Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kepuasan Pasien Di Poli Gigi Puskesmas Suka Mulia Kabupaten Nagan Raya Tahun 2025 Roni Azmal; Linda Suryani; Nasri; Arnela Nur
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 9 (2025): JKRI - Agustus 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan merujuk pada serangkaian kegiatan yang diberikan secara langsung kepada individu maupun komunitas dengan tujuan menjaga serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif. Kepuasan pasien dapat dipahami sebagai suatu evaluasi perbandingan antara persepsi pasien terhadap layanan yang diterima dengan ekspektasi mereka sebelum memperoleh pelayanan tersebut. Berdasarkan investigasi awal yang dilakukan melalui wawancara dengan 10 pasien yang berkunjung ke Poli Gigi Puskesmas Suka Mulia, sebanyak 7 (70%) pasien menyatakan ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Suka Mulia, Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2025. Pendekatan penelitian yang digunakan bersifat analitik dengan desain cross-sectional, dan uji chi-square diterapkan pada periode 10 April – 17 Mei 2025 dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden. Proses penelitian melibatkan observasi langsung serta wawancara dengan pasien untuk memperoleh data terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta kepuasan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam kategori kurang baik pada 18 (54,5%) responden, sementara tingkat kepuasan pasien tergolong kurang puas pada 13 (39,4%) responden. Analisis lebih lanjut mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Poli Gigi Puskesmas Suka Mulia, Kabupaten Nagan Raya, dengan nilai ρ = 0,000 < α 0,05. Sebagai implikasi praktis, petugas Poli Gigi disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta secara berkala melaksanakan survei kepuasan pasien sebagai upaya kontinu dalam peningkatan mutu layanan kesehatan.
Hubungan Pengetahuan Dengan Kebiasaan Menyikat Gigi Pada Siswa Kelas IV dan V SDN Lheu Blang Kabupaten Aceh Besar Fida Rahmani; Nasri; Ratna Willis; lntan Liana
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 9 (2025): JKRI - Agustus 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies gigi masih menjadi masaiah kesehatan utama pada anak-anak di Indonesia. Berdasarkan data Puskesmas Darui Imarah, rata-rata indeks karies siswa SDN lheu Biang mencapai 4,8 (kategori tinggi), sementara target nasionai lndonesia bebas karies 2030 menetapkan DMF-T ≤ 1. Peneiitian ini diiakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan menyikat gigi pada siswa keias IV dan V sebagai iangkah awai daiam upaya intervensi promotif di sekoiah dasar. Peneiitian ini menggunakan desain anaiitik koreiatif dengan pendekatan cross-sectionai. Popuiasi adaiah seiuruh siswa keias IV dan V SDN lheu Biang (58 siswa), dengan teknik totai sampiing. Data dianaiisis menggunakan uji Chi-Square. Ditemukan bahwa 51,7% siswa memiiiki pengetahuan kurang baik dan 51,7% juga memiiiki kebiasaan menyikat gigi yang kurang baik. Hasii uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kebiasaan menyikat gigi dengan niiai p = 0,001 (p < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan menyikat gigi pada siswa. Pengetahuan yang rendah berkoreiasi dengan kebiasaan menyikat gigi yang buruk. Disarankan peningkatan edukasi kesehatan gigi di sekoiah, keteriibatan orang tua, serta pemeriksaan rutin oieh tenaga kesehatan
Hubungan Kecemasan Anak Dengan Tindakan Pencabutan Gigi Di Pukesmas Darul Imarah Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Annuru Ulaiya; Nasri
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i95
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu hambatan utama yang memengaruhi keberhasilan tindakan pencabutan gigi pada anak, di mana kecemasan yang tinggi seringkali membuat anak kurang kooperatif selama prosedur berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan anak dengan keberhasilan tindakan pencabutan gigi di Puskesmas Darul Imarah. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 30 anak berusia 6–12 tahun yang menjalani prosedur pencabutan gigi, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Tingkat kecemasan diukur menggunakan instrumen Facial Image Scale (FIS), sementara hasil pencabutan gigi dikategorikan menjadi berhasil atau tidak berhasil. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan anak dan keberhasilan pencabutan gigi dengan nilai p = 0,001. Anak dengan kecemasan ringan lebih kooperatif dan cenderung berhasil menjalani pencabutan gigi, sedangkan anak dengan kecemasan berat cenderung tidak kooperatif sehingga prosedur sering gagal. Temuan ini menegaskan pentingnya penanganan kecemasan anak melalui pendekatan psikologis oleh tenaga kesehatan serta dukungan aktif dari orang tua sebagai strategi untuk meningkatkan keberhasilan pencabutan gigi pada layanan kesehatan primer.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Bunga Pala Kabupaten Aceh Besar Putri Rahmatul Yulia; Nurdin; Cut Ratna Keumala; Nasri
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 9 (2025): JKRI - Agustus 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data awal di TK Bunga Pala, Kabupaten Aceh Besar, menunjukkan bahwa dari 20 anak yang diperiksa, sebanyak 16 anak (80%) mengalami karies gigi dengan tingkat keparahan bervariasi, yaitu 6 anak (30%) mengalami karies ringan dengan 2 gigi berlubang, 5 anak (25%) mengalami karies sedang dengan 3–4 gigi berlubang, dan 5 anak (25%) mengalami karies berat dengan lebih dari 5 gigi berlubang, sedangkan hanya 4 anak (20%) yang tercatat memiliki gigi sehat. Meskipun pihak sekolah telah melakukan upaya pencegahan, kebiasaan di lingkungan rumah tetap menjadi faktor dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian karies, termasuk kebiasaan makan, kebiasaan menyikat gigi, dan pengetahuan orang tua. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional. Populasi penelitian meliputi 112 anak dan orang tua di TK Bunga Pala, dengan sampel 53 responden yang diperoleh melalui simple random sampling menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi makanan (p = 0,006), kebiasaan menyikat gigi (p = 0,046), dan pengetahuan orang tua (p = 0,003) berhubungan signifikan dengan status karies anak. Dari ketiga faktor tersebut, pengetahuan orang tua merupakan determinan paling dominan. Kesimpulannya, peran orang tua sangat penting dalam pencegahan karies pada anak, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan, media edukasi, serta kerja sama dengan sekolah dan tenaga kesehatan dalam membentuk kebiasaan menjaga kebersihan gigi sejak dini.
Pemanfaatan Aplikasi Quran Digital dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di SD Negeri 11 Kepenuhan Hulu Nasri
EDUSAINS : Journal of Education and Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57255/edusains.v1i1.1089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan aplikasi Quran digital terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an di SD Negeri 011 Kepenuhan Hulu. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data yang diperoleh dari tes awal menunjukkan nilai rata-rata kemampuan membaca Al-Qur'an siswa adalah 60. Setelah menggunakan aplikasi Quran digital selama empat minggu dalam siklus pertama, nilai rata-rata meningkat menjadi 75, dan pada siklus kedua meningkat lebih lanjut menjadi 85. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Quran digital efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa, terutama dalam hal pengucapan huruf dan tajwid. Meskipun terdapat tantangan dalam hal keterbatasan perangkat, penelitian ini memberikan bukti bahwa teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran Al-Qur'an di sekolah dasar.
Penerapan Metode Gamifikasi dalam Pembelajaran PAI untuk Meningkatkan Motivasi Siswa di SD Negeri 011 Kepenuhan Hulu Nasri
EDUSAINS : Journal of Education and Science Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57255/edusains.v1i2.1090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode gamifikasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 011 Kepenuhan Hulu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa yang signifikan setelah penerapan gamifikasi. Pada siklus pertama, terdapat peningkatan motivasi siswa sebesar 20%, dengan 60% siswa menunjukkan partisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada siklus kedua, setelah penyesuaian, motivasi siswa meningkat menjadi 90%. Gamifikasi terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, serta menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Penelitian ini menyarankan penggunaan gamifikasi sebagai pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI di sekolah dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.