Claim Missing Document
Check
Articles

Community structure of bivalves in the waters of Terkulai Island Tanjungpinang City Dilla Sahilla; Susiana Susiana; Dedy Kurniawan; Rochmady Rochmady; Karyawati Karyawati
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.16.2.191-199

Abstract

Bivalves are marine biota found in the waters of Terkulai Island, Tanjungpinang City, and as one of the catches of fishermen.  However, there is no research study on bivalves. The purpose of this study was to determine the types of bivalves, the structure of the bivalve community, and the relationship between the structure of the bivalve community and environmental parameters in the waters of Terkulai Island. This research was conducted in April-August 2023. Determination of sampling points using random sampling method as many as 30 points with sampling plots measuring 1x1m. bivalves found in the type of sand substrate slightly muddy gravel as many as 10 species, and the gravel sand substrate type consists of 2 species. The Circe scripta species was the species with the highest density in both substrate types with values of 0.37 ind/m2 and 0.20 ind/m2. The community structure based on the substrate type of slightly silty gravel and gravelly sand was obtained for the diversity value (H') of the bivalves ranging from 1.804 and 0.562. The uniformity value (E) ranged from 0.784 to 0.244. the dominance value (D) was found to range from 0.253 and 0.625. The measurement results of the physicochemical parameters of the waters are still at a feasible threshold for bivalve life. The principal component analysis (PCA) shows the density of bivalves with water parameters has a positive correlation with DO and pH.
BIOLOGICAL ASPECTS OF MANGROVE CRAB (Scylla serrata) AT THE BELADEN ESTUARY, DOMPAK, TANJUNGPINANG, RIAU ISLANDS Susiana Susiana; Dedy Kurniawan; Rochmady Rochmady; Isnaini Nurwisti; Bintan Rezky; Febrianti Lestari
BIOTROPIA Vol. 31 No. 1 (2024): BIOTROPIA Vol. 31 No. 1 April 2024
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2024.31.1.2036

Abstract

Mangrove crab (Scylla serrata) is one of the marine organisms that are of significant economic importance. The habitat is distributed in the coastal areas of Indonesia, within the extensive mangrove ecosystems, such as the estuary of Beladen in Dompak, Tanjungpinang. The Beladen estuary area features a flourishing mangrove ecosystem, which supports a diverse range of crab species, with a particular focus on the populations. Therefore, this study aimed to obtain several aspects of mangrove crab in the Beladen estuary, Tanjungpinang. Sampling by the census method was also carried out once every two weeks from May to June 2022. The results showed that the size composition of mangrove crab had a carapace width (CW) of 70-144 mm. The length-weight relationship reported that female and male exhibited a negative and positive allometric growth pattern (b < 3) and (b > 3), respectively. The proportion of male and female was 63% compared to 37% (sex ratio 1:0.59). The value of gonadal maturity index (GMI) in each size class ranged from 2.6512-7.1445 and 1.8751-6.7979 for male and female mangrove crab. Male and female gonadal maturity levels were predominantly categorized as II and III, indicating that crab with mature gonads was not encountered.
Kepadatan Teripang (Holothuroidea) pada Zona Intertidal Desa Penaga Kabupaten Bintan Wulan Sari; Dedy Kurniawan; Hasnarika Hasnarika
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol 23, No 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i1.3758

Abstract

Desa Penaga merupakan salah satu perairan yang menjadi habitat teripang, yang dijadikan target penangkapan bagi masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, serta menganalisis kepadatan dan kelimpahan relatif teripang pada zona intertidal Desa Penaga, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga September 2022, pada zona intertidal Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu pengamatan langsung terhadap biota yang akan diteliti. Pengamatan teripang dilakukan dengan menggunakan metode sapuan (swept area), dengan bantuan transek garis. Pengambilan data kelimpahan teripang dilakukan pada 3 garis transek sepanjang 50 m dan lebar 10 m pada zona intertidal. Hasil penelitian menunjukkan pada zona intertidal Desa Penaga ditemukan 4 jenis teripang, diantaranya Phyllophorus dobsoni, Holothuria scabra, Holothuria atra dan Holothuria coluber. Kepadatan jenis tertinggi berada pada spesies Phyllophorus dobsoni dengan nilai kepadatan yakni 40 ind/ha, sedangkan kepadatan terendah terdapat pada spesies Holothuria coluber dengan nilai kepadatan yakni 7 ind/ha. Phyllophorus dobsoni menjadi spesies dengan tingkat kelimpahan relatif tertinggi yakni sekitar 55%, sedangkan untuk tingkat kelimpahan terendah terdapat pada spesies Holothuria coluber yakni sekitar 9%.
Kelimpahan Ikan pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Terkulai Kota Tanjungpinang Khatimah, Khusnul; Azizah, Diana; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i2.6156

Abstract

Padang lamun memilki berbagai peranan dalam kehidupan ikan merupakan daerah asuhan, sebagai tempat mencari makan, dan daerah untuk mencari perlindungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan relatif ikan di ekosistem padang lamun dan menganalisis hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan di Perairan Pulau Terkulai Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di Perairan Pulau Terkulai Kota Tanjungpinang. Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan cara purposive sampling terbagi menjadi 4 stasiun yang terletak di bagian Barat, Utara, Timur, dan Selatan perairan Pulau Terkulai. Metode transek garis untuk pengambilan data lamun dan pengambilan data ikan dengan menggunakan jaring insang hanyut (gill net). Hasil penelitian mendapatkan total jumlah individu ikan sebanyak 74 individu terdiri dari 12 spesies, jenis ikan yang paling banyak ditemui setiap stasiun ialah Gerres oyena, Siganus javus dan Valamugil buchananii. Struktur komunitas ikan pada daerah padang lamun di perairan Pulau Terkulai menunjukkan nilai indeks keanekaragaman (H’) di stasiun 1,2,3 dan 4 pengamatan tergolong tinggi yang berarti tingkat kestabilan komunitas tinggi, nilai indeks keseragaman (E) yang diperoleh yaitu stasiun 1 sebesar 0,95, pada stasiun 2 diperoleh sebesar 0,94 Nilai ini mendekati 1 yang berarti bahwa jumlah individu di setiap spesies hampir sama stasiun 3 sebesar 0,69 dan stasiun 4 sebesar 0,48 nilai tersebut mendekati 0 yang berarti adanya jumlah individu yang terkonsentrasi pada satu atau beberapa jenis. Nilai indeks domiansi (C) pada masing-masing stasiun tidak ada yang mendominasi. Kerapatan padang lamun Perairan Pulau Terkulai tertinggi ditemukan pada Stasiun I dan terendah ditemukan pada Stasiun III, dengan kondisi tutupan berada dalam kondisi sedang. Hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan di Perairan Pulau Terkulai ini memiliki hubungan positif antara kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan dengan tingkat hubungan sangat kuat, yang berarti semakin tinggi kerapatan lamun maka keanekaragaman ikan semakin tinggi.