabkan dampak serius, termasuk gangguan pernapasan akut, demam tinggi, batuk, dan kesulitan bernafas. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran efektivitas intervensi fisioterapi dada pada anak dengan bronchopneumonia di RS An-Nisa Tangerang dengan metode studi kasus. Hasil pengkajian An. K usia 4 tahun 7 bulan diagnosa medis didapatkan keluhan saat dikaji batuk-batuk selama 1 bulan dan susah mengeluarkan dahak. Tujuan: karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas fisioterapi dada terhadap bersihan jalan napas pasien sebagai bentuk pencegahan bersihan napas tidak efektif. Metode: yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan observational melalui studi kasus dengan melakukan intervensi keperawatan. Hasil: Evaluasi menunjukkan adanya perbaikan pada pola nafas, adanya perubahan penurunan frekuensi pernafasan, dan penurunan suara nafas tambahan. Intervensi fisioterapi dada terbukti efektif dalam mengurangi gejala sesak nafas dan meningkatkan kualitas bersihan jalan nafas. Kesimpulan: intervensi fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang efektif dan dapat diimplementasikan sebagai bagian dari penanganan bronchopneumonia pada anak di ruang RPA An-Nisa Tangerang.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN PENERAPAN TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KABUPATEN TANGERANG Nur Hafidiani; Ria Setia Sari
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 12 (2024): Nusantara Hasana Journal, May 2024
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i12.1122

Abstract

One of the suport actions that mothers can give for a baby and prematurely is to use sensory stimulation techniques. In developed countries, the use of complementary medicine and infant stimulation is increasing, and massage is considered a complementary supportive measure for infants. This Scientific Writing Work aims to analyze the implementation of the application of infant massage therapy to premature baby weight increase in the Perinatology room of Tangerang Regency Hospital. Providing nursing care intervention to infants with the application of infant massage therapy to premature baby weight gain. Based on the case study in management patients, the results were found that there were changes in oxygenation status such as pulse, breathing, and temperature in patients before and after treatment.
Hubungan Response Time Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pada Pasien Kategori Australian Triage Scale (ATS) 3 Terhadap Nyeri Di IGD Rumah Sakit Kanker Dharmais Alif Wisageni; Yuni Susilowati; Ria Setia Sari
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v2i1.2822

Abstract

Introduction: The Emergency Room (IGD) is the first stop and referral place for patients. Patient visits to the emergency room (ER) continue to increase every year. Dharmais Cancer Hospital 66.46% are Australian Triage Scale (ATS) 3 category patients with pain. The nurse's actions in caring for patients must act quickly and sort patients according to priority. Response time is an indicator of success in treating emergency department (ER) patients. Objective: to determine the relationship between nurse response time and satisfaction level in Australian Triage Scale (ATS) 3 category patients with pain in the emergency department of Dharmais Cancer Hospital. Research Method: quantitative analysis with cross sectional design. The sample size of this study was 132 using a purposive sampling technique. Data analysis using Chi Square Test. Research results: most of the nurse's response time is fast as much as 76.5%, the satisfactory level of satisfaction is as much as 64.4%. There is a relationship between nurse response time and the level of satisfaction in patients in the Australian Triage Scale (ATS) 3 category with pain in the emergency room at Dharmais Cancer Hospital with p = 0.001. Conclusion: There is a relationship between the response time of nurses and the level of satisfaction in patients with the Australian Triage Scale (ATS) 3 category with pain. Research suggestion: It is expected that nurses maintain a fast response time of ≤ 5 minutes and are in accordance with the SPO, besides that it is hoped that nurses can manage their psychology because of high motivation and hard work of nurses in carrying out their responsibilities making nurse performance better, proper handling so that services patients to be effective and efficient.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Perilaku Menyikat Gigi Pada Siswa Kelas II Dan III Disekolah Dasar Negeri Cimone 8 Kota Tangerang Dita Faradillah; Ida Faridah; Ria Setia Sari
Jurnal Dunia Ilmu Kesehatan (JURDIKES) Vol. 2 No. 2 (2024): JURDIKES - DESEMBER
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jurdikes.v2i2.407

Abstract

Latar Pendahuluan : Pengetahuan tentang kesehatan gigi sangatlah penting, terutama dalam hal menjaga kebersihan gigi. Dengan pengetahuan yang memadai, seseorang dapat memengaruhi sikap dan perilakunya dalam merawat kebersihan mulut, selain itu Periode usia anak sekolah 6-12 tahun adalah salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan mulut. Tujuan: Tujuan umum pada penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan perilaku menyikat gigi pada siswa kelas II dan III di Sekolah Dasar  Negeri Cimone 8  Kota Tangerang. Metode : Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik Sampel: Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Jumlah Sampel: jumlah sampel sama dengan populasi karena dimana jumlah sampel 100 siswa-siswi sama dengan jumlah populasi dan semuanya dijadikan sampel penelitian. Analisis Data: Analisis data mengunakan uji Chi Square test. Hasil Penelitian: Didapatkan  ada hubungan antara tingkat pengetahuan kebersihan gigi dengan perilaku menyikat gigi pada siswa kelas II dan III di Sekolah Dasar Negeri 8 Cimone Kota Tangerang, dengan nilai p=0,003 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan anatar pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap perilaku menyikat gigi. Saran: Diharapkan pihak sekolah dapat bekerja sama dalam upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dengan Program Studi Kesehatan Gigi untuk memberikan promosi kesehatan gigi secara kontinyu sehingga siswa sekolah dasar dapat meningkatkan budaya tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dengan benar.
Terapi Aktivitas Bermain Digital Story Telling Sebagai Tindakan Pencegahan Dampak Hospitalisasi Di Ruang Kemuning Bawah Rsud Kabupaten Tangerang 2024 Suhati; Ria Setia Sari; Yulis Setyawati; Upit Sarimanah; Rini Lestari; Gea Clarissa Agustin; Friesca Berlianie Poetri; Sri Yuspita; Siti Romizatul Halawiyah; Hilda Hijrianti; Aldi Nubli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan sekitar yang membuat pasien anak tidak nyaman, keberadaan orang-orang asing, obat-obatan dan alat-alat yang terasa asing, pembatasan aktivitas, jauh dari teman sepermainan karena hospitalisasi membuat pasien anak semakin takut dan cemas. Dampak dari hospitalisasi di Ruang Kemuning Bawah yaitu, pasien anak sering menolak untuk makan, sering bertanya, sering menangis perlahan, meminta untuk pulang ke rumah dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memberikan terapi bermain Digital Story Telling untuk mengurangi dampak hospitalisasi di ruang Kemuning Bawah RSUD Kabupaten Tangerang. Tujuan kegiatan yaitu menurunkan dampak hospitalisasi pada anak yang sedang sakit dengan Digital Story Telling di Ruang Kemuning Bawah RSUD Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan ialah terapi aktivitas bermain digital story telling dengan memanfaatkan laptop dan speaker sebagai media penyampaiannya. Hasil pada kegiatan Tetapi Aktivitas Bermain dengan metode digital story telling pada anak toddler, usia pre sekolah, dan usia sekolah didapati penurunan kecemasan sebesar 45,58%. Sehingga terapi aktivitas bermain dengan metode ini dapat disarankan untuk mengurangi tingkat cemas pada anak yang terkena dampak hospitalisasi di rumah sakit.