Claim Missing Document
Check
Articles

Pertumbuhan Tahunan Karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar Hubungannya dengan Faktor Cuaca Kurniawan, Dedy Kurniawan
Akuatiklestari Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1373.879 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v1i1.274

Abstract

Tingkat Keberhasilan Transplantasi Karang Acropora millepora (Ehrenberg, 1834) di Perairan Banyan Tree Lagoi, Bintan Mulyadi, Mulyadi; Apriadi, Tri; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1419.741 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v1i2.2293

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran fragmen yang berbeda terhadap pertumbuhan karang Acropora millepora dengan teknik transplantasi untuk mendapatkan ukuran fragmen optimal. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai Februari tahun 2018 di Perairan Banyan Tree Lagoi Kabupaten Bintan. Media tranplantasi yang digunakan adalah balok persegi panjang dalam bentuk bagan persegi empat. Ukuran Fragmen karang Acropora millepora diberi 5 perlakuan yaitu 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm, 10 cm, dengan 5 kali pengulangan. Pertumbuhan mutlak pada fragmen 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm dan 10 cm sebesar 0,63 cm, 0,93 cm, 1,47cm, 2,10 cm dan 1,10 cm. Laju pertumbuhan pada fragmen 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm, dan 10 cm sebesar 0,21cm, 0,31cm, 0,49 cm, 0,70 cm, 0,36 cm. Analisis data dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan pertumbuhan mutlak tinggi dan laju pertumbuhan tinggi karang Acropora millepora terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuan ukuran fragmen yang berbeda (p<0,05). dan dilanjutkan dengan Duncan didapatkan terdapat ukuran 8 cm memiliki nilai perbedaan terbesar dengan kelompok lainnya dan sebagai kelompok pertumbuhan tercepat selama penelitian.Tingkat kelangsungan hidup pada masing-masing fragmen memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sama sebesar 60%. Fragmen optimal karang Acropora millepora dicapai oleh ukuran tinggi 8 cm dengan pola pertumbuhan vertikal dan sebagai pertumbuhan karang yang efisien dan efektif dalam pemanfaatan secara berkelanjutan.
Copepoda sebagai Indikator Keberadaan Kuda Laut (Hippocampus sp.) di Perairan Desa Sebong Pereh, Bintan Hidayani, Siti; Apriadi, Tri; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.312 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v1i2.2294

Abstract

Penelitian mengenai hubungan Copepoda sebagai indikator keberadaan Hippocampus sp. telah dilakukan di Perairan Desa Sebong Pereh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan keberadaan Copepoda sebagai indikator keberadaan Hippocampus sp. di Perairan Desa Sebong Pereh. Penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling sebanyak 31 titik menggunakan transek 5 x 5 m untuk kepadatan Hippocampus sp. dan untuk mengambil sampel Copepoda menggunakan planktonnet secara statis sebanyak 100 L. Hasil penelitian ditemukan tiga spesies Hippocampus sp. yaitu dengan nilai kepadatan H. comes 670 ind/Ha, H. kuda 530 ind/Ha, dan H. mohnikei 400 ind/Ha. Kelimpahan Copepoda ditemukan 9 spesies dari 3 ordo yaitu dengan kelimpahan pada Naupli sp. 3380 ind/m3, Acartia sp. 1450 ind/m3, Acrocalanus sp. 480 ind/m3, Lucicutia sp. 6100 ind/m3, Calanus sp. 1450 ind/m3, Oithona sp. 680 ind/m3, Tisbe sp. 4450 ind/m3, dan Microsetella sp. 870 ind/m3. Berdasarkan analisis PCA nilai kelimpahan Copepoda tidak memiliki hubungan terhadap kepadatan kuda laut di Perairan Desa Sebong Pereh. Hal ini menunjukkan Copepoda tidak bisa dijadikan sebenuhnya sebagai indikator keberadaan kuda laut di Perairan Desa Sebong Pereh.
Analisis Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai di Pulau Terkulai Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Eriawati, Herni; Lestari, Febrianti; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1683.667 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v2i2.2364

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekologis, tingkat kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata pantai. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Terkulai berdasarkan potensi ekologis yaitu kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan pantai, biota berbahaya, aksesibilitas, sarana dan prasarana, penutupan lahan pantai serta ketersediaan air tawar memiliki nilai indeks kesesuaian wisata pada titik sampling I dan II yaitu 73,86% dengan kategori sangai sesuai (S1) dan titik sampling III yaitu 68,42% dengan kategori cukup sesuai (S2). Daya dukung kawasan pantai Pulau Terkulai untuk aktivitas wisata pantai adalah 234 jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari.
Analisis Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai di Pulau Terkulai Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Eriawati, Herni; Lestari, Febrianti; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1683.667 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v2i2.2364

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekologis, tingkat kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata pantai. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Terkulai berdasarkan potensi ekologis yaitu kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan pantai, biota berbahaya, aksesibilitas, sarana dan prasarana, penutupan lahan pantai serta ketersediaan air tawar memiliki nilai indeks kesesuaian wisata pada titik sampling I dan II yaitu 73,86% dengan kategori sangai sesuai (S1) dan titik sampling III yaitu 68,42% dengan kategori cukup sesuai (S2). Daya dukung kawasan pantai Pulau Terkulai untuk aktivitas wisata pantai adalah 234 jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari.
Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Kerapatan Lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan Fernando, Riky; Retna Melani, Winny; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.936

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerapatan lamun, laju sedimentasi dan pengaruh laju sedimentasi terhadap kerapatan lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei sebanyak 30 titik menggunakan plot berukuran 1 x 1 meter dan sediment trap. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis lamun yaitu, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rontundata, Halodule uninervis, dan Halophila decipiens dengan kerapatan berkategori rapat. Laju sedimentasi dengan nilai total sebesar 0,3668 (g/cm2/hari) dengan nilai rata-rata selama sebulan yang mengalami kenaikan setiap minggunya, serta laju volume sedimentasi dengan nilai total 0,1778 (ml/cm2/hari) dan memiliki nilai rata-rata perbulan yang sama. Hasil analisis pengaruh laju sedimentasi terhadap kerapatan lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan dengan hasil 87% kerapatan lamun dipengaruhi oleh laju sedimentasi, dengan hubungan antar variabel bersifat sangat kuat.
Transplantasi Lamun Enhalus acoroides Menggunakan Metode Berbeda di Perairan Sebong Pereh Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan Mustaromin, Endang; Apriadi, Tri; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pertumbuhan daun dan kelangsungan hidup lamun Enhalus acoroides dengan metode transplantasi berbeda. Penelitian ini dilakukan April hingga Desember 2018. Metode Transplantasi yang digunakan TERFs, Plug, dan Peat Pot (Polybag). Pertumbuhan daun lamun E. acoroides pada lokasi dengan metode TERFs memiliki pertumbuhan daun rata-rata 0,48±0,02 cm/hari, pada metode penanaman plug pertumbuhan daun lamun E. acoroides rata-rata yakni 0,44±0,01 cm/hari. Pada lokasi dengan metode Peat Pot (polybag) memiliki pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan 0,40±0,03 cm/hari. Kelangsungan hidup lamun E. acoroides untuk semua perlakuan berkisar antara 88,89% hingga 95% dengan persentase kelangsungan hidup tertinggi pada metode TERFs dan terendah pada metode Peat Pot (polybag). Metode TERFs memiliki laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang tertinggi dibandingkan dengan dua metode lainnya, sehingga metode ini dianggap lebih efektif.
Tingkat Kesuburan Perairan Pasca Tambang Timah di Desa Prayun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Juliana, Juliana; Retna Melani, Winny; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.974

Abstract

Kepulauan Kundur merupakan salah satu penghasil timah di Indonesia, salah satu lokasinya berada di Desa Prayun. Desa Prayun terdapat banyak bekas galian tambang timah yang dibiarkan begitu saja tanpa termanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan Pasca Tambang Timah Desa Prayun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Penelitian ini dilakukan di Desa Prayun Kepulauan Kundur pada bulan Maret-Juni 2018. Penelitian ini mengunakan metode survey, dengan penentuan stasiun menggunakan metode Random Sampling sebanyak 30 titik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Trofik Status Indeks (TSI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perairan di danau pasca tambang timah Desa Prayun ini tergolong dalam kategori oligotrofik (kesuburan rendah).
Tingkat Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai Desa Busung Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan Lubis, Ledy Perawati; Lestari, Febrianti; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.2480

Abstract

Tingkat kesesesuaian kawasan pantai Desa Busung dapat dijadikan sebagai wisata pantai apabila dapat di jaga dengan baik dan di pantau oleh pemerintah.Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi ekologi kawasan peraian dan daya dukung kawasan pantai di Desa Busung. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yang mana penentuan lokasi ini berdasarkan metode survey. Pada penelitian ini terdapat 3 stasiun penelitian. Hasil penelitian pada stasiun 1 terdapat 12 parameter dimana tingakat kesesuaian kawasan pantai stasiun 1 memiliki nilai IKW sebesar 72,08 %, pada stasiun 2 terdapat 12 parameter dengan memiliki nilai IKW sebesar 73,68%, dan stasiun 3 memiliki 12 parameter dengan memiliki nilai IKW sebesar 72,80%. Hasil pada 3 stasiun memiliki kesamaan pada stasiun 1 dalam skor dan bobot, namun ada perbedaan pada parameter biota berbahaya dimana stasiun 1 dan 2 tidak terdapat biota berbahaya, namun pada stasiun 3 terdapat 2 spesies biota berbahaya. Parameter tingkat kesesuian wisata kawasan pantai Desa Busung tergolong kurang memuaskan pengunjung. Dan Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk kegiatan wisata pantai yaitu 234 Jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2 /orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari.
Hubungan Persentase Tutupan Karang Hidup dengan Kelimpahan Ikan Indikator Chaetodontidae di Perairan Pengudang, Kabupaten Bintan Adrian, Dino; Kurniawan, Dedy; Putra, Risandi Dwirama
Akuatiklestari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.2590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi persentase terumbu karang hidup dan kelimpahan ikan indikator Chaetodontidae beserta hubungannya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Underwater Photo Transeck (UPT) untuk kondisi terumbu karang dan Underwater Visual Cencus (UVC) untuk ikan chaetodontidae, selanjutnya data karang diolah dengan aplikasi CPCe 4.0. Untuk data ikan Chaetodontidae yang diperoleh dihitung jumlah individu dan diidentifikasi jenis species yang didapati. Lalu untuk melihat hubungan dari persentase tutupan terumbu karang terhadap kelimpahan ikan indikator Chaetodontidae menggunakan regresi linier sederhana. Persentase karang hidup Perairan Pengudang untuk lokasi pengamatan 1 sebesar 54,14% dengan kategori baik, lokasi pengamatan 2 sebesar 52,57% dengan kategori baik, dan untuk lokasi pengamatan 3 sebesar 35,34% dengan kategori sedang. Adapun untuk jenis ikan Chaetodontidae ditemukan yaitu Chaetodon octofasciatus dengan kelimpahan dan Chelmon rostratus. Untuk keterkaitan diketahui bahwa persentasi karang hidup berpengaruh positif terhadap kelimpahan ikan Chaetodontidae dengan total pengaruh sebesar 7,61%, sedangkan 92,39% dipengaruhi oleh faktor lainnya. nilai korelasi ini merupakan nilai korelasi yang sangat rendah.